tag:blogger.com,1999:blog-44197378708026881172024-03-05T22:35:41.541+07:00Yayasan Alternatif Metafisika" SHAKTI BHAKTI "Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comBlogger29125tag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-83124751482274134952012-05-07T13:34:00.006+07:002016-11-28T23:32:41.483+07:00Menguak Misteri Rahasia Ilmu Gendam<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGisNt_EVWHB2-SXgwdD28zwUlc8M7YF7cYvzseDoOCOvNXKwFPZposs3GRK5X2LGt-49twFwWCOPD71TIKxUHxgfKoj51yq9PxwNuVn3UCc5wm494tuqprSk_XrIqCarUwktKN3qPJ7g/s1600/azimat+shakti.gif" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5739712631097290658" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGisNt_EVWHB2-SXgwdD28zwUlc8M7YF7cYvzseDoOCOvNXKwFPZposs3GRK5X2LGt-49twFwWCOPD71TIKxUHxgfKoj51yq9PxwNuVn3UCc5wm494tuqprSk_XrIqCarUwktKN3qPJ7g/s200/azimat+shakti.gif" style="cursor: pointer; float: left; height: 184px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 156px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Pada kesempatan kali ini kami postingkan mengenai Menguak Misteri Rahasia Ilmu Gendam dari hasil wawancara kami dengan tokoh spiritualis asal salatiga, budayawan dan seniman kaligrafi huruf jawa sekaligus penulis Kitab Primbon Adji Mantrasmara jilid 1-5 dan Kitab Pusaka Kepraboning Awak versi bahasa jawa dan bahasa english. Rahasia Ilmu Gendam ini termaktub di Kitab Primbon Adji Mantrasmara jilid 1 , maka secara tidak langsung kami menghubungi si penulis yakni beliau Raden Tjakra Djajaningrat.</span> <span style="font-weight: bold;"><br /><br />Banyak orang bertanya-tanya mengenai ilmu Gendam, bahkan tak heran ingin mengetahui apa itu ilmu Gendam? Terkadang diantara tertarik untuk mempelajari ilmu Gendam! Tentunya dengan mempelajari ilmu Gendam setiap orang punya tujuan dan maksud sendiri-sendiri baik untuk hal positif maupun hal negatif.</span> <span style="font-weight: bold;"><br />Namun ilmu Gendam banyak dipandang untuk suatu hal tujuan yang negatif, karena banyak berita yang beredar di berbagai media cetak atau elektronik mengenai orang-orang yang tergesan mendayagunakan ilmu gendam untuk mempengaruhi orang agar seketika tunduk patuh dan pasrah jiwa raga. Maka tak heran ilmu yang satu ini terkesan ampuh dan dapat merugigan orang lain bagi pelaku ilmu ini yang menyalahgunakannya.</span> <span style="font-weight: bold;"><br /><br />Berikut sejarah singkat ilmu gendam yang di ambil dari kisah cerita pewayangan yang menceritakan bahwa ilmu Gendam ini dimiliki oleh Dewi Kunti yang konon digunakan untuk memanggil para dewa di khayangan. Suatu kisah istri dari Pandu Dewanata ini sangat prehatin dengan keadaan suaminya yang dikutuk tidak akan mempunyai keturunan oleh seorang resi yang dipanah hingga tewas oleh Pandu saat menjelma sebagai kijang untuk bercinta dengan pasangannya. Dengan hal ini dengan bekal ilmu Gendam yang dimilikinya maka Dewi Kunti mengajak Dewi Madrim untuk menjalankan ritual memanggil para dewa agar diberikan keturunan, maka Dewi Kunti mendapatkan 3 anak yaitu: Yudistira, Bima, dan Arjuna, sedang Dewi Madrim, mendapat anak kembar yakni: Nakula dan Sadewa. Sepeninggalan suami dan Dewi Madrim, maka ke 5 anak Pandu Dewanata ini diasuhnya yang dikenal dengan Pandawa Lima.</span> <span style="font-weight: bold;"><br />Demikian cerita dari pewayangan mengenai asal usul ilmu gendam, namun sebenarnya hal ini mengandung wejangan bagaimana mengurai maksud dan menguasai ilmu gendam. </span> <span style="font-weight: bold;">Ilmu Gendam bukan sebuah dalam cerita saja, dengan memahami sejarahnya atau walsilsilahnya maka siapapun orang dapat menguasai ilmu gendam, yakni bagaimana kunci tatacara Dewi Kunti memanggil para dewa dan membuahkan hasil memiliki 5 putra.</span> <span style="font-weight: bold;">Hal ini tentu dikaitkan dengan wejangan ilmu kasepuhan dan kebatinan.</span><br />
<span style="font-weight: bold;"><br /></span><span style="font-weight: bold;">Pada dasarnya, ilmu gendam adalah ilmu olah kebatinan yang digunakan untuk memanipulasi kehendak orang lain. Jika manteranya dirapal, siapapun yang dikehendaki bahkan dewa sekali pun dapat dipanggil ke hadapan si pemilik gendam. </span> <span style="font-weight: bold;">Berbeda dengan hipnotis yang mengandalkan kekuatan konsentrasi, gendam mendaya gunakan kekuatan batin spiritual seseorang. Rapalan mantera sebenarnya hanya untuk memperkuat niat.</span> <span style="font-weight: bold;">Kekuatan sebenarnya ada pada olah kebatinannya disertai keyakinan yang kuat sehingga tercipta energi dahsyat yang dapat memanipulasi kehendak orang yang menjadi sasaran. Dalam kasus kejahatan, gendam digunakan untuk memanipulasi kehendak korban sehingga ia tidak melawan dan menuruti kemauan penggendam.</span> <span style="font-weight: bold;">Ilmu gendam bukanlah ilmu hitam. Ia akan menjadi ilmu kejahatan jika digunakan untuk tindakan yang dilarang agama. Pada pengobatan alternatif, gendam bisa digunakan pada situasi dimana pasien mustahil untuk diobati dalam keadaan sadar, misalnya pasien depresi berat yang selalu mengamuk.</span> <span style="font-weight: bold;">Setelah digendam, syaraf kesadarannya menjadi lemah. Dalam kondisi tersebut pasien seperti ini mulai dapat diterapi. Selain itu dalam kehidupan sehari-hari kemampuan ini dapat digunakan dalam banyak hal.</span> <span style="font-weight: bold;">Jika anda menghadapi orang marah yang beremosi tinggi, gendam dapat digunakan untuk melemahkan amarahnya. Setelah emosinya turun, tentu akan lebih mudah bagi kita untuk mengajaknya bicara. Masih banyak lagi manfaat ilmu gendam jika digunakan untuk kebaikan.</span> <span style="font-weight: bold;"><br /><br />Menurut Raden Tjakra Djajaningrat, mengenai ilmu gendam mewedarkan gendam itu ada 5 kunci penguasaan ilmu gendam, atau pendowo gendam. Yakni kunci: gendam bumi (tanah), gendam maruto(angin), gendam agni(api), gendam tirto(air), gendam manunggal(ada yang menyatakan gendam dewa/gendam langit/inti ke 4 kunci ilmu gendam).</span> <span style="font-weight: bold;">Mengenai rapalan atau mantra kunci-kunci ilmu gendam, Raden Tjakra Djajaningrat menyatakan harus diijazahkan secara langsung dan siapapun yang mendapatkannya tentu tidak asal beliau berikan kesembarang orang agar tidak disalah gunakan untuk hal kejahatan. Dari desakan kami akhirnya beliau mewedarkan mantra kunci gendam manunggal diharapkan wawasan untuk pratiksi paranormal :</span><br />
<blink style="color: #ff6666;"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">"Hong ilaheng...., pamanunggal gendamku, gendam langit gendam bumi, manjingo ono lemah,bayu,geni lan angin, tak angarahake jin setan jalmo manungso, dumadi..... jum-sab-gu-nin-sel-rab-mis(nama hari) mangilingan lumesat sanjoto cokro....(nama pasaran), dsb."</span> <span style="font-weight: bold;"></span></blink><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Dan sebagai pelengkap kelemahan ilmu gendam menurut Raden Tjakra Djajaningrat tidak akan berfungsi jika mengenai orang yang sedang menyirih/nginang, karena kelemahannya dengan kapur sirih atau enjet. Jika mau melunturkan orang yang menguasai ilmu gendam maka bacakan mantra ke media pantangannya dan kenakan pada orang yang menguasai gendam, khususnya gendam aliran ilmu hitam, maka kodam jin yang menyatu dengannya akan pergi meninggalkan si empunya. Adapun mantranya versi kejawen Tolak Balak Ilmu Gendam ijazah dari Raden Tjakra Djajaningrat, sbb:</span><br />
<blink style="color: #ff6666;"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">"Bis lemah mil luluh lah ajur mawur, ya allah balikno marang asal muasaliro, byar tatas byar gilas, kulu nafsin dai katul maut, jim,min,nun, sumingkirno sedyo olo,tumekakno sirno kang nandang olo, salallahu alaihi wasalam."</span> <span style="font-weight: bold;"></span></blink><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Bagi teman-teman yang ingin mengetahui ilmu gendam lebih jauh dan lengkap silahkan datang dan tukar kaweruh dengan nara sumber yang mewedarkan ilmu gendam tersebut. Ingat ilmu gendam yang asli tentu tidak sembarangan ditawarkan dengan privat gendam, dsb. Semoga ini bisa manfaat dan menjadi wawasan yang berarti untuk menguak misteri ilmu gendam yang selama ini menjadi bahan pembicaraan dan melengkapi berbagai artikel mengenai ilmu gendam. Bagi yang ngopi paste harap cantumkan narasumber agar berkah. Terima kasih.</span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">sumber :</span> <span style="font-style: italic;">astaga.com/indopelet</span><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: italic;">.blogspot.com</span>/indoghaib.blogspot.com</span>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-44621095824085337552010-12-12T19:46:00.005+07:002010-12-12T20:00:49.311+07:00Supernatural Warner Bros<span id="result_box" class="" lang="id"><span style="" title=""><img style="width: 403px; height: 235px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOL_BEBuSJdVP2ESO80jeTNZdFIvwpZpQY5UF_VcFSGFpiiuj0fDJuoZg3j5GtxPCBSE1u_xDdgwl5piGfOlyrqhUOGC3SE6wkTIpAy1UEsqkB25_X19nYiBfkTy0xHZI7To5JG3kr_3Ph/s200/MWSnap732.bmp" border="1" /></span></span><span id="result_box" class="" lang="id"><span style="" title=""><br /></span></span><span style="font-weight: bold;" id="result_box" class="" lang="id"><span style="" title="">Supernatural</span></span><span id="result_box" class="" lang="id"><span style="font-weight: bold;" title=""> adalah titik dan klik game petualangan yang didasarkan pada acara TV "Supernatural" yang dibuat oleh Warner Bros Cukup menakutkan, acara seperti game lain berdasarkan film /. </span><span style="font-weight: bold;" title="">Ini tidak benar-benar permainan, itu lebih merupakan situs trailer dengan beberapa atribut titik dan klik. </span><span style="font-weight: bold;" title="">Good luck and have fun!<br /></span></span><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/MASHAN%7E1/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-2.png" alt="" /><img style="width: 399px; height: 236px;" src="http://img692.imageshack.us/img692/1996/supernaturalseason6.jpg" alt="Supernatural S06E01: Exile On Main Street" title="Supernatural S06E01: Exile On Main Street" /><!--dle_image_end--><br /><span id="result_box" class="" lang="id"><span style="font-weight: bold;">Anda berani memainkan Game ini?????!!!!!! Tidak perlu takut apalagi hilang nyali!!!! </span><br />Langsung saja klik kunjungi link: </span><a style="color: rgb(153, 153, 255);" href="http://supernatural.warnerbros.com/">Supernatural</a>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-62359328664450780352010-10-18T01:59:00.002+07:002010-10-18T02:05:22.907+07:00Misteri Hidupnya Lukisan Bung Karno<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">Museum bung karno yang terletak di blitar memiliki berbagai koleksi peninggalan bung karno, selain benda-benda yang bernilai sejarah yang erat kaitannya dengan bung karno, di museum yang tak pernah sepi pengunjung ini juga terdapat sebuah lukisan besar yang berukuran 150cm x 175cm yang bergambar bung karno.</span><br /><img style="width: 356px; height: 431px;" alt="" class="alignleft" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5448290118301351202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhucizSc2usCPpYKZW0Z-245GnRYQk2ufjw8oVR0bS8p1CEz52rpVWlEgYq51_5vOYvZjgmCt0OaSIhC6uxN4Oh44Xnrncphf9lKEqCJ2vPdspwR1PzlpjaIVW249K2SB0GdMdss-fkwmE/s400/sokarno.jpg" border="0" /><br />Cerita misteri keanehan Lukisan ini, menurut sejumlah orang yang pernah melihatnya adalah TAMPAK HIDUP, siapapun yang melihat lukisan ini sambil memusatkan konsentrasi serta pandangan terarah penuh dibagian jantung bung KARNO pada lukisan ini maka SEKETIKA NAMPAK BERGERAK, SEOLAH-OLAH BERDETAK SEPERTI LAYAKNYA ORANG SEDANG BERNAFAS.<br />Banyak pengunjung yang heboh karena menyaksikan lukisan ini seperti hidup. sejak saat itu lukisan ini menjadi obyek pertama yang didatangi pengunjung.<br />Menurut Penjaga musseum Tanwir, didalam lukisan tersebut berdiam sosok gaib bernama jatoro suro sosok jin penunggu gunung kelud yang telah di takhlukkan bung karno. cerita ini berdasar pada penerawangan beberapa paranormal. dulu sebelum ada lukisan tersebut sosok jin penunggu lukisan tersebut bersemayam di dekat makam bungkarno dan bukanlah cerita misteri.<br />Konon bung karno adalah seseorang yang gemar bermeditasi, pada saat melakukan ritual di gunung kelud, ada sosok makhluk halus yang menggodanya dan berusaha menggagalkan meditasinya, karena digoda tak mempan akhirnya jin ini menyerangnya, akhirnya terjadilah perkelahian di alam gaib yang pada akhirnya dimenangkan oleh bung karno, pada saat itulah akhirnya jin ini menjadi pengawal bungkarno. Jin ini sangat setia pada bung karno, saat bung karno meninggalpun jin ini tetp setia berada di samping makam nya bahkan terkadang jin ini merubah wujudnya menjadi bung karno. Fenomena ini asli fenomena alam gaib dan bukan rekayasa.<br /><img alt="" class="aligncenter" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5448290116245594210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4EBQbMtt7cLXvGHkitY0Vnwpv1hF6fwe3tRwwlAVbovrP9Mvf1bCofuDzzBM9kEn6aPBittzMhGMPrL4vgi7YauOeEOs5p21V6LhMpt6s-7wkUmE2NsJmrnCXczXxdGugUNxDY50GFmc/s400/13010809.jpg" width="400" border="0" height="200" /><br />suasana pengunjung yang sedang melihat lukisan<br /><br /></div> <i>source: http://amazing.okabasi.com/wahw33d.blogspot.com</i>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-38114958220301662752010-10-17T23:59:00.006+07:002010-10-18T01:22:59.800+07:00Belajar Hipnotis Gratis<div style="text-align: center;"> <span style="font-weight: bold;font-size:180%;" ><span style="font-family: georgia;">HipnosiS</span><br /></span></div><div align="center"><p align="center"><span style="color: rgb(153, 153, 255); font-family: georgia;font-size:130%;" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()" ><span style="color: rgb(255, 0, 0);"><span style="color: rgb(102, 102, 204);">Klik pada gambar di bawah SETELAH membaca sebagai berikut:</span></span></span> <span style=";font-family:Arial;font-size:130%;" ><br /></span> <span style="font-weight: bold;font-family:georgia;" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()" ><span style="font-size:100%;">begitu anda Klik pada gambar, itu akan memperbesar.</span></span><span style="font-weight: bold;font-family:georgia;" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()" ><span style="font-size:100%;">Saksikan spiral diperbesar untuk</span></span> <span style="font-weight: bold;font-family:Arial;font-size:100%;" ><br /></span> <span style="font-weight: bold;font-family:georgia;" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()" ><span style="font-size:100%;">sekitar 30 detik kemudian melihat tangan Anda</span></span><code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><br /></span><span style="font-weight: bold;font-family:georgia;" > </span><span style="font-weight: bold;font-family:georgia;" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()" > <span style="font-size:100%;">Kemudian kembali ke</span></span> <span style="font-weight: bold;font-family:Arial;font-size:100%;" ><br /></span> <span style="font-weight: bold;font-family:georgia;" onmouseover="_tipon(this)" onmouseout="_tipoff()" ><span style="font-size:100%;">halaman dan membaca JAWABAN & evaluasi di bawah ini</span></span><code style="font-family: georgia; font-weight: bold;"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><br /></span> <span style=";font-family:Arial;font-size:78%;" ><br /></span> <a href="http://www.hypnotictapes.com/images/Spiral-Spin-revised.swf"><img style="width: 161px; height: 150px;" src="http://www.hypnotictapes.com/animation/spiral_index.gif" alt="hipnosis spiral - klik untuk memperbesar" border="2" /> <span style="font-size:78%;"><br /><span style="font-family:Arial;"><br /></span></span></a> </p><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;">RESPON</span></span><br /><br />terdaftar dari setidaknya untuk sebagian besar menerima hipnosis,<br />pengaruh subliminal & tidur belajar<br /><br />1. Aku melihat apa-apa yang tidak biasa<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><br /><br />2. Spiral itu tampak berubah dan kembali ke normal<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><br />Tanganku tampaknya tumbuh<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><br /></span><br />3. Spiral itu tampak berubah berulang kali<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><br />Tanganku benar-benar muncul untuk tumbuh<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><br /></span><br />4. Spiral itu tampak perubahan berulang kali dengan cara yang berbeda.<br />Tanganku benar-benar muncul untuk tumbuh.<br /><br />5. Spiral itu tampak perubahan berulang kali dengan cara yang berbeda<br />dan aku sepertinya melihat warna<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><br /></span> Tanganku benar-benar muncul untuk tumbuh..<br /><br /><span style="font-weight: bold;">EVALUASI RESPON</span><br /><br />(Hasil berbeda-beda karena banyak faktor, ini adalah panduan umum)<br /><br />Jika jawaban Anda adalah<br /><br />1. Anda bisa mengharapkan rendah untuk mendapatkan keuntungan rata-rata dalam 10-20 hari.<br /><br />2. Anda dapat mengharapkan keuntungan rata-rata 5-15 hari.<br /><br />3. Anda dapat mengharapkan imbalan atas rata-rata dalam 2-12 hari.<br /><br />4. Anda bisa berharap atas rata-rata untuk mendapatkan keuntungan yang dramatis dalam 1-10 hari.<br /><br />5. Anda dapat mengharapkan keuntungan yang dramatis segera.<br />dengan sistem 4 langkah seni hipnotis<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Sistem 4 langkah adalah</span><br />keadaan seni hipnotis<br /><br />Ini adalah satu-satunya sistem yang menggabungkan power of kekuatan<br />clearing, hypnosis, subliminal & tidur belajar<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><br /></span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">TINJAUAN</span><br /><br />Setiap judul 4 rekaman<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><br />Mereka adalah: kliring, hipnosis, bawah sadar dan belajar tidur.<br />Semua 4 langkah memiliki saran yang sama.<br /><br />Efeknya adalah sinergis<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><br /><br />Untuk sistem 4 langkah untuk bekerja, Anda memerlukan semua 4 rekaman dari<br />sama judul. Bawah sadar, misalnya, tidak dipertukarkan.<br /><br /><span style="font-style: italic;">Semua rekaman pekerjaan</span><br /><br />1. dalam urutan apapun<br />2. sendiri<br />3. dengan judul lain dalam rentang waktu yang sama<br />tetapi manfaat maksimal tercapai dengan menggunakan sistem instruksi .<br /><br /><span style="font-weight: bold;">4 LANGKAH SISTEM DI KEDALAMAN</span><br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Langkah ke</span><a style="font-style: italic; font-weight: bold;" href="http://blogkita/judulartikel/trackback/"><code></code></a><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">1 KLIRING</span><br /><br />reduces resistance to the suggestions mengurangi perlawanan terhadap saran<br /><br />Ini adalah rekaman hipnosis yang mengurangi resistensi dan blok ke saran. Hal ini juga memungkinkan pelepasan energi negatif dan pengaruh pada umumnya.Saya percaya itu adalah teknik yang paling bermanfaat dalam hipnoterapi modern. Bagian dari citra yang digunakan adalah bahwa Anda berbaring di paling menyenangkan aliran air. Anda diminta untuk konsep bagaimana Anda inginkan. pikiran bawah sadar Anda diinstruksikan untuk, dalam cara yang paling menguntungkan, biarkan semua itu tidak harus ada membasuh.<br /><br />Anda sadar mendengar suara saya.<br />Saran judul yang tertanam di latar belakang aliran.<br /><br />pikiran sadar Anda memiliki berbagai persepsi.<br />pikiran bawah sadar Anda memiliki kisaran yang sama tetapi sedikit diperpanjang. Ini adalah dalam frekuensi ini sedikit ekstensi<br />bahwa saran subliminal dicatat.<br /><br />Memerlukan perhatian penuh Anda. Headphone membantu.<br /><br />Track 1 adalah 30 menit, track 2 adalah 30 menit.<br /><br /><span style="font-weight: bold;"> HYPNOTIC</span><br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Langkah ke</span><code style="font-weight: bold; font-style: italic;"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">2 Hypnosis</span><br /><br />sugesti dimasukkan ke dalam pikiran bawah sadar Anda<br /><br /><br />Rekaman ini akan membawa Anda ke dalam hipnosis sedalam seperti yang Anda inginkan.<br />Pada tingkat terdalam Anda diberi sugesti hypnosis identik dengan saran pada kliring yang sesuai, subliminal dan tidur rekaman pembelajaran dan<br /><br /><span style="font-weight: bold;">POST HYPNOTIC SUGESTI</span><br /><br />diberikan bahwa ketika Anda MENDENGAR yang sesuai<br />KLIRING, subliminal dan TIDUR BELAJAR<br />saran adalah AKTIF<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><br /><br />Ini disebut seruan dari hipnosis isyarat posting dan<br />membuat, kliring sadar dan tidur belajar<br />JAUH lebih efektif<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><br /></span><br />Track 2 adalah booster singkat dan mencakup pelatihan dasar dalam hipnosis diri serta kesempatan bagi Anda untuk memberikan saran pikiran bawah sadar Anda dan visualisasi (yang memungkinkan<br />Anda untuk fine tune, upgrade dan menambahkan hasil baru)<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><br /></span> Hal ini membuat<br />seumur hidup alat serbaguna yang dapat Anda gunakan untuk keperluan lain. Hanya<br />rekaman yang dibuat kustom dapat memiliki isyarat yang Anda pilih<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><br /><br />Anda sadar mendengar suara saya dan saran judul.<br />Saran judul juga tertanam di latar belakang laut.<br /><br />Memerlukan perhatian penuh Anda<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><br /></span> Headphone membantu.<br /><br />Track 1 adalah 45 menit, track 2 adalah 16 menit.<br /><br /><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;">Bawah sadar</span></span><br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Langkah ke</span><code style="font-weight: bold; font-style: italic;"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">3 Bawah sadar</span><br /><br />pertumbuhan efek saran saat Anda melakukan hal-hal lain<br /><br />Mendengarkan ini mengaktifkan rekaman sugesti dimasukkan ke dalam pikiran bawah sadar Anda dengan rekaman hipnosis.<br />Hipnotis ini isyarat posting membuatnya yang paling efektif<br />subliminal perekaman yang tersedia.<br />Hal ini jauh lebih efektif daripada rekaman subliminal biasa.<br />Ini berisi saran tambahan bagi Anda untuk menikmati mendengarkan<br />rekaman ini dan melakukannya sering.<br /><br />Anda tidak sadar mendengar suara saya.<br />Saran judul yang tertanam di hamparan laut.<br /><br />pikiran sadar Anda memiliki berbagai persepsi.<br />pikiran bawah sadar Anda memiliki kisaran yang sama tetapi sedikit diperpanjang. Ini adalah dalam frekuensi ini sedikit ekstensi<br />bahwa saran subliminal dicatat.<br /><br />Mereka tidak memerlukan perhatian Anda.<br />Diputar di latar belakang saat melakukan hal-hal lain bekerja dengan baik.<br /><br />Headphone tidak dianjurkan. Hal ini OK untuk menggunakan headphone<br />tetapi mereka praktis dan tidak meningkatkan efektifitas.<br /><br />Mereka dapat bermain di setiap volume.Nyaris tak terdengar bekerja dengan baik.<br />Meningkatkan volume tidak meningkatkan efektivitas.<br /><br />60 minutes long. 60 menit.<br /><br /><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;">TIDUR</span></span><br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Langkah ke</span><code style="font-weight: bold; font-style: italic;"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">4 BELAJAR TIDUR</span><br /><br />pertumbuhan efek saran saat Anda tidur<br /><br />Tidur belajar juga disebut hypnopedia.Mendengarkan rekaman ini juga mengaktifkan sugesti hypnosis put menempatkan<br />ke dalam pikiran bawah sadar Anda dengan rekaman hipnosis.<br /><br />pikiran sadar Anda memiliki berbagai persepsi.<br />pikiran bawah sadar Anda memiliki kisaran yang sama tetapi sedikit diperpanjang. Ini adalah dalam frekuensi ini sedikit ekstensi<br />bahwa saran hasil bawah sadar dicatat.<br /><br />rekaman ini paling baik dibeli di CD, untuk daya tahan.<br />Biarkan aku tahu dan Anda dapat mencampur CD dan kaset dalam 1 urutan.<br /><br />Dirancang untuk dimainkan sepanjang masa tidur Anda.<br />Seorang pemain CD dengan REPEAT PLAY terbaik.<br /><br />Ini adalah sangat efisien menggunakan waktu Anda. membantu topeng luar kebisingan, sehingga membantu Anda tidur. Pada saat yang sama saran yang tertanam<br />lebih dalam ke pikiran bawah sadar Anda bersama dengan<br /><br />tambahan saran untuk:<br /><br />1) Dream inkubasi bagi pikiran bawah sadar Anda untuk bermimpi<br />yang paling menguntungkan hasil saran ke Anda<br />pikiran bawah sadar citra diri .<br /><br />2) Mudah masukkan tidur nyenyak ketika Anda inginkan dan bangun<br />ketika Anda harus segar dan penuh energi.<br /><br />Anda tidak sadar mendengar suara saya.<br />. Saran judul yang tertanam di hamparan sungai.<br /><br />Mereka tidak memerlukan perhatian Anda.<br /><br />Headphone tidak dianjurkan. Hal ini OK untuk menggunakan headphone<br />tetapi mereka praktis dan tidak meningkatkan efektifitas.