Fantasy Myspace Comments

Reiki Dalam Pandangan Islam


Kata REIKI terdiri dari dua kata, yaitu Rei yang berarti Alam Semesta, dan KI yang berarti Energi atau Chi atau Prana dalam bahasa sanskerta. Jadi Reiki berarti Energi alam semesta dan sering juga disebut Energi Ilahi. REIKI berasal dari tradisi Esoterik Kuno 8 abad sebelum masehi yang berkembang didaerah Asia terutama di TIBET . Energi ini dipergunakan manusia kuno pada jamannya untuk memproteksi tubuh jasmaninya dari serangan penyakit. Ilmu pengetahuan ini kemudian menghilang tanpa diketahui sebabnya, mungkin karena tidak disebarluaskan pengajaran nya, dan hanya diajarkan dikalangan biarawan saja

Pada abad ke 18, REIKI ditemukan kembali oleh seorang Tabib bangsa Jepang, Mikao Usui, lalu dikembangkan ke Hawai oleh cucu murid nya yang bernama Ny.Hawayo Takata, seorang Jepang yang tinggal di Hawai – Amerika Serikat, Nyonya ini telah berhasil disembuhkan dari penyakit Kanker dan komplikasi-nya yang telah di-ultimatum mati oleh dokter nya. Selanjutnya Reiki menyebar ke seluruh Amerika Serikat, Canada, Eropa dan Autralia serta kembali ke Asia.
Di Indonesia, REIKI baru dikenal sekitar pertengahan tahun 90an, dalam kalangan terbatas, yang kemudian dikembang luaskan oleh para Master yang berdedikasi kepada masyarakat di negeri tercinta ini melalui berbagai wadah yang legal maupun non-legal.

Saat ini Reiki terus berkembang luas di Indonesia, digunakan untuk menyembuhkan diri dan orang lain dari berbagai penyakit yang dideritanya. Reiki juga banyak dipelajari oleh umat Islam, karena Reiki diklaim sebagai ilmu universal yang bisa dipelajari oleh siapa saja tanpa memandang agama dan kepercayaannya. Hanya dengan menempelkan kedua telapak tangan kita ke bagian tubuh yang sakit bekerjalah REIKI. Ya, REIKI akhirnya mendunia penyebarannya dan sampai sekarang ini semakin banyak praktisi REIKI yang belajar dan mempraktekkan REIKI untuk mengatasi gangguan penyakit, baik fisik, mental dan emosional. Dengan prinsip santai, pasrah dan senyum kita mengalirkan REIKI ke bagian tubuh yang sakit.

Di dalam tradisi Reiki manusia mempunyai 7 Chakra Utama yaitu; Chakra Mahkota, Ajna atau kita sebut Chakra Mata Ketiga, Chakra Jantung, Chakra Solar Flexus, Chakra Sex dan Chakra Dasar. Dengan mengaktipkan ke tujuh chakra utama tadi melalui proses attunemen dan Meditasi yang rutin akan mengaktipkan dengan sendirinya chakra tadi untuk bersinergi dengan energi Alam Semesta (Reiki). Getaran energi manusia akan sinkron dengan energi Alam Semesta

reiki6Untuk mempelajari Reiki sebelumnya peserta harus diselaraskan dahulu frekuensi tubuh energinya dengan pola getaran frekuensi alam semesta. Proses ini disebut proses attunemen yang diberikan oleh seorang Master Reiki kepada peserta yang baru mengikuti latihan. Jika frekensi tubuh energinya telah diselaraskan dengan energi alam semesta maka hanya dengan niat saja energi Reiki akan terakses saat itu juga. Energi tersebut bisa dipergunakan untuk berbagai hal misalnya untuk menyembuhkan penyakit pada tubuh sendiri atau tubuh orang lain, untuk memperoteksi diri dan orang lain dari bergai bahaya yang mengancam dan lain sebagainya. Energi Reiki didapat dengan menyerap energi alam semesta kemudian disalurkan untuk menyembuhkan bagian tubuh yang sakit. Dalam prakteknya reiki menggunakan simbol-simbol dalam mengakses dan menyalurkan energi alam semesta. Simbol tersebut bisa ditulis diatas kertas atau ditulis dengan tangan didada atau diudara.

Mengingat dalam kehidupan sehari hari banyak diantara umat Islam yang mempelajari dan mempraktekan Reiki ini , timbul pertanyaan apakah Reiki tidak bertentangan dengan syariat dan ajaran Islam?. Mengingat Reiki adalah ilmu dan teknik menyerap energi alam semesta yang muncul jauh sebelum ajaran Islam muncul, maka perlu diwaspadai adanya unsur musyrik dalam pelaksanaan reiki tersebut. Reiki merupakan ajaran universal yang tidak membedakan ajaran agama dan kepercayaan apapun, setiap orang bisa mempelajarinya. Dalam menyerap energi alam semesta dikuatirkan pelaku reiki akan terjebak memusatkan perhatian hanya kepada alam semesta dan melupakan Allah yang menciptakan dan memiliki alam semesta itu.

Dalam latihan atau meditasi yang dilakukan pelaku Reiki hanya memusatkan perhatian untuk menyerap energi dari gunung, matahari, udara dan lain sebagainya, ia lupa kepada Allah yang menjadikan semua itu. Kadangkala timbul sifat ujub dan kagum dengan kemampuan diri karena mampu menyerap energi alam semesta dan menyembuhkan diri serta orang lain dari berbagai penyakit dengan menggunakan energi tersebut. Kalau sudah begini kadang kala pelaku Reiki lebih tertarik untuk melakukan meditasi reiki daripada mengerjakan sholat atau Dzikir kepada Allah. Pelaku Reiki akan bertambah jauh dari melaksanakan ritual sholat , membaca Qur’an ataupun berdzikir kepada Allah. Ia merasa bahwa meditasi reiki lebih bermanfaat daripada mengerjakan sholat , membaca Qur’an ataupun dzikrullah. Inilah hal yang tidak sejalan dengan Islam.

