Alif Laam Miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (Q.S. Al Baqarah 2: 1-3)
Islam sudah sejak awal menetapkan bahwa percaya pada yang gaib adalah syarat pertama menjadi seorang yang bertakwa. “Alladzina yu’minunaa bil ghaibi”. Baru setelaah itu dilanjutkan dengan menegakan shalat, ”wayuqimunas-sholata,” dan seterusnya. Ada banyak pengertian tentang istilah ‘gaib’. Al Qurthuby menjelaskan, al ghaibi secara bahasa adalah segala sesuatu yang tidak terlihat oleh pandangan.
Sedangkan al ghaibi dalam surat Al-Baqarah tadi adalah semua berita dari Rasulullah saw, yang tidak tercerna akal, seperti tanda-tanda kiamat, siksa kubur, hidup seteleh mati, dan hari kiamat. Rabi’ ibn Anas menambahkannya dengan Allah, malaikat-malaikat, dan rasul-rasul. Ada yang mengatakan al ghaib adalah Al Quran.
Ilmu gaib hanya millik Allah, ini diambil dari surat Al An’am 6:59: “Dan pada-Nya kunci-kunci kegaiban yang tidak diketahui kecuali oleh-Nya.”
Dalam menafsir ayat tadi Al Qurthuby mensitir hadist Bukhari dan Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Kunci-kunci kegaiban ada lima, tidak ada yang tahu kecuali Allah; yaitu jenis kelamin janin dalam rahim, apa yang akan dikerjakan besok, kapan turunnya hujan, di bumi mana seseorang akan mati dan kapan terjadinya kiamat.”
Dua di antaranya sudah bisa diketahui dengan teknologi. USG bisa mellihat kelamin bayi dikandungan denngan ketepatan semakin akurat. Satelit dan ilmu meteorology juga semakin bisa diandalkan untuk peramalan cuaca. Jadi, semakin tidak gaib lagi. Tiga lagi yang masih dikategorikan gaib. Tetapi mungkin saja kelak bisa diketahui. Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir The Holy Quran mencoba mengartikan al ghaibi dengan “unseen”, yang tidak terllihat.
Ada hal-hal gaib di masa lalu yang kini telah menjadi hal bias sehari-hari. Telepon genggam, teleconferencing, penerbangan antar benua, satelit cuaca, robot, teknologi laser, adalah mukjizat kalau zaman dulu. Tetapi masih banyak hal-hal aneh, gaib yang masih tetap misterius tanpa bisa dijelaskan secara empirisme rasional. Para pendeta budha di Tibet yang melayang 50cm di udara ketika bersemedi. Dukun Voodoo Afrika yang menusuk boneka dengan jarum, bisa membuat menjerit orang diseberang lautan. Tukang santet yang mengirim baskom ke perut musuhnya dan praktik-praktik gaib diberbagai pelosok dunia memperagakan hal-hal yang tidak bisa dipahami akal saat ini.
Oleh karena tidaak bisa dimasukan kedalam cabang-cabang ilmu pengetahuan normal yang ada, disebut paranormal. Peter Lorie dan Said Murray Clark, dua orang futurologist, meramalkan dalam bukunya History of The Future, bahwa 600 tahun kedepan, pada tahun 2600, manusia akan mengadopsi mistik dan magic sebagai suatu realita, dan merupakan sisi lain dari gejala ilmiah dalam kehidupan di alam ini. Ilmu tentang ini akan disebut magicology,miracology, dan divinology yang berdampingan dengan ilmu pengetahuan.
Kecendeerungan kearah sana sudah berlangsung selama ini. Ada penelitian tentanng Extra Sensory Perception(ESP) yang mendalami penelitian tentang kemampuan mengetahui benda di ruang lain hanya dengan “merasa”. Ada ilmu telepati yang menelusuri kemampuan berkomunikasi tanpa alat. Ada ilmu telekinetik yang bisa membengkokan garpu dari jarak jauh.
Manusia akan menyadari bahwa tidak semua benda dan proses harus berprilaku sesuai dengan ilmu pengetahuan yang baku. Keutamaan ilmu pengetahuan dalam islam tidak hanya merujuk pada sains dan teknologi modern saja, tetapi meliputi ilmu dalam segala dimensi yang sudah maupun belum ditemukan. Namun saat ini kita sudah bisa bersyukur karena beberapa hal ajaib dan mistik bisa mulai dijelaskan secara ilmiah.