<br /><br />Tidak ada peralatan khusus yang diperlukan. Hal ini OK untuk menggunakan speaker bantal<br />tetapi mereka praktis dan tidak meningkatkan efektifitas.<br /><br />Dapat diputar pada volume apapun. Nyaris tak terdengar bekerja dengan baik.<br />Meningkatkan volume tidak meningkatkan efektivitas.<br />60 menit<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><span style=";font-family:Arial;font-size:100%;" ><br /></span>Selamat Belajar Hipnotis Gratis<code><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Belajar%20Hipnotis%20Gratis/trackback/">.</a></code><br /></div><br /><br />sumber:www.hypnotictapes.comShakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-53240506621166437892010-09-06T07:42:00.009+07:002010-10-18T01:48:56.406+07:00Mari Mengenal Hantu Secara Sains<img src="http://www.blogger.com/href=" com="" _mflm4co0iik="" tltdzkywdci="" i="" p5y2kbwu1m0="" s1600="" gif="" /><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 100px; height: 100px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPDQIlEhP3wzyMy2TcCg0THOiLLOa8GOdOE1hTB-fVMJG6hJybc7-f17YgIQUSeKgmGpHhOi2I03HLv00I6QPY7Aq48sTsbcZuPtoSIHkzWXppkRJMOtMz1wFJdvX7CfoqI70_Xb8E_U4/s400/roh-penasaran.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5529087513877023778" border="0" /><span style="font-weight: bold;">Masih ingat film Ghostbuster?? Film Hollywood tahun 1984 ntu..?? Ternyata film ini memberikan ide ttg perkara yg gak pernah terlintas dalam benak kita. Hantu (dan maklus halus sebangsanya) bisa diciderakan dan diperangkap dengan peralatan sains dan teknologi.</span><br /><br />Ketika kebanyakan orang giganggu perasaan takut dan seraaaammm ketika membicarakan perihal maklus halus ini, banyak diantara kita gak menyadari bahwa kajian sains dan teknologi menemukan beberapa sifat dan ciri kelemahan jin dan hantu.<br /><br />Berbeda dengan ahli agama, penyelidik/ilmuwan mencoba memecahkan teka-teki makluk halus itu dengan mencari penjelasan saintifik dengan mengkaji unsur kewujudan hantu dan jin dari sudut pandang sains. Hasil kajian selama puluhan tahun ini memang tidak diduga oleh kebanyakan kita..!!<br /><br />Siapa menyangka.. film Drakula yg ada adegan terbakar apabila terkena sinar matahari, dan film Ghostbuster yg ada adegan penangkapan dan penembakan hantu menggunakan peralatan elektronik.. ..ternyata semuanya itu berdasar.<br /><br />Malah, beberapa kepercayaan yg dianggap khurafat dalam masyarakat kita seperti meletakkan gunting besi disamping mayat atau menggantung cermin didepan pintu sebenarnya bisa dibuktikan secara sains untuk menghindari gangguan hantu ato jin.<br /><br />Penyelidik yg juga Dekan Fakultas Sains Warna Universal, Universitas Perobatan Antarbangsa Sri Langka; Prof Dr Sir Norhisham Wahab, mengatakan bahwa hantu dan jin tidak memiliki unsur jasad menyebakan mereka tidak dapat dilihat, tetapi kewujudan mereka dapat dibuktikan dengan ilmu sains fisika quantum dan bisa dideteksi dengan teknologi gelombang.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPRRNqmKAIF6xeg7qtYX1w4q4sBMltClvIUOW4pwUL5m5GnJBG5vLJIM_wngD4x3xAFdMSXUAFJ1QzUTYpfQT7ofajHRfVyvoPg6eJB6SVdLnMbr2G8iQwW-uLZZKD1i75BzQMqJWIy7s/s1600/kuntilanak.gif"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 100px; height: 100px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPRRNqmKAIF6xeg7qtYX1w4q4sBMltClvIUOW4pwUL5m5GnJBG5vLJIM_wngD4x3xAFdMSXUAFJ1QzUTYpfQT7ofajHRfVyvoPg6eJB6SVdLnMbr2G8iQwW-uLZZKD1i75BzQMqJWIy7s/s400/kuntilanak.gif" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5529088391999060994" border="0" /></a>“Hantu dan jin wujud secara tidak nyata kerana tidak terikat kepada jisim, gravitasi bumi serta bebas daripada ikatan karbon, molekul dan atom. Berbeda ngan manusia yang terbentuk daripada partikel atom atau unsur yang menyusun semua benda.<br /><br />“Hantu dan jin bagaimanapun termasuk dalam ghaib nisbi dan bisa diukur dg menggunakan gelombang bunyi dan gema,” kata Prof Dr Sir Norhisham Wahab yang mendalami kajian dalam bidang ini selama sembilan tahun.<br /><br />Katanya, apabila kajian sudah memahami bagaimana unsur hantu dan jin dari sudut fisik, usaha terpenting yaitu membantu manusia menghindari gangguan jin dan hantu dapat dilakukan pembuatan penawar dan pemulihan menggunakan teknologi.<br /><br />Dr Norhisham berkata, jin dan hantu terdiri daripada unsur gelombang, mereka dapat menguasai ruang dan waktu didalam tubuh manusia yang mampu memberi/menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan hingga ke tahap mental.<br /><br />"Tubuh manusia yang memerangkap gelombang ‘tidak sehat’ memberikan kesan kpd seseorang yaitu kesan negatif terhadap jiwa seperti mengalami kelesuan kronik, gangguan mental, merasa sakit ini sakit itu ,dsb. Ketika si pesakit memeriksakan diri kedokter, dokter malah bilang gak ada penyakit apa2 koq, tetapi anehnya sipesakit merasa dia ada mengidap suatu penyakit. Hal ini adalah salah satu tanda dari gangguan jin." Katanya.<br /><br />Beliau berkata, untuk merawat gangguan jin dan hantu, kaedah pemulihannya adalah dengan mengambil kembali ruang dan waktu pada tubuh atau organ manusia yang diresap jin atau hantu.<br /><br />Suatu gelombang infrasonik berfrekuensi amat rendah namun lebih kuat direkam secara konstan dan kontinu, dipancarkan sehingga mengganggu gelombang hantu yang sudah meresap ke suatu bagian tubuh; apabila hantu itu merasa tidak nyaman, mereka akan keluar dengan sendirinya dan pesakit kembali pulih.<br /><br />“Bagi saya gangguan hantu tidak berbahaya jika dapat dirawat pada tahap awal. Amalan bacaan surah Yasin bisa untuk mengaktifkan reaksi kimia didalam darah dan ini didapati bisa memberi tekanan kepada hantu yang tidak dapat bertahan apabila peningkatan oksigen didalam aliran darah sebagai tenaga murni.<br /><br />“Walaupun pada tahap awal kerasukan, tubuh pesakit seperti menjadi medan pertempuran untuk mengusir hantu yang menyelinap ke dalam ruang tubuh tersembunyi, namun akhirnya keadaan akan kembali seperti asal.<br /><br />“Sebaiknya untuk merawat dari kerasukan, sapukan air dingin atau es yang akan memberi keseimbangan melalui rakaman gelombang infrasonik yang bersamaan dengan frekuensi doa yang ikhlas. Itu sudah cukup untuk mengeluarkan gelombang hantu serta mengembalikan ruang dan waktu pada tubuh korban,” katanya.<br /><br />Katanya lagi, seperti halnya kerasukan atau gangguan hantu, perkara yg lebih berbahaya adalah sihir yang mampu menyebabkan kematian dengan izin Allah, isteri membenci suami secara tiba-tiba, gangguan terhadap kesehatan fisik dan menyebabkan pasangan tidak mendapat anak.<br /><br />Dalam kasus pasangan tidak mendapat anak akibat sihir, beliau berkata, ruang dan waktu pada rahim isteri sudah dikuasai jin yang akan memakan benih suami atau isteri. Pihaknya akan memasukkan gelombang berfrekuensi rendah yang sama dg frekuensi ovum dan sperma, secara berterusan untuk mengusir gelombang jin dari rahim isteri.<br /><br />“Banyak kasus rawatan yang saya jalankan menemui pelbagai benda asing pelik seperti serbuk kayu, kalajengking dan permata keluar secara ghaib apabila gelombang dimasukkan ke dalam tubuh korban malah ketumbuhan yang terjadi pada organ juga ghaib apabila gelombang berfrekuensi rendah direkam ke dalam air mandiannya,” katanya.<br /><br />Usaha memancarkan gelombang untuk merawat gangguan makhluk halus juga sebenarnya tidaklah sesukar seperti yg kita bayangkan, tidak perlu peralatan menyerupai senjata, mesin yang besar sebaliknya gelombang bisa ditangkap dalam medium seperti air dan unsur yg sesuai.<br /><br />“Kami menciptakan alat radionik yaitu teknologi yg merekam 99 frekuensi gelombang berdasarkan 99 getaran tenaga atom di dalam sukros dan pesakit hanya perlu memakan pil itu secara berterusan untuk memancarkan gelombang ke dalam tubuh,” katanya.<br /><br />Sesuatu yang menarik adalah teori drakula akan terbakar jika terkena cahaya matahari adalah benar. Hantu memiliki gelombang tidak seimbang, dan cahaya matahari berfungsi menyeimbangkan gelombang alam. Apabila gelombang tidak seimbang terkena cahaya matahari, ia akan musnah karena gelombangnya menjadi seimbang dan hantu itu akan terbakar.<br /><br />“Besi mampu memerangkap gelombang buruk/negatif dan hantu tidak menyukai medan listrik, jadi konsep hantu ditembak dengan alat listrik untuk diciderakan dan disimpan dalam kotak besi seperti filem Ghostbuster adalah benar.<br /><br />“Begitu juga dg amalan meletakkan gunting besi dekat mayat kerana besi mampu menangkap atau menarik muatan listrik positif pd seseorang apabila seseorang itu meninggal dunia.<br />“Cermin mampu menyerap cahaya termasuk gelombang elektromagnetik yang memiliki kesan radiasi yang bisa mengganggu gelombang hantu dan jin. Perkara2 seperti ini bukan kurafat tetapi kita perlu memahami konsepnya,” katanya.<br /><br />Suatu fakta ironis adalah kebanyakan manusia takut hantu walaupun pd hakikatnya, hantu juga takut berhadapan dengan manusia karena penglihatan manusia memiliki foton cahaya yang cenderung mengeluarkan atau memancarkan elektron untuk membentuk ion positif.<br /><br />“Hantu juga terbentuk dari ion positif dan apabila ion positif bertemu dengan ion positif dalam kesatuan tenaga elektrik, ia mampu menciderakan atau menghindarkan mereka,” katanya.<br /><br />FAKTA: Hantu dan jin<br />-Dari sudut sains, secara umum hantu atau jin gak suka dg cairan gas nitrogen, es, garam, oksigen, cahaya, karbon dioksida, frekuensi kurang satu Hertz dan wewangian tertentu.<br /><br />-Dari sudut sains juga, hantu gemar ngan cuka, cendawan, bahan yang cepat busuk, bahan yang tinggi kandungan serat, gas beracun, bahan yang cepat teroksida (yg bereaksi ngan oksigen), kandungan natrium yg tinggi, busuk dan kotor.<br /><br />-Zikir memiliki gelombang tetap dan apabila diamalkan secara berterusan, gelombang zikir akan menguasai ruang kosong pada tubuh manusia dan menjadikannya ‘pejal’ menyebabkan tiada lagi ruang untuk dimasuki gelombang asing seperti hantu atau jin.<br /><br />source: fadlisyar.multiply.com//wahw33d.blogspot.comShakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-50541429101741271272010-06-09T12:22:00.001+07:002010-10-17T22:33:45.516+07:00Menguak Misteri Goa Susuh Angin<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7PMIlowDeFQ7Ft7zgQOpdOUJthctBbdgfVegGeADOvGVo6SDLrVc0IAVIel7D6H_eD-CoRssFaGXjoSkUQiKQ30GgWMUNTKU2sITug7q9ItQiaeqdrE3-31LxsEqMvI_ncOvYYmbvRgw/s1600/4.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 151px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7PMIlowDeFQ7Ft7zgQOpdOUJthctBbdgfVegGeADOvGVo6SDLrVc0IAVIel7D6H_eD-CoRssFaGXjoSkUQiKQ30GgWMUNTKU2sITug7q9ItQiaeqdrE3-31LxsEqMvI_ncOvYYmbvRgw/s200/4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480641550098177106" border="0" /></a><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);">Angin merupakan unsur penting terpenting dalam kehidupan ini, sehingga angin masuk dalam sari unsur Panca Mahabutha (tanah, air, api, angin, akasa). Kelima unsur ini bila lengkap akan menumbuhkan Sadrasa (enam rasa), setelah bercampurnya dengan unsur lain seperti dasendria (sepuluh indera) dan panca tanmantra(lima benih zat alam) akan menghasilkan Sukla atau Swanita. Jadi penjelasannya tanpa adanya angin,unsur kehidupan tak akan pernah ada di planet bumi ini. Meskipun tidak berbentuk,namun angin bisa dirasakan.Bagi kalangan kebatinan angin memiliki "sarang"yang orang jawa menyebutnya "susuh". Karena itulah menurut keyakinan kalangan spiritualis untuk menguji tinggi rendahnya dan kesucian hati penganut kebatinan di uji dengan dapat tidaknya menemukan apa yang dimaksud susuh angin.</span><span style="color: rgb(102, 102, 204);"> </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);">Dimana letak Susuh Angin?memang sulit diprediksi,namun yang pasti Susuh Angin merupakan tempat terkeramat yang melegenda sejak zaman dahulu hingga sekarang ini,sebab diyakini sebagai sumber atau tempat bersarangnya angin,terutama di Tanah Jawa</span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Menguak%20Misteri%20Goa%20Susuh%20Angin/trackback/">.</a></span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);"><br /><br />Dalam wejangan kebatinan susuhing angin bertempat pada dada<br />manusia(jantung/paru-paru) ini disebut susuhing angin Jagad Cilik.Bila air ada sumbernya,yang ini sudah sangat umum kita ketahui,seprti sendang/sumur/dsb.Api juga ada sumbernya,salah satu contoh api abadi di Mrapen-Purwodadi</span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Menguak%20Misteri%20Goa%20Susuh%20Angin/trackback/">.</a></span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);"><br /><br />Dengan hal tersebut tentunya angin juga punya sumbernya di Jagad Gedhe ini!lalu dimana letaknya? Hal misteri inilah yang medorong salah satu spiritualis muda asal Salatiga yang akrab dipanggil Mas Han untuk memburunya,dengan napak tilas jejak waskita leluhur tanah jawa,tentunya dengan usaha untuk membuktikan bahwa legenda tersebut itu ada bukan sekedar mitos belaka<a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Menguak%20Misteri%20Goa%20Susuh%20Angin/trackback/">.</a> Berbagai upaya beliau lakukan baik menjalani lelaku puasa,ngangsu kaweruh pada para pinisepuh,setelah bertahun-tahun akhirnya beliau bertemu seorang musyafir yang mengaku dirinya juga seorang dalang yang bernama Mbah Salimun.Orang tua yang sudah sangat renta tersebut memberikan berbagai wejangan dan babad jawa kuno yang berkaitan dengan perihal Susuh Angin.Setelah mendapat wejangan Mbah Salimun,Mas Han mulai menjalankan apa yang disarankan orang tua tesebut,dengan lelaku batiniyah minta petunjuk Sang Hyang Penguasa Jagad Raya ini. Setelah sekian lama jerih payahnya membuahkan hasil dengan mendapat petunjuk ghaib untuk mendatangi sebuah bukit.Singkat cerita,Mas Han mendatangi daerah yang sesuai dengan petunjuk tersebut,namun tidak ada hal jelas yang dia dapati,dan akhirnya Mas Han dijalan setapak tersebut ketemu seseorang yang bernama Pak Mardian.Beliau berdua asyik dalam percakapan hal yang mungkin tidak dimengerti oleh orang pada umumnya,dari hasil percakapan tersebut Pak Mardian bercerita konon bukit ini adalah kuncinya gunung tanah jawa dan di tempat inilah sering terjadi hal-hal yang ganjil diluar akal manusia,sampai sampai orang tua dulu yang tinggal di daerah sekitar bukit ini menyebut <span style="font-style: italic;">"Jalma mara Jalma mati"</span> yang artinya Siapa yang mendatangi akan menemui celaka/mati.<br /><br />Berangkat dari keterangan orang tersebut Mas Han semakin bersemangat untuk menjalankan ritual di kawasan bukit tersebut yakni di Gunung Kuncen sebutan nama warga setempat,yaitu salah satu wilayah di deretan perbukitan dibawah lereng Gunung Merbabu.</span><span style="color: rgb(102, 102, 204);"> </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);">Dari hasil ritual tersebut Mas Han mendapat petunjuk untuk membongkar tumpukan batu disalah satu tempat dilereng Gunung Kuncen tersebut,dengan petunjuk tersebut Mas Han meminta ijin pihak yang berwenang di kelurahan setempat yakni Poloboga dan Kalibeji,setelah mendapatkan ijin tersebut .Mas Han dibantu oleh salah satu muridnya yang bernama Sis (alm) dan teman-temannya untuk menuju lokasi,banyak warga yang menganggap orang-orang yang membongkar tempat tersebut dianggap orang yang tidak waras!namun hal tersebut tidak dihiraukan mereka. Setelah melakukan pembongkaran tersebut dan berhasil menyingkirkan batu yang besar,Mas Han mendapati sebuah lobang yang mengeluarkan angin.Dari hal itu pembongkaran dilanjutkan dan mendapati lorong goa yang dimasuki ternyata sebuah ruangan tempat pertapaan,disitu terdapat 3 lobang utama yang mengeluarkan hembusan angin besar dan 6 lobang yang hanya menghembuskan angin yang sepoi-sepoi/kecil</span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Menguak%20Misteri%20Goa%20Susuh%20Angin/trackback/">.</a></span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);"> Setelah menemukan itu maka diadakan sedikit renovasi agar tempat itu layak dan nyaman untuk menjalankan ritual.</span><span style="color: rgb(102, 102, 204);"> </span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);"><br />Dengan pememuan tersebut Mas Han berolah spiritual ditempat tersebut hingga sang penguasa Gunung Kuncen yang bersemayam di Goa tersebut memberikan tanda dan dawuh ghaib agar beliau memegang kendali sebagai juru kunci, beberapa pusaka ampuh dianugrahkan pada beliau sebagai piandel.<br /><br />Semenjak itu dari mulut ke mulut orang mulai mendengar adanya goa tersebut yang dikenal dengan Goa Susuh Angin</span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Menguak%20Misteri%20Goa%20Susuh%20Angin/trackback/">.</a></span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);"> Dari getok tular tersebut orang mulai berdatangan dari berbagai daerah dari segala penjuru pelosok nusantara bahkan sampai manca negara seperti Malaysia/Brunai/Singapura/Thailand/dsb</span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Menguak%20Misteri%20Goa%20Susuh%20Angin/trackback/">.</a></span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);"> Mereka ada yang hanya sekedar berziarah,/ngelalap berkah,bahkan ada yang datang bertujuan untuk memuja mengambil jalan pintas yakni dengan pesugihan</span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Menguak%20Misteri%20Goa%20Susuh%20Angin/trackback/">.</a></span><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 102, 204);"><br /><br />Sumber:</span><span style="color: rgb(102, 102, 204);"> </span><a style="color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;" href="http://indopesugihan.blogspot.com/#ixzz0qKY2eJtO"><span style="color: rgb(102, 102, 204);">www.indopesugihan.blogspot.com</span></a><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(102, 204, 204);"></span>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-4875296258549989032010-06-03T13:53:00.004+07:002010-10-17T22:22:51.586+07:00Menguak Misteri Ilmu Santet<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2NvLuuNZZx8OhXyM2wKszikaWgzt06AXgc2ZFM6RoMn3BVCIC7ka-uOJjRh3TqKS8aaCJxy3FggrHN6TB_hAyoqyIS_DVtH6wpkZ8rflpu3PcSLg_UCWCorwDbnw7abUlUoW96RtK_W8/s1600/pengisian-badan.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 122px; height: 117px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2NvLuuNZZx8OhXyM2wKszikaWgzt06AXgc2ZFM6RoMn3BVCIC7ka-uOJjRh3TqKS8aaCJxy3FggrHN6TB_hAyoqyIS_DVtH6wpkZ8rflpu3PcSLg_UCWCorwDbnw7abUlUoW96RtK_W8/s200/pengisian-badan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5478450402601941378" border="0" /></a><span style="font-style: italic; color: rgb(153, 153, 255);font-family:georgia;" >Anda mau belajar Santet? Anda mau tau tentang Santet? Anda mau menangkal Santet? Anda tau hukum KUHP Santet? Mau Santet Menyantet Baca dulu ini<a style="color: rgb(153, 153, 255);" href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Menguak%20Misteri%20Ilmu%20Santet/trackback/">.</a>....</span><br /><p style="font-family:georgia;">Secara umumnya <strong style="font-weight: normal;">ilmu santet</strong> adalah ilmu yang mempelajari bagaimana mengirim kekuatan jahat ke orang lain dengan tujuan menyakiti/mencelakakan<span style="font-style: italic; color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" ><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Menguak%20Misteri%20Ilmu%20Santet/trackback/">.</a></span></p> <p style="font-family: georgia;">Kekuatan jahat ini biasanya dikirim secara gaib dengan bantuan bangsa jin menggunakan media / benda tertentu untuk membuat seseorang yang di tuju tersebut celaka, usaha bisa bangkrut, rezeki tertutup bahkan sampai sakit-sakitan hingga ajal menjemput<br /></p> <p style="font-family: georgia;">Seperti ilmu-ilmu lain yang ada di dunia, santet bisa merupakan ilmu putih atau ilmu hitam tergantung dari penggunaan ilmu ini apakah untuk kebaikan atau untuk kejahatan. Tetapi dalam aplikasinya ilmu putih ini dipadukan dengan ilmu-ilmu lain sehingga bisa dikatakan diselewengkan (dihitamkan) oleh pelakunya.</p><p style="font-family: georgia;">Walaupun proses santet yang gaib ini sulit dimengerti secara ilmu pengetahuan, tapi secara logis santet dapat dimengerti sebagai proses dematerialisasi. Pada saat santet akan dikirim menggunakan media benda-benda seperti paku, jarum, beling, ataupun binatang berbisa ini diubah dari materi menjadi energi<span style="font-style: italic; color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" ><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Menguak%20Misteri%20Ilmu%20Santet/trackback/">.</a></span></p> <p face="georgia">Kemudian dalam bentuk energi, benda ini dikirim menuju sasaran. Setelah tepat mengenai sasaran, energi ini diubah kembali menjadi materi. Sehingga apa-apa yang tadi dikirim, misalnya beling dan binatang berbisa akan masuk ke tubuh seseorang yang merupakan sasaran santet. Selanjutnya secara otomatis benda-benda yang tadi dimasukkan melalui santet ini akan menimbulkan kesakitan pada tubuh orang yang disantet. Berdasarkan pengetahuan ada dua jenis santet menilik dari jenis kekuatan yang dijadikan sumber kekuatannya.</p> <p style="color: rgb(102, 102, 204); font-style: italic;" face="georgia">Pertama adalah santet yang dalam prosesnya memanfaatkan kekuatan makhluk gaib seperti jin, setan, dan makhluk gaib lainnya. Dalam pelaksanaannya, pelaku santet akan bekerja sama dengan makhluk gaib sebagai media pengiriman santet.</p> <p style="color: rgb(102, 102, 204); font-style: italic;" face="georgia">Untuk mengajak si makhluk gaib untuk dijadikan “kurir” ini tentu saja pelaku antet harus memberikan imbalan sesuai yang diminta oleh sang kurir. Imbalan bisa berupa sesaji khusus yang diperuntukkan makhluk gaib sebagai makanan untuknya.</p> <p style="color: rgb(102, 102, 204); font-style: italic;" face="georgia">Imbalan juga dapat berbentuk lain sesuai permufakatan makhluk gaib dengan pelaku santet. Setelah imbalan yang dijanjikan disepakati, maka “sang kurir” pun akan melakukan tugasnya membawa santet menuju sasaran.</p> <p face="georgia">Ada kasus misalnya sesaji atau imbalan yang disepakati lalai atau tidak dilaksanakan oleh pelaku santet, maka dalam kasus ini bisa saja si makhluk gaib akan meminta tumbal dari pelaku santet. Sehingga bisa disimpulkan hal ini lah yang merupakan resiko bagi para pelaku santet.</p> <p face="georgia">Kedua, adalah santet yang bersumber dari kekuatan batin. Santet dengan metode ini membutuhkan kekuatan batin yang biasanya diperoleh dari laku spiritual.</p> <p face="georgia">Pada saat penggunaannya santet dengan kekuatan batin biasanya dibantu dengan kekuatan visualisasi (pembayangan) yang kuat dari pelaku. Misalnya santet dengan menggunakan media bambu apus yang ketika hendak digunakan terlebih dahulu dibacakan mantera-mantera tertentu, setelah itu pelaku santet memusatkan konsentrasi, visualisasi dan berniat menyumbat kubul dan dubur si jabang bayi (sasaran).</p> <p face="georgia">Konon, dengan cara demikian, seseorang yang dituju tidak bisa buang air besar maupun air kecil. Sehingga pada hakikatnya kekuatan santet ini bersumber dari memusatan kehendak batin saja. Sedangkan peran dari ritual, seperti membaca mantera atau laku tirakat lain merupakan sarana penunjang yang mampu membantu visualisasi batin sehingga bertambah kuat. </p><blockquote style="font-family: georgia;"></blockquote><span style="font-style: italic; font-weight: bold; color: rgb(102, 51, 255);font-family:georgia;" >Mantra Ilmu Santet: </span><blockquote style="font-family: georgia;"></blockquote><span style="color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" >Banyak sekali versi mantra-mantra untuk Ilmu Santet,kali ini yang saya bahas dalam khasanah keilmuan kejawen mengenai Santet/Teluh/Guna-guna/Tareg Nyana/dsb. Mantra kejawen yang bisa digunakan untuk disalah gunakan menurut </span><span style="font-style: italic; color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" >Ki Tjakra Djajaningrat</span><span style="color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" ><span style="color: rgb(255, 153, 255);"><span> </span> </span>salah satunya mantra-mantra yang digunakan untuk memanggil perewangan/pedanyangan.Contohnya: <span style="color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;">Mantra Setan Abang</span><span style="color: rgb(102, 102, 204);"> </span>(artinya:setan merah,api iblis), mantra-mantra perewangan/pedanyangan sangatlah langka dan hanya dimiliki segelintir orang,pada umumnya para dukun/paranormal mempelajari dari kitab primbon karena sulitnya mencari guru yang menguasai ilmu tersebut.Adapun Guru tersebut tidaklah sembarangan memberikan keilmuannya pada muridnya karena dikawatirkan disalah gunakan.Ilmu hitam atau putih sebenarnya tergantung pada orangnya. Hitam ilmu tersebut jika disalah gunakan untuk mencelakai orang lain,dan Putih ilmu tersebut jika diamalkan untuk membantu/menolong sesama yang membutuhkan. Seperti halnya mantra berikut: Hong..hong..jagad suwung,tumitah bakale manusa....adam lan kawa,jin abang setan abang,siro dak kongkon gage tumandang,........suwungno bakale jabang bayine......... Mantra tolaknya cukup melafalkan huruf jawa di balik,maka pengguna kekuatan jahat ini akan terkena sendiri perbuatannya dengan kata lain senjata makan tuan.</span><span style="color: rgb(102, 102, 204);"> Ingin tukar kaweruh dengan Ki Tjakra Djajaningrat pakar ilmu kebatinan kasepuhan kejawen bisa hubungi email kami.Anda kena gangguan Santet segera hubungi pakarnya</span><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 102, 102);font-family:georgia;" ><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Menguak%20Misteri%20Ilmu%20Santet/trackback/">.