Islam dan Qur’an tidak mengajarkan kita untuk menyerap energi dari alam semesta. Alam dan seluruh isinya adalah ciptaan Allah. Dialah pemilik segala sesuatu yang ada dialam semesta, jika kita menginginkan sesuatu mintalah kepada-Nya sang penguasa alam semesta itu. Allah telah memerintahkan kita untuk ingat kepadanya dengan sebanyak banyaknya, sebut selalu nama-Nya dimanapun kita berada waktu berdiri, duduk dan berbaring. Berdo’alah padaNya dengan menyebut asmaulhusna sebagai disebutkan dalam surat Al A’raaf 180, bukan dengan membayangkan energi alam semesta atau membuat simbol2 tertentu, itu adalah peninggalan kepercayaan orang dahulu (esoterik kuno) yang dihidupkan kembali dizaman ini.

Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaulhusna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Al A’raaf 180)

Bagi praktisi atau master Reiki yang beragama Islam berhati hatilah jangan sampai anda terjebak pada perbuatan musyrik, mempersekutukan Allah dengan alam semesta atau anda lebih mencintai meditasi reiki daripada sholat, dzikir maupun membaca Qur’an. Tipu daya syetan sangat canggih, dia mengatakan energi Reiki sebagai energi Ilahi. Reiki berarti energi alam semesta, energi alam semesta tidak sama dengan energi Ilahi.Energi Ilahi adalah energi yang bersumber dari Nur Ilahi yang dipancarkan keseluruh alam semesta. Energi Nur Ilahi hanya dimiliki oleh orang yang taat pada Allah dan selalu berdzikir mengingat-Nya setiap saat baik waktu berdiri, duduk dan berbaring. Hati hati dengan tipu daya syetan.

Dalam menyerap energi alam semesta karena tidak menyertakan dengan menyebut nama Allah, ataupun berlindung pada Allah dari kejahatan syetan, bisa saja energi yang diserap berasal dari Jin atau Syetan. Alam semesta dipenuhi berbagai energi,ada energi yang positip adapula yang negatip. Tanpa disadari kadangkala praktisi reiki telah menyerap energi dari golongan Jin sehinga bisa menimbulkan berbagai keajaiban dalam hidupnya. Akhirnya ia menjadi budak Jin yang bersarang didalam cakra yang telah dibukanya. Ia mulai malas mengerjakan sholat dan dzikir atau membaca Qur’an. Bahkan ia sangat benci mendengar orang membaca Qur’an atau dzikir, karena didalam dirinya atau cakra yang telah terbuka dipenuhi oleh energi Jin yang diserap dari alam semesta. Inilah akibatnya jika melupakan Allah dalam berdo’a atau menyerap energi alam semesta. Dalam membaca Qur’an saja kita diperintahkan untuk selalu berlindung pada Allah dari tipu daya syetan sebagaimana disebutkan dalam surat An Nahl 98 :

Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (An Nahl 98)

Praktisi Reiki tidak pernah diajarkan untuk berlindung pada Allah dalam melaksanakan meditasi, ia hanya diminta konsentrasi menyerap energi dari Gunung, Pohon, udara atau alam semesta raya, akibatnya karena tidak ada filter kadangkala ia menyerap energi dari golongan Jin yang banyak berkeliaran di mana mana. Inilah yang perlu diwaspadai oleh anda yang beragama Islam. Jika anda sudah mulai lebih mencintai Reiki daripada sholat, dzikir ataupun membaca Qur’an waspadalah , mungkin anda telah dikendalikan kekuatan lain atau kekuatan Jin yang ada diluar diri anda .

Berikut saya sampaikan pengalaman dua orang Master Reiki yang terjebak kekuatan Jin yang menguasai dirinya yang saya copy paste dari “www.metafisis.wordpress.com” sebagai berikut :

KESAKSIAN MANTAN MASTER WASKITA REIKI (1)

Sekilas Tentang Diri Saya

Nama saya adalah Dr Ivan.A (nama samaran) seorang dokter yang lahir 33 tahun yang lalu, lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga muslim yang taat beragama. Sifat saya yang keras dan tempramental mendorong saya mempelajari berbagai aliran bela diri sejak memasuki masa remaja. Pada mulanya saya hanya menggeluti beladiri yang berbasis pada teknik dan olah fisik. Bagi saya latihan bela diri merupakan sarana untuk melepaskan dorongan agresifitas yang didasari oleh sifat tempramental saya, dan pada kenyataannya saya memang sering terlibat perkelahian. Menggeluti bela diri ternyata tidak membuat saya dapat mengontrol emosi dengan baik, sikap yang ramah dan bersahabat dapat berubah dengan tiba-tiba menjadi kasar bila saya merasa tertantang oleh sikap arogan yang ditunjukkan oleh orang lain. Kalau sudah terpancing emosi akan membuat saya lupa semua ajaran agama yang ditanamkan oleh orang tua dan guru agama saya.