Prof. Ir. Lilik Hendrajaya, Msc Ph.D., mantan rektor ITB berhasil menjelaskan teori ilmu fisika tentang fenomena penumpukan energi melalui proses pernafasan. Tenaga yang didapat dengan menahan nafas bisa disalurkan secara ajaib membuat musuh terpental tanpa disentuh. Tenaga itu juga bisa dipakai mendiagnosa penyakit melalui telepon.
Banyak orang mengira itu adalah ilmu gaib, mistik, dan meminta bantuan JIN, tetapi Prof. Ir. Lilik Hendrajaya menguraikan bahwa darah manusia tersusun dari atom oksigen (O2) dan atom besi (Fe). Pada waktu bernafas biasa, oksigen jumlahnya berlimpah dalam paru-paru dan molekul darah dengan mudah menyerapnya tanpa melakukan pengaturan apa-apa. Tetapi berangsur-angsur berkurang diserap oleh darah yang terus mengalir.
Supaya tetap mendapatkan kadar oksigen sejumlah yang diperlukan, molekul darah (hemoglobin) mengatur diri, “berbaris”, secara serial dengan urutan: atom besi(Fe) – rantai protein – atom besi(Fe) – rantai protein, dst. Akibatnya darah dalam pembuluh darah akan membentuk barisan simetris. Posisi ini akan memudahkan proses pengikatan oksigen dan oksidasi. Atom besi – yang bersifat paramagnetic dan ferromagnetic dalam molekul hemoglobin yang tersusun simetris tadi, membuat darah menjadi bersifat magnetic teratur atau disebut terpolarisasi magnetic.
Fenomena yang dihasilkan antara lain:
- Tubuh manusia menjadi mengeluarkan medan magnet dan memilliki dua kutub; kutub utara dan kutub selatan.
- Darah bermagnet yang mengalir menimbulkan medan magnet yang dinamik, yaitu memancarkan gelombang electromagnet.
Pancaran medan magnet dari tubuh orang tadi akan berinteraksi dengan medan magnet bumi, maupun dengan medan magnet yang berasal dari orang lain. Selanjutnya jika dua kutub yang terpancar searah dengan magnet luar, orang pemancar tadi akan terdorong maju atau ke belakang. Sedangkan jika membentuk sudut dengan arah medan magnet luar, orang pemancar tadi akan berputar.
Medan magnet yang dipancarkan bisa menginduksi, mengimbas orang lain, sehingga tampak seperti menyedot atau memutar tubuh orang lain tanpa menyentuhnya. Hal ini juga yang terjadi pada praktik penyembuhan orang lain. Pancaran gelombang elektromagnet dari tubuh seseorang yang darahnya terpolarisasi, menghasilkan pancaran tenaga (panas) dan aura.
Pancaran ini dapat di “lihat” oleh orang lain melalui suatu tuning interferensi atau resonansi dari dua gelombang yang berasal dari kedua orang tadi ketika frekuensinya sama. Interferensi ini menjadi jalan masuknya informasi antarkedua orang tadi. Bila jaraknya jauh, disebut telepati.
Sedangkan fenomena biologis akibat terpolarisasinya darah antara lain:
- Darah yang molekulnya teratur, terpolarisasi, akan mudah dioksidasi, dibersihkan dari sel-sel asing dan sel-sel organ tubuh yang rusak akan mudah dibangun kembali dengan sari makanan yang dibawa oleh darah. Ini berarti lancarnya metabolisme. Darah yang tidak terpolarisasi, susunannya tidak teratur dan disela-selanya sering bersarang sel-sel asing, bakteri,virus hingga sukar dioksidasi.
- Debu elektrostastik dari luar tubuh, terutama debu virus atau kuman penyakit akan terlempar sebelum menyentuh tubuh, karena ditolak oleh medan magnet tubuh.
Secara fisika, suatu medan magnet terpolarisasi yang mengandung energi dan informasi dapat disimpan dalam zat yang juga magnetic. Contohnya penyimpanan data dalam pita kaset musik, dan disket computer. Penyimpanan tenaga dalam dapat bersifat sementara atau permanent. Prosesnya berlangsung dengan jalan pengimbasan pada zat magnetic melalui kekuatan pikiran. Adapun zat yang magnetic yang tepat untuk medium penyimpanan antara lain oksigen, darah, tanah liat, kristal, logam kelompok besi, kumparan logam (solenoid) dan air (H2O). Ternyata dalam Al Quran, zat-zat tadi memang sering disebut. Al hawa, ad-damu, al hadid, dan al ma-u. Sayang selama ini kita kurang tanggap.