</a></span><br /><p face="georgia"></p><p face="georgia"><span style="font-weight: bold; font-style: italic; color: rgb(102, 102, 204);">Santet dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :</span><br /><span style="color: rgb(255, 102, 102);"><blockquote></blockquote><span style="color: rgb(102, 102, 204);">a. Imitative Magic</span></span><span style="color: rgb(102, 102, 204);"> </span><span style="color: rgb(102, 102, 204);"> Santet yang dilakukan dengan menggunakan obyek pembantu seperti patung tanah liat, boneka atau foto.</span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204); font-family: georgia;">b. Contagius Magic<br />Santet yang dilakukan dengan menggunakan obyek yang merupakan bagian atau berhubungan erat dari atau dengan si korban seperti kuku, rambut, air ludah, sapu tangan dan bahkan setetes darah korban.</p> <p style="color: rgb(102, 102, 204); font-family: georgia;">c. Effective Magic<br />Santet yang dilakukan dengan menggunakan obyek yang diberikan kepada korban seperti air ramuan yang sudah dimanterakan (jampi-jampi), kalung emas, ataupun cindera mata berupa keris, patung ukiran, atau wayang.</p> <p style="color: rgb(102, 102, 204); font-family: georgia;">d. Territory Magic<br />Santet yang dilakukan dengan menguasai suatu wilayah agar apabila korban masuk ke wilayah tersebut, seperti menaruh wangi-wangian di sudut tertentu. Santet ini sering digunakan di toko-toko, rumah makan, ataupun di kantor agar bawahan menjadi takluk atau atasan menjadi penurut.</p> <p style="color: rgb(102, 102, 204); font-family: georgia;">e. Materialize Magic<br />Santet yang dilakukan dengan memasukan (mentranformasikan) benda tertentu pada korban seperti paku, beling, ataupun binatang tertentu.</p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;"><span style="color: rgb(102, 102, 204);">f. Sickness Magic</span><span style="color: rgb(102, 102, 204);"> </span><span style="color: rgb(255, 102, 102);"><span style="color: rgb(102, 102, 204);"> Santet dengan membuat seseorang menjadi sakit ataupun tidak berdaya secara jasmani atau pikiran seperti membuat lumpuh, impoten, gila ataupun takut tanpa sebab</span></span><span style="font-style: italic; color: rgb(255, 102, 102);font-family:georgia;" ><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Menguak%20Misteri%20Ilmu%20Santet/trackback/">.</a></span></p><blockquote style="font-family: georgia;"></blockquote><span style="font-weight: bold; font-style: italic; color: rgb(102, 51, 255);font-family:georgia;" >Menangkal Santet Dengan Hukum Fisika</span><p style="font-family: georgia;"></p><p style="color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" class="snap_preview" align="justify"><span style="font-size:100%;">Santet, teluh, sihir atau apapun namanya adalah energi negatif yang mampu merusak kehidupan seseorang : berupa terkena penyakit, kehancuran rumah tangga hingga sampai dengan kematian. Berbagai penyelidikan pun telah banyak dilakukan ilmuwan terhadap fenomena santet dan sejenisnya. Tentu metode penelitian para ilmuwan agak berbeda dengan agamawan.</span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" class="snap_preview" align="justify"><span style="font-size:100%;">Jika para agamawan memakai rujukan dalil2 kitab suci (ayat kitabiyah), maka para ilmuwan menggunakan ayat kauniyah (alam semesta) untuk menyelidiki santet ini. Penyelidikan menggunakan ayat kauniyah tentunya harus memiliki metode yang sifatnya ilmiah, mulai dari mencari kasus2 santet, tipe2 santet, gejala, akibat dlsb. Lalu kemudian dilakukan berbagai eksperimen untuk penyembuhannya. Salah satu kesimpulan/pendapat yang mengemuka adalah santet itu sebenarnya adalah energi. Kenapa dalam kasus santet bisa masuk paku, kalajengking, penggorengan dll bisa dijelaskan melalui proses materialisasi energi.</span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" class="snap_preview" align="justify"><span style="font-size:100%;">Nah, santet dan mahluk halus itu ternyata energi yang bermuatan (-). Bumipun ternyata memiliki muatan (-). Dalam hukum C Coulomb dikatakan bahwa muatan yang senama akan saling tolak menolak dan muatan yang tidak senama justru akan tarik menarik. Rumusnya :<span id="more-2842"></span></span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204); font-weight: bold;font-family:georgia;" class="snap_preview" align="justify"><span style="font-size:100%;">F = K * ((Q1*Q2)/R^2)<br />F = gaya tarik menarik<br />K = Konstanta<br />Q1, Q2 = muatan<br />R = jarak</span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" class="snap_preview" align="justify"><span style="font-size:100%;">Nah karena demit alias mahluk halus dan bumi itu sama-sama bermuatan (-) makannya para demit itu tidaklah menyentuh bumi. Orang tua jaman dulu juga sering mengingatkan jika bicara dgn orang yg tidak dikenal pd malam hari maka lihatlah apakah kakinya menapak ke bumi atau tidak. Jika tidak maka ia berarti golongan mahluk halus.</span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" class="snap_preview" align="justify"><span style="font-size:100%;">Begitu juga dengan santet yang ternyata bermuatan (-) maka secara fisika bisa ditanggulangi atau ditangkal dengan hukum C Coulomb ini. Saya tidak membahas metode melawan santet dengan zikir karena sudah banyak dibahas tapi saya menawarkan alternatif lainnya yg bisa bersifat “standalone” (utk non muslim) maupun digabungkan dgn zikir (utk muslim).</span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" class="snap_preview" align="justify"><span style="font-size:100%;">Beberapa Metodenya :<br /></span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" class="snap_preview" align="justify"><span style="font-size:100%;"># Cara 1<br />Tidurlah dilantai yang langsung menyentuh bumi. Boleh gunakan alas tidur asal tidak lebih dari 15 Cm. Dengan tidur dilantai maka santet kesulitan masuk karena terhalang muatan (-) dari bumi.</span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" class="snap_preview" align="justify"><span style="font-size:100%;"># Cara 2<br />Membuat alat elektronik yang mampu memancarkan gelombang bermuatan (-).<br />Mahluk halus, jin, santet dll akan menjauh jika terkena getaran alat ini. Tapi Kelemahan alat ini tidak mampu mendeteksi mahluk baik dan jahat. Jadi, alat ini akan “menghajar” mahluk apa saja. Jika ada jin baik dan jin jahat maka keduanya akan “diusir” juga.</span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" class="snap_preview" align="justify"><span style="font-size:100%;"># Cara 3<br />Melakukan gerakan senam khusus dimana tapak kaki harus menyentuh bumi.<br />Gerakan senam ini hanya punya satu gerakan inti saja jadi mudah sekali dilakukan oleh anak2 hingga orang tua. Selain utk penyembuhan berbagai penyakit medis yg sulit sembuh, senam ini cukup banyak menyelesaikan kasus santet juga. Ini murni senam, tanpa mantra atau pernafasan khusus.</span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" class="snap_preview" align="justify"><span style="font-size:100%;"># Cara 4<br />Menanam pohon atau tanaman yang memiliki muatan (-). Bagi yang peka spiritual, aura tanaman ini adalah terasa “dingin”. Pohon yang memiliki muatan (-) diantaranya : dadap, pacar air, kelor, bambu kuning dll. Tanaman sejenis ini paling tidak disukai mahluk halus. Biasanya tanaman bermuatan (-) ini tidaklah mencengkram terlalu kuat di tanah (bumi) dibandingkan dengan tanaman bermuatan (+)</span></p> <p style="color: rgb(102, 102, 204);font-family:georgia;" class="snap_preview" align="justify"><span style="font-size:100%;">Lain halnya dengan pohon yang memiliki muatan (+) seperti pohon asem, beringin, belimbing, kemuning, alas randu dll maka phohon sejenis ini tentu akan menarik mahluk halus dan seringkali dijadikan tempat tinggal. Hal ini dikarenakan ada gaya tarik menarik antara pohon (+) dan mahluk halus (-) sesuai hukum C Coulomb.</span></p> <span style="font-weight: bold; font-style: italic; color: rgb(153, 153, 255);font-family:georgia;" >Pasal Santet dalam RUU KUHP Masih Sering Disalahpahami</span><br /><br /><span style="font-family:georgia;">Kekeliruan penafsiran diperparah oleh ulah advokat yang mendorong kliennya untuk masuk lebih jauh ke dalam perdebatan isu santet.</span><br /><br /><span style="font-family:georgia;">Di tengah masih munculnya pro dan kontra, tim penyusun RUU KUHP justeru memasukkan masalah santet ke dalam bagian tersendiri yang disebut tindak pidana penawaran jasa penggunaan kekuatan gaib. Bagian ini hanya berisi satu pasal, yakni pasal 292.</span><br /><br /><span style="font-family:georgia;">Ayat (1) menyebutkan bahwa “Setiap orang yang menyatakan dirinya mempunyai kekuatan gaib, memberitahukan, menimbulkan harapan, menawarkan atau memberikan bantuan jasa kepada orang lain bahwa karena perbuatannya dapat menimbulkan penyakit, kematian, penderitaan mental atau fisik seseorang dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau denda paling banyak kategori IV”. Ayat berikutnya menyebutkan jika pelaku tindak pidana tadi melakukan perbuatan tersebut untuk mencari keuntungan atau menjadikan sebagai mata pencaharian atau kebiasaan, maka pidananya ditambah sepertiga.</span><br /><br />Menurut Chairul Huda Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta ini tindak pidana santet yang dimaksud pasal 292 RUU KUHP lebih mendekati pada delik penipuan, yaitu mengaku memiliki kemampuan santet dan menyebarluaskannya. Ayat (1) dari pasal ini dikenakan bagi pelaku delik yang melakukan tindakannya secara sporadis dan tidak berkelanjutan. Sementara ayat (2) melingkupi segala tindakan santet yang dilakukan dengan kontinuitas dan bertujuan mencari keuntungan (mata pencaharian).<br /><br />sumber artikel:,indo ghaib,indo mantra,wgaul.com dan berbagai sumber<span style="font-style: italic; color: rgb(153, 153, 255);font-family:georgia;" ><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Menguak%20Misteri%20Ilmu%20Santet/trackback/">.</a></span>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-22602763725677596582010-05-26T19:16:00.002+07:002010-10-17T21:45:56.304+07:00Ruwatan "Sukerta" Kejawen<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZsoXmKZLntmFfTMMjj2oLLkMbt2yj4YpYK_bbzUkImMRudezmacom4kaZJ_TW4_NRYOereHmhoYmlcfvqwaEdGmkpllcAwwu_nbG4NDb_cCLTaegIctfaPjI6euoujvi4ZX2_FQ6XU80/s1600/the_gunungan.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 160px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZsoXmKZLntmFfTMMjj2oLLkMbt2yj4YpYK_bbzUkImMRudezmacom4kaZJ_TW4_NRYOereHmhoYmlcfvqwaEdGmkpllcAwwu_nbG4NDb_cCLTaegIctfaPjI6euoujvi4ZX2_FQ6XU80/s200/the_gunungan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5475561077836174962" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Ruwatan Adalah Tradisi ritual Jawa sebagai sarana pembebasan dan penyucian, atas dosa/kesalahannya yang diperkirakan bisa berdampak kesialan didalam hidupnya.</span><br /><br />Malapetaka menyebabkan kesengsaraan dan penderitaan merupakan bahaya hidup yang besar dan berat bagi anak yang lahir dalam golongan sukerta, disamping Ruwatan Sukerta juga Ruwatan Pribadi.<br />Yang dimaksud Sukerta adalah golongan orang yang kejatuhan kotoran (suker), sehingga selalu diintai oleh bencana atau malapetaka karena menurut ceritakuno ia menjadi jatah makanan Bhatara Kala. Bhatara Kala merupakan raksasa yang menakutkan dan akan mengitari serta siap memangsa manusia Sukerta<span style="font-size:78%;"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Ruwatan%20" sukerta="" kejawen="" trackback="">.</a></span><br /><br />Ruwatan Pribadi adalah ruwatan manusia yang kehidupan sehari-harinya merasa ada ganjalan sehingga mengakibatkan kesialan.<br /><br />Untuk melepaskan dari cengkraman Bhatara Kala menurut kepercayaan Jawa, Sukerta maupun ganjalan dalam hidup sehari-hari perlu diruwat (dibersihkan)<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jenis-jenis Sukerta</span>:<br /><br />1. Ontang-anting : Anak tunggal lelaki<br />2. Unting-unting : anak tunggal perempuan<br />3. Anggana : anak tunggal karena saudara semuanya meninggal dunia<br />4. Kedana-kedini : dua bersaudara, laki-laki dan perempuan<br />5. Uger-uger Lawang : dua bersaudara, laki-laki semua<br />6. Kembang Sepasang : dua bersaudara, perempuan semua<br />7. Gotong Mayit : tiga bersaudara, laki-laki semua<br />8. Cukit Dulit : tiga bersaudara, perempuan semua<br />9. Sendang Kapit Pancuran : tiga bersaudara, perempuan berada ditengah<br />10. Pancuran Kapit Sendang : tiga bersaudara, laki-laki berada ditengah<br />11. Serimpi : empat bersaudara, perempuan semua<br />12. Seramba : empat bersaudara, laki-laki semua<br />13. Pandawa : lima bersaudara, laki-laki semua<br />14. Pancagati/Pancalaputri : Lima bersaudara, perempuan semua<br />15. Ipil-ipil (Pupulan) : lima bersaudara, 1 lelaki, 4 perempuan<br />16. Padhangan : lima bersaudara, 1 perempuan, 4 lelaki<br />17. Lumpat Kidang : Bersaudara dengan urutan tidak teratur<br />18. Gilir Kacang : bersaudara 3 orang lebihdengan urutan laki perempuan atau sebaliknya<br />19. Gendhong : banyak bersaudara, perempuan ditengah<br />20. Pathok : banyak bersaudara, laki-laki ditengah<br />21. Semara : bersaudara lebih 5 orang, laki-laki/perempuan semua<br />22. Kembar : Lahir bersamaan dari satu rahim ibu<br />23. Dampit : lahir bersamaan, laki-laki dan perempuan<br />24. Gondang Kasih : Lahir bersamaan, putih atau cemani<br />25. Tawang Gantungan : lahir bersamaan dari satu rahim ibu, tetapi berbeda hari (1 hari)<br />26. Bungkus : lahir dalam keadaan bungkus (masih terbungkus tembuni/ari-ari)<br />27. Sakreda : lahir kembar dalam bungkus<br />28. Sumala : Lahir berpenyakit/aneh<br />29. Bungkem : lahir tidak menangis<br />30. Jempina : lahir sebelum masanya (prematur)<br />31. Margana : lahir diperjalanan<br />32. Wahana : lahir dikeramaian<br />33. Wujungan : lahir ketika keributan (perang, dll)<br />34. Julung Sungsang : lahir saat matahari tinggi<br />35. Julung Wangi : lahir ketika matahari terbit<br />36. Julung Sarab : lahir ketika matahari terbenam<br />37. Julung Pujut : lahir ketika magrib<br />38. Cemani : lahir hitam mulus<br />39. Wungle : lahir dengan kulit putih semua<br />40. Salewah : berkulit 2 (dua) warna<br />41. Wujil : terlahir kecil dan pertumbuhan selanjutnya tidak bisa tinggi<br />42. Wungkuk : terlahir punggungnya bungkuk<br />43. Bucu : terlahi punggungnya bongkok<br />44. Dengkek : dadanya bongkok / menggembung kedepan<br />45. Butuh : Dada dan punggungnya bongkok<br />46. Tiba Sampir : Lahir kalung usus (terjepit tali pusar)<br />47. Tiba Ungker : Ketika lahir tubuhnya terjepit tali pusar<br />48. Brojol : Bahu/pundak melorot<br />49. Tokling : lahir kepalanya terlalu kecil<br />50. Sumala : Anak cacat sejak lahir<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jenis-jenis Sesaji / Sajen</span>:<br /><br /><span style="font-weight: bold;">A. Pethukan Dalang</span>:<br /><br />1. Ageman Dalang<br />2. Ageman Putri<br />3. Uang<br />4. Pisang Sanggan & Kembang telon<br />5. Kinang<br />6. Pecut<br />7. Sapu<br />8. Kain penutup pethukan dalang<br /><br /><span style="font-weight: bold;">B. Upacara</span>:<br /><br />1. Siraman<br />* Air Tujuh Sumber<br />* Bunga setaman<br />* Uang logam 25 buah<br />* Siwur Saloko<br />* Pangaron anyar<br /><br />2. Potong Rambut<br />* Gunting<br />* Cepuk tempat rambut<br /><br />3. Sawur<br />* Beras Kuning<br />* Uang logam secukupnya<br />* Cepuk sawur<br /><br />4. Kutug<br />* Menyan halus<br />* Cepuk menyan<br />* Anglo baru<br />* Siwur saloko<br />* Pangaron anyar<br /><br />5. Kupat Luar<br /><br />6. Sandang<br />* Kain dan lain-lain<br /><br />7. Unggas<br />* Sepasang ayam, itik, burung dan lain-lain<br /><br />8. Tumpeng, Jajan Pasar dan lain-lain<br /><br />9. Hasil Bumi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Mantra Ruwatan</span><span style="font-size:78%;"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Ruwatan%20" sukerta="" kejawen="" trackback="">.</a></span><br /><br />Ada 7 Ajimantra Ruwatan:Ruwat Lebur Sukerto,Ruwat Molo Singkir Kolo,Ruwat Caroko Buwono,Ruwat Kolocokro Bathoro,Ruwat Rancang Kencono,Ruwat Drajat Sap Pitu,Ruwat Karmo Panoto. Mantra ini kami berikan khusus paranormal yang mau ambil privat untuk bekal praktek sebagai peruwat sekaligus melestarikan khasanah budaya jawa.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Ritual Ruwatan Diri Sendiri Menurut Kitab Primbon</span><span style="font-size:78%;"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Ruwatan%20" sukerta="" kejawen="" trackback="">.</a></span><br /><br />Jika orang yang merasa selalu sial, dalam kepercayaan Jawa harus melakukan upacara ruwatan terhadap diri sendiri. Ritual ruwatan ini memiliki banyak sebutan, antara lain adalah Ruwatan Anggara Kencana. Kesialan yang ada dalam diri manusia dipercaya timbul dari sedulur papat limo pancer atau sebagai pemicunya berasal dari kekuatan lain (makhluk halus). Btempat keberadaan sedulur papat ini dapat dilakukan pendeteksian.<br /><br />Pendeteksian yang dilakukan adalah melalui perhitungan (petungan) Jawa yaitu : Ha: 1, Na: 2, Ca: 3, Ra: 4 dan seterusnya. Pendeteksian dilakukan dengan menjumlah neptu orang tuanya dengan orang yang akan melakukan ritual ini. Jumlah keduanya kemudian dibagi 9 dan diambil sisanya. Jika sisa:<br />1. Bersemayam di sebelah kiri-kanan mata kanan,<br />2. Bersemayam di sebelah kiri-kana mata kiri,<br />3. Bersemayam di telinga kanan,<br />4. Bersemayam di telinga kiri,<br />5. Bersemayam di sebelah hidung kanan,<br />6. Bersemayam di sebelah hidung kiri,<br />7. Bersemayam di mulut,<br />8. Bersemayam di sekeliling pusar,<br />9. Bersemayam di kemaluan,<br />sebagai syarat dari ritual ini adalah mengambil sedikit darah di sekitar tempat keberadaan bersemayamnya. Darah ini akan dilabuh (dilarung). Cara mengambil darah ini adalah dengan mengunakan duri yang kemudian dioleskan pada kapas puti. Duri dan kapas nantinya akan dilabuh bersama-sama dengan syarat yang lain, berupa :<br />1. Beras 4 kg,<br />2. Slawat 1 Dirham (uang senilai emas 1 gram),<br />3. Ayam,<br />4. Teklek (sandal dari kayu, atau bisa digantikan sandal biasa),<br />5. Benang Lawe satu gulung,<br />6. Telur ayam yang baru saja keluar (belum ada sehari),<br />7. Gula setangkep (gula Jawa satu pasang), gula pasir 1 kg,<br />8. Kelapa 1 buah.<br />Kelapa, benang lawe, telur ayam, beserta kapas dan duri dilabuh sambil membaca mantera: “Ingsung ora mbuwang klapa lan isine, ananging mbuwang apa kang ndadekake apesing awakku”. (Aku tidak membuang kelapa beserta isinya, tetapi aku membuang apa yang menjadikan kesialan bagiku).<br /><br />Selain beberapa benda yang dilarung atau dilabuh tersebut, dikrarkan untuk disedekahkan kepada siap yang dikehendakinya, sebaiknya sodaqoh kepada orang yang membutuhkan.<br /><br />Kebudayaan Jawa sebagai subkultur Kebudayaan Nasional Indonesia, telah mengakar bertahun-tahun menjadi pandangan hidup dan sikap hidup umumnya orang Jawa. Sikap hidup masyarakat Jawa memiliki identitas dan karakter yang menonjol yang dilandasi direferensi nasehat-nasehat nenek moyang sampai turun temurun, hormat kepada sesama serta berbagai perlambang dalam ungkapan Jawa, menjadi isian jiwa seni dan budaya Jawa.<br /><br />Dalam ungkapan ” Crah Agawe Bubrah – Rukun Agawe Santosa ” menghendaki keserasian dan keselarasan dengan pola pikir hidup saling menghormati. Perlambang dan ungkapan-ungkapan halus yang mengandung pendidikan moral, banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya :<br /><br />- Ojo Dumeh : Merasa dirinya lebih<br /><br />- Mulat sarira, Hangrasa wani : Mawas diri, instropeksi diri<br /><br />- Mikul Duwur, Mendem Jero : Menghargai dan menghormati serta menyimpan – rahasia orang lain.<br /><br />- Jer Basuki Mawa Beya : Kesuksesan perlu atau butuh pengorbanan<br /><br />- Ajining diri saka obahing lati : Harga diri tergantung ucapannya<br /><br />Prinsip pengendalian diri dengan ” Mulat Sarira ” suatu sikap bijaksana untuk selalu berusaha tidak menyakiti perasaan orang lain, serta ” Aja Dumeh ” adalah peringatan kepada kita bahwa jangan takabur dan jangan sombong, tidak mementingkan diri sendiri dan lain sebagainya yang masih mempunyai arti sangat luas.<br /><br />Kepercayaan terhadap keberadaan roh nenek moyang, menyatu dengan kepercayaan terhadap kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia, menjadi ciri utama dan bahkan memberi warna khususu dalam kehidupan religiusitas serta adat istiadat masyarakat Jawa, yaiku : Sinkretisme, Tantularisme dan Kejawen yang bersifat Toleran, Akomodatif serta Optimistik.<br /><br />Berbagai ungkapan dan ungkapan Jawa, merupakan cara penyampaian terselubung yang bisa bermakna ” Piwulang ” atau pendidikan moral, karena adanya pertalian budi pekerti dengan kehidupan spiritual, menjadi petunjuk jalan dan arah terhadap kehidupan sejati.<br /><br />Terkemas hampir sempurna dalam seni budaya gamelan dan gending-gending serta kesenian wayang kulit purwa yang perkembanganya mempunyai warna yang unik, yaitu dari akar yang kuat, berpegang pada kepercayaan terhadap roh nenek moyang, kemudian bertambah maju setelah mengenal segala bentuk kesenian dari India dan menjadi sempurna begitu masuk agama Islam di Pulau Jawa.<br /><br />Paham mistik Jawa yang berpokok ” Manunggaling Kawula Gusti ” ( persatuan manusia dengan Tuhan ) dan ” Sangkan Paraning Dumadi ” ( asal dan tujuan ciptaan ) bersumber pada pengalaman religius, berawal dari sana manusia itu rindu untuk bersatu dengan yang Illahi, ingin menelusuri arus kehidupan sampai ke sumber muaranya. Perumusan pengalaman religius Jawa dalam sejarahnya tidak lepas dari pengaruh-pengaruh agama besar seperti Hindu, Budha dan Islam beserta dengan mistiknya yang khas, seperti terlihat dalam kitab-kitab Tutur, Kidung dan Suluk<span style="font-size:78%;"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Ruwatan%20" sukerta="" kejawen="" trackback="">.</a></span><br /><br />Wayang sebagai pertunjukan, merupakan ungkapan-ungkapan dan pengalaman religius yang merangkum bermacam-macam unsur lambang, bahasa gerak,suara, warna dan rupa. Dalam wayang terekam ungkapan pengalaman religius yang ” kuno ” seperti tampak bahwa pada tahap perkembangannya dewasa ini, masih berperan pula mitos dan ritus, misalkan pada lakon Ruwat atau Murwa Kala.<br /><br />Secara tradisional, wayang merupakan intisari kebudayaan masyarakat Jawa yang diwarisi secara turun temurun, tidak hanya sekedar tontonan dan tuntunan bagaimana manusia harus bertingkah laku dalam kehidupannya, namun juga merupakan tatanan yang harus dititeni kanti titis. ( merupakan hukum alam yang maha teratur yang harus diketahui dan disikapi secara bijaksana ) untuk menuju kasunyatan serta mencapai kehidupan sejati. Bagi manusia jawa ( manusia yang mengerti sejati ) wayang merupakan pedoman hidup, bagaimana mereka bertingkah laku dengan sesama dan bagaimana menyadari hakekatnya sebagai manusia serta bagaimana dapat berhubungan dengan sang penciptanya.<br /><br />Tradisi “upacara /ritual ruwatan” hingga kini masih dipergunakan orang jawa, sebagai sarana pembebasan dan penyucian manusia atas dosanya/kesalahannya yang berdampak kesialan didalam hidupnya. Dalam cerita “wayang“ dengan lakon Murwakala pada tradisi ruwatan di jawa ( jawa tengah) awalnya diperkirakan berkembang didalam cerita jawa kuno, yang isi pokoknya memuat masalah pensucian, yaitu pembebasan dewa yang telah ternoda, agar menjadi suci kembali, atau meruwat berarti: mengatasi atau menghindari sesuatu kesusahan bathin dengan cara mengadakan pertunjukan/ritual dengan media wayang kulit yang mengambil tema/cerita Murwakala.<br /><br />Dalam tradisi jawa orang yang keberadaannya dianggap mengalami nandang sukerto/berada dalam dosa, maka untuk mensucikan kembali, perlu mengadakan ritual tersebut, yang dalam tradisi pewayangan disebut “Kama salah kendang gumulung “. Ketika raksasa ini menghadap ayahnya (Batara guru) untuk meminta makan, oleh Batara guru diberitahukan agar memakan manusia yang berdosa atau sukerta. Atas dasar inilah yang kemudian dicarikan solosi, agar tak termakan Sang Batara Kala ini diperlukan ritual ruwatan. Kata Murwakala/purwakala berasal dari kata purwa (asal muasal manusia) ,dan pada lakon ini, yang menjadi titik pandangnya adalah kesadaran : atas ketidak sempurnanya diri manusia, yang selalu terlibat dalam kesalahan serta bisa berdampak timbulnya bencana (salah kedaden)<span style="font-size:78%;"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Ruwatan%20" sukerta="" kejawen="" trackback="">.</a></span><br /><br />Selain Sukerta, terdapat juga ” Ruwat Sengkala atau Sang Kala “ yang artinya menjadi mangsa Sangkala yaitu jalan kehidupannya sudah terbelenggu serta penuh kesulitan, tidak bisa sejalan dengan alur hukum alam ( ruang dan waktu ) ini disebabkan oleh kesalahan-kesalahan perbuatan atau tingkah lakunya pada masa lalu.<br /><br />Sumber:<span style="font-style: italic;">Alang2 Kumitir,Wikipedia/Marsudilaras.org/Indo Ghaib/Indo Mantra</span><span style="font-size:78%;"><a href="http://yayasanshaktibhakti.blogspot.com/Ruwatan%20" sukerta="" kejawen="" trackback="">.