Pengalaman dikeroyok lebih dari tiga orang dan kekalahan dalam perkelahian melawan musuh yang memiliki postur tubuh lebih besar menyebabkan saya mulai mempelajari aliran beladiri yang berbasis pada tenaga dalam dan kesaktian. Saya pernah bergabung dalam beberapa perguruan diantaranya: GJ, MP, Al-H, dan BR, sulit bagi saya untuk mengingat berapa banyak tokoh yang saya anggap sakti yang saya datangi untuk mendapatkan berbagai tambahan ilmu kesaktian. Kehidupan seperti ini terus saya jalani sampai dibangku Fakultas Kedokteran. Pada semester empat saya mulai terlibat dalam aktivitas keagamaan di kampus dan semakin lama semakin intensif, hal ini membuat saya melupakan berbagai obsesi saya dalam ilmu beladiri, dan menyadari kekeliruan saya. Seiring dengan perubahan sikap dan cara hidup saya, berbagai kemampuan saya dibidang ilmu kedigjayaan pun hilang dengan sendirinya.

Saya dan Reiki

Saya lulus dari Fakultas Kedokteran dengan hasil yang sangat memuaskan dan diterima sebagai pegawai negeri saya. Sebagai seorang dokter yang baru lulus saya sudah merasakan dunia kedokteran yang sebenarnya, dan kesibukan menyebabkan saya tidak pernah lagi mengikuti pengajian.

Ternyata mengobati pasien tidaklah sesederhana teori yang saya dapatkan di bangku kuliah. Sebagai dokter umum tentu saja kemampuan saya sangat terbatas, dan ini yang membuat saya melirik pengobatan alternative sebagai salah satu solusinya. Pilihan saya jatuh pada reiki, kebetulan ada seorang teman yang memiliki pengetahuan tentang reiki dan apa yang dijelaskannya cukup masuk akal.

Saya mendapatkan attunement pertama pada tahun 1999, saya merasakan adanya sensasi hawa sejuk dan listrik yang lembut pada saat attunement ini. Beberapa orang master memberikan pujian kepada saya, karena saat melakukan meditasi saya memancarkan aura yang indah. Bagi saya meditasi bukanlah hal yang baru (pada saat mempelajari tenaga dalam saya sering melakukannya), namun kemampuan mereka melihat aura dan ketajaman intuisi membuat saya kagum kepada beberapa master reiki.

Setelah attunement pertama seakan saya tidak bisa lepas dengan reiki, self healing dan meditasi hampir tak pernah terlewatkan setiap harinya. Seiring dengan itu kualitas dan kuantitas ibadah saya mulai menurun. Rupanya hal ini tidak lepas dari pengamatan isteri saya, dan beberapa kali dia mengingatkan namun tidak saya hiraukan. Bagi saya reiki dapat menjadi sarana ibadah. “Bukankah dengan membantu menyembuhkan orang lain dengan segala yang kita bisa berarti telah berbuat kebaikan yang besar “. Jawaban inilah yang sering saya kemukakan.

Pada level ini saya sudah dapat menghilangkan serangan asma, rasa nyeri, dan sakit kepala dalam waktu yang singkat. Tanpa sadar berbagai kemampuan kedigjayaan yang sebelumnya telah saya campakkan mulai bermunculan, terutama ilmu getaran.Saya mendapatkan attumenent kedua empat bulan setelah attunement pertama, dan kemampuan penyembuhan saya semakin meningkat. Tidak cukup dalam lokakarya, saya juga berhubungan dengan para master reiki setiap ada kesempatan, dan biasanya saya mendapatkan tambahan ilmu baru, terutama dalam hal meditasi. Pada level ini saya sudah mampu melihat aura, dan dalam meditasi saya sering merasakan keluar dari tubuh saya sendiri dan dapat mengamati lingkungan sekitar. Saya juga mulai melakukan meditasi kundalini.

Kerusakan akidah mulai terjadi, tiba-tiba saya memiliki pemahaman bahwa semua agama sama, “berasal dari satu Tuhan yang diterjemahkan dengan cara berbeda oleh masing-masing pemeluknya”. Pemahaman seperti ini muncul dengan begitu saja tanpa berproses, seakan-akan muncul dari hati kecil saya. Sholat saya sudah jauh dari khusyu, dalam sholat yang muncul justru bayangan para master dan guru spiritual. Pemahaman saya tentang Akidah Islam yang benar telah hilang total.

Kalau sebelumnya saya mengalami kekacauan dalam kehidupan beragama karena ilmu kesaktian yang pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mencelakakan lawan, pada masa-masa ini kekacauan itu muncul lagi dalam model yang berbeda yaitu motivasi untuk menyembuhkan. Bagi saya yang penting pasien sembuh, bahkan untuk pelayanan reiki saya tidak pernah menarik imbalan. Bagi saya cukup ucapan terima kasih dan kepuasan pasien. Saya merasa apa yang saya lakukan sudah benar.

Saya terus meningkatkan kemampuan reiki saya, baik dengan attunemen maupun dengan meditasi dan self healing. Saya semakin tersesat, tidak hanya pada lapangan akidah, dalam aktivitas keseharian pun saya mulai menyimpang. Saya mulai menyukai sabung ayam, dan akhirnya saya memutuskan untuk membeli puluhan ayam aduan. Sebenarnya bukan aspek judi yang menarik bagi saya, tapi lebih kepada tontonan yang menghibur. Ayam-ayam aduan tersebut tersebut saya titipkan pada teman-teman agar tidak mengundang kecurigaan isteri saya. Setiap ada ayam yang terluka di arena aduan akan menjadi pasien saya. Disinilah saya mulai melakukan pengamatan efek energi reiki terhadap penyembuhan luka, dan saya akui ayam yang terluka akan cepat pulih bila mendapatkan energi reiki. Saya tidak merasa berdosa saat menyabung ayam karena pada saat itu muncul pemahaman baru. “Tuhan telah menciptakan setiap makhluknya dengan kodratnya masing-masing, ayam jantan memiliki kodrat selalu ingin berkelahi, jadi tidaklah menjadi persoalan bila kita melakukan sesuatu yang sesuai dengan korat itu”. Kesimpulannya menyabung ayam bukanlah suatu kesalahan.