Teori tadi menjelaskan tentang khasiat air yang “diisi” doa untuk diminum orang lain. Doa pada hakikatnya adalah informasi, pesan, energi yang disimpan ke dalam air dialamatkan khusus pada orang tertentu. Bagi orang lain bila meminumnya tidak akan berpengaruh apa-apa. Ini mengingatkan kita kepada sabda Rasulullah saw. Bahwa air zamzam itu berkhasiat sesuai niat maksud si peminumnya. Teori tadi juga menjelaskan fenomena keris pusaka dari besi yang tampak “sakti” karena diisi pesan oleh pembuatnya melalui ritual yang khusus.
Surat Al Hadid (besi) harus menjadi inspirasi penelitian soal kegaiban senjata-senjata pusaka selama ini. Demikian juga surat Al Hijr (batu), harus mendorong penelitian batu sebagai medium. Batu piramida yan berusia 5000 tahun, batu-batu candi, batu menhir dan megalit yang berumur ribuan tahun. Struktur ferromagnetic membuat mereka menyimpan “pesan” tertentu. Sehingga bisa berimbas pada pori-pori dan bulu halus manusia. Fenomena ini yang lazim disebut “merinding’ atau berdiri bulu roma.
Koran Republika 9 Maret 2004 (sayang republika.co.id sudah tidak menyimpan arsipnya) memuat berita tentang gunung batu bermagnet. Di luar kota Madinah pada jarak 60km ada dataran tinggi dikelilingi batu yang berwarna kemerahan bernama daerah Alkhlail. Orang naik mobil dijalanan yang menurun curam disana, lalu persnelling dinolkan, mobil akan berbalik berjalan mundur ke atas tanjakan sendiri tanpa menginjak gas, sampai kecepatan 40km per jam. Ini adalah fenomena magnet. Daya tarik menarik dan tolak menolak antara pemusatan magnet di dalam gunung batu dan logam di mobil itu yang membuatnya berjalan sendiri menanjak. Atau sebaliknya menahan laju mobil, atau membelokan arah setir. Gejala ini sering terjadi di daerah “angker” sehingga sering berakibat kecelakaan.
Orang-orang menganggap ada penunggunya dan menjadi musyrik dengan memberi sesajen atau melempar rokok. Menurut Ali bin Abi Thalib r.a., Hajar Aswad kelak di hari kiamat akan diberi mulut dan lidah, dan akan bersaksi bagi orang yang pernah menciumnya. Kabah juga tersusun dari batu-batu purba yang menyerap energi keimanan orang-orang yang bertawaf mengelilinginya. Batu-batu Kabah juga menampung kiriman arus energi jarak jauh dari semua shalat mennghadap kearahnya. Akumulasi energi tadi menjadi kekuatan yang dahsyat menyalurkan setiap “pesan” berupa doa sehingga lebih cepat sampai ke ‘arsy di langit.
Kisah tentang batu penggilingan Siti fatimah r.a. yang menangis ketika tidak dipergunakan lagi oleh putri Rasulullah saw. Ada juga ayat Al Baqarah ayat 24 yang menyebutkan bahwa ada batu yang masuk neraka, “Maka jika kamu tidak membuat(nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kaafir.”
Ada hadist yang menyebutkan, setan berjalan melalui jalan darah. Semua itu adalah isyarat yang perlu diteliti lebih lanjut tentang fungsi benda-benda tadi sebagai medium penyimpan pesan yang efektif. Penemuan Prof. Lilik tadi membuat kita tersentak. Betapa tipisnya batas antara gaib dan ilmiah. Kita harus terus-menerus berusaha memecahkan rahasia-rahasia kejadian ajaib secara ilmiah untuk menyelamatkan aqidah. Namun sekaligus juga tidak boleh mengingkari adanya jalur berdimensi lain yang memanng diciptakan Allah dialam ini.
Penjelasan ilmuwan mengenai takhyul Lumrahnya, seorang ilmuwan adalah orang berpikir jernih, memberi penjelasan ilmiah, masuk akal dan seterusnya. Seorang ilmuwan tidak akan menyampaikan sesuatu yang tidak masuk akal, hal-hal di luar nalar. Takh(a)yul, kekuatan gaib, ilmu sihir, firasat, telepati, dll. dianggap banyak orang dan juga banyak ilmuwan sebagai omong kosong.