</a></span>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-41346805704469651672010-05-22T04:02:00.000+07:002010-06-03T17:41:07.393+07:00Ritual Ilmu Nayuh Keris dan Jamas Pusaka<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXZUIt2xkLAm-9RSv1_LGP5PV9NsEhOXutNee-7qsREHmJYBtZ43uhEol757w5iBuKaP3Vn8j7AQ44idNcxa3cLbLqP21JlcujJIyb9Yp19B5L5st6ImoyykDcuzua6WzSkUUVjLKm_-s/s1600/IMG_0056.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXZUIt2xkLAm-9RSv1_LGP5PV9NsEhOXutNee-7qsREHmJYBtZ43uhEol757w5iBuKaP3Vn8j7AQ44idNcxa3cLbLqP21JlcujJIyb9Yp19B5L5st6ImoyykDcuzua6WzSkUUVjLKm_-s/s200/IMG_0056.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5478493366383132466" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Ilmu Nayuh Keris adalah sejenis ilmu tradisional yang digunakan untuk menentukan apakah sebilah keris akan cocok dipakai atau dimiliki oleh seseorang, atau tidak. Ilmu ini terutama bermanfaat untuk meningkatkan kepekaan seseorang agar dia dapat menangkap kesan karakter sebilah keris dan menyesuaikan dengan kesan karakter dari calon pemiliknya. Contohnya, keris yang menampilkan karakter keras, galak, tidak baik dipakai oleh seorang yang sifatnya keras dan kasar. Untuk orang semacam itu sebaiknya dipilihkan keris yang karakternya lembut, dingin.</span><br /><span style="font-weight: bold;">Cara Me-nayuh</span><br /><br />Ada berbagai cara untuk me-nayuh sebilah keris atau tombak. Di Pulau Jawa dan dibeberapa daerah lainnya, yang terbanyak adalah dengan cara meletakkan keris atau tombak itu di bawah bantal, atau langsung dibawah tengkuk, sebelum tidur. Agar aman, keris atau tombak itu lebih dahulu diikat dengan sehelai kain dengan sarungnya. Dengan cara ini si Pemilik atau orang yang me-nayuh itu berharap dapat bertemu dengan 'isi' keris dalam mimpinya. Namun cara ini tidak senantiasa berhasil. Kadang-kadang mimpi yang dinantikan tidak muncul, atau seandainya mimpi, sesudah bangun lupa akan isi mimpinya.<br /><br />Jika malam pertama tidak berhasil biasanya akan diulangi pada malam berikutnya, dan seterusnya sampai mimpi yang diharapkan itu datang. Keris atau tombak itu dianggap cocok atau jodoh, bilamana pada saat ditayuh orang bermimpi bertemu dengan seorang bayi, anak, gadis, atau wanita, pemuda atau orang tua, yang menyatakan ingin ikut, ingin diangkat anak, atau ingin diperistri.<br /><br />Bisa jadi, yang ditemui dalam mimpi termasuk juga makhluk yang menakutkan. Mimpi yang serupa itu ditafsirkan sebagai isyarat dari 'isi' keris yang cocok atau tidak cocok untuk dimiliki.<br /><br />Bagi orang awan, cara me-nayuh lewat mimpi inilah yang sering dilakukan, juga sampai sekarang. Selain cara itu masih banyak lagi cara lainnya. Untuk dapat me-nayuh keris atau tosan aji lainnya, tidak harus lebih dulu menjadi seorang ahli. Orang awan pun bisa, asalkan tahu caranya.<br /><br />Dalam masyarakat perkerisan juga dikenal apa yang disebut keris tayuhan, yaitu keris yang dalam pembuatannya lebih mementingkan soal tuah daripada keindahan garap, pemilihan bahan besi, dan pembuatan pamornya. Keris semacam itu biasanya mempunyai kesan wingit, angker, memancarkan perbawa, dan ada kalanya menakutkan.<br /><br />Walaupun segi keindahan tidak dinomorsatukan, namun keris itu tetap indah karena pembuatnya adalah seorang empu. Padahal seorang empu, tentulah orang yang mempunyai kepekaan keindahan yang tinggi. Patut diketahui, keris-keris pusaka milik keraton, baik di Yogyakarta maupun di Surakarta, pada umumnya adalah jenis keris tayuhan. Dapur keris tayuhan, biasanya juga sederhana, biasanya juga sederhana, misalnya, Tilam Upih, Jalak Dinding, dan Mahesa Lajer.<br /><br />Bukan jenis dapur keris yang mewah semacam Nagasasra, Naga Salira, Naga Kikik, atau Singa Barong. Selain itu, keris tayuhan umumnya berpamor tiban. Bukan pamor rekan. Di kalangan peminat dan pecinta keris, keris tayuhan bukan keris yang mudah diperlihatkan pada orang lain, apalagi dengan tujuan untuk dipamerkan. Keris tayuhan biasanya disimpan dalam kamar pribadi dan hanya dibawa keluar kamar jika akan dibersihkan atau diwarangi<div class="postentry"> <div class="snap_preview"><p>Pusaka Isi atau tuah yang berada dalam benda pusaka akan muncul dengan warna aura atau cahaya menyelubungi sekitar benda. Warna-warna muncul biasanya adalah merah (jelek), hijau (baik), putih (baik dan jelek), dan kuning (baik). Jika menampilkan warna aura yang menyolok mata, maka kemungkinan benda tersebut mempunyai penunggu yang mempunyai kekuatan jahat.</p> <p>Untuk menjinakkan kekuatan jahat yang berada dalam benda pusaka dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :</p> <p>Benda digantung di tembok atau sejenisnya, kemudian dalam keadaan memandang benda pusaka tersebut dari jarak yang tidak terlalu jauh. Cahaya yang akan muncul dari benda pusaka bila merah maka benda tersebut mempunyai sifat yang kasar. Dengan mangadu kekuatan pandangan dengan kekuatan yang ada dalam benda tersebut maka akan memudarkan kekuatan jahat yang berada dalam benda tersebut. Mengadu pandangan dilakukan pada sesaat setelah tengah malam. Cara ini disebut nayuh kekuatan yang berada dalam benda.</p> <p>Memberikan kayu atau jenis benda bertuah alam yang mempunyai sifat redam. Baiknya kayu atau benda serupa merupakan benda yang benar-benar alami dan belum pernah diisi. Kayu atau benda lain yang mempunyai fungsi dapat meredam kekuatan jahat (panas) dibuat sebagai tempat atau dijadikan bagian dari benda bertuah.</p> <p>Meredam dalam air sirih, temulawak, dan beberapa kunyit putih setiap tengah malam dan hal ini jika dilakukan tanpa pengawas ahli spiritual, maka bisa terjadi kekuatan jahat dalam benda pusaka akan masuk kedalam orang yang melakukan atau orang terdekatnya.</p> <p>Mengeluarkan isi yang ada dalam benda pusaka. Setelah isi yang berada dalam benda pusaka dipindah, maka dilakukan pengujian. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh spiritual yang telah mumpuni dan berpengalaman.</p> <p>Pada benda pusaka dililitkan kawat emas 22-24 karat. Jika memungkinkan maka benda bertuah tersebut diberi hiasan emas. Sebesar apapun emas yang menempel pada benda bertuah akan meredam kekuatan jahat yang ada di dalam benda. Sebelum melakukan hal ini maka hendaknya membersihkan diri dengan berpuasa terlebih dahulu.</p> <p>Diikat dengan benang putih (lawe atau tali dari kain putih) dengan posisi menyilang. Mengikat benda dengan kuat dan pada pesilangan ikatan ditetesi dengan minyak wangi. Benda kemudian diletakkan ditanah selama 3 hari 3 malam. Setelah itu kemudian ikatan dilepaskan dan benda disimpan dengan kain pembungkus tadi.</p> <p>Meredan benda dalam air leri (cucian beras) yang telah diberikan tumbukan bengle. Bengle diyakini dapat menghilangkan sawan yang berada dalam benda . (Sawan : kekuatan hitam yang jahat).</p> <p>Jika aura putih yang muncul dari kekuatan benda bertuah, belum berarti benda itu baik. Tetapi ada kalanya aura tersebut adalah pemunculan penunggu yang berada dalam benda berupa pocong atau sejenisnya. Maka banda tersebut tentunya mempunyai sifat yang jelek. Untuk dapat menghilangkan sifat dari isi benda yang jelek maka untuk meredam kekuatannya dapat dilakukan dg cara seperti di atas. Untuk mempraktekkan hal-hal di atas,waktu melakukannya setelah jam melewati jam 12 malam dan sebelum jam 3pagi.</p> </div> </div><div class="eTitle" style="padding-bottom: 3px;"><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">MERAWAT & MENJAMAS PUSAKA</span></div> <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYE1xFoeEx7XNP6KQRyyef6bAVVMLpivsM8NDEkhwg1kXs8bDjwOaf4AWLIJZIuFgqoXNiql5ZjrHs9Pi9COfto0LojmohWddCKkDQPmzmnWXPsuZ91w79p7pLdL1_2pEh9O-4pHEcmX4/s1600/IMG_0048.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 133px; height: 180px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYE1xFoeEx7XNP6KQRyyef6bAVVMLpivsM8NDEkhwg1kXs8bDjwOaf4AWLIJZIuFgqoXNiql5ZjrHs9Pi9COfto0LojmohWddCKkDQPmzmnWXPsuZ91w79p7pLdL1_2pEh9O-4pHEcmX4/s200/IMG_0048.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5473832411106898818" border="0" /></a>Menjamas pusaka adalah proses merawat dan menjaga pusaka hingga tetap bebas dari karat hingga terjaga dari kerusakan. Proses merawat pusaka ini mulai dari proses membersihkan dari karat / mutih, mewarangi, hingga meminyaki dan memberi wewangian pada pusaka. Keseluruhan proses ini disebut proses Jamasan Pusaka. Dan yang terpenting dari seluruh proses ini adalah sikap batin kita yang harus “nderek langkung” alias permisi, menghormati dan tidak meremehkan. Hal tersebut merupakan penghormatan kita atas kerja sang empu dan atas berkah Tuhan atas pusaka tersebut. <p> <b>Mencuci Pusaka / Mutih</b><br />Syarat mutlak agar bilah keris bisa diwarangi dengan baik, adalah bilah harus diputih dengan baik terlebih dulu, setelah terlebih dulu dibersihkan dari berbagai noda, kotoran atau karatnya – termasuk warangan yang terdahulu / lama / bekas. Cara ini disebut “mutih”. </p><p> Salah satu cara tradisional mutih adalah :<br />- Rendam bilah keris dengan air kelapa tua (asam lemah) selama beberapa hari, bergantung kadar kotoran dan karatnya. (air bisa ditaburi dengan bunga setaman)<br />- Gosok bilah dengan jeruk nipis sehingga menjadi putih keperakan<br />- Buah lerak dibuang isinya dan diberi sedikit air dalam mangkok agar berbusa.<br />- Dengan sikat halus, gosok keris yang telah dimandikan tadi dengan air lerak. Saat menggosok keris dengan sikat jangan dibolak-balik. Sebaiknya mulai dari pesi sampai ganja terus ke awak-awak hingga pucuk. Lakukan dengan pelan dan mantap hingga benar-benar bersih. Lebih hati-hati lagi jika membersihkan keris kinatah atau keris yang kembang kacangnya sudah sangat tipis.<br />- Lakukan pada bilah keris baliknya.<br />- Setelah benar-benar bersih, keringkan dengan menggunakan kain bersih dengan cara memijit-mijitkan kain ke seluruh bagian.<br />- Keris yang telah kering disiram dengan air bersih dan keringkan kembali seperti sebelumnya. </p><p> Beberapa cara yang lain untuk mutih :<br />1. Di rendam dalam air jeruk nipis.<br />Akan lebih baik dai perasan air jeruk nipis yang sebelumnya buah jeruk tersebut dikupas. Kulit jeruk bisa menyebabkan bilah keris menjadi kemerahan. Perlu dilihat waktu perendaman karena air jeruk ini bisa memakan bilah besi jika terlalu lama direndam. Jadi sering-sering di cek. Biasanya membutuhkan waktu sektar 6 jam - 1 hari tergantung kualitas warangan yang lama. </p><p> 2. Jika ingin tidak terlalu makan besi, bisa menggunakan air kelapa tua.<br />Ini bisa membutuhkan waktu antara 2-5 hari tergantung warangan yang melekat pada bilah. Jika menggunakan cara ini, maka tiap hari kita perlu membersihkan keris dengan sabun colek. Setelah kering dan sabun bersih, maka dimasukkan lagi ke air kelapa. Tetapi jangan mengganti air kelapa tersebut. Dibiarkan saja menggunakan yang awal. Air kelapa juga bisa mengangkat karat dari bilah keris. </p><p> 3. Jika ingin instant, bisa menggunakan air campur dengan serbuk sitrun.<br />Tetapi ini sangat tidak dianjurkan karena bisa membuat bilah keris berpori atau berbintik. Jadi serat besi akan hilang. </p><p> 4. Cara paling ekstrim dan sangat tidak dianjurkan adalah dengan menggunakan cairan HCL atau Asam Nitrat. Ini sangat merusak keris walau keris bisa putih segera dalam waktu hanya sekitar 5 menitan. </p><p> Setelah itu keris dioles dengan jeruk nipis yang sudah di kupas dan dibelah menjadi 2 bagian. Bisa ditambahkan dengan abu gosok, dimana belahan jeruk dimasukkan ke abu gosok dan dioleskan ke keris. Cuci dengan air bersih. Barulah kemudian keris bisa menjadi putih sehingga siap diwarangi. Memutih bilah, bisa dilakukan siapa saja. Tidak perlu ahli. Setelah bilah bebas karat usai direndam air kelapa, dan disikat sabun colek jeruk nipis, ya tinggal disikat terus, pelan-pelan. Sesabar-sabarnya, sabun-jeruk-sabun-jeruk sampai nyaris "putih" kemilau, seperti seolah bilah dicat warna metalik. Jangan memutihkan keris dengan cara di ampelas atau apalagi di kikir. </p><p> <b>Mewarang</b><span style="font-weight: bold;">i </span><br />Proses "memutih" bilah keris adalah kunci sukses pertama untuk mewarangi. Proses lainnya adalah "setelan" dalam membuat warangan yang pas untuk berbagai jenis bilah dan proses mewarangi itu sendiri. </p><p> <span style="font-weight: bold;">Membuat Warangan </span><br />Bahan utama membuat warangan adalah Batu Warangan (serbuk warangan) dan air jeruk nipis.<br />a. Batu Warangan<br />Batu warangan yang bermutu bagus adalah batu warangan eks cina. Batu warangan sangat mahal (sekitar 2 jt rupiah per ons) dan sulit diperoleh. Hal ini karena memang barang seperti itu tidak banyak, juga karena adanya berbagai larangan di negara-negara tertentu (Singapura, misalnya) untuk pemakaian sembaran warangan, maka kelangkaan bahan warangan pun terjadi. Tak semudah seperti dulu. </p><p> Sebenarnya batu warangan berbeda atau tidak seratus persen sama dengan arsenikum (Ar). Arsenikum yang dijual di apotik atau toko-toko kimia (sulit juga di dapat) biasanya dipakai sebagai campuran "agar warangan lebih galak". Akan tetapi, hati-hati - selain beracun, warangan kimia juga "lebih menggerogot bilah" karena kemurniannya, jika dibanding dengan "warangan alam" eks Cina. </p><p> Yang pasti, batu warangan - dan juga arsenik murni yang terkadang dijadikan katalis - sangat tidak mudah didapat di berbagai negara yang "sadar lingkungan". Bagaimana pun, warangan - utamanya arsenikum - adalah bahan yang berbahaya bagi keselamatan manusia. Soalnya, kandungan arsenik yang masuk ke dalam tubuh, biasanya menetap (bersifat akumulatif). Jadi kalau setiap hari tambah arsenik di tubuh kita, ya tentunya tumpukan unsur arsenik di tubuh kita semakin menggunung. </p><p> Batu warangan yang eks Cina, memang bukan "murni" arsenik. Di dalamnya terdapat pula kandungan kapur, belerang di samping tentu juga arsenik di dalamnya. Karenanya jika diperhatikan, ada batu warangan yang kekuning-kuningan, ada juga semburat ungu (violet) nya, serta ada juga yang dominan putih, dengan semburat warna jingga, kuning, dan lainnya. Sedangkan arsenikum apotik, tentunya murni hanya unsur arsenik. </p><p> b. Jeruk Nipis<br />Yang dipakai adalah jeruk nipis (Jawa: Jeruk Pecel), bukan jeruk lemon atau jeruk purut. Jeruk nipis dikupas kulitnya dengan pisau kecil, agar cuma tinggal kulit dalamnya. Hal ini karena cairan "sereng" yang keluar dari kulit jeruk tak baik untuk melarutkan warangan. Malah mungkin "memperburuk" mutu warangan. </p><p> Cara memeras jeruk ada tekniknya sendiri - baik untuk mutih maupun terutama untuk bahan cairan warangan. Kelihatannya sepele, tetapi sebenarnya tak demikian. </p><p> Ada beberapa cara memeras jeruk. Bisa pakai alat (dibelah dan diputar-putar dalam alat perasan jeruk yang biasa untuk minuman perasan jeruk), atau "fully manual" alias dengan tangan hampa saja. Jeruk dibelah membujur - sesuai dengan serat pada belahan jeruk. Malah lebih mudah dan enteng lagi, jika diprapat, atau malah diperdelapan.Hilangkan bijinya, lalu peras di atas rantang atau waskom yang sudah lebih dulu ditutupi saringan teh-kopi. Peras, dan sekaligus pelan-pelan disaring. Karena perasan jeruk biasanya katut (terikut) ampasnya, maka memerasnya pun harus cukup sabar. Ampas perasan jeruk pun masih bisa diperas lagi pakai kain kaos, lalu dipencet di atas saringan teh. Setelah rantang cairan hasil perasan jeruk terisi, maka tuang cairan ke dalam botol dengan "corong" yang juga - sekali lagi - diberi saringan, berupa kain kaos yang tak terlalu rapat lubang-lubangnya. </p><p> Jadilah sudah, "air jeruk" murni yang bening. Tinggal diletakkan beberapa hari -- bisa juga beberapa bulan di botol, maka larutan jeruk akan mengendap sendiri dan menghasilkan larutan jeruk yang sangat bening... Untuk membuat warangan dibutuhkan sekitar 15 kg jeruk nipis sehingga menjadi sekitar 1,5 liter air jeruk </p><p> c. Meramu Warangan<br />Soal "meramu larutan warangan". Ini juga penting, lantaran apabila kita belajar mewarangi, tentu tak lepas pula dari membuat warangan. Larutan yang kalau dimasukkan dalam botol, warnanya mirip Coca Cola yang lebih pekat ini, adalah "harta karun" bagi mereka yang hobi atau ahli mewarangi. </p><p> Biasanya, jika kita ingin membuat larutan warangan baru, dibutuhkan juga "bibit warangan yang sudah jadi dan berkualitas bagus”. Bibit yang dibutuhkan tidak perlu banyak, cukup secangkir saja untuk seliter larutan warangan baru. Kegunaan “bibit” ini adalah sebagai katalisator, agar warangan baru bisa bereaksi. Jadi atau tidak jadi warangannya, bisa dilihat dengan memasukkan paku yang diikat dengan benang ke dalam botol larutan. Warangan yang jadi, akan segera "menghitamkan paku" yang digantung benang seharian. </p><p> Cara membuat larutan baru:<br />Pertama-tama mengendapkan dulu hasil perasan air jeruk. Botol berisi air jeruk, kita biarkan berhari-hari di tempat yang tenang. Anda akan melihat, cairan jeruk terpisah dua warna - bening di bagian atas, dan keruh atau pekat-endapan di bagian bawah. Ambil botol kaca yang kosong, lalu tuang yang bening (bagian atas) ke botol baru. Endapan jeruk nipis jangan dibuang, akan tetapi sendirikan dalam botol lain. Endapan ini bisa digunakan untuk bahan "memutih bilah". (Jika diendapkan terus, sebotol endapan ini juga akan menghasilkan jeruk bening bagian atasnya, yang tentu saja bisa kita pindahkan ke botol jeruk bening yang pertama). </p><p> Dalam waktu lebih dari tiga bulan atau berbulan-bulan, jeruk bening di dalam botol akan berubah warna. Dari semula kuning agak gading, menjadi "kuning semu oranye", agak tua. Jeruk inilah yang akan dipakai untuk bikin larutan warangan baru. (Ada juga yang tak perlu melalui proses "pembeningan" jeruk, tetapi langsung saja perasan jeruk nipis dicampur dengan bubuk batu warangan baru. Risikonya, di masa datang warangannya ada endapan jeruknya). </p><p> Selanjutnya adalah melarutkan warangan. Caranya sederhana saja. Tumbuk (lumatkan) dulu batu warangan, biasa dengan "deplokan" (mangkuk pelumat) yang biasa dipakai untuk mendeplok obat di apotik-apotik. Biasanya, mangkuk-pendeplok ini dari bahan porselen tebal, lengkap dengan alu-pendeploknya yang juga dari porselen. Banyak dijual di kios-kios obat di Pasar Rawabening, Jatinegara Jakarta. Atau, toko-toko obat. </p><p> Berikutnya adalah melakukan pencampuran antara perasan air jeruk dengan bubuk warangan tadi. Komposisinya adalah sangat etrgantung pada hasil yang diharapkan karena pada setiap jenis besi terkadang harus dilakukan “adjustment” dengan cara menambahkan air jeruknya. </p><p> Untuk memancing agar warangan baru bisa cepat "jadi", selain di-katalisasi dengan secangkir warangan yang sudah joss, juga botol berisi warangan itu "dijemur di terik matahari. Ada juga cara lain dengan "nasi basi", atau nasi yang sudah lembek, kecut.<br />Bisa dibilang tidak ada warangan manapun yang langsung jadi. Harus distel dulu. Umumnya jadi tiga jenis warangan, yakni warangan "galak", setengah "galak", dan warangan "nom" atau lambat-reaksi untuk bilah-bilah dengan jenis pamor yang sanak. </p><p> Warangan lebih dulu “di adjust” dengan cara coba-coba celup bilah percobaan yang sudah diputih. Jika dirasa "kurang galak", maka bisa ditambahkan perasan jeruk nipis aga lebih “galak”. Hal ini butuh "feeling" dan pengalaman tersendiri. Bilah "majapahitan" biasanya "langsung nyamber", gampang diwarangi. Tetapi bilah-bilah tua lainnya dengan pamor sanak akan sulit diwarangi. Butuh “adjustment” warangan tersendiri.<br />Seorang ahli warangan yang baik, akan memiliki beberapa jenis larutan warangan yang akan dipakai untuk jenis logam/besi yang berbeda-beda pula. Bahkan tak jarang mereka punya larutan warangan untuk beberapa jenis tangguh, jika tangguh dianggap mewakili jenis-jenis logam yang berbeda. Dia juga akan melihat 'hari baik' untuk mulai proses mewarangi, biasanya saat cuaca terang dan matahari bersinar dengan cerah (sebagai katalis). </p><p> <b>Beberapa Metode Pewarangan</b><br />Hasil proses mewarangi dipengaruhi setidaknya tiga variable yaitu: jenis logamnya, kualitas ramuan warangan (bubuk warangan, air jeruk, dan katalisnya juga proses adjustment-nya), serta cara melakukan pewarangan. Untuk hasil optimal, ketiga variable tadi harus dalam kondisi yang 'saling mendukung'. </p><p> Ada juga sebelum diwarangi,wilah yang sudah diputih dijemur dulu biar cukup panas sebelum dicelup dalam larutan warangan. Ada juga yang pakai metode 'staging' yaitu mewarangi dengan beberapa tahap, dimulai dari tahapan 'warangan enom/muda' setelah itu meningkat ke 'warangan tua' sehingga bilah semakin menghitam. Dalam hal ini terdapat istilah kalau bilah terlalu hitam setelah diwarangi disebut 'warangane ketuan / warangannya terlalu tua'. </p><p> Secara garis besar, ada dua metode mewarangi :<br />a. Cara Di-koloh<br />- Siapkan warangan yang telah dicampur air jeruk<br />- Rendam pusaka dalam cairan warangan itu – beberapa kali sekitar setiap sepuluh menit diangkat dan diangin-anginkan sambil dibantu dengan pijitan tangan hingga meresap.<br />Mencelup / merendam bilah dalam warangan pun, tidak sembarangan. Disini diperlukan pengalaman empirik, yang sulit dituturkan dalam tulisan. Yang pasti, setiap upaya mewarangi, pasti sering terbentur kegagalan. Jika gagal? Ya "kembali ke laptop", diputih lagi. Begitu seterusnya </p><p> b. Cara Di-nyek<br />- Pusaka dijemur hingga panas lalu dilumuri warangan secara langsung dengan cara dipijit-pijit (di-nyek) hingga kering<br />- Setelah kering dijemur lagi dan kemudian kembali dilumuri warangan dan dipijit-pijit. Begitu seterusnya hingga tiga kali.<br />- Siapkan air jeruk dicampur dengan air buah klerek/air sabun lalu pusaka dikeplok dengan kedua genggaman tangan dibersihkan dengan air bersih lalu dijemur lagi<br />- Setelah itu kembali ke proses awal … hingga beberapa kali sambil diamati bagian per bagian. Semakin lama maka warna pusaka semakin kereng (gelap), hingga guwaya pusaka menjadi bagus. Biasanya pengulangan hingga sembilan kali. Setelah yang terakhir, dibilas hingga bersih dari bercak merah warangan yang tidak menempel. </p><p> Menjamas dengan cara di-nyek memang sangat membutuhkan banyak warangan. Keunggulan cara ini adalah membuat pamor tidak mubyar melainkan kelem dan angker, serat atau lapisan yang sering disebut pamor sanak pada besi keleng dapat tenggelam dalam nuansa wingit. Namun hasil metode ini kadang dirasa kurang kontras, jika dibandingkan dengan yang "koloh". </p><p> <b>Memberi Wewangian dan Meminyaki Pusaka</b><br />Berbeda dengan tahap sebelumnya, tahap ini merupakan tahap yang kerap diulang-ulang hingga sebulan sekali, terutama bagian meminyaki keris. Tahap ini disebut pula tahap pemeliharaan yang menjaga agar keris tidak berkarat. </p><p> 1. Memberi Wewangian<br />Setelah keris diberi warangan, ada baiknya jika keris diberikan wewangian dupa terlebih dahulu. Caranya :<br />- Pertama-tama olesi keris dengan minyak pusaka tipis saja. Ambil campuran bubuk gaharu, ratus dan ramasala – taburkan pada bilah keris hingga lengket – biarkan beberapa menit.<br />- Setelah itu nyalakan lilin – taruhlah di atas lilin dengan jarak lima jari – gerakkan ke kiri ke kanan. Biarkan hingga beberapa saat (tidak perlu sampai terbakar!)<br />- Bersihkan dengan sikat halus.<br />- Gosok lagi dengan minyak pusaka tipis saja seperti di atas.<br />- Taburi dengan bubuk kayu cendana dan taruh di atas lilin seperti tadi.<br />- Setelah itu bersihkan lagi dengan sikat halus – diamkan beberapa saat.<br />Olesi dengan minyak pusaka. Angin-anginkan dan jangan tergesa dimasukkan dalam warangka. Jangan menimpan keris di tempat yang tertutup rapat tanpa sirkulasi udara. </p><p> 2. Membuat Minyak Pusaka<br />Cara membuat minyak pusaka adalah :<br />- Minyak paraffin 60 cc<br />- Bibit cendana (sandalwood) 25 cc<br />- Bibit Melati Keraton 5 cc<br />- Bibit Kenanga 10 cc<br />Bisa juga ditambah atau diganti dengan bibit minyak lainnya (gaharu, dsb) sesuai selera karena bersifat sangat subjektif dan terkadang aroma / bau keris juga menunjukkan identitas pemiliknya. Sangat dilarang mencampurkan bahan parfum atau jenis yang beralkohol – pasti keris menjadi merah berkarat. </p> <span style="font-weight: bold;">Untuk Jamasan Pusaka dalam setahun hanya ada 2 bulan yang bagus untuk acara jamasan yaitu Bulan Sura/Suro/Muharram dan Bulan Mulud</span><br /><br />sebaiknya Warangan dilakukan setelah penjamasan akan tetapi jika menggunakan warangan hendaknya hati2 sekali jangan kena selaput lendir atau tertelan. warangan merupakan sejenis racun arsenik dan digunakan untuk melindungi keris dari karat,lebih baik tdk usah memakai warangan, karena bahan itu zaman dulu digunakan untuk berperang. (sumber:kapanlagi/respati.at.ua/kaskus.us/indo ghaib)Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-91973618258917494232010-05-18T04:32:00.001+07:002010-06-03T17:06:17.709+07:00Kekuatan Manusia<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWLjWve-U1mLcE24YG_FPv0_WOmoGFyTduBrBBgwtoCi74wu2g5SCpGmkAp5CwrQOXBhNC2j-UDT9KWUAfieNjNEsQQ0IYKgbGNNhn5sAHVoksQY-K-NE_3RLQizu3FS2k-Eq3IpUy0ak/s1600/energy+2.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 164px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWLjWve-U1mLcE24YG_FPv0_WOmoGFyTduBrBBgwtoCi74wu2g5SCpGmkAp5CwrQOXBhNC2j-UDT9KWUAfieNjNEsQQ0IYKgbGNNhn5sAHVoksQY-K-NE_3RLQizu3FS2k-Eq3IpUy0ak/s200/energy+2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5472355501504431922" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;font-size:100%;" >Autosugestion kekuatan manusia yang mengagumkan</span> <div class="entry"> <p>Manusia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan mahakarya.