Kehebatan Sihir Reiki yang Menyesatkan
Dengan usaha yang serius saya berhasil membangkitkan inti kundalini sampai melewati cakra mahkota. Kemampuan penyembuhan dan pewaskitaan saya menjadi sangat meningkat dan saya telah memiliki guru spiritual yang tetap. Beberapa kejadian yang luar biasa pun terjadi, diantaranya:

- Saya berhasil menyembuhkan penderita kanker paru yang mengalami komplikasi gagal ginjal, dengan penyaluran energi jarak jauh hanya dalam waktu 27 hari. Padahal vonis tidak ada harapan hidup telah dijatuhkan oleh para dokter ahli.
- Pasien yang saya terapi di tempat praktek, mengeluarkan jarum dari beberapa bagian tubuhnya setelah berada di rumah.

- Saya berhasil memecahkan teka-teki tentang suara ketukan di sebuah ruangan di rumah sakit, suara ketukan ini membuat beberapa orang teman saya ketakutan. Mengetahui adanya suara ketukan aneh tersebut mendorong saya melakukan meditasi agar terjadi transendensi antara jiwa saya dengan sumber ketukan. Ternyata ketukan berasal dari alam yang didominasi oleh warna abu-abu, untuk memasuki alam tersebut sangatlah sukar. Saya diserang oleh sekelompok orang berbadan pendek (tidak mirip dengan manusia) dengan bola-bola api. Akhirnya saya tahu sumber ketukan dari sebuah peti yang berisi jasad manusia. Saya tidak sempat melakukan tindakan apapun karena hujan bola api mengharuskan saya mengakhiri meditasi. Anehnya setelah itu tidak pernah ada lagi suara ketukan aneh.

- Tiba-tiba saya mengetahui saudara sepupu saya yang bertugas sebagai guru di Masohi (Maluku) dianiaya oleh kelompok orang yang memusuhi Islam. Kejadian ini terjadi sebelum pecahnya kerusuhan di Ambon. Saya dapat meyakinkan kerabat saya dengan menunjukkan satu-satunya koran yang memuat berita tersebut, beberapa waktu kemudian.

- Saya memiliki kesadaran aneh tentang adanya belahan diri saya di alam yang berbeda.

Banyak lagi kejadian luar biasa yang saya alami, dan saya sama sekali tidak bisa membedakan antara karomah dan sihir. Saya menganggap semuanya adalah karunia Allah SWT.

Semangat saya mendalami reiki mengundang pertanyaan dari beberapa orang dokter teman saya. Mereka menganggap saya terjebak dalam kehidupan mistik. Namun saya berhasil mementahkan anggapan mereka dengan mengemukaan alasan yang terkesan ilmiah dan rasional. Saya malah balik menasehati mereka agar jangan terjebak dengan segala sesuatu yang hanya dapat ditangkap oleh panca indera, dan menganjurkan mereka untuk mempertajam intuisi (indera keenam).

Saya memiliki pemahaman tentang energi universal dan menjadi salah satu argumen saya. Dalam konsep energi universal tidak ada ruang dan massa yang tidak terisi oleh energi. Seluruh jagat raya ini tersusun atas energi, bahkan elektron penyusun atom pun tersusun atas energi. Materi adalah energi yang tersusun dengan kepadatan yang tetap. Setiap perubahan bentuk materi menjadi lebih sederhana menghasilkan energi. Energi dapat digunakan untuk apa saja. Manusia dapat memanfaatkan seluruh energi di jagat raya dengan melakukan proses resonansi jiwa dan tubuh, agar sesuai dengan medan elektromagnetik yang dikendaki. Bila energi yang memiliki frekwensi lebih tinggi dari sinar infra merah kita masukkan kedalam tubuh, maka akan mengaktivasi axis psikoneuroimunologi dalam tubuh yang menimbulkan kondisi optimal untuk pencegahan dan penyembuhan segala jenis penyakit. Celakanya saya mengatakan elemen utama dari energi universal itu adalah reiki (dalam hal ini saya menentang pendapat yang mengatakan reiki hanya berguna untuk proses penyembuhan).

Argumen saya membuat beberapa dokter (termasuk isteri saya), tertarik mengikuti lokakarya reiki dan mendapatkan attunement. Astagfirullah !!. Pada saat attunement reiki isteri saya sempat protes kepada salah seorang master karena keberadaan beberapa hio di sudut ruangan, dan master tersebut menjawab hanya untuk mengharumkan ruangan. Sesampainya di rumah, isteri saya yang aktif di kegiatan pengajian sejak bangku kuliah mengajukan pertanyaan bertubi-tubi tentang hio tersebut, dan saya mengakui bahwa saya tidak punya pengetahuan tentang itu. Saya sendiri tidak punya keinginan untuk melakukan attunement terhadap orang lain, karena bagi saya mengkaji aspek meta-energi secara pribadi lebih menyenangkan, dan saya berprinsif tidak akan melakukan sesuatu yang belum sepenuhnya saya mengerti. Saya juga prihatin karena munculnya master-master attunement dadakan, yang hanya mengerti simbol-simbol reiki tanpa bisa memahami karakter energinya.