Cukup mencengangkan adalah ada ilmuwan-ilmuwan barat yang mencari penjelasan mengenai takh(a)yul, kekuatan gaib, mistik dan telepati. Dua diantara mereka adalah Professor Bruce Hood, dari Bristol Cognitive Development Centre dan Dr. Rupert Sheldrake, seorang ahli biologi dan penulis.
Professor Bruce Hood
Sebagai seorang ilmuwan prof. Bruce Hood mencari berbagai penjelasan untuk antara lain gejala takhyul dan kekuatan gaib. Sementara kalangan menganggap penjelasan Dr. Bruce Hood dari Bristol Cognitive Development Centre tidak masuk akal. Takh(a)yul sering diucapkan orang dengan nada negatif, maksud yang tersirat adalah 'akh itu kan omong kosong'. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta takh(a)yul adalah hanya khayal belaka; sesuatu yang hanya di angan-angan saja. Sebagai contoh disebut dewa-dewa dan hantu. Menurut Professor B. Hood, manusia selalu mencari penjelasan. Juga untuk hal-hal yang tidak tampak. Walaupun manusia bisa menggunakan akal sehat, kemampuan percaya pada hal-hal yang tidak tampak bermanfaat. Hal ini membuat orang bisa memahami arti-arti yang lebih dalam; bisa sampai pada taraf spiritual, bisa menempatkan pengertian cinta dan benci.
Manusia Mencari Penjelasan
Professor B. Hood melakukan sebuah percobaan di muka sejumlah orang yang mendengarkan uraiannya. Ia membawa sebuah pena dan sehelai baju bekas. Pena itu itu adalah pena bekas Einstein. Semua orang menganggap pena itu istimewa. Ingin menyentuhnya ada juga yang ingin memilikinya. Lalu ia bertanya apakah ada yang mau mengenakan baju bekas yang ia bawa. Ada yang mau, ada yang tidak. Lalu kalau ditanya yang bersedia mengenakan baju itu akan diberi imbalan 10 dollar, maka bertambah banyak yang bersedia. Namun ketika dikatakan baju bekas itu dulu adalah milik seorang pembunuh sadis, semua orang tidak sudi mengenakan baju tadi. Kesimpulan apa yang bisa didapat dari reaksi orang? Seolah-olah kehebatan Einstein ada di pena tadi, dan kejahatan di pembunuh menempel pada baju tersebut. Ada proses di otak manusia yang menyebabkan hal itu.
Dr. Rupert Sheldrake
Anda sedang di rantau, ingat pada ayah Anda, tiba-tiba telepon berdering. Eh tahu-tahu itu ayah. Pernahkah Anda mengalami hal itu? Menurut Dr. Rupert Sheldrake, seorang ahli biologi dan penulis dari Inggris, 80% orang, mungkin lebih, pernah mengalami hal serupa itu. Kejadian seperti ini disebut telepati, ini berasal dari bahasa Yunani. Tele artinya jauh, pati artinya perasaan. Perasaan jarak jauh. Kejadian seperti diatas itu menurut para penentang Dr. R. Sheldrake adalah kebetulan. Yang diingat hanya kalau hal itu terjadi, tapi berapa juta kali orang ingat si A, tapi si A tidak menelpon. Hal itu tidak dicatat.
Extra-sensory perception
Telepati merupakan bagian dari ESP (Extra-sensory perception ). Ia bukan orang pertama yang mempelajari gejala ini. Sampai sekarang masih banyak kalangan menganggap telepati bukan wilayah bagi para ilmuwan. Dr. R. Sheldrake yakin ini bukan kebetulan, hanya yang harus dicari sekarang adalah lebih banyak pembuktian. Ia melakukan percobaan. Misalnya si A harus menyebut 4 nama orang yang akrab dengannya. Lalu satu diantara ke empat orang itu diminta untuk menelpon si A. Sebelum angkat telpon dia harus mengatakan siapa diantara 4 orang tadi yang menelponnya. Kemungkinan ia benar adalah 25%. Ia bisa juga menerka saja. Namun dari percobaan itu menurut Sheldrake prosentase kebenarannya mencapai 45%. Baginya itu lebih dari kebetulan.Wallahu A’lam