<br />Kekuatan terbesar dalam diri manusia itu terdapat pada pikiran. Tetapi<br />kita jarang membuktikan kekuatan pikiran tersebut, sebab kita sering<br />terjebak dalam zona nyaman atau kebiasaan tertentu. Sehingga selamanya<br />tidak dapat mencari kemungkinan yang lebih baik atau perubahan nasib<br />yang berarti.</p> <p>Oleh karena itu milikilah target yang lebih tinggi untuk merangsang<br />kekuatan dalam pikiran tersebut. Sebab target atau sasaran baru yang<br />dipikirkan itu akan menggerakkan diri kita untuk melaksanakan tindakan.<br />Apalagi jika diyakini target tersebut bakal tercapai, maka diri kita<br />akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada.</p> <p>Setelah tindakan-tindakan baru yang lebih konstruktif dikerjakan hingga<br />berulang-ulang, maka tanpa disadari kita sudah banyak melakukan hal-hal<br />penting hinga kita tiba di zona baru, dimana kita berhasil mencapai<br />target yang didambakan. Itulah mengapa dikatakan bahwa manusia mempunyai<br />potensi yang sangat besar dalam pikiran bawah sadar. Kekuatan pikiran<br />bawah sadar itu dapat dibangkitkan melalui 2 cara, yaitu: autosuggestion<br />dan visualization.</p> <p>Autosuggestion</p> <p>Keinginan-keinginan kita merupakan informasi penting untuk pikiran bawah<br />sadar. Sebab keinginan yang terekam kuat dalam pikiran bawah sadar<br />sangat besar dapat menjadi daya dorong yang akan menggerakkan diri kita<br />untuk berbuat sesuatu yang luar biasa. Keinginan yang sangat besar dan<br />terekam dalam pikiran bawah sadar itulah yang dinamakan autosuggestion.</p> <p>Autosuggestion seharusnya dilakukan dengan penuh rasa percaya,<br />melibatkan emosi dalam diri, dilakukan penuh konsentrasi terhadap obyek<br />yang positif, dan berulang-ulang. Selanjutnya, pikiran bawah sadar<br />inilah yang akan mendikte gerak-gerik tubuh kita. Kekuatan yang<br />ditimbulkan oleh pikiran bawah sadar itu sangat dahsyat entah digunakan<br />untuk melakukan perbuatan buruk atau baik. Kadangkala niat untuk<br />melakukan sesuatu secara otomatis muncul dari pikiran bawah sadar.</p> <p>Autosuggestion akan mengetuk kesadaran (heartknock) . Karena dilakukan<br />berulang-ulang dan rutin, suatu ketika kata-kata tersebut akan menembus<br />pikiran bawah sadar. Lalu pikiran bawah sadar itupun memompa semangat.<br />Energi itu dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan impian hidup kita.</p> <p>Mungkin kegiatan autosuggestion ini akan dianggap aneh oleh orang lain.<br />Tetapi itulah salah satu cara untuk mengubah diri dari dalam. Biasakan<br />mendengar pola pikir positif dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang<br />konstruktif. Jadi jangan ragu untuk melakukan budaya-budaya yang<br />potensial, menumbuhkan optimisme dan kreatifitas.</p> <p>Ada 5 (P) petunjuk dalam melakukan autosuggestion, yaitu;</p> <p>- Positive : pada saat melakukan autosuggestion, pikirkan hal-hal yang<br />positif saja.</p> <p>- Powerful : lakukan dengan penuh keyakinan sebab dapat memberikan<br />kekuatan untuk berbuat sesuatu yang luar biasa.</p> <p>- Precise : keinginan yang hendak dicapai harus sudah dapat<br />dideskripsikan, karena pikiran bawah sadar hanya bisa menyusun<br />berdasarkan kategori.</p> <p>- Present Tense: dalam bentuk keinginan saat ini, bukan keinginan di<br />masa lalu atau akan datang.</p> <p>- Personal : lakukan perubahan positif terhadap diri sendiri terlebih<br />dahulu.</p> <p>Visualization</p> <p>Bila kita menginginkan sesuatu maka pikiran bawah sadar akan<br />menggambarkan apa yang didambakan itu. Dengan cara memvisualisasikan<br />impian terlebih dahulu, terciptalah banyak sekali karya-karya<br />spektakuler di dunia ini. Marcus Aurelius Antonius, seorang kaisar<br />Romawi jaman dahulu mengatakan, “A man’s life is what his thought make<br />of it - Kehidupan manusia ialah bagaimana mereka memikirkannya. ”</p> <p>Sesuatu yang selalu divisualisasikan manusia akan mudah terekam dalam<br />pikiran bawah sadar. Lalu muncul kekuatan pikiran tersebut, yang<br />berperan sebagai penghubung antara jiwa dengan tubuh. Sehingga tubuhpun<br />bereaksi dengan mengerahkan seluruh potensi yang sebelumnya tidak pernah<br />digunakan, dalam bentuk kreatifitas atau tindakan. Memvisualisasikan<br />impian memungkinkan seluruh impian tercapai oleh pikiran bawah sadar.</p> <p>Tuhan Yang Maha Esa menganugerahkan potensi yang sama besar kepada<br />manusia. Tidak ada ruginya membayangkan betapa berpotensinya diri kita<br />untuk mencapai impian-impian. Berikut ini beberapa langkah dalam<br />memvisualisasikan impian, yaitu:</p> <p>1. Mendefinisikan impian</p> <p>Mendefinisikan impian artinya memberikan batasan atau standar akan<br />impian yang hendak dicapai. Kemudian, gambarkanlah semua impian<br />seolah-olah Anda sudah sepatutnya meraih impian tersebut. Meskipun<br />tindakan ini terkesan sederhana, tetapi dari gambaran impian itulah kita<br />akan mencoba berbuat sesuatu untuk melakukan perubahan dan akhirnya<br />dapat meraih cita-cita.</p> <p>2. Menentukan target waktu</p> <p>Dambakan impian itu terwujud sesuai target yang telah ditentukan, sebab<br />impian tanpa target waktu hanya akan menjadi mimpi sesaat. Impian dengan<br />target waktu akan menggerakkan kesadaran untuk tidak segan-segan<br />melakukan perubahan. Maka mulailah dari sekarang, Be the best, do the<br />best, and then let God take care the rest ?Jadilah yang terbaik, lakukan<br />yang terbaik, biarlah Tuhan yang menentukan. Potensi yang kita miliki<br />kelihatannya sangat sayang jika tidak dioptimalkan.</p> <p>3. Melakukan berulang-ulang</p> <p>Melakukan ulangan artinya mengkondisikan diri kita untuk lebih sering<br />ingat akan impian kita. Jika sering ingat, maka perlahan-lahan impian<br />itu akan tertanam di alam pikiran bawah sadar. Bila pesan sudah diterima<br />oleh SCM (sub-conscience mind), maka dia akan menggerakkan diri kita<br />untuk menciptakan keputusan atau menjadikan kita lebih kreatif.</p> <p>Jika impian lebih sering diimajinasikan ternyata dapat melipatgandakan kekuatan dari pikiran bawah sadar. Imajinasi yang diulang-ulang ini akan secara tidak langsung merangsang ilusi akan kenyataan yang luar biasa tentang potensi kita sebagai umat manusia. Sehingga diri kita akan berusaha keras mencapai impian yang divisualisasikan. Begitulah seterusnya kekuatan pikiran bawah sadar bekerja dan dibangkitkan, hingga perubahan besar terjadi dalam diri kita pada suatu waktu.</p><div id="item_body" class="bodytext" author="rudywyn" is_pmrepliable="1" author_possessive="rudywyn's"><p><span id="more-296"></span></p> <p><strong>NASKAH KEHIDUPAN</strong></p> <p>Anda pasti pernah menonton film yang begitu menyentuh perasaan anda. Pastilah anda juga mumpunyai aktor /aktris favorit yang menjadi damban anda. Pasti juga aktor tersebut sangatlah menjiwai peran yang dimainkan. Saat aktor ini memainkan peran tokoh dengan karakter tertentu, dia dapat begitu ingat, menghayati dan sangat menjiwai naskah dialog peran yang dimainkannya . Sebelum dapat menjiwai peran tersebut , selama latihan sang aktor ‘ bernegosiasi’ terhadap naskah yang disodorkan padanya dengan berbagai cara. Dengan mengganti kata-kata pada beberapa kalimat, mengganti kalimat yang dirasa tidak enak diucapkan maupun tidak sesuai dengan karakter yang dimainkan . Namun pada akhirnya semua improvisasi itu tidak mengubah jalan cerita dari naskah yang diberikan.</p> <p>Sama seperti situasi di atas, anak dan orang dewasa mendalami / menjiwai apa yang disebut naskah kehidupan. Kebanyakan dari kita sangat menjiwai peran yang dimainkan, seperti peran sebagai lelaki dan peran sebagai perempuan. Sebagai seorang laki-laki haruslah kuat dan jangan menangis dan sebagai seorang perempuan harus lah lemah lembut dan tidak pemarah. Sebagian dari naskah kehidupan tersebut kadangkala mempunyai peran sedikit bahkan tidak berperan sama sekali terhadap keadaan yang sekarang. Kesulitan pada banyak orang adalah mereka tidak tahu bagaimana cara mengubahnya dan mungkin juga ragu apakah mereka mampu mengubahnya.<br />Autosugestion merupakan salah satu cara yang efektif dalam melakukan dialog dengan alam bawah sadar anda. Cara ini seringkali disalah artikan sebagai lepas kontrol dan tergantung pada ahlinya. Sebenarnya efek ini bukan berdasarkan kehilangan kontrol diri tetapi lebih pada keadaan menghilagkan kontrol yang kaku terhadap pikiran sadar normal yang sesuai naskah kehidupan. Maka bukan berarti anda dibawah kontrol ahli autosugestionnya tetapi lebih pada mengontrol diri pada fungsi diri sendiri. Autosugestion ini seperti telah diuraikan di atas dapat dilakukan sendiri.</p> <p>Berikut ini dibahas juga mengenai guided imagery dengan metode autosugestion atau lebih dikenal dengan self-hypnosis untuk lebih memahami dan menghayati diri anda sendiri.</p> <p><strong>Panduan latihan untuk introspeksi diri</strong></p> <p>Berbaring atau duduklah secara nyaan, tutuplah mata anda dan bayangkan mata anda terfokus pada satu titik di antara dua alis anda. Setelah itu mulailah menghitung mundur perlahan dari 300. Jangan konsentrasi pada pikiran-pikiran yang mengganggu., perlahan biarkan semua pikiran itu pergi dan kembalikan perhatian anda pada menghitung mundur tadi ; sesuaikan nafas anda.</p> <p>Bayangkan anda sedang menuruni anak tangga yang tinggi. Setiap anda menuruninya rasakan anda bertambah rileks. Saat tiba di bawah dasar anak tangga bayangkan anda berada di stasiun kereta bawah tanah.. Anda berdiri di atas eskalator yang kebetulan tidak berfungsi dan anda akan menuruninya lagi. Selangkah demi selangkah anda turuni eskalator tersebut sambil anda menghitungnya. Sampailah pada suatu saat anda berhenti sejenak, anda mulai merasa lelah dan berat.</p> <p>Saat berhenti sejenak itu , anda menyadari bahwa eskalator disebelahnya ternyata berfungsi dan bergerak berjalan turun. Saat itupula anda melihat seseorang di eskalator yang sedang berjalan itu. Saat anda perhatikan dengan seksama orang tersebut sebenarnya adalah diri anda sendiri.</p> <p>Apakah reaksi anda ?catatlah apa yang anda rasakan dan pikirkan saat anda melihat diri sendiri. Catat juga secara mendetil bagaimana penampilan, baju, ekspresi muka dsb. Kemudian ikuti sosok tersebut, amati perilakunya dan cobalah bicara dengannya. Perhatikan bagaimana diri anda yang lain dalam menanggapi ajakan bicara anda. Jika memungkinkan aturlah pertemuan berikutnya dengannya.</p> <p>Setelah anda selesai, anda dapat kembali ke atas dengan menggunakan eskalator yang tersedia dan membawa anda dengan cepat ke permukaan, dimana anda dapat membuka mata anda . Teknik ini dapat membantu anda untuk relaksasi dan introspeksi diri , melihat kepada diri anda yang sebenarnya.</p> </div><p>(rudywyn.multiply.com dan berbagai sumber)<br /></p></div>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-41543604610297138672010-05-16T18:21:00.001+07:002010-10-18T01:29:35.702+07:00Rahasia Perhitungan Hari Jawa<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFa_Plet67-0jD6RvwqJaCDieAtOECZTyQX41s-mK5FaBo_eNeX3PN87yNWoxcyKG2JTSNL6HCN5IH9IR7HHpe65X-E3RMa3O9Xa6nnKkBmukDAtn7EQsoNXXjnwda1KaqmsVpQos24xc/s1600/maz.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 125px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFa_Plet67-0jD6RvwqJaCDieAtOECZTyQX41s-mK5FaBo_eNeX3PN87yNWoxcyKG2JTSNL6HCN5IH9IR7HHpe65X-E3RMa3O9Xa6nnKkBmukDAtn7EQsoNXXjnwda1KaqmsVpQos24xc/s200/maz.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5471827283219979970" border="0" /></a><span style="font-style: italic;font-size:180%;" >S</span>ebagaimana kita ketahui, bahwa dalam peradaban "JAWA" banyak kita jumpai aturan-aturan yang bersifat mengikat. Hal ini karena aturan-aturan tersebut merupakan wawasan dari nenek moyang kita yang sudah turun temurun diyakini dan disosialisasikan dalam kehidupan bermasyarakat khususnya dilingkungan masyarakat suku Jawa. Wawasan nenek moyang tersebut dalam kehidupan bermasyarakat disebut dalam istilah " ILMU TITEN". Mengapa disebut demikian ? Hal ini karena aturan-aturan tersebut berdasarkan pengalaman dan pengamatan terhadap hal-hal yang terjadi pada perubahan alam yang dikaitkan dengan kejadian yang berlaku dalam kehidupan mereka saat itu.<br /><span class="fullpost" style="font-size:100%;"><br /><div style="text-align: justify;"><blockquote></blockquote>Salah satunya adalah perhitungan hari dalam menentukan perjodohan, membangun rumah atau neptu/ weton dari kelahiran seseorang. Saya mengajak para generasi muda, khususnya generasi-generasi suku jawa untuk mengingat kembali sekaligus melestarikan budaya Jawa agar pengetahuan terhadap budaya tersebut tidak hilang begitu saja terlindas oleh kemajuan teknologi yang berkembang dengan pesat saat ini. Jangan sampai kita sebagai generasi muda dikatakan tidak pecus atau apatis untuk tidak dapat melestarikan budaya kita sendiri, terlebih kita hidup di pulau Jawa.<br /><br />Pada kesempatan ini saya mencoba mengulas kembali bagaimana orang tua kita menghitung Neptu/ Weton hari lahir sebagai acuan untuk menentukan baik buruknya suatu rencana yang akan kita laksanakan. Sebagaimana kita ketahui, bahwa hari lahir ( weton ) adalah merupakan awal dari manusia dalam kehidupannya di dunia ini, sangat diperlukan sekali bagi kita untuk mengetahui "Hari Lahir (Weton) " kita masing-masing. Sebagian besar suku Jawa menyakini bahwa merahasiakan hari lahir ( weton ) itu sangat penting, karena dengan diketahuinya hari lahir/ weton seseorang akan mudah bagi orang lain untuk berbuat hal-hal yang bersifat negatif, salah satunya santet atau teluh. Terlepas dari itu semua, tergantung pada keyakinan kita masing-masing.<br /><br />Untuk menghitung Neptu hari lahir ( weton ) berikut Pasarannya ada pedoman/ patokan angka yang digunakan oleh masyarakat orang jawa, berikut table hari, pasaran dan neptu seperti dibawah ini :<br /><br /><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbdS5B5XEJ1XDrmmMup_Hek-NBWAmyJkd4-ZScgWLXYLa-ZjdO5FLPCsWhUwJ5nHBpFpch-ak13jypCgwd19b8mw6RA3a5qXBuOeEp0yN7ATx4CPp8ovTvV6Qx8jawmFRK8Huk6FEHnKD5/s320/Slide5.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5137359785793745346" width="250" border="0" height="207" /></div><br /><br />Dari pedoman/ patokan neptu hari dan pasaran di atas, dapat disusun suatu matrik/ tabel yang mana kita dapat mengetahui jumlah neptu hari lahir kita. Tabel perhitungan hari dan pasaran sebagai berikut :<br /><br /><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxW_K0DZP_OX_up56MFbwtxIa3acT5DcaLbYfA5bqRCaEXGNpOro4TjxjIO4o0rFuJXm9ttNcQVizbKytufpQSSVjF2TCAPtJgYxByxwvPCxl34l2Od_y28zttzjDK9Zk6b_WAp9uroi_O/s320/Slide6.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5137360563182825938" width="250" border="0" height="313" />Cara penggunaan tabel adalah sebagai berikut : Misalnya kita lahir pada hari Minggu Kliwon, untuk mengethui berapa jumlah neptu kita maka kita lihat pada hari Minggu yang neptunya 5, kemudian kita tari ke arah pasaran Kliwon yang neptunya 8. Langkah berikutnya kita jumlahkan kedua neptunya sebagi berikut : 5 + 8 = 13, jadi jumlah neptu untuk Minggu Kliwon adalah 13.<br /><br />Bagi rekan-rekan yang tidak mengetahui hari lahirnya dapat dicari dengan menggunakan tabel berikut :<br /><br /><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMNkZCm4zQrPlJnUSU5g-26xz5Dli1bJisM4ONAlk9DPGe34T3Q9MhPWqseH0We1ZGsowIOqo1d4F8SHO8YPWcUodxwywqdK-bPeQJl1g7CZ0D8bMngWvgrKX3-N9Yd7WL9wpF7_QGBV2F/s320/Slide1.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5137360936844980706" width="320" border="0" height="732" /><br /><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2sPGuNuHNveCkt_Lv4fTJMeHu2MYuy3zJYlF5u25dIGhJ1AhXoiEJLag_DDUgWQtxx8VKv0EvKlk4kKijprCYgA7JXAx2gLaz4wnvO4ndceLQ4VcMuwwECgEd3PFeBNw5evk4KpvALOQd/s320/Slide2.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5137361838788112882" width="250" border="0" height="219" /><br /><div style="text-align: justify;">Penggunaan kedua tabel diatas adalah sebagai berikut :</div><br /><li>Misal hari kemerdekaan bangsa Indonesia jatuh pada tanggaal 17 Agustus 1945. Tanggal tersebut jatuh pada hari apa ? Cara mencarinya adalah kita cari angka 45 pada tabel tahun, kita tarik gurus lurus ke kanan sampai bulan Agustus dan kita dapatkan angka 3.<br /></li><li>Kemudian angka 3 dijumlahkan dengan angka 17 (tanggal) hasilnya adalah 20.</li><li>Kita cari angka 20 di tabel "Pencarian hari berdasarkan angka ", kita dapatkan angka 20 terletak pada baris "Jum'at".</li><li>Dari perhitungan tersebut diatas menunjukkan bahwa tanggal 17 Agustus 1945 jatuh pada hari JUM'AT.</li>Tentunya kita ingin mengetahui Neptu atau pasaran dari tanggal 17 Agustus 1945 jatuh pada hari Jum'at dengan Neptu apa? Berikut tabel untuk mengetahui Neptu/ Pasaran :<br /><br /><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1qO4xrOvT-NAM-DlVCSBore7Ki7CQiME7At2_be9G6nAxfQfknC2NiLKBg_s7_M1t03znLqULYLV7nIzSxa6Wb6UtaxFDYRlDhjbcDd067oHMdl88Ay-kesRgRaqit2YtQZnn0VnNOdDM/s320/Slide3.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5137362070716346882" width="300" border="0" height="514" /><br /><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKZ6mbl6c_wRW1lWmcYa4mcLLZ_dWeVeyFGhRruEyD8QjFCCzQBcLJjkA6ETvSqJCROgyvgSe4Bkg7XjeScepV8u-KY_jsfWc5rsyXqD32y8wfO-jH6GSdv8YrryOCyvFVF9sG5QquSQN_/s320/Slide4.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5137362616177193490" width="250" border="0" height="239" /><br /><div style="text-align: justify;">Cara mengetahui Neptu/ Pasaran suatu Tanggal kelahiran dengan menggunakan tabel di atas adalah sebagai berikut :<br /><li>Kita gunakan Contoh diatas yaitu tanggal 17 Agustus 1945 yang mana kita sudah mengetahui bahwa tanggal tersebut jatuh pada hari Jum'at. Disini kita tinggal mencari Neptu/ pasaran dari tanggal tersebut.</li><li>Kita cari angka 45 pada tabel "Tahun" kemudian kita tarik garis lurus ke kanan sampai pada bulan Agustus yang didapatkan angka "1".</li></div><li>Kemudian kita jumlahkan angka "1" dengan 17 (tanggal ) hasilnya adalah "18".</li><br /><div style="text-align: justify;"><li>Kemudian kita cari angka "18" pada tabel "Pasaran berdasarkan angka" yang mana kita dapatkan angka tersebut terletak pada baris "LEGI".</li><li>Dari hasil diatas menunjukkan bahwa tanggal 17 Agustus 1945 jatuh pada hari "JUM'AT LEGI" dengan jumlah neptunya adalah "11" ( perhitungan Neptu lihat pada Tabel perhitungan Hari dan Pasaran " )</li><br />Demikian cara-cara mengetahui perhitungan hari lahir yang merupakan moment penting bagi kita. Semoga bermanfaat khususnya bagi generasi muda sebagai wujud peduli kita untuk melestarikan budaya yang ada.<span style="font-weight: bold; font-style: italic;"><br /><br />sumber<span style="color: rgb(102, 102, 204);">:</span></span><span style="font-style: italic; color: rgb(102, 102, 204);">http://ahn-bidikcom.blogspot.com</span><br /></div></span>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-49620942075877488862010-05-14T02:14:00.000+07:002010-05-14T02:23:30.458+07:00Rahasia Ilmu Gendam Hipnotis<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicRmImPJACFGFQk-vtJCQW84dmI4imkDLoK9JryVZcjbWqjzQ7gzF6J5TiWa7m_fbMWFmLo-WtiXauX1dCrllIylk533pbdnTXxW9OHYbhIShrc6DWqX74gSkEfRaXOwo38ZGEi7NANdQ/s1600/untitled1.JPG"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 133px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicRmImPJACFGFQk-vtJCQW84dmI4imkDLoK9JryVZcjbWqjzQ7gzF6J5TiWa7m_fbMWFmLo-WtiXauX1dCrllIylk533pbdnTXxW9OHYbhIShrc6DWqX74gSkEfRaXOwo38ZGEi7NANdQ/s200/untitled1.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470837360696917522" border="0" /></a><span class="konten">Terminologi ilmu gendam di dalam cerita pewayangan ada dalam kisah Dewi Kunthi. Disebutkan bahwa oleh gurunya Dewi Kunthi diberi ajian <i>gendam</i>. Jika manteranya dirapal, siapapun yang dikehendaki bahkan dewa sekali pun dapat dipanggil ke hadapan si pemilik <i>gendam </i>dan menuruti kehendaknya. </span><br /><br /><div class="MsoNormal"><span class="konten">Dengan berbekal ajian ini, Dewi Kunthi akhirnya dapat memanggil dewa-dewa yang kemudian memberikan ia putera yang diberi nama Pandawa Lima . Tetapi ilmu gendam bukan hanya ada dalam cerita pewayangan saja. Ilmu ini ada dan bisa dipelajari. Pada dasarnya, ilmu gendam adalah ilmu olah kebatinan yang digunakan untuk memanipulasi kehendak orang lain. </span><br /><span class="konten"><br /></span><span class="konten">Berbeda dengan hypnotis yang mengandalkan kekuatan konsentrasi dan kerjasama dari yang ingin di hypnotis, gendam mendayagunakan kekuatan batin spiritual seseorang melalui rapalan mantera yang sebenarnya hanya untuk memperkuat niat yang dimilikinya.</span><br /><span class="konten"><br /></span><span class="konten">Kekuatan sebenarnya ada pada olah kebatinannya disertai keyakinan yang kuat sehingga tercipta energi dahsyat yang dapat memanipulasi kehendak orang yang menjadi sasaran gendamnya.</span></div><div class="MsoNormal"><span class="konten"><br /></span></div><div class="MsoNormal"><span class="konten">Dalam kasus kejahatan, <i>gendam</i> digunakan untuk memanipulasi kehendak korban sehingga ia tidak melawan dan menuruti kemauan penggendam dalam waktu seketika. Ada pemaksaan kehendak, beda dengan hypnotis yang didahului dengan jalinan komunikasi dua arah dan membutuhkan proses yang tidak seketika.</span></div><div class="MsoNormal"><span class="konten"><br /></span></div><div class="MsoNormal"><span class="konten">Untuk menguasai ilmu gendam dibutuhkan laku atau persyaratan yang harus dilalui, yakni melalui tahapan puasa, melakukan napak tilas disebuah petilasan untuk mendapatkan energy kekuatan dan akhirnya mendapatkan rapalan dari orang yang mengajarkan ilmu gendam itu.</span><br /><span class="konten"><br /></span><span class="konten">Ilmu gendam bukanlah ilmu hitam. Ia akan menjadi ilmu kejahatan jika digunakan untuk tindakan yang dilarang agama. Pada pengobatan alternatif, gendam bisa digunakan pada situasi dimana pasien mustahil untuk diobati dalam keadaan sadar, misalnya pasien depresi berat yang selalu mengamuk. Setelah digendam, syaraf kesadarannya menjadi lemah. Dalam kondisi tersebut pasien seperti ini mulai dapat diterapi.</span></div><div class="MsoNormal"><span class="konten"><br /></span></div><div class="MsoNormal"><span class="konten"> Positip atau negatifnya suatu ilmu semua kembali berpulang kepada moral dan akhlak dari orang yang memiliki kemampuan ilmu gendam atau ilmu hypnotis.</span></div><div class="MsoNormal"><span class="konten"><br /></span></div><span class="konten">Apabila ilmu ini digunakan untuk melakukan kebaikan terhadap orang lain maka ilmu ini menjadi positip dan bila ilmu ini digunakan untuk merugikan orang lain maka ilmu ini akan menjadi negatif<span style="font-size:100%;">.Bagi yang berminat dengan ilmu gendam silahkan <span style="font-weight: bold;">Klik</span> ini:</span></span><span style="font-size:100%;"><a href="http://indopenglaris.blogspot.com/2010/05/kunci-ilmu-rejeki.html"><span style="font-weight: bold;">BONUS</span>:<span style="font-weight: bold;">K</span>unci <span style="font-weight: bold;">I</span>lmu <span style="font-weight: bold;">R</span>ezeki.</a></span><span class="konten"></span>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-32788284117212687862010-05-14T02:08:00.000+07:002010-06-03T16:51:58.846+07:00Teknik Rahasia MengHipnotis Binatang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXt3dRprkim_UmPPooALTFm2tqV2eU6TFAwX2Sd8qzhgDgu5hPZ4ymU0hZWNR9mJ2p8oZLMM5WBXJlXkrUWiW2KBzecaaDxagmYkUq4IZwBNm8YliCj5F4hPe0CTz75xORYjMb0G4ierw/s1600/opt145.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 193px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXt3dRprkim_UmPPooALTFm2tqV2eU6TFAwX2Sd8qzhgDgu5hPZ4ymU0hZWNR9mJ2p8oZLMM5WBXJlXkrUWiW2KBzecaaDxagmYkUq4IZwBNm8YliCj5F4hPe0CTz75xORYjMb0G4ierw/s200/opt145.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470834853897656402" border="0" /></a>Hampir semua makhluk hidup dapat dipengaruhi oleh hipnosis, bukan manusia saja. Namun, Anda tidak bisa berharap bisa mengubah seekor kucing menjadi anjing atau sebaliknya; hal tersebut hanya bisa terjadi dalam film kartun.<br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div> </div><div style="text-align: justify;">Hipnotisme pada binatang merupakan sesuatu yang kurang dipelajari secara menyeluruh karena ada banyak faktor yang tidak bisa dikontrol. Yang paling utama adalah binatang tidak dapat berbicara dan menyatakan secara verbal tingkat hipnotis yang mereka alami. Namun ada sejumlah penelitian bahwa binatang yang hidup di alam liar lebih mudah disugesti daripada binatang yang hidup bersama-sama dengan manusia. Para ahli menduga hal tersebut disebabkan binatang yang dibesarkan bersama-sama dengan manusia tidak mengembangkan banyak karakteristik perilaku alamiah yang binatang itu biasanya miliki: misalnya, mereka tidak belajar bagaimana cara mencari makanan, menghindari predator, ataupun berinteraksi dengan binatang lainnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">1. <strong>Menghipnotis Ayam dan Burung</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">a. Anda harus menangkap ayam tersebut. Perhatikan bahwa mereka akan berusaha memberontak dan defensif.<br />b. Tekan kepala ayam hingga hampir menyentuh tanah, dengan pandangan matanya horizontal lurus ke arah depan.<br />c. Dengan jari atau sebuah tongkat, gambarkan sebuah garis panjang dari ujung paruh ayam lurus horizontal ke arah depan, menjauhi kepalanya, kira-kira sepanjang 12 – 18 inchi. Semakin lurus garis tersebut, semakin bagus efeknya. Ulangi menggambar garis tersebut sebanyak 20 – 30 kali sampai Anda merasakan tubuh ayam itu melemas.