Datangnya Petunjuk Allah SWT

Kemenangan demi kemenangan ayam aduan saya membuat apa yang saya sembunyikan selama ini terbuka. Tiba-tiba tersiar khabar bahwa pemilik ayam aduan yang dianggap sangat hebat itu adalah saya, padahal saya tiddak pernah membawa ayam aduan ke arena sabung ayam, dan biasanya yang menyabung ayam-ayam aduan itu adalah teman saya. Kedua orang tua saya, isteri dan adik saya akhirnya mengetahui kalau setiap ada hari libur saya pergi ke arena sabung ayam, dan mereka ramai-ramai menasehati saya. Peringatan keras dari orang tua membuat saya meninggalkan arena sabung ayam dan fokus pada hobi saya yang lainnya yaitu mengamati fenomena kehebatan reiki.

Laporan yang mengherankan datang dari seseorang yang diterapi reiki dan membuat saya bingung. Bagaimana mungkin seseorang yang mengalami patah dan retak tulang yang belum sempat direposisi (dikembalikan posisinya), dapat merasakan perbaikan hanya dalam satu malam. Energi yang disalurkan dari jarak jauh dan diprogram dengan metode standar, bekerja dengan sangat aneh. Kenapa pasien merasakan seakan ada energi yang menyusun kembali tulangnya yang patah ? Inilah pertanyaan yang mengusik saya. Walaupun reiki merupakan meta-energi, tetapi pada saat bekerja di dalam tubuh haruslah sesuai dengan kaidah-kaidah Fisiologis (kerja fungsional berbagai alat tubuh) dan Homeostasis (keseimbangan) yang alami. Bila satu bagian tubuh patah maka otot-otot di daerah tersebut akan memendek (kontraksi) dan hal ini tidak memungkinkan untuk terjadinya reposisi alami, harus melalui proses penarikan atau operasi. Pasien akhirnya sembuh dalam waktu sangat singkat tanpa operasi.

Saya mulai mencurigai adanya oknum makhluk yang cerdas dan memiliki naluri layaknya manusia, yang terlibat dalam penyembuhan reiki. Berarti sudah dua kali saya tertipu oleh oknum ini, yang pertama ketika saya mempelajari berbagai ilmu kesaktian dan sekarang dalam kemasan penyembuhan. Saya mulai mencurigai keterlibatan bangsa jin dalam proses ini. Bangsa jin diciptakan dari api, dan mereka adalah makhluk gaib bagi manusia. Mulai saat itu saya mulai melakukan rekontruksi terhadap pemahaman saya.

Konsep reiki dan jin muncul di benak saya. Saya memahami jin merupakan makhluk ruhaniah yang tersusun dari elektron-elektron hidup (bion), yang memiliki frekwensi getaran yang sangat tinggi dan memiliki daya tembus yang luar biasa, dan mampu mempengaruhi medan elektromagnetik otak manusia. Masuk akal kalau mereka terlibat dalam proses penyembuhan reiki. Pemahaman saya bahwa reiki murni energi alam, mulai goyah.

Namun saya tidak berhenti pada kecurigaan, praktek reiki tetap saya jalankan. Saya kemudian terlibat diskusi panjang dan intensive dengan seorang ustadz pimpinan sebuah majlis taklim, beliau seorang sarjana dalam bidang ilmu syariah, master hukum dan berprofesi sebagai pengacara. Terhitung puluhan kali saya berdiskusi dengan beliau. Disamping itu saja juga berdiskusi dengan teman saya, seorang dokter yang aktif dalam kegiatan dakwah.

Hasil diskusi membuat saya memahami akidah Ahlussunah Wal Jamaah yang sesuai dengan manhaj salaf, dan kualitas ibadah saya menjadi semakin baik (selama asyik dengan reiki saya beribadah hanya untuk menggugurkan kewajiban). Sampai suatu ketika saya mencoba untuk diruqyah, pada saat dibacakan ayat-ayat ruqyah saya merasakan adanya getaran listrik halus terutama pada titik diantara kedua mata (cakra ajna) dan merasa tidak nyaman.

Saya kemudian menyadari bahwa paham wihdatul wujud (menganggap alam semesta merupakan perwujudan zat Tuhan), wihdatul adyan (menganggap semua agama sama), dan paham kodrat alami, yang mempengaruhi saya dan didapatkan dari guru spiritual, adalah paham yang ditanamkan oleh iblis. Guru spiritual saya tersebut ternyata termasuk golongan setan. Kuat dugaan saya bahwa praktisi reiki dan ilmu kesaktian yang yang beragama Islam dan memiliki guru spiritual dari alam arwah dan alam malaikat sebenarnya tertipu oleh setan. Guru spiritual tersebut bukanlah arwah yang berasal dari dimensi kedelapan, dan bukan pula malaikat yang berasal dari dimensi kesembilan. Sebenarnya mereka adalah setan dari golongan jin.

Keruwetan pemahaman keberagamaan saya dan perasaan tidak nyaman saat diruqyah, membuat saya terus melakukan diskusi dan perenungan panjang. Akhirnya saya menarik kesimpulan bahwa penyaluran reiki yang saya lakukan selama ini tidak diridhoi Allah SWT. Saya juga melupakan konsep energi universal yang dalam penggunaannya yang banyak melibatkan unsur imajinasi, karena mustahil memahaminya secara utuh, ilmu manusia hanyalah setitik air bila dibandingkan samudera ilmu Allah SWT yang tidak bertepi, yang dilakukan manusia selama ini hanyalah meraba-raba dalam kegelapan, dan dalam kondisi ini setan dengan mudah menyesatkan manusia. Saya pun mengembalikan persoalan ini kedalam hal-hal ghoib yang hanya diketahui oleh Allah SWT dan harus dipahami sesuai dengan syariat Islam. Sedangkan apa yang disebut denga reiki, bioenergi atau ssejenisnya, yang didapatkan dengan cara-cara yang tidak Islami semua berasal dari alam jin.

Dalam proses ruqyah kedua saya merasakan benturan energi yang hebat pada bagian-bagian tubuh yang selama ini saya anggap sebagai tempat simpul dan jalur energi. Kepala saya tidak berhenti berputar sampai ruqyah selesai. Setelah ruqyah kedua ini kemampuan pewaskitaan saya hilang dan saya tidak pernah lagi menyalurkan reiki. Alhamdulillah berkat doa kedua orang tua, isteri, saudara dan orang-orang yang mencintai saya, Allah SWT memberikan hidayah-Nya kepada saya.

Dengan berdoa kepada Allah SWT, maka Dia akan menurunkan Hidayah,Izzah dan Maunahnya. Cukuplah Allah SWT sebagai penolong.

Himbauan Saya Bagi Para Praktisi Reiki dan Bioenergi yang Beragama Islam

Bagi praktisi reiki maupun praktisi bioenergi dan sejenisnya, lakukanlah kajian kritis terhadap apa yang anda lakukan. Mulailah mengukur apa yang anda lakukan, dan yang anda alami dengan standar syariat Islam. Mudah-mudahan anda mendapat hidayah dari Allah SWT.

Praktisi reiki, bioenergi dan ilmu kesaktian hanya akan mendapatkan efek dari ruqyah syar’iyah berupa izzah dan maunah Allah SWT, bila sudah memahami konsep Akidah Ahlussunah Wal Jamaah dan manhaj salaf, dan dengan niat semata-mata untuk taat pada Allah SWT.
Wallaahu a’lam bishshawab.

KESAKSIAN MANTAN MASTER WASKITA REIKI (2)

Nama saya Bayu (nama samaran), umur 32 tahun, agama Islam alamat di Temanggung. Sejak selepas SMU ( 1993 ) saya menderita hipertensi, saya sudah berobat kesana kemari baik yang medis maupun non medis tetapi tidak ada hasilnya, hingga awal Juli 2004 saya mulai mengenal yang namanya REIKI, melalui yayasan W Reiki Magelang. Pertamakali saya mendapat informasi tentang reiki dari istri yang kebetulan dikantornya setiap minggu diadakan pengobatan massal, pertama kali saya ditransfer energi, badan saya bergerak dengan sendirinya begitu hebatnya sampai sampai kursi yang saya duduki bergerak gerak selama setengah jam, setelahnya saya merasakan badan saya agak enak, kemudian malamnya saya minta ditransfer lagi, karena merasa hasilnya enak saya berniat ikut lokakarya, tetapi dalam hati saya ada keragu raguan transfer energi ini bersinggungan dengan jin ataukah tidak ya. Setelah berdiskusi dengan istri dan beberapa praktisi yang sudah saya kenal, mereka meyakinkan saya bahwa reiki ini tidak menggunakan/berkolaborasi denga jin, maka dengan hati mantap minggu itu juga saya ikut lokakarya yang diadakan di hotel Puri Asri Magelang.


Kebetulan saya di inisiasi oleh ibu Rose, setelah lokakarya saya diwajibkan untuk menjalankan semacam penyembuhan diri sendiri ( self healing ), dan meditasi selama 21 hari tidak boleh absen harus terus menerus. Setiap self healing dan meditasi badan baik tangan dan kaki selalu bergerak sendiri kadang kadang seperti senam TAI CHI setelah hampir sekitar 6 ( enam ) bulan saya sudah bisa menggambar diudara berbagai bentuk simbol REIKI yang katanya seharusnya untuk anggota yang paling tidak sudah mempunyai tingkatan R2, tetapi saya kok sudah bisa, saya heran dan kemudian saya bertanya kepada praktisi yang sudah senior, beliau bilang bahwa saya punya bakat untuk menjadi penyembuh. Perlu saya informasikan bahwa tangan kiri saya juga sudah bisa mendeteksi penyakit atau bagian tubuh pasien yang sakit walau hanya dengan menggunakan tangan ditempelkan dengan jarak sekitar 10 cm dari tubuh pasien, tentu saja saya sangat bersyukur ternyata saya dikaruniai bakat seperti itu, dan reiki ini memang bisa menstabilkan tekanan darah saya sehingga saya merasa sehat dan hal hal yang dulu tidak bisa saya lakukan setelah REIKI saya bisa melakukannya lagi.

Saya rutin melakukan self healing dan meditasi setiap hari sapai pada tanggal 29 April 2005, setelah saya melakukan transfer energi kepada istri dan kakak, kok tiba tiba bibir saya terasa merot dan menebal. Saya panik saya katakan pada istri saya kok bibir saya merot, baru saya sadar bahwa ini berkaitan dengan tensi, dengan berlari dan panik saya menggedor pintu tetangga yang kebetulan seorang medis, saya minta ditensi dan ternyata tensi saya waktu itu 250/150. Bersama istri saya langsung ke Rumah sakit saat itu juga, sesampainya di UGD saya sudah tidak sadar diri. Paginya saya diberitahu dokter bahwa saya terkena serangan stroke otak kiri yang menyebabkan tangan kanan saya lumpuh dan tidak bisa bicara dan anehnya saya lupa semua bacaan sholat kecuali kata kata ” ALLAH “.