<br />d. Sang ayam akan terus berada dalam posisi seperti itu, tanpa perlu Anda pegangi lagi, sepanjang 10 – 15 menit.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">2. <strong>Menghipnotis Kelinci dan Marmut</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">a. Baringkan kelinci di punggungnya (menghadap ketas).<br />b. Tekan dengan lembut telinganya secara lurus di lantai / meja.<br />c. Kemudian dengan tangan satunya anda tarik kaki belakangnya selama beberapa menit.<br />d. Pertahankan selama 1 menit, maka ia akan terhipnotis. Untuk membangunkan tiup hidungnya dan gulingkan tubuhnya ke samping.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">3. <strong>Menghipnotis Kadal, Bunglon, dan Kodok</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">a. Pegang seekor kadal, bunglon dan kodok hingga ekornya berhenti bergerak liar.<br />b. Balikkan badan binatang tersebut hingga ia berbaring pada punggungnya.<br />c. Raba perutnya dengan perlahan, dan lakukan hingga ia menjadi lemas, rileks, dan terhipnotis tidak bergerak sama sekali.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">4. <strong>Menghipnotis Kepiting</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">a. Posisikan kedua jari telunjuk dan tengah Anda ke bentuk huruf V.<br />b. Dekati kepiting dari arah belakang, lalu secara perlahan (tanpa mengejutkan) raba matanya dengan jari Anda.<br />c. Kepiting akan berhenti terdiam dalam keadaan hipnotis.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">5. <strong>Menghipnotis Lobster dan Ketam</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">a. Pegang lobster dan ketam dengan terbalik, kepala di bawah, dan letakkan capit mereka menempel pada meja.<br />b. Tekan dan raba punggung mereka beberapa kali sampai akhirnya mereka berhenti meronta dan diam terhipnotis.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">6. <strong>Menghipnotis Babi</strong></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">a. Pegang kepala babi agar dia tidak melarikan diri.<br />b. Gunakan ujung-ujung jari Anda untuk menggelitik perut babi, dan ia akan berguling ke samping dengan rileks dan terhipnotis. (sumber:<span style="font-style: italic; color: rgb(255, 204, 51);">beritamaya dan berbagai sumber</span>)<br /></div>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-85058981560451996592010-05-14T01:36:00.000+07:002010-05-14T01:38:47.414+07:00Pendayagunaan Pendulum<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeJ4tuncJFzlTtV-nu_J1xEkmGdt_2f7I4hoxTOUUzwUhm4OnZMNeJDhH3ohhWd6vd5zHs9PFkaarvCYocsArP2w-wsHUFsr0y_zGFjRVIoBtrxPNST8hPj2rNN5BcSr_492RekACIX7c3/s1600-h/pendulum.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img style="width: 189px; height: 317px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeJ4tuncJFzlTtV-nu_J1xEkmGdt_2f7I4hoxTOUUzwUhm4OnZMNeJDhH3ohhWd6vd5zHs9PFkaarvCYocsArP2w-wsHUFsr0y_zGFjRVIoBtrxPNST8hPj2rNN5BcSr_492RekACIX7c3/s320/pendulum.jpg" border="0" /></a></div>Bandul atau pendulum adalah alat yang di gunakan untuk berkomunikasi dengan daya batin kita sendiri,peranan pendulum adalah sebagai sarana jawaban yang di berikan batin kita sesuatu yang tidak kita ketahui atau masih merupakan misteri , ini adalah merupakan pola dan teknik berkomunikasi dengan alam bawah sadar atau batin kita yang mempunyai kecerdasan sangat tinggi, dengan pendulum siapapun,bakat tidak berbakat dalam ilmu supranatural, namun setiap manusia pasti bisa berkomunikasi dengan batinnya sendiri yang akan memberikan petunjuk yang akurat. Menggunakan pendulum untuk berkomunikasi di sebut RADIESTHETIKA, sudah ada sejak jaman dahulu ,tetapi sekarang sudah banyak di lupakan,padahal pendulum adalah metode yang paling praktis untuk mengenal lebih dalam indra batin kita sebenarnya.Ilmu pendulum ini tidak ada ikatanya dengan agama apapun,murni ilmiah dan sikap yang netral dan kritis.<br /><br />Jika anda mempelajari pendulum lebih mendalam maka anda seperti memiliki sebuah alat sensor /pendeteksi yang sangat anda butuhkan dalam kehidupan ini.hal-hal yang bisa di predikasi pendulum adalah sebagai berikut :<br /><br />a. bisa mendeteksi barang hilang<br />b. menebak hati kekasih apakah tulus mencintai atau tidak<br />c. mendeteksi mahkluk halus<br />d. mendeteksi penyakit, medis non medis.<br />e. keberadaan seseorang<br />f. mendeteksi sumber air.<br />g. mendeteksi perselingkuhan<br />h. menebak nomor undian<br />i. mendeteksi benda pusaka kosong atau berisi.<br /><br />Dan lain sebagainya mungkin akan dapat di kembangkan sendiri setelah mempelajarinya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">APAKAH PENDULUM ITU?</span><br /><br />Pendulum adalah sebuah benda atau bandulan yang di beri tali sebagai gantungannya,pendulum atau bandul bisa terbuat dari palstik,batu cincin,kayu yang di bentuk kristal.dan lain sebagainya.pendulum merupakan alat sederhana yang mudah di buat dan di bentuk sesuai selera, sehingga pendulum akan menerima radiasi atau gelombang elektro maknetik otak yang menerima sinyal dari alam bawah sadar kemudian menggerakkan pendulum dengan radiasi otak atau gelombang otak yang telah menganalisa jawaban yang kita minta., sehingga pendulum bergerak dengan sendirinya tanpa kita gerakkan seperti telekinetic mengerakkan dengan pikiran yang berisi perintah jawaban.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">CARA KERJA PENDULUM</span><br /><br />Kita hidup dalam alam energi,setiap mahkluk hidup di kelilingi medan energi yang positif dan negative,agar kita selamat ,kita harus mengembangkan energi yang postif dan terhindar dari energi negatif, Kemampuan merasakan dan membedakan berbagai energi adalah sifat penting protoplasma, tumbuhan punakan mengkerut bila didekatnya ada orang yang memancarkan energi permusuhan terhadap mereka,Binatangpun dapat merasakan bahaya yang mendekat., semua benda hidup mempunyai kecerdasan bawaan yang menyatakan dari dalam semacam ''indra utama''<br /><br />Manusia telah mengembangkan kemampuan ini pada tingkat yang sangat tinggi, namun tidak menyadarinya, atau kita terlalu mengutamakan kecakapan intelek kita. Maka kita tidak mengindahkan kepekaan ini dan tidak mengetahui apa yang terjadi ke tingkat kesadaran lainnya.<br /><br />Sistem syaraf manusia masih merupakan misteri ,kita tahu bahwa syaraf adalah system komunikasi badan,Lewat system syaraf otak mendapat semua data dari organ-organ intern,dan kemudian mengirimkan kembali isyarat-isyaratyang tepat kepada organ-oragan itu.<br /><br />Kemampuan -kemampuan sistem syaraf manusia rupanya tanpa batas,dan hidup itu adalah sejumlah energi yang di kandung dalam system syaraf tertentu , Sistem itu rupanya berfungsi seperti computer kosmis yang ultra peka. Sistem syaraf yang peka dan terlatih seharusnya tidak memerlukan bantuan luar guna mendapatkan informasi yang di butuhkan.<br /><br />Seseorang yang memiliki kepekaan seperti itu hanya perlu memikirkan persoalan atau problemnya. Dan otaknya akan memancarkan radiasi atau sinar yang menyelidiki alam yang tak terbatas,dan akan membawa kembali informasi yang di perlukan, Ia akan menerima atau merasakan jawaban itu sebagai sensasi fisik.<br /><br />Sayangnya kita tidak bisa merasakan itu,kita butuh sebuah sarana yang akan menterjemahkan sinyal-sinyal jawaban yang disampaikan oleh syaraf kita di sinilah fungsi dari pendulum itu.<br /><br />Oleh karena itu, pendulum memberikan jawaban melalui kecerdasan yang tinggi dalam diri andalah yang berkomunikasi lewat system syaraf dan memberi informasi yang anda butuhkan. Yang di respon pendulum adalah pertanyaan yang anda berikan dan melalui bawah sadar yang sangat dalam dan luas dan menagkap getaran-getaran jawaban yang di repelksikan melalui pendulum sehingga kesadaran anda menerima jawabannya.Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-31790299026657815222010-05-14T01:25:00.000+07:002010-05-14T01:35:08.340+07:00Potensi Pikiran Bawah Sadar<div style="text-align: justify;"><a href="http://www.psikotronika.com/?id=wulancd"> <img style="width: 322px; height: 184px;" alt="Solusi Spiritual Problem" id="Image24_img" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijSithcpl0Sc5-vLicvr7sJflpDC9F71lxHSM1V9rp_HMbjjh2yFoDARyTiyuunxmLh1dIXPSaJ1_cC3dGFeNcd-bM2SIEMaN_o0VPA7G7A5ankYbg1bvhK-T2dQKTNAS0lYpQ042so60/s220/brain763982.jpg" /></a></div><span style="font-weight: bold;">Proses Masuknya Informasi Ke Dalam Pikiran Bawah Sadar</span><blockquote></blockquote>Dalam kehidupan riel, kita berhubungan dengan dunia luar melalui data yang terdiri dari (1). <b>Visual </b>(pandangan) (2). <b>Audio</b> (suara) (3). <b>Kinestetik</b> (rasa) (4). <b>Gustatori </b>(rasa pengecapan) (5). <b>Olfaktori </b>(bau). Secara sederhana Panca Indera adalah pintu masuk dari data ini memasuki diri kita.<br /><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.psikotronika.com/?id=wulancd"> </a></div><div style="text-align: justify;">Seluruh data tidak akan langsung masuk ke Pikiran Bawah Sadar, tetapi diproses terlebih dahulu oleh suatu perangkat yang berfungsi sebagai penyaring, yaitu <b>Critical Area</b>. Di beberapa literatur sering juga perangkat ini disebut sebagai <b>RAS</b> (Reticular Activating System). Walaupun sedikit berbeda, akan tetapi secara sederhana dapat dianggap memiliki fungsi yang sama. Berikutnya untuk mempermudah kita namakan saja perangkat ini sebagai Filter Pikiran Bawah Sadar.<a href="http://www.psikotronika.com/?id=wulancd"> </a><a href="http://www.psikotronika.com/?id=wulancd"> </a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><img alt="" src="http://hipnotis.net/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif" title="More..." width="1" height="1" />Sesuai dengan fungsinya, maka Filter ini akan menyaring data yang masuk dari dunia luar, melalui mekanisme penyaringan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : fokus, minat, nilai etika & moral, dan keaktifan dari Pikiran Sadar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div class="widget-content"> <a href="http://www.psikotronika.com/?id=wulancd"> </a><br /><span class="caption"></span> </div>Sebagai ilustrasi, jika seseorang yang kita kagumi berbicara, misalkan seorang tokoh bisnis, maka kita akan menjadi sangat fokus, dimana pada saat fokus inilah Filter Pikiran Bawah Sadar akan lebih terbuka, sehingga seluruh informasi yang disampaikan akan cenderung lebih mudah memasuki diri kita, terlepas apakah informasi tersebut benar atau salah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Contoh lainnya adalah saat kita mengendarai mobil dan menunggu giliran lampu merah, maka secara rileks mungkin mata kita memandang sekeliling. Pada saat inilah citra (image) seluruh benda yang kita pandang akan cenderung lebih mudah untuk memasuki Pikiran Bawah Sadar, termasuk papan iklan yang mungkin menawarkan berbagai produk.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kondisi pada saat Filter Pikiran Bawah Sadar berkurang keaktifannya disebut juga sebagai keadaan Hipnosa, atau Hypnos. Dimana selanjutnya akan kita sadari bahwa keadaan Hipnosa merupakan keadaan alamiah kita sehari-hari, atau dengan kata lain kita sangat sering keluar dan masuk kondisi Hipnosa ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam Formal Hypnosis (Genuine Hypnosis), keterampilan seorang Hypnotist adalah membuat Filter orang lain menjadi berkurang keaktifannya, sehingga sugesti akan lebih mudah memasuki Pikiran Bawah Sadar yang bersangkutan, atau dengan kata lain seorang Hypnotist trampil untuk membawa seseorang ke kondisi Hipnosa.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>Teknik yang diterapkan oleh seorang Hypnotist dalam mempengaruhi Filter orang lain adalah melalui komunikasi yang sangat persuasif, baik secara verbal maupun non verbal.Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-31788166092767544372010-05-14T01:15:00.000+07:002010-05-14T01:24:00.096+07:00Kekuatan Pikiran Bawah Sadar<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvvej7RRKFH7NYzAqBLRII68jcOl1pKQ8QuoJs9rfXNGDXfqV0k9pZQDyWTP1FKmS_mlJq6ItFtOgHygjoZ8jL8sUXUjFRNAa9C_mVBZhijyHeT_uGvBXEyX4szOhcbJeZOFtV0TeUiY0/s1600/brain+bright.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvvej7RRKFH7NYzAqBLRII68jcOl1pKQ8QuoJs9rfXNGDXfqV0k9pZQDyWTP1FKmS_mlJq6ItFtOgHygjoZ8jL8sUXUjFRNAa9C_mVBZhijyHeT_uGvBXEyX4szOhcbJeZOFtV0TeUiY0/s200/brain+bright.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5470821969490436114" border="0" /></a><span style="font-size:85%;">Manusia memiliki satu pikiran, dengan dua lingkup: pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Bedanya, pikiran sadar mampu menalar, membandingkan baik dan buruk, benar dan salah, positif dan negatif. Adapun pikiran </span><div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> <span style="font-size:85%;"><span></span></span> <div style="text-align: justify;"> </div> <span style="font-size:85%;"><span>bahwa sadar tidak menalar mana yang positif dan mana yang negatif, mana yang benar dan mana yang salah. Dan pikiran bawah sadar, menurut penulis buku ini, Joseph Murphy, memiliki kekuatan yang luar biasa, yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. ”Dalam pikiran bawah sadar Anda terletak kebijaksanaan tak terbatas, kekuatan tak terbatas, dan persediaan tak terbatas dari segala </span><span>kebutuhan Anda, yang menunggu dikembangkan dan diungkapkan,” tulis Murphy (hlm 3).</span></span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div> <div dir="ltr" style="font-family: georgia; margin-right: 0px; text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><span>Antara dua lingkup pikiran tadi memiliki kaitan yang erat. Pikiran sadar memberikan perintah, baik sadar maupun tidak, kepada pikiran bawah sadar. Ketika seseorang berpikir, ”Saya bisa mencapai itu,” berarti pikiran itu perintah kepada pikiran bawah sadar. Begitu pula saat seseorang berpikir, ”Ah, saya tak mungkin bisa,” itu artinya instruksi kepada pikiran bawah sadar untuk melaksanakannya. Dan pada saat instruksi itu datang, pikiran bahwa sadar langsung bekerja tanpa perlu membuktikannya, dan tanpa mengenal waktu, bahkan saat kita sedang tidur pulas.</span></span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div dir="ltr" style="font-family: georgia; margin-right: 0px; text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><span>Ketika kita berpikir positif, pikiran bawah sadar langsung bereaksi untuk melaksanakan gagasan positif tadi. Murphy memberi contoh, pada saat seseorang memikirkan tentang kedamaian, kebahagiaan, kesehatan, dan kekayaan, maka pikiran bawah sadar menerima gagasan itu dan bekerja untuk mewujudkannya. Sebaliknya, ketika seseorang berpikir negatif, seperti ketidakberdayaan, ketidakmampuan melakukan sesuatu, maka pikiran bawah sadar pun bekerja mewujudkan ide atau kesan negatif tersebut.</span></span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div dir="ltr" style="font-family: georgia; margin-right: 0px; text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><span>Karena itu, sifat iri terhadap kebahagiaan seseorang justru akan menghalangi kita untuk mendapatkan kebahagiaan. Murphy memberi contoh, saat kita tidak suka orang lain memiliki deposito begitu banyak dalam rekeningnya, sementara kita hanya bisa menabung sedikit demi sedikit, berarti kita telah menempatkan diri kita ke posisi yang sangat negatif; ”karena itu, kekayaan mengalir dari kita, bukan ke kita.” (hlm 119). Untuk menetralisir pikiran negatif itu, Murphy menyarankan agar kita menyatakan langsung kepada diri sendiri bahwa kita mendoakan orang itu agar kekayaannya makin berlimpah.</span></span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div dir="ltr" style="font-family: georgia; margin-right: 0px; text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><span>Lalu, apa saja tujuan memberdayakan pikiran bawah sadar? Yang paling sederhana adalah untuk mengatasi sugesti rasa takut, cemas, dan sebagainya. Tujuan lain adalah untuk penyembuhan mental, bahkan untuk penyembuhan penyakit fisik. Bagaimana kalau untuk kekayaan? Pikiran bawah sadar bisa dimanfaatkan untuk meraih kekayaan! Bagaimana tekniknya?</span></span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div dir="ltr" style="font-family: georgia; margin-right: 0px; text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><span>Saat Anda hendak tidur di malam hari, Murphy menyarankan untuk mempraktikkan teknik: mengulangi kata-kata ”kekayaan” dengan tenang, santai dan penuh perasaan. Dalam kaitan ini, sang penulis buku ini menekankan antara lain: Pikiran sadar dan pikiran bawah sadar harus sepakat untuk menegaskan gagasan dominan tentang kekayaan, bukan kemiskinan.</span></span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div dir="ltr" style="font-family: georgia; margin-right: 0px; text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><span>Lalu, apa pendapatnya tentang kerja keras untuk memperoleh kekayaan. Murphy berpendapat bahwa mencoba mengumpulkan kekayaan dengan cucuran keringat dan kerja membanting tulang adalah salah satu cara untuk menjadi orang terkaya dalam kubur.</span></span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div dir="ltr" style="font-family: georgia; margin-right: 0px; text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><span>Teknik lain melatih pikiran bawah sadar adalah memaafkan, yang penting untuk penyembuhan. Jengkel bahkan sampai mengutuk orang lain apalagi memusuhinya bisa menimbulkan berbagai penyakit. Teknik memaafkan yang diuraikan Murphy adalah sebagai berikut: Tenangkan pikiran, bersikap rileks, dan biarkan semua terjadi. Lalu, katakan, ”Saya bebaskan setiap orang dan semua orang yang pernah menyakiti hatiku, dan saya berdoa minta kesehatan, kebahagiaan, kedamaian, dan segala berkah hidup bagi setiap orang.”</span></span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <span style="font-size:85%;"><span style="font-family:georgia;">Buku yang versi Indonesia diterbitkan oleh Spektrum, Jakarta, 1997, dan dialihbahasakan oleh B. Dicky Soetadi ini patut dibaca oleh siapa saja yang ingin melatih berpikir positif untuk mewujudkan keinginan-keinginan yang baik demi kehidupan yang lebih baik.</span></span> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;">“Pemborosan yang paling besar adalah di tanah pekuburan, karena mati sebelum dapat mengoptimalkan seluruh potensi.” – Andrew Ho – </span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;">Manusia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan mahakarya. Kekuatan terbesar dalam diri manusia itu terdapat pada pikiran. Tetapi kita jarang membuktikan kekuatan pikiran tersebut, sebab kita sering terjebak dalam zona nyaman atau kebiasaan tertentu. Sehingga selamanya tidak dapat mencari kemungkinan yang lebih baik atau perubahan nasib yang berarti.</span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div style="font-family: georgia;"> </div> <span style="font-size:85%;"><span style="font-family:georgia;">Oleh karena itu milikilah target yang lebih tinggi untuk merangsang kekuatan dalam pikiran tersebut. Sebab target atau sasaran baru yang dipikirkan itu akan menggerakkan diri kita untuk melaksanakan tindakan. Apalagi jika diyakini target tersebut bakal tercapai, maka diri kita akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada. </span> <span style="font-family:georgia;"> Setelah tindakan-tindakan baru yang lebih konstruktif dikerjakan hingga berulang-ulang, maka tanpa disadari kita sudah banyak melakukan hal-hal penting hinga kita tiba di zona baru, dimana kita berhasil mencapai target yang didambakan. Itulah mengapa dikatakan bahwa manusia mempunyai potensi yang sangat besar dalam pikiran bawah sadar. Kekuatan pikiran bawah sadar itu dapat dibangkitkan melalui 2</span> </span> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"> cara, yaitu: <b>autosuggestion </b>dan <b>visualization</b>.</span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><b>Autosuggestion</b></span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;">Keinginan-keinginan kita merupakan informasi penting untuk pikiran bawah sadar. Sebab keinginan yang terekam kuat dalam pikiran bawah sadar sangat besar dapat menjadi daya dorong yang akan menggerakkan</span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br />diri kita untuk berbuat sesuatu yang luar biasa. Keinginan yang sangat besar dan terekam dalam pikiran bawah sadar itulah yang dinamakan autosuggestion.</span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;">Autosuggestion seharusnya dilakukan dengan penuh rasa percaya, melibatkan emosi dalam diri, dilakukan penuh konsentrasi terhadap obyek yang positif, dan berulang-ulang. Selanjutnya, pikiran bawah sadar inilah yang akan mendikte gerak-gerik tubuh kita. Kekuatan yang ditimbulkan oleh pikiran bawah sadar itu sangat dahsyat entah digunakan untuk melakukan perbuatan buruk atau baik. Kadangkala niat untuk melakukan sesuatu secara otomatis muncul dari pikiran bawah sadar.</span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;">Autosuggestion akan mengetuk kesadaran (heartknock). Karena dilakukan berulang-ulang dan rutin, suatu ketika kata-kata tersebut akan menembus pikiran bawah sadar. Lalu pikiran bawah sadar itupun memompa semangat. Energi itu dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan impian hidup kita.</span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;">Mungkin kegiatan autosuggestion ini akan dianggap aneh oleh orang lain. Tetapi itulah salah satu cara untuk mengubah diri dari dalam. Biasakan mendengar pola pikir positif dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang konstruktif. Jadi jangan ragu untuk melakukan budaya-budaya yang potensial, menumbuhkan optimisme dan kreatifitas.</span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;">Ada 6 (P) petunjuk dalam melakukan autosuggestion, yaitu;<br />- <b>Positive </b>: pada saat melakukan autosuggestion, pikirkan hal-hal yang positif saja.</span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br />- <b>Powerful </b>: lakukan dengan penuh keyakinan sebab dapat memberikan kekuatan untuk berbuat sesuatu yang luar biasa.</span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br />- <b>Precise </b>: keinginan yang hendak dicapai harus sudah dapat dideskripsikan, karena pikiran bawah sadar hanya bisa menyusun berdasarkan kategori.</span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br />- <b>Present Tense</b>: dalam bentuk keinginan saat ini, bukan keinginan di masa lalu atau akan datang.</span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br />- <b>Personal </b>: lakukan perubahan positif terhadap diri sendiri terlebih dahulu.</span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><b>Visualization </b></span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;">Bila kita menginginkan sesuatu maka pikiran bawah sadar akan menggambarkan apa yang didambakan itu. Dengan cara memvisualisasikan impian terlebih dahulu, terciptalah banyak sekali karya-karya spektakuler di dunia ini. Marcus Aurelius Antonius, seorang kaisar Romawi jaman dahulu mengatakan, “A man’s life is what his thought make of it - Kehidupan manusia ialah bagaimana mereka memikirkannya.”</span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div> <span style="font-size:85%;"><span style="font-family:georgia;">Sesuatu yang selalu divisualisasikan manusia akan mudah terekam dalam pikiran bawah sadar. Lalu muncul kekuatan pikiran tersebut, yang berperan sebagai penghubung antara jiwa dengan tubuh. Sehingga tubuhpun bereaksi dengan mengerahkan seluruh potensi yang sebelumnya tidak pernah digunakan, dalam bentuk kreatifitas atau tindakan. Memvisualisasikan impian memungkinkan seluruh impian tercapai oleh pikiran bawah sadar.</span> </span> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;">Tuhan Yang Maha Esa menganugerahkan potensi yang sama besar kepada manusia. Tidak ada ruginya membayangkan betapa berpotensinya diri kita untuk mencapai impian-impian. Berikut ini beberapa langkah dalam memvisualisasikan impian, yaitu:</span></div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><br /> </span> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><b>1. Mendefinisikan impian</b></span></div> <span style="font-size:85%;"><span style="font-family:georgia;">Mendefinisikan impian artinya memberikan batasan atau standar akan impian yang hendak dicapai. kemudian, gambarkanlah semua impian seolah-olah Anda sudah sepatutnya meraih impian tersebut. Meskipun tindakan ini terkesan sederhana, tetapi dari gambaran impian itulah kita akan mencoba berbuat sesuatu untuk melakukan perubahan dan akhirnya dapat meraih cita-cita.</span> </span> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><b>2. Menentukan target waktu</b></span></div> <span style="font-size:85%;"><span style="font-family:georgia;">Dambakan impian itu terwujud sesuai target yang telah ditentukan, sebab impian tanpa target waktu hanya akan menjadi mimpi sesaat. Impian dengan target waktu akan menggerakkan kesadaran untuk tidak segan-segan melakukan perubahan. Maka mulailah dari sekarang, Be the best, do the best, and then let God take care the rest – Jadilah yang terbaik, lakukan yang terbaik, biarlah Tuhan yang menentukan. Potensi yang kita miliki kelihatannya sangat sayang jika tidak dioptimalkan.