Yang saya ingat pada waktu itu saya harus segera minta tolong praktisi yang sudah senior di Magelang untuk mengirimkan energi dan mereka mengirimkan energi berturut turut selama dua minggu rutin, pada hari ketiga tangan kanan saya sudah bisa digerakkan walau hanya diangkat sedikit, bicara saya sudah lumayan bisa didengar, setiap sholat saya minta bantuan istri untuk mengajari saya bacaan bacaan sholat, dan enehnya lagi saya tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa jawa ( banyak kosa kata yang hilang ). Selama itupun saya berkomunikasi dengan bahasa indonesia dengan dialek barat ( jawa Barat ) apalagi kalau sudah menghafalkan bacaan sholat dialek saya seperti orang yang sudah fasih berbahasa arab, saya menyadari mungkin ini akibat dari stroke itu sendiri.

Pada hari ke malam ke tujuh atau delapan hari saya opname saya bermimpi. Saya dalam mimpi itu pada keadaan hampir buta lalu saya mencari Bpk.Tjipta dan Bu Rose kesana-kemari lalu tiba-tiba ada mobil sedan datang lalu keluar dari dalam mobil tersebut Bpk. Tjipta dan bu Rose beserta 2 orang pengikutnya yang kesemuanya berpakaian hitam hitam, mereka mendatangi saya lalu tiba-tiba mereka semua mengering dan menjadi seperti mayat lalu tiba-tiba dari arah belakang saya ada suara yang berkata:” kamu jangan ikut mereka sebab mereka sudah mati ! “, lalu saya kaget dan terbangun.

Saya termenung dan saya ceritakan kepada istri saya, berhari hari saya merenungi apa arti mimpi saya ini apakah saya ikut reiki itu salah, setelah saya bertanya kepada salah seorang ustad yang juga teman saya, saya dengan mantap sekali menutup chakra mahkota yang menandakan bahwa saya tidak ikut reiki lagi. Setalah 2 ( Dua ) minggu saya di opname saya dinyatakan boleh pulang tentu saja saya dibekali berbagai macam obat. Setelah 1 ( Satu ) minggu saya dirumah istri saya kadang kadang bertanya apakah saya marah padanya karena menurutnya pandangan mata saya seperti orang benci, saya katakan tidak, tetapi setelah berulang kali dia tanya akhirnya saya coba bercermin, lho ini bukan saya, mata saya tidak seperti itu dan lagi anak saya yang bungsu ( 3 th ) selama 2 minggu berturut turut setiap hampir tengah malam sampai menjelang subuh selalu menangis dan minta gendong tidak mau ditidurkan di kamar.

Karenanya saya dan istri mulai bertanya tanya ada apa ya dengan saya dan anak saya, kemudian kami bertanya kesana kemari akhirnya saya bertemu dengan dua orang teman lama: si A menyarankan untuk dibersihkan rumahnya oleh seseorang yang bisa dan kemudian memberikan alamat salah seorang sepupunya yang dianggap bisa, dan dengan Si B, justru dia mengatakan bahwa suami saya kemasukan jin, perlu diketahui si B ini seorang guru di sebuah pesantren di Temanggung, oleh si B si Jin ini sudah dikeluarkan dan bertanya pada saya apakah saya pernah bepergian ke daerah Barat dan kemudian dia memberikan deskripsi perawakan dan rupa si Jin yang sudah merasuki tubuh saya, si B berjanji akan rutin mengobati saya selama seminggu sekali dan memang dilakukannya.

Untuk si sepupu A pas hari minggu malam melakukan ritual pembersihan rumah, menurutnya dan ini dibenarkan oleh si B dalam waktu terpisah bahwa rumah saya di huni oleh 3 ( tiga ) gendruwo yang besar besar kekuatannya dan sudah berlangsung hampir 3 tahun lamanya, katanya lagi para gendruwo ini mempengaruhi atau memberikan energi negatif di rumah saya terutama untuk penyakit, perselisihan dan perekonomian dan dalam ritual itu sepupu A memasang 4 rajah di atas pintu pintu rumah saya. Tanpa bermaksud mengganggu si B juga memasang 1 rajah di pintu tengah, menurutnya setelah rumag dibersihkan maka saya aka sembuh kembali.

Selewat 02 bulan tepatnya akhir juni selama itu pula si B rutin mengobati saya, saya pun sudah bisa sholat dengan berdiri dan bisa jalan jalan walupun belum terlalu jauh, saya kembali diopname di Rumah Sakit, kali ini saya merasakan jantung tidak enak, tangan kesemutan, detak nadi semakin cepat dan berdetak ganda, lalu saya putuskan untuk opame lagi, si B pun heran katanya sudah banyak kemajuan kok bisa opname lagi, sepertinya dia pun heran.

Kemudian selang beberapa miggu saya dipertemukan dengan Widodo oleh salah seorang teman saya ini, baik si A, B ataupun Widodo adalah teman teman sekolah saya tapi tampaknya ada perbedaan, karena oleh Widodo saya di sarankan untuk di RUQYAH SYARI’AH sesuai tuntunan nabi SAW, dan Allah SWT memang memberikan hidayahnya. Tapi Widodo sendiripun belum tahu apakah ada orang di Temanggung yang bisa me-ruqyah saya mengingat kondisi saya yang belum bisa jalan jauh.Setelah tanya sana sini kemudian saya meminta tolong kepada bapak Taufiq Hartono, oleh beliau saya di ruqyah sekali, tapi sebelumnya saya juga melakukan ruqyah sendiri atapun di bantu oleh Widodo secara rutin, dan juga meminta tolong kepada bpk Fuad Zein ( Ketua tim ruqyah Temanggung ) dan oleh beliau pun saya pernah di ruqyah sekali.Dalam ruqyah kadang kadang kami dialog dengan si jin, kata jinnya “pak dalam dada anda ini ada sekitar 20 jin, kemudian di tangan kiri anda ada sekitar 17, dan masing masing ada 3 jin di tengkuk dan pinggang anda ini ( sesuai aliran energi dalam reiki)”, dan mereka mengaku didatangkan dari Tibet dan disuruh oleh Bp. Tjipta dan Bu Rose yang masuk setiap saya self healing maupun meditasi untuk kesembuhan saya.Setiap saya merasakan jantung tidak enak atau tensi menaik atau detak nadi tiba tiba menyepat langsung saya hidupkan kaset ruqyah, hingga sekarang pun saya masih berikhtiar untuk mengeluarkan jin dari tubuh saya dengan terapi me-ruqyah mandiri maupun dibantu oleh Widodo dan Insya Allah tanggal 02 Oktober nanti saya beserta istri akan ke Kota Gede untuk ikut ruqyah di tempat Bp. Ustad Fadlan.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan hidayah-Nya kepada saya dan memberikan kesembuhan pada saya Amin. Dari peristiwa ini saya bersyukur bahwasannya saya diberikan petunjuknya untuk mengetahui dan insya Allah sekaligus mengamalkannya, dan juga saya bersyukur diberikan teman-teman dan keluarga yang ternyata sangat perhatian pada saya. Demikian kesaksian saya, apabila ada kekurangan atau kesalahan pada kata kata saya mohon maaf sebesar besarnya. Apabila ada yang dirasakan kurang, silakan menghubungi hp saya.Terimakasih.( Suber Metafisis.wordpress.com)

Kisah diatas adalah pengalaman seorang Muslim yang mempraktekan Reiki dalam kehidupan sehari hari, namun setelah menjadi praktisi Reiki ia bukan bertambah dekat pada Allah, bahkan bertambah jauh. Ia menjadi malas untuk mengerjakan sholat, ia menganggap Reiki lebih utama daripada kegiatan sholat. Kisah ini merupakan pelajaran dan peringatan bagi umat Islam yang mempelajari dan mempraktekan Reiki dalam kehidupan sehari hari. Waspadalah tipu daya syetan sangat halus.

Waspadalah, dengan mempraktekan Reiki anda sedang bermain main dengan keimanan anda, anda telah mempertaruhkan Iman anda untuk kepentingan hidup dunia yang singkat ini. Maukah anda mengorbankan keimanan anda hanya untuk kesembuhan dari suatu penyakit? Maukah anda menggadaikan iman anda hanya untuk kepentingan kehidupan duniawi. Mengapa anda meninggalkan Allah yang menjadikan alam semesta, anda meninggalkan kegiatan sholat dan lebih menyukai kegiatan meditasi rutin menyerap energi alam semesta . Sembahlah Allah jangan menyembah ciptaanNya.Bagi non Muslim tidak ada masalah mempraktekan Reiki karena mereka memang bukan penyembah Allah, namun bagi umat Islam ini bisa mempertaruhkan keimanan pada Allah. Umat Islam sudah mempunyai cara sendiri menyerap energi Nur Ilahi , bukan energi alam semesta . Energi Nur Ilahi yang disebutkan dalam surat An Nur ayat 35 jauh lebih dahsyat dari energi alam semesta. Energi Nur Ilahi adalah Energi yang langsung diturunkan dari Allah pencipta alam semesta bagi siapa yang dikehendakiNya sebagaimana disebutkan dalam surat An Nur ayat 35:

35- Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

36- Bertasbih kepada Allah di mesjid-mesjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang,

37- laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang. (An Nur 35-37)

Allah menjelaskan bahwa energi Ilahi hanya diberikan kepada hambaNya yang taat, mengerjakan sholat bertasbih dan berdzikir pada-Nya. Praktisi Reiki yang sibuk bermeditasi menyerap energi alam semesta tentu tidak termasuk orang yang mendapatkan energi Nur Ilahi, mereka hanya mendapat energi alam semesta bahkan salah salah mereka malah menyerap energi dari mahluk Jin atau mahluk ghaib lainnya seperti yang dialami dua orang saudara kita diatas. Allah telah mengingatkan kita dalam surat Yasin 60-62:

60- Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”,

61- dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.

62- Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan? (Yasin 60-62)

Dengan energi Nur Ilahi anda bisa melakukan hal yang lebih dahsyat dari apa yang bisa anda lakukan dengan Reiki . Anda bisa membangkitkan energi Nur Ilahi didalam diri anda dengan melakukan sholat dengan khusuk, membaca dan mentadabburi Qur’an serta bertasbih dan berdzikir dengan menyebut asmaulhusna. Anda bisa mempelajari semuan itu diblog ini.

Jika energi Nur Ilahi didalam diri anda telah bangkit , anda bisa melakukan hal yang lebih dahsyat dari apa yang bisa dilakukan oleh para praktisi Reiki. Bagi umat Islam yang menjadi praktisi Reiki waspadalah, perhatikan jika anda lebih menyukai meditasi daripada mengerjakan sholat berarti anda telah ditipu oleh syetan. Anda bisa mengalami nasib seperti dua orang saudara kita diatas. Islam tidak sejalan dengan Reiki. Islam menyerap energi Nur Ilahi dari Allah swt dengan ritual sholat, dzikir dan membaca Qur’an , sedangkan praktisi Reiki menyerap energi alam semesta dengan cara meditasi. Energi alam semesta tidak sama dengan energi Nur Ilahi. Bagi Umat Islam yang telah terlanjur memperaktekan Reiki berhati hatilah , jangan sampai anda tersesat , perhatikan surat yasin ayat 62 diatas. Sebaiknya tinggalkan kegiatan Reiki dan tingkatkan kegiatan sholat dan dzikrullah.