</span> </span> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;"><b>3. Melakukan berulang-ulang</b></span></div> <span style="font-size:85%;"><span style="font-family:georgia;">Melakukan ulangan artinya mengkondisikan diri kita untuk lebih sering ingat akan impian kita. Jika sering ingat, maka perlahan-lahan impian itu akan tertanam di alam pikiran bawah sadar. Bila pesan sudah diterima oleh SCM (sub-conscience mind), maka dia akan menggerakkan diri kita untuk menciptakan keputusan atau menjadikan kita lebih kreatif.</span> </span> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"> </div> <div style="text-align: justify; font-family: georgia;"><span style="font-size:85%;">Jika impian lebih sering diimajinasikan ternyata dapat melipatgandakan kekuatan dari pikiran bawah sadar. Imajinasi yang diulang-ulang ini akan secara tidak langsung merangsang ilusi akan kenyataan yang luar biasa tentang potensi kita sebagai umat manusia Sehingga diri kita akan berusaha keras mencapai impian yang divisualisasikan. Begitulah seterusnya kekuatan pikiran bawah sadar bekerja dan dibangkitkan, hingga perubahan besar terjadi dalam diri kita pada suatu waktu.</span></div> <span style="font-size:small;"></span>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-80142998804186449522010-05-14T01:05:00.000+07:002010-05-14T01:06:59.991+07:00Fenomena Mata Ketiga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6J2jXvVX6jV0KBTuwuI0CgE4HGzaWKHmd5j4B9rjCdBakkSCvtcuzJerNTv-ZTrQGVvuT9jBL8FS50OT7zFuYv-eKnfMt8HS9HMtiMy20hkC3d06PArMIQg3_r8AjTsP4Jf37hU1gSlIm/s1600/Mata+Ketiga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img style="width: 295px; height: 250px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6J2jXvVX6jV0KBTuwuI0CgE4HGzaWKHmd5j4B9rjCdBakkSCvtcuzJerNTv-ZTrQGVvuT9jBL8FS50OT7zFuYv-eKnfMt8HS9HMtiMy20hkC3d06PArMIQg3_r8AjTsP4Jf37hU1gSlIm/s320/Mata+Ketiga.jpg" border="0" /></a></div><div class="style13" style="text-align: justify;">Mata ketiga merupakan mata spiritual yang terletak diantara 2 alis, bentuknya seperti mata fisik yang terbalik, memanjang dari atas ke bawah. Mata ketiga memiliki inti yang letaknya di kelenjar pineal.</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;">Fungsi Mata Ketiga ialah :</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;"><b>Melihat energi<br />Melihat alam halus/dimensi yang lebih tinggi<br />Melihat tembus pandang</b></div><div class="style14" style="text-align: justify;"><span class="style6"><i><b>1. Melihat energi</b></i><br />Dengan menggunakan mata ketiga, kita dapat melihat energi, melihat bentuknya dan warnanya seperti melihat aura, cakra dan melihat energi Q-RAK itu sendiri. Bahkan kemampuan mata ketiga dapat digunakan untuk melihat atom dan elektron tanpa perlu bantuan mikroskop. Keuntungan dari kemampuan melihat energi ialah kita bisa melihat kondisi aura dan tubuh kita apakah dalam kondisi bersih atau kotor, serta kita dapat dengan mudah mempelajari sifat-sifat dari energi</span>.</div><div class="style14" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;"><i><b>2. Melihat alam halus/dimensi lebih tinggi</b></i><br />Dengan menggunakan mata ketiga, kita dapat mengakses dan melihat alam halus/dimensi yang lebih tinggi. Dapat melihat alam mahkluk halus dan lain sebagainya.</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;"><i><b>3. Melihat tembus pandang</b></i><br />Kemampuan mata ketiga dapat digunakan untuk melihat tembus pandang seperti misalnya meniatkan melihat tulang jari-jari tangan maka akan terlihat jari-jari tangan seperti pada foto rontgent, juga dapat digunakan melihat organ-organ tubuh lainnya.</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;">Setelah terbuka mata ketiga mulai mengalami pertumbuhan hingga mencapai sempurna. Kecepatan pertumbuhan itu sendiri pada masing-masing orang tidaklah sama. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mata ketiga ialah:</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br />- Tingkat kebersihan mata ketiga<br />- Kundalini<br />- Kemahiran menggunakan mata ketiga</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;">Bagian-bagian dari mata ketiga:</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;">1. Mata ketiga<br />Letaknya ditengah-tengah dahi. Pada kondisi tertutup, secara waskita mata ketiga tidak akan kelihatan sama sekali, baru setelah terbuka mata ketiga baru terlihat seperti mata fisik yang terbaik memanjang secara vertikal.</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;">2. Inti mata ketiga<br />Letak inti mata ketiga persis ditengah-tengah kepala, atau persisnya adalah kelenjar pineal. Fungsi inti mata ketiga adalah untuk memperkuat kemampuan mata ketiga dan sebagai pusat fokus dan konsentrasi dari mata ketiga</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;">3. Saluran mata ketiga<br />Saluran mata ketiga memiliki fungsi menghubungkan mata ketiga dengan inti mata ketiga dan dasar otak. Saluran mata ketiga melintang dari tengah dahi (mata ketiga) menuju belakang kepala (dasar otak) melewati kelenjar pineal (inti mata ketiga).</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;">4. Dasar Otak<br />Dasar otak terletak di kepala bagian belakang, memiliki fungsi sebagai pusat kesadaran.</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;">5. Intisari energi mata ketiga<br />Letaknya di dalam saluran mata ketiga. Memiliki fungsi sebagai energi untuk melihat, jika dalam tabung televisi atau monitor komputer merupakan kumpulan serbuk halus yang memendarkan banyak warna-warni cahaya sehingga menimbulkan gambar pada layar monitor komputer atau televisi. Jika intisari energi mata ketiga sedikit maka mata ketiga tidak dapat berfungsi.</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;">6. Selaput belakang mata ketiga<br />Terletak dibagian paling belakang saluran mata ketiga, selaput ini memisahkan saluran mata ketiga dengan layar mata ketiga, saat selaput mata ketiga telah terbuka, gambar pada layar mata ketiga dapat terproyeksi dengan baik.</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;">7. Layar mata ketiga<br />Letaknya dibelakang kepala, berada di luar dari saluran mata ketiga. Fungsinya ialah untuk memproyeksikan gambar dari mata ketiga</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;">8. Saluran penghubung mata ketiga dan dasar otak<br />Saluran ini melintang dari inti mata ketiga hingga dasar otak. Memiliki fungsi menghubungkan mata ketiga dengan dasar otak. </div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;">Cara membuka mata ketiga:</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br />Cara 1. Dengan latihan melakukan meditasi pada mata ketiga yaitu,<br />Duduk meditasi , mata tertutu, santai.<br />Niatkan untuk melihat dari belakang kepala fokus ke titik antara 2 alis.<br />Tetap berada dalam kondisi diatas hingga 20 menit. Dengan latihan rutin minimal 1 hari 1 kali, maka mata ketiga akan terbuka dengan sendirinya.</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;">Cara 2.<br />Cara ini menggunakan metode Q-RAK untuk attunement mata ketiga. Metode Q-RAK untuk membuka mata ketiga merupakan metode kultivasi pada mata ketiga. Pembukaan mata ketiga dilakan melalui inisiasi. Hasil dari inisiasi ialah tumbuhnya tubuh jiwa abadi mata ketiga berupa tubuh emas.</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;">Pada proses inisiasi mata ketiga sebaiknya seseorang berada dalam kondisi mata tertutup dan santai sangat dalam agar hasil inisiasi mencapai hasil maksimal. Saat diri stress, membuka mata ketiga menjadi sangat sulit bahkan dengan energi yang sangat besar sekalipun. Untuk itu sangat dibutuhkan kerjasama penerima inisiasi agar inisiasi dapat berhasil maksimal. Dan sebaiknya saat inisiasi, penerima tidak melakukan aktivitas apa pun termasuk mendengarkan musik atau melakukan visualisasi karena akan mengganggu proses inisiasi. Saat inisiasi yang perlu dilakukan hanyalah santai dan pasrah terhadap apa pun yang terjadi</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="style13" style="text-align: justify;">Faktor yang menghambat terbuka dan berfungsinya mata ketiga :</div><div class="style13" style="text-align: justify;"><br />1. Hambatan mental<br />2. Trauma<br />3. Aura keinginan yang terlalu kuat melihat dengan menggunakan mata ketiga<br />4. Energi kotor<br />5. Gangguan makhluk Jin<br />6. Kurang terlatih.</div>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-59955128895891817942010-05-14T00:52:00.000+07:002010-05-14T00:56:34.013+07:00Cakra-Cakra Dalam Tubuh Manusia<div style="text-align: justify;"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-72" src="http://71mm0.files.wordpress.com/2008/05/kundalini_rising-1-1.gif?w=278" width="248" height="248" /></div><div style="text-align: justify; font-weight: bold;">Jika kalian semua pengemar Naruto, Kakashi, or Shikamaru n other, pasti sering dengar istilah CAKRA.. apa seh CAKRA? ada ga dalam dunia nyata? trus klo ada apa kita punya? hm..prtanyaan yang mengasikkan bukan? sekarang akan dijabarkan sedikit<span id="more-70"></span></div><div style="font-weight: bold;"> </div><div style="text-align: justify; font-weight: bold;">Kalau mau liat gambarnya nih:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><img alt="" class="aligncenter size-medium wp-image-71" src="http://71mm0.files.wordpress.com/2008/05/meditation.jpg?w=279" width="250" height="252" /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify; font-weight: bold;">Pembagian dasarnya kira-kira begini:</div><div style="text-align: justify; font-weight: bold;"> </div><div style="text-align: justify; font-weight: bold;"><em>Violet Crown</em> (cakra mahkota)<br /><em> Indigo Brow</em> (cakra ajna/mata ke3)<br /><em> Blue Throat</em> (cakra tenggorokan)<br /><em> Green Heart</em> (cakra jantung)<br /><em> Yellow Solar</em> Plexus (cakra pusar)<br /><em> Orange Sacral</em> (cakra sex)<br /><em> Red Base</em> (cakra dasar)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Comic Sans MS;"> Chakra putih di dahi (third eye) disebut Sahasrara, dan chakra oranye disebut Muladhara. Dua chakra ini adalah dua diantara chakra paling primer dan paling banyak dilatih dalam meditasi untuk masalah sensitifitas dan cakra ajna atau mata ketiga..</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Comic Sans MS;"><br />Bagi yang pernah ikut reiki atau kundalini pasti mendapatkan pembukaan dan pengkatifan cakra ajna dan cakra2 lainnya dimana pembukaan cakra itu bertahap dari cakra atas (mahkota) sampai ke cakra dasar.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;">…setiap cakra itu mempunyai hubungan dengan organ2 tubuh kita ..<br />misalkan cakra mahkota itu terhubung dengan organ2 dibagian kepala seperti otak, cakra ajna seperti mata. .. cakra jantung seperti jantung dan paru2 serta cakra2 lainnya ..dan setiap cakra juga terhubung dengan yang namanya kelenjar2 ..<br />seperti misalnya :</div><div style="text-align: justify;"> </div><em><span style="font-family: Comic Sans MS;">cakra mahkota – kelenjar pineal</span></em><br /><em><span style="font-family: Comic Sans MS;"> cakra ajna – kelenjar pituitary</span></em><br /><em><span style="font-family: Comic Sans MS;"> cakra tenggorokan – kelenjar tiroid dan paratiroid</span></em><br /><em><span style="font-family: Comic Sans MS;"> cakra jantung – kelenjar thimus</span></em><br /><em><span style="font-family: Comic Sans MS;"> cakra pusar – kelenjar adrenalin</span></em><br /><em><span style="font-family: Comic Sans MS;"> cakra sex – kelenjar testoteron</span></em><br /><br /><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Comic Sans MS;">Untuk cakra ajna, supaya dapat terlatih dengan baik, selain melakukan pembersihan dan pembukaan, juga perlu dilakukan pembersihan kelenjar pineal, dimana kelenjar pineal ini adalah kelenjar master atau kelenjar utama yang mengatur sistem tubuh, semakin bersih kelenjar pineal kita semakin sensitif juga kita terhadap energi dan semakin bagus untuk mereka yang mau membuka diri dengan dimensi lain tapi tetap tingkat sensitif setiap manusia berbeda2, nah intinya …semakin keras berlatih, yah semakin dekat pada mendapatkan kelebihan ..</span></div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;"> </div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;"> </div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;">Dari aura seseorang bisa diupgrade dari mulai daya tarik, wibawa dan juga percaya dirinya. Ketujuh pusat energi itu masing-masing cakra dasar yang letaknya di dasar tulang punggung. Fungsinya sebagai “akar” penunjang kehidupan, dan dilambangkan dengan warna merah berkilauan. Konon, energi dari Bumi masuk lewat cakra ini. Dia juga yang mengendalikan dan memberi energi pada susunan tulang, sistem otot, dan reproduksi darah. Jadi, jika ada gangguan menyangkut kerja otot atau tulang, cakra inilah sumber masalahnya.</div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;"> </div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;">Cakra kedua (cakra sex) berhubungan dengan aspek seksual. Posisinya ada di sekitar organ seksual, sering diidentifikasi dengan warna oranye. Tugasnya mengendalikan dan memberi energi pada organ-organ di rongga panggul, termasuk organ reproduksi, saluran kemih dan sekitarnya. Penyakit yang sering bersumber dari pusat energi ini: kemandulan, impotensi, infeksi saluran kemih, serta pembesaran prostat.</div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;"> </div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;">Cakra utama ketiga dinamai solar plexus. Letaknya di bagian kosong pertemuan antara tulang rusuk dan ulu hati, dilambangkan dengan warna kuning. Titik ini berfungsi sebagai pusat emosi, seperti berani, ulet, aktif, marah, benci, hingga sakit hati. Selain itu, ia mengendalikan energi pada hati, pankreas, lambung, usus besar, dan usus kecil. Juga berhubungan dengan sistem pencernaan, pengolahan, dan pembuangan sisa makanan.</div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;"> </div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;">Sedangkan cakra jantung, berpangkal di bagian tengah dada depan dan belakang, lazimnya divisualisasikan dalam warna hijau zamrud cemerlang. Dikenal juga sebagai pusat emosi halus, seperti belas kasih, kedamaian, kegembiraan, keramahan, kepekaan, sumber cinta kasih dan nurani. Juga melambangkan kepedulian terhadap orang lain dan mengendalikan energi pada jantung, kelenjar timus, serta paru-paru.</div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;"> </div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;">Berikutnya, cakra tenggorokan, diasosiasikan dengan warna biru. Konon, inilah pusat energi yang mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan keinginan. Kalau cakra ini kuat, pemiliknya bakal berani mengatakan ya atau tidak. Dalam kerja samanya dengan organ-organ tubuh lain, cakra tenggorokan bertanggung jawab atas pemberian energi pada tenggorok, saluran udara, serta kelenjar tiroid.</div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;"> </div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;">Setelah itu, sampai ke cakra keenam alias cakra master alias cakra ajna atau mata ketiga. Pusat energi satu ini punya kedudukan cukup istimewa karena melambangkan kebijaksanaan. Warnanya biru keunguan atau nila, dengan tugas utama mengendalikan dan memberi energi pada kelenjar-kelenjar, sistem endokrin, dan cakra utama lainnya. Disebut mata ketiga karena cakra ini juga mengontrol dan mengendalikan kemampuan melihat sesuatu yang bersifat nonfisik. Jika terganggu, tubuh bakal mudah kehilangan keseimbangan, malfungsi kelenjar endokrin, serta problem mata, telinga, dan hidung.</div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;"><br /></div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;"> </div><div style="text-align: justify; font-weight: bold; font-style: italic;">Terakhir, cakra mahkota. Posisinya paling tinggi di antara pusat energi yang ada, karena nongkrong di bagian atas kepala atau ubun-ubun. Karena itulah, dia diberi tanggung jawab mengendalikan dan memberi energi pada kelenjar pineal, sistem saraf, otak serta keseimbangan kiri-kanan. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan gangguan saraf berasal dari “menumpuknya kotoran” pada cakra ini.</div>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-82819569458418320082010-04-28T13:40:00.000+07:002010-05-02T11:09:48.295+07:00Kunci Meditasi Metafisika<embed src="http://widget-84.slide.com/widgets/sf.swf" type="application/x-shockwave-flash" quality="high" scale="noscale" salign="l" wmode="transparent" flashvars="cy=bb&il=1&channel=2666130979436949636&site=widget-84.slide.com" style="width: 400px; height: 356px;" name="flashticker" align="middle"></embed>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-20868506027453306332010-04-03T08:40:00.000+07:002010-04-03T08:53:03.815+07:00KEAJAIBAN ISRA MI’RAJ DAN ASPEK METAFISIK<h2 id="post-177"> </h2><h2 id="post-177"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjbgaQEU31HOYW8AccfNh2M4wWjScQe5UaROoSrgf6ClkE0DJDUzQXveDtVUPwfgV6SYeoTjnlIOxPWj-woTevAWDNzoFjasM94aLNf4MCvUds7TTvqXWZcw2DMPx53ankUZDEBAhv_fc/s1600/images_2.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 154px; height: 188px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjbgaQEU31HOYW8AccfNh2M4wWjScQe5UaROoSrgf6ClkE0DJDUzQXveDtVUPwfgV6SYeoTjnlIOxPWj-woTevAWDNzoFjasM94aLNf4MCvUds7TTvqXWZcw2DMPx53ankUZDEBAhv_fc/s200/images_2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5455722047561074850" border="0" /></a></h2><h2 id="post-177"><span style="font-size:100%;">Peristiwa Isra’ Mi’raj diperingati setiap berulangnya bulan Rajab pada pergantian tahu yang senantiasa berlangsung dan bergerak maju. Perulangan peringatannya setiap tahun itulah yang telah memungkinkan setiap Muslimin untuk memperoleh keterangan dan penjelasan-penjelasan yang berbeda-beda mengenai suatu persoalan </span><span style="font-size:100%;">yang sama yakni peristiwa itu sendiri Isra’ Mi’raj.</span><br /></h2> <small></small> <div class="entry"><p style="text-align: left;"> Kelainan keterangan dan perbedaan penjelasan terhadap peristiwa yang satu dan tetap sama itu antara lain disebabkan karena berbedanya tempat dan sudut pada mana peristiwa itu ditinjau sebagai sebuah topic, disamping berbeda dan berlain-lainnya pula variasi dan gaya ungkapan yang diberikan oleh penceramah yang memperkatakan peristiwa Ira’ Mi’raj itu.<br />Di dalam risalah yang sederhana ini, akan diusahakan untuk membahas masalah Isra’ Mi’raj itu sebagai sebuah Topic yang utuh dengan mengutamakan penelitian terhadapp tiga buah aspeknya yang paling utama yaitu:<br />A. Aspek Ilmu dari perjalanan Isra’ Mi’raj.<br />B. Aspek Amal sebagai aplikasi dari realisasi Ilmu, dan<br />C. Aspek Iman sebagai pemuncak dari Ilmu dan Amal.<br />A.1. ASPEK ILMU DARI PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ RASULULLAH MUHAMMAD SAW.<br />Di dalam kitab suci Al Qur’an terdapat dua buah surah yang memperkatakan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad saw. Itu, yakni:<br />a. Surah Al Isra’ ayat 1 ;<br />Maha suci Allah yang memperjalankan hambanya di suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha’ yang telah kami berkahi sekelilingnya, agar kami memperlihatkan kepadanya sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan kami , karena sesungguhnya Ia itu (Allah swt) adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Al Isra’ ayat 1)<br />b. Surah An Najmi ayat 11 sampai dengan ayat 18;<br />Tiadalah berdusta bahwa sadar terhadap apa-apa yang dilihatnya. Masih jugakah kamu menyangsikan kebenaran apa-apa yang telah dipersaksikannya itu? Padahal telah pula dipersaksikannya pada kesempatan di ketika yang lain; yaitu di Sidratul Muntaha’. Yang padanya terdapat pertamanan yang nyaman. Tatkala tertutuplah Sidratul Muntaha’ itu dengan sesuatu yang menutupinya. Tiada menyimpang tak pula ia berlebih-lebihan. Sungguh (Muhammad) itu telah melihat sebahagian dari tanda-tanda terbesar dari (kekuasaan) Tuhan-nya.</p> <p>Interpretasi ayat 1 Surah Al Isra’<br />Pada ayat ini terdapat sekurang-kurangnya tiga buah perkataan yang memerlukan penjelasan untuk memungkinkan seseorang memperoleh pengertian yang sempurna dari makna ayat itu seutuhnya. Ketiga buah perkataan tersebut masing-masing adalah sebagai berikut:<br />(1). Abdihii = yang berarti hamba-Nya (Allah).<br />(2). Al Aqsha’ = yang berarti amat jauh.<br />(3). Linuriyahuu min Ayaatinaa = yang berarti memperlihatkan kepadanya sebahagian dari tanda-tanda kebesaran Kami (Allah).<br />Ad. (1) Di dalam ilmu Lughah (ilmu bahasa) dimaksud dengan Abdihii (hamba) adalah manusia seutuhnya yang terdiri dari Jasad, Nafas dan Ruh; atau Manusia hidup. Dari pengertian perkataan itu jelas kiranya bahwa yang diisra’ Mirajkan oleh Allah swt dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan sidratul Munthaha’ adalah Muhammad seutuhnya. Muhammad yang hidup yang terdiri dari Jasad, Nafas dan Ruh. Sehingga dengan demikian, kelirulah anggapan sebahagian orang yang menyatakan bahwa yang berisra’ mi’raj itu hanyalah Ruhnya Muhammad semata-mata. Seandainya yang berisra’ mi’raj itu hanyalah ruh Muhammad saw tentulah bunyi dari bahagian ayat 1 surah Al Isra’ akan tersusun demikian “Asraa biruuhi Abdihii” Yang artinya: Memperjalankan Ruh hambanya di suatu malam. Sedangkan diktum yang kita temukan di dalam kitab suci Al Qur’an tidaklah demikian.<br />Ad. (2). Adapun perkataan “Al Aqsha’” di dalam ilmu Lughah adalah berarti “teramat jauh” . Sebagian besar muslimin sedunia berpendapat bahwa Masjid Al Aqsha’ yang dikunjungi Nabi besar Muhammad saw diketika Isra’ Mi’rajnya itu adalah Masjid Baitul Maqdis yang terletak di Jerusalem (Darussalam = Palestina) yang dewasa ini dikuasai oleh Israel.<br />Kami sulit menerima pendapat ini dengan berbagai alasan yang bersumber langsung dari kitab suci Al Qur’an. Salah satu dari antara alasan itu adalah sebagai berikut:<br />(a). Surah Ar Ruum ayat 1, 2 dan 3 :<br />Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang.<br />Hanya Allah yang Maha mengetahui arti yang sebenarnya; telah dikalahkan Roma. Di negeri yang amat dekat (dekat dari Mekkah yaitu Palestina = Israel) dan mereka setelah mengalami kekalahan akan mengalahkan kembali.</p> <p>Pada keterangan surah Ar’rum di atas, Allah swt mendasarkan secara gamblang sekali bahwa negeri Palestina = Israel itu adalah teramat dekatnya dari kota Mekkah; sehingga amatlah kelirunya jika Masjid yang disebut oleh Allah itu teramat jauh dari kota Mekkah dianggap terletak di negeri yang justeru dinyatakan amat dekat dari kota Mekkah. Bahkan di dalam cita rasa bahasa perkataan “Al Aqsha’” itu adalah lawan dari perkataan “Al’Adnaa” sebagaimana di dalam bahasa Indonesia perkataan amat jauh adalah lawan dari perkataan amat dekat.<br />(b). Jarak antara kota Mekkah dimana Masjid AL Haram terletak dengan kota Jerusalem dimana terletak Masjid Baital Maqdis hanyalah kurang lebih 1000 mil; sehingga sangatlah janggalnya apabila –selain alasan tersebut point (a) di atas- Allah Yang Maha Suci, Maha Kuasa, Maha Besar, Mendengar lagi Maha Melihat (seperti yang diterangkan pada ayat 1 surah AL Isra’ di atas) menganggap bahwa jarak 1000 mil itu adalah amat jauh. Karena orang Kubu (Suku Nias) pun memandang 1000 mil itu bukanlah suatu distensi (jarak) yang amat jauh yang tak dapat dicapai oleh suku Nias.<br />(c). Jika ada pihak yang di dalam rangka usahanya mempertahankan pendirian yang mempersamakan Masjidil Aqsha’ itu dengan Masjid Baital Maqdis yang terletak di Jerusalem mengatakan jarak 1000 mil itu memang amat jauh di zaman ketika Nabi Muhammad saw ber-isra’ mi’raj, maka pendapat yang demikian dapat dapat disanggah dengan mengemukakan argumentasi berikut ini:<br />c. 1. Perkataan Al’Aqsha’ itu tercantum di dalam kitab suci Al Qur’an.<br />c.2. Kitab Suci Al Qur’an itu pada hakekatnya adalah Qalam Allah.<br />c.3. Qalam Allah menurut pandangan Tauhid adalah juga Sifat Allah.<br />c.4. Oleh karena sipat Allah itu adalah Qadiim dan Baqaa; maka dengan sendirinya kebenaran Qalam-Nya pun adalah Qadiim dan Baqaa pula.<br />Seandainya pengertian dari perkataan AL Aqsha’ (teramat jauh) itu mempunyai elasticity (dapat berobah dengan berobahnya waktu) maka tentu saja perobahan itu dapat dijadikan sebagai suatu precedent untuk juga berpendapat bahwa :<br />Hukum-hukum Islam itu hanya berlaku di zamannya Rasulullah saja dan tidak berlaku dewasa ini.<br />Ancaman api Jahannam dan hiburan ni’mat Firdaus adanya hanya di zaman Rasulullah saw.<br />Dan pendirian yang semacam ini di dalam pemekarannya yang paling sempurna dan akhir akan berpendapat bahwa kebenaran Al Qur’an dewasa inipun tidak ada lagi. Dari sub argumentasi yang diajukan di atas, nyata bathilnya pendapat yang menyatakan bahwa Masjid Al Aqsha’ itu adalah Masjid Baital Maqdis yang terletak di Jerusalem, kurang lebih 1000 mil dari kota Mekkah.<br />(d). Di dalam beberapa ayat Al Qur’an ditegaskan bahwa Masjid Al Haram yang dibangun oleh Nabi Ibrahim a.s yang terletak di Kota Mekkah itu adalah Masjid yang paling mulia di planet bumi ini sepanjang masa. Namun kemuliaannya yang tak terpadai itu tidaklah pernah menyebabkan Masjid Al Haram ini ditempati ber-Shalat Jama’ah dimana makmumnya adalah para Arwah Nabi-Nabi dan Rasul serta Malaikat, sedang Imamnya adalah Muhammad saw.<br />(e). Menurut sementara Hadist, diterangkan bahwa Rasulullah Muhammad saw itu pernah mengimami sebuah Shalat Jama’ah di Mesjid Baital Maqdis yang dipersamakan dengan Masjid Al Aqsha’ itu dimana makmumnya terdiri dari arwah para Nabi dan Rasul serta Malikat. Jikalaulah apa yang tersebut pada poin ini benar, tentu saja ayat Al Qur’an menjadi batal karena:<br />Shalat Jama’ah di Mesjid Baitul Maqdis itu merupakan suatu bukti bahwa Masjid tersebut lebih mulia dari Mesjid Al Haram yang tak pernah menampung shalat Jama’ah semacam itu;<br />Keterangan tersebut pada point (e) di atas juga membatalkan beberapa buah hadist shahih karena menurut Rasulullah, Nabi Muhammad saw shalat dan ibadah-ibadah lainnya hanya semata-mata ditaklifkan (diwajibkan) kepada Muslim yang masih hidup. Kalau benar bahwa arwah para Nabi dan Rasul itu pernah shalat, bagaimana seseorang harus memahami hadist Rasulullah saw yang artinya:</p> <p>Apabila anak-cucu Adam (yang Muslim) telah meninggal, maka terputuslah segala amal ibadahnya, kecuali tiga buah yang berlangsung yaitu Amal Shalih, Shadaqah Jariyah dan anak yang shalih yang senantiasa mendoakannya.</p> <p>Hadist di atas menerangkan dengan tegas bahwa segala amal menjadi terputus dengan meninggalnya seseorang. Adapun yang tetap berlangsung menurut hadist tersebut hanya manfaatnya, dus bukan tekhniknya.<br />(f). Rasulullah memang di dalam beberapa hadist beliau yang shahih menerangkan adanya sebuah Masjid yang teramat jauh dimana beliau pernah bershalat bersama Malaikat Jibril dan para malaikat lainnya. Masjid yang jauh tersebut bernama Masjid Baital Ma’mur yang terletak di Sidratul Muntaha’. Menurut Rasulullah saw apabila kita menjatuhkan sebuah batu krikil dari Masjid Baital Ma’mur itu, maka krikil itu akan jatuh tepat di atas Ka’bah di Masjid AL Haram yang terletak di kota Mekkah di Planet Bumi. Yang berarti secara Asteronomic Alocational Masjid Baital Ma’mur tersebut setentang secara vertical dengan Masjid Al Haram yang ada di Planet Bumi.<br />Yang perlu diketahui adalah materi atau fisik Sideratul Muntaha’ itu sendiri pada mana Masjid Baital Ma’mur itu terletak, apakah ia merupakan sebuah planet tatasurya. Sidratul Muntaha’ di dalam ilmu Lughah, adalah sebuah kata Majemu’ yang terdiri dari dua buah perkataan yang masing-masing mempunyai arti dan pengertiannya yang utuh sebagai berikut:<br />Siderah = Assiderah, adalah berarti bunga teratai atau benda apapun yang bentuknya menyerupai bentuk bunga teratai.<br />Muntaha’ = Al Muntaha’ adalah berarti yang penghabisan yang terakhir.<br />Bila seseorang membuka-buka dan mengamat-amati gambar-gambar yang tercantum pada setiap buku yang memperkatakan Astronomi, maka akan tampak dengan jelas baginya bahwa bentuk setiap planet itu adalah sama dengan bentuk bunga teratai. Dengan demikian cukuplah kuat alasan untuk berpendapat bahwa penggunaan perkataan “Siderah” pada Al Qur’an adalah illustrative sifatnya dengan maksud untuk mendorong dan merangsang Muslim yang mampu mendayagunakan akalnya guna memahami apa sesungguhnya yang dimaksud dengan Siderah itu. Pastilah orang yang bedaya pikir akan mengatakan bahwa pengertian perkataan “Siderah” itu adalah planet. Adapun perkataan “AL Muntaha’” yang berarti yang penghabisan atau yang terakhir. Bila dirangkaikan dengan perkataan “Siderah” yuang mendahuluinya, maka secara utuh, kata Majemuk tersebut berarti “Planet Yang Terakhir”. Atau menurut versi Astronomi Planet terluar dari tatasurya kita.<br />(g). Di dalam kitab suci Al Qur’an terdapat beberapa buah ayat yang menerangkan bahwa di sebelah luar Planet Bumi masih terdapat 7 (tujuh) buah planet lain di dalam tatasurya kita ini, sementara dunia pengetahuan berpendapat bahwa hanya ada 6 (enam) buah planet di sebelah luar Planet Bumi ini di dalam tatasurya kita ini.<br />Keenam buah planet tersebut adalah sebagai berikut:<br />1. Planet Mars dengan jarak 48.500.000 mil dari Bumi.<br />2. Planet Jupiter dengan jarak 390.000.000 mil dari Bumi.<br />3. Planet Saturnus dengan jarak 793.000.000 mil dari Bumi.<br />4. Planet Uranus dengan jarak 1.692.000.000 mil dari Bumi.<br />5. Planet Neptune dengan jarak 2.700.000.000 mil dari Bumi.<br />6. Planet Pluto dengan jarak 3.607.000.000 mil dari Bumi.<br />Adapun dalil yang menunjukkan adanya 7 (tujuh) buah planet di sebelah luar planet Bumi adalah sebagai berikut:<br />1. Surah An Naba’ ayat 12 :<br />Dan Kami telah membina (meletakkan) di atas (sebelah luar) kamu (planet bumi) tujuh buah planet lain yang kokoh kekar.</p> <p>2. Surah Al Baqarah ayat 29:<br />Ia (Allah) itulah yang menciptakan untukmu apa-apa yang ada di planet Bumi secara keseluruhan, kemudian berkeseimbanganlah Ia ke langit, dan lebih diseimbangkannya lagi dengan tujuh buah planet (di sebelah luar Bumi) dan Ia (Allah) itu terhadap tiap-tiap sesuatu Maha Tahu.</p> <p>Jelas kedua ayat di atas menunjukkan adanya tujuh buah planet di sebelah luar planet Bumi di dalam tatasurya kita ini.<br />Dengan mengindahkan penjelasan tercantum pada point (f) di atas dan kedua ayat Al Qur’an di atas, cukuplah alasan untuk berpendapat bahwa Sidratul Muntaha’ itu adalah planet ketujuh disebelah luar planet Bumi atau planet ke XI dalam tatasurya kita.<br />(j). Argumentasi lain yang dapat diajukan untuk membathilkan pendapat yang mempersamakan Masjid Al Aqsha’ yang di Sidratul Muntaha’ dengan Masjid Baital Maqdis yang di Jerusalem itu adalah bahwa “di ketika Rasulullah saw menjalani Isra’ Mi’raj, fungsi Masjid Baital Muqadis yang terletak di Jerusalem itu adalah pusat maksiat dimana Kitab Taurat dipalsukan menjadi Perjanjian Lama dan Kitab Injil dipalsukan pula menjadi kitab Perjanjian Baru untuk kemudian kompilasi kedua buah kitab palsu tersebut diberi nama dengan nama Bible yang ditulis oleh tangan-tangan kotor bangsa Israel sendiri. Tegasnya Baital Muqadis diketika Rasulullah saw ber-Isra’ Mi’raj tidaklah lebih daripada (a) Biara bagi penganut Yahudi, dan (b). Gereja bagi penganut Nasrani.<br />Ad. (3). Perkataan ketiga sebagai petikan dari ayat 1 (satu) surah Al Isra’ yang memerlukan interpretasi adalah yang berbunyi; “Linuriyahuu min ayaa’tinaa” yang berarti “Agar Kami dapat memperlihatkan kepadanya (Muhammad saw) sebagian dari tanda-tanda kebesaran kekuasaan Kami.<br />Jadi jelas bahwa sesuai keterangan Allah swt yang tercantum pada ayat 1 surah Al Isra’ yang dengan gambling menerangkan bahwa tujuan perjalanan Isra’ Mi’raj Muhammad saw itu adalah untuk diperlihatkan kepadanya oleh Allah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya.<br />(3).1. Tanda-tanda kekuasaan Allah yang telah diperlihatkan kepada RasulNya junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw. Adalah sebagai berikut:<br />a. Langit Pertama = Planet Mars.<br />b. Langit Kedua = Planet Jupiter.<br />c. Langit Ketiga = Planet Saturnus.<br />d. Langit Keempat = Planet Uranus.<br />e. Langit Kelima = Planet Neptune<br />f. Langit Keenam = Planet Pluto<br />g. Langit Ketujuh = Planet Terluar (Sidratul Muntaha).<br />h. Masjid Al Aqsha (Amat jauh) = Masjid Baital Ma’mur.<br />i. A r s y = The Space of Infinity.</p> <p>(3).2. Di dalam kitab suci Al Qur’an terdapat ratusan buah ayat yang merupakan perintah Shalat kepada Muhammad saw dan kaum Muslimin yang menurut sebab nuzul ayat-ayat itu turun lama, tahunan sebelum berlangsungnya Isra’ Mi’raj Rasulullah saw yang menurut sebahagian besar Mufassirin dan Muhaddisin diterangkan bahwa Isra’ Mi’raj itu terjadi baru pada tahun ke XII atau ke XIII dari Kenabian dan Kerasulan Muhammad saw.</p> <p>(3).3. Hadist yang masih dapat dipertimbangkan ke-shahihannya mengenai masalah shalat ialah yang terjemahan bahasa Indonesianya antara lain sebagai berikut “Dua hari setelah berlangsungnya perjalanan Isra’ Mi’raj Rasulullah saw, datanglah Malaikat Jibril mengajarkan kepada beliau (Muhammad saw) waktu-waktu dan tekhnik shalat itu”. Hadist tersebut sangat sungguh-sungguh Shahih karena tidak menyatakan bahwa Shalat diterima ketika ISra’ Mi’raj.</p> <p>Dengan selesainya penjelasan mengenai pengertian dari tiga buah perkataan yang tercantum dalam ayat 1 (satu) surah Al Isra’, jelaslah kiranya bahwa:<br />1. Masjid Baital Maqdis itu tidaklah sama dengan Masjid Al Aqsha’. Karena yang pertama terletak di Jerusalem kurang lebih 1000 mil dari Mesjid Al Haram di Mekkah Planet Bumi, sehingga amat dekat. Sedangkan yang kedua terletak di Planet yang terluar dari tatasurya kita atau planet ketujuh sebelah luar planet Bumi dengan jarak kurang lebih 4.092.000.000 mil dari Masjid Al Haram planet Bumi, sehingga amat jauh dan Masjid Al Aqsha’ yang (amat jauh) itulah yang bernama Baital Ma’mur.<br />2. Bahwa tujuan perjalanan Ira’ Mi’raj Muhammad saw bukanlah untuk menerima Shalat , melainkan beroleh kehormatan dari Allah swt untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah swt yang terdiri dari Celetiel Bodies (Benda-benda angkasa) yang dewasa ini belum ada manusia setelah Muhammad dapat menyaksikannya secara langsung (direct-withessit) melainkan dengan perantaraan devises (peralatan) antara lain Telescope. Persaksian Muhammad saw tidak sekedar persaksian mata, bahkan beliau datang dan menginjakkan kaki pada fisik ketujuh planet tersebut.<br />3. Tidaklah benar bahwa arwah para Nabi dan Rasul itu ber-Shalat karena yang ditaklifkan (diwajibkan) untuk menegakkan Shalat hanyalah manusia yang hidup didunia. Di akhirat kelak, kendatipun manusia bangkit dan hidup kembali, mereka tidaklah diwajibkan lagi untuk menegakkan Shalat.<br />4. Yang ber-Isra’ Mi’raj itu adalah Muhammad saw seutuhnya yang terdiri dari jasad dan roh; dan bukanlah rohnya semata-mata bagai orang mimpi. <br /></p><p><strong>A.2. BAGAIMANAKAH JARAK 8.184.000.000 MIL DIJALANI DI DALAM ISRA’ MI’RAJ ITU?</strong></p> <p>Tentu Saja jawaban yang paling mudah dan paling aman terhadap pertanyaan di atas adalah, bahwa “Jikalau Allah saw yang Maha Kuasa yang menghendaki terjadinya sesuatu, tentu saja tiada kesulitan sekecil apapun juga”. Tetapi sejak semula kita telah bersepakat untuk mencoba mendekati persoalan Isra’ Mi’raj ini dari pendekatan ke-Ilmuan, sehingga tanpa mengurangi keimanan terhadap kemahakuasaan Allah swt, marilah kita mencoba membahas masalah tersebut sebagai berikut:<br /><strong>A.2.1. Al Buraq Adalah Space Graft Dengan Kecepatan Sinar.</strong><br />Umum di kalangan Muslimin mengetahui bahwa kendaraan yang digunakan oleh Rasulullah di dalam perjalanan Isra’ Mi’rajnya adalah “AL BURAQ” atau di dalam sebutan Indonesia BURAQ. Menurut pandangan Lughah (Bahasa) asal kata “Al Buraq” atau Buraq adalah “AL BARQU”. Al Barqu selanjutnya berarti KILAT sedangkan Kilat itu sama dengan SINAR.<br />Menurut pandangan ilmu Fisika, Sinar (light) itu adalah suatu bentuk khusus (tertentu) dari “Energi”, dimana Light itu memiliki Velocity (kecepatan) sejauh 186.000 mil perdetik. Dengan demikian kita dapat mengatakan, bahwa Buraq adalah semacam Space Craft (Kendaraan Antariksa) dengan kecepatan Sinar yakni 186.000 mil perdetik.<br />Di zaman kita sekarang ini yang dijuluki dengan “A CENTURY OF SCIENCE & TEHNOLOGY” manusia belumlah mampu menghasilkan semacam device (alat = pesawat) secepat itu; namun ketidak mampuan dunia pengetahuan untuk menciptakan device tersebut tidaklah dapat dijadikan alasan untuk berkata pasti; bahwa kendaraan semacam itu belum dikenal dunia pengetahuan.<br /><strong>A.2.2. Un-Identified Flying Object</strong><br />Dunia pengetahuan sejak berakhirnya perang dunia ke II tahun 1945 yang lalu, disibukkan dengan apa yang disebut UFO (Un-Identified Flying Object) Benda-benda terbang aneh yang belum dikenal. Salah satu bentuk yang paling masyhur dari UFO tersebut dewasa ini ialah apa yang lazim disebut dengan Flying Saucer atau Piring Terbang.<br />Beberapa waktu yg silam, warga Negara Amerika Serikat kembali digemparkan oleh sebuah Piring Terbang yang menunjukkan tanda-tanda akan mendarat di sebuah Lapangan Udara di Amerika Serikat. Sesungguhnya di Amerika Serikat dan juga beberapa Negara Eropah Timur, kunjungan Piring Terbang tersebut baru-baru ini bukanlah untuk pertama kalinya terjadi, bahkan sudah teramat sering dan berulang-ulang.<br />Persaksian dan pendaratan yang paling menarik adalah yang terjadi di Amerika Serikat sendiri yang dialami oleh Nyonya Betty Hill dan suaminya yang kutipannya diterjemahkan sebagai berikut:<br />Kasus pengalaman dan persaksian yang sangat menarik terhadap piring terbang berikut awaknya, ialah yang dialami oleh Nyonya Betty Hill beseta dengan suaminya (juga orang Amerika) telah dinyatakan, bahwa ia Nyonya Betty Hill itu telah diperiksa secara medis oleh awak dari benda terbang aneh yang tak dikenal itu di dalam suasana dimana Nyonya Betty Hill dalam keadaan hypnosa. Di ketika dalam suasana hypnosa itulah awak benda terbang aneh itu memperlihatkan kepadanya (Nyonya Betti Hill) sebuah peta Astronomi yang menunjukkan, bahwa pangkalan dari benda terbang aneh ini adalah Costellasi Pegasus (di luar Bima Sakti = Tatasurya kita). Kejadian ini semua dialami oleh Nyonya Betti Hill di atas benda terbang aneh yang tak dikenal itu. Pengalaman Nyonya Betti Hill ini adalah dua tahun lebih dini dan lebih awal dari penemuan ahli-ahli Rusia. Bagaimanapun ahli Rusia itu yakni Dr. Sholomotsky pasti telah dipengaruhi oleh kedua suami isteri pegawai sipil Amerika tersebut dan yang berani mengatakan demikian hanyalah Dr.Menzel. Hal itu diungkapkan secara mendetail oleh Fuller di dalam bukunya yang berjudul “The Interrupted Journey”.</p> <p>Keterangan tersebut di atas, tidak hanya membenarkan adanya Piring T erbang itu bahkan juga menegaskan, bahwa Piring Terbang tersebut mempunyai awak semacam manusia yang datang dari luar tatasurya kita. Hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan, adakah tempat lain selain Planet Bumi kita ini yang juga dihuni oleh manusia semisal manusia yang menghuni Planet Bumi ini?<br />Lebih menarik lagi daripada apa yang dialami oleh suami isteri Betty Hill tersebut, perhatrikanlah pula keterangan berikut ini:<br />Namun apa yang sesungguhnya benar-benar misterius adalah kelanjutan dari berita yang telah tersiar luas dan dibicarakan di kalangan orang ramai di Pelabuhan Gdynia, bahwa beberapa hari setelah menceburnya sebuah benda aneh terbang yang tak dikenal di daerah pelabuhan Gdynia Polandia, para petugas penjaga pantai di sekitar pelabuhan itu telah menemukan sesosok tubuh makhluk aneh yang berkelamin pria sedang berusaha menimbuni dirinya di dalam usahanya untuk meloloskan diri di sepanjang pantai pasir itu. Makhluk ini mampu bercakap-cakap, sayang bahwa bahasanya tidak dikenal, dan iapun memakai semacam pakaian seragam sedang sebahagian wajah dan rambutnya Nampak habis terbakar. Manusia aneh tersebut segera diangkut ke rumah sakit Universitas setempat untuk dikarantina dan selanjutnya diperiksa. Sungguh sangat disayangkan bahwa tidaklah semuda itu untuk membuka pakaian seragam yang dipakainya, karena tidak tampak adanya bahagian yang memungkinkan dibukanya pakaian itu disamping kenyataan, bahwa pakaian seragamnya itu tidaklah terbuat dar wool atau kulit, melainkan terbuat dari sejenis metal yang hanya mungkin dapat dibuka dengan mempergunakan peralatan yang khusus; karena itu dengan usaha yang keras, pakaiannya pun dibuka secara paksa oleh petugas rumah sakit. Para dokter menyaksikan bahwa “pasien” ini memiliki organ-organ tubuh yang sangat berbeda dengan organ-organ tubuh manusia bumi, disamping system peredaran darahnya-pun sama sekali berlainan dengan system peredaran darah manusia bumi. Jumlah jari-jemari dan tumitnya pun agak aneh. Manusia aneh ini tetap berada dalam keadaan hidup hingga ikatan yang melekat di lengannya dilepaskan oleh petugas rumah sakit itu. Setelah matinya mayatnya dikirim ke Uni Sovyet untuk pemeriksaan lebih lanjut. Para ahli UFO Polandia telah menyelesaikan penyelisikan mereka terhadap metal yang menjadi uniform dari manusia aneh tersebut; begitupun terhadap manusia aneh itu sendiri dan mereka telah pula menyimpulkan bahwa metal dan makhluk aneh itu adalah termasuk bagian dari apa yang disebut benda-benda terbang aneh yang belum dikenal itu (UFO).</p> <p>Dari keterangan di atas, kiranya tampaklah dengan jelasnya betapa dunia pengetahuan yang dewasa ini telah sedemikian majunya belum mampu untuk mengungkapkan masalah-masalah UFO itu, bahkan mereka secara tidak langsung telah mengakui bahwa manusia yang menghuni tempat lain di luar planet Bumi ini memiliki pengetahuan dan peradaban yang jauh lebih maju dan lebih tinggi daripada ilmu dan peradaban yang dipunyai oleh manusia bumi. Jikalau mereka belum mampu memahami UFO ; bagaimanakah mungkin mereka dapat memahami Isra’ Mi’rajnya Rasulullah Nabi besarnya Muslimin Muhammad saw.<br /><strong>A.2.3. Masa Perjalanan Isra’ Mi’raj.</strong><br />Mempersamakan Buraq itu dengan semacam Space Craft (Kendaraan Antariksa) dengan kecepatan sinar 186.000 mil per-detik, mudahlah bagi seseorang untuk menghitung berapa lamakah gerangan waktu yang diperlukan oleh Rasulullah saw di dalam perjalanan Isra’ Mi’raj dari planet Bumi ke Langit Ketujuh (Planet Sidratul Muntaha’) yakni dengan jalan membagi jumlah jarak perjalanan Isra’ Mi’raj pergi pulang dengan kecepatan space Craft yang bernama Buraq sebagai berikut: 8.184.000.000/186 x 1 detik = 43.800 = 730 menit = 12 jam 10 menit<br />Demikianlah kata hitungan ilmu. Sayang sekali bahwa kesimpulan ilmu ini harus ditolak, karena beberapa buah hadist Rasulullah yang menerangkan bahwa Isra’ Mi’raj itu berlangsung lama setelah shalat Isya’ dan kembali sebelum shalat Subuh. Dengan demikian waktu yang diperlukan oleh beliau hanya berkisar di sekitar 8 (delapan) jam 30 (tiga puluh) menit. Ini akan berarti bahwa kecepatan sinar itu akan menyebabkan Muhammad saw kesiangan karena terdapatnya selisih waktu selama 3 jam 40 menit.<br />Dihadapkan kepada selisih masa waktu perjalanan ini, selaku seorang Muslim tentu saja lebih mempercayai keterangan hadist Shahih Rasulullah saw. daripada keterangan Ilmu pengetahuan, karena yang tersebut belakangan ini tidak pernah memiliki kebenaran yang final. Selisih masa waktu pertanyaan tersebut sekali lagi merupakan ujian bagi relevancy dan accuracy ilmu pengetahuan khususnya yang menyatakan, bahwa Sinar adalah sesuatu yang memiliki Velocity (kecepatan) yang tertinggi.<br />Di dalam penelitian penulis kemudian ternyata bahwa memang Sinar itu tidaklah merupakan particle yang memiliki kecepatan tertinggi karena velocity yang tertinggi dimiliki oleh particle lain yang bernama Tachyon yang kecepatannya ribuan kali lebih tinggi dari kecepatan Sinar.<br /><strong>A.2.4. Tachyon adalah Particle yang Memiliki Kecepatan Tertinggi.</strong><br />Perhatikanlah berikut ini keterangan Norris Mc Whirter di dalam bukunya yang berjudul “The Biggest; Guinness Book Of World Records” terbitan 1976 :<br />Yg terjemahannya sbb:<br />Sebuah riset yang cermat terhadap suatu particle yang teramat halus yang bernama Tachyon (dengan symbol T+ dan T-) telah dilakukan oleh Dr. T. Alvager dan Dr. M. Kriesler pada tahun 1968 dan telah pula diumumkan hasilnya pada tahun 1974 yang menerangkan bahwa particle ini memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada kecepatan Sinar, khsusnya di ruang hampa. Penemuan particle ini menimbulkan kesulitan konsepsionil, karena ia telah menghilang sebelum dapatnya dipersaksikan. Kedua orang tersebut adalah dari Princeton University.</p> <p>Berdasarkan keterangan di atas, dapatlah kita mendasarkan pendapat kita bahwa, jika Muhammad saw mengendarai Space Craft yang bernama Buraq dengan kecepatan Sinar, maka itu hanya untuk menempuh suatu jarak tertentu untuk kemudian digantikannya dengan kendaraan antariksa yang lain yang memiliki kecepatan Tachyon, sehingga masa delapan setengah jam dari Planet Bumi ke Planet Ketujuh di sebelah luar planet Bumi itu cukup lapang bagi perjalanan Isra’ Mi’raj Rasulullah, Nabi Besar Muhammad saw.<br />Pertanyaan yang timbul kemudian adalah bagaimanakah tehnik penerbangan di dalam perjalanan yang demikian jauh dengan kendaraan yang demikian cepat di dalam waktu yang demikian singkat dapat berhasil secara gemilang tanpa membuat Rasulullah itu cidera barang sedikit jua-pun.</p> <p><strong>A.2.5. The Law Of Equation (Hukum Persamaan Albert Einsten).</strong><br />Memperhatikan “technical know how”nya Isra’ Mi’raj Rasulullah itu di dalam pandangan dunia pengetahuan adalah masalah “Conversion” (Peralihan wujud) semata-mata. Diketahui bahwa menurut ilmu Physica; “massa” itu pada hakekatnya adalah juga “energy” dan sebaliknya-pun demikian “energy” itu pada hakekatnya adalah pula “massa”. Peralihan wujud keduanya itulah yang disebut dengan Convertion, sedang cara peralihan wujud itu tertuang ke dalam rumus persamaan yang tercantum berikut ini:<br />E = MC pangkat 2<br />E ———–> Menunjuk pada Energy<br />= ———–> Menunjuk pada Persamaan.<br />M ———-> Menunjuk pada Massa.<br />C ———–> Menunjuk pada kecepatan sinar (186.000 mil per-detik).<br />2 ———–> Menunjuk pada perkalian kecepatan sinar itu pada bilangan dasarnya (186.000 x 186.000) = 34.596.000.000,-<br />Untuk lebih memahami pengertian hukum persamaan Einstein di atas perhatikanlah berikut ini keterangan Dr. Hanz Haber di dalam bukunya “Our Friend, The Atom”:<br />Yg terjemahannya sbb:<br />Ini adalah sebuah pernyataan keilmuan yang dingin, kendatipun kedalam pengertiannya mudah untuk dimengerti. Tabir rahasia dari rumus Einstein ini terletak pada kwantitas C.2. Seperti diketahui kecepatan sinar itu adalah 186.000 mil per-detik. Bila jumlah sebesar ini diperkalikan pada bilangan dasarnya (186.000 x 186.000) ia akan menjadi sederetan angka yakni 34.596.000.000. Menurut hukum persamaan Einstein sebuah (satu) massa haruslah diperbanyak sebesar jumlah tersebut untuk mendapatkan energy yang senilai dengan massa tersebut. Tidak teramat perlu kita perkatakan di dalam kesatuan apa energy itu kita nyatakan, karena kesatuan apapun juga yang kita pakai, hasilnya akan tetap besar.</p> <p>Berdasarkan hukum persamaan Einstein di atas, dapatlah kita mengetahui secara estimative bahwa Isra’ Mi’raj Rasulullah Nabi Besar Muhammad saw itu menurut versi science adalah suatu peristiwa “Conversion”. Tidaklah dapat disangsikan sedikitpun bahwa sarana yang memungkinkan berlangsungnya conversi pada diri pribadi Rasulullah saw tidaklah mungkin lain daripada “SHALAT”.<br />Berbicara tentang shalat ini, berarti kita telah meninggalkan spect pertama dari Isra’ Mi’raj yakni masalah ke-ilmuan dan kini kita memasuki aspect yang kedua dari Isra’ Mi’raj itu yakni “Amal-Ibadah”. <br /></p><p style="text-align: left;"><strong>B. ASPECT AMAL DAN IBADAH DARI PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ RASULULLAH SAW.</strong></p> <p>Berkaitan langsung dengan peristiwa Isra’ Mi’raj; Rasulullah pernah bersabda: “Ash Shalaatu Mi’raajul Mu’miniin” (Shalat itu adalah sarana Mi’raj-nya orang-orang yang beriman).<br />Pengertian hadist tersebut di atas adalah “dwi-dimensional” sifatnya yakni selain pengertian “religion” juga padanya terdapat pula pengertian “science”.<br />Secara lugah (bahasa) Mi’raj adalah berarti “Accelarator” (tangga yang bergerak naik). Pengertian religion dari hadist tersebut di atas, bahwa seorang muslim dapat meningkatkan ke-imanannya dengan jalan bershalat.<br />Pengertian science dari hadist tersebut adalah bahwa dengan shalat seseorang dapat melintasi jarak yang dengan cara biasa di luar shalat tak dapat dicapai/dilakukannya.</p> <p><strong>B.1. Shalat Menurut Pandangan Psychology.<br /></strong><br />Shalat sebagai suatu bentuk ibadah yang utuh adalah terdiri dari:<br />1.1. Nia t ——> Ikrar dengan hati melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.<br />1.2. Aqwaal—–> Ucapan-ucapan yang tersusun rapi dan bermakna.<br />1.3. Af’aal —–> Gerak-gerik dan perbuatan.<br />Niat adalah kerja Ruh; Aqwaal kerja Nafas dan Afaal adalah kerja Jasad atau badan/tubuh. Dengan demikian maka manusia sebagai individuality adalah terdiri dari Jasad, Nafas dan Ruh. Bila seeorang menegakkan ibadah shalat dan memahami serta menghayati esensi dan urgensi dari shalat yang dilakukannya itu, maka keseluruhan individualitasnya selaku manusia (Jasad, Nafas dan Ruh) secara singkron dan in-balance melakukan fungsinya masing-masing.</p> <p>Nafas mengucapkan bacaan-bacaan yang disyaratkan oleh Islam, sedangkan ruh lewat getaran qalbu meresapi dan menyerap pengertian yang terkandung di dalam aq’waal (bacaan = ucapan), sementara jasad melakukan gerakan yang mendorong lebih meresap dan mantapnya pengertian Ruh terhadap bacaan itu. Kesemuanya itu adalah merupakan realisasi dan follow up dari ikrar ruh lewat getaran qalbu untuk melakukan sesuatu guna mencapai sesuatu.</p> <p>Bacaan-bacaan di dalam shalat itu terutama terdiri dari:<br />a. Kesaksian akan kemahakuasaan dan kemahabesaran Allah swt.<br />b. Pujian terhadap Allah Yang Maha Besar, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.<br />c. Ikrar untuk mematuhi aturan Allah yang kebesaran dan kekuasaan-Nya telah disaksikan dan diakui.<br />d. Pengakuan akan kehinaan dari diri dan kelemahan terhadap Allah Yang Maha Tahu.<br />e. Penyerahan diri yang diiringi dengan:<br />e.1. Permohonan ampun atas kesalahan-kesalahan yang diperbuat.<br />e.2. Permohonan kasih sayang di dunia dan akhirat.<br />e.3. Permohonan untuk selalu berada di dalam syariat Muhammad saw dan termasuk di dalam jaringan komunikasi Muhammad saw.<br />e.4. Permohonan bagi kemaslahatan sesama orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, khususnya Muhammad saw.<br />e.5. dan lain-lain permohonan.<br />f. Persaksian- kesaksian terhadap ke-Nabian dan kerasulan Muhammad saw dengan missionnya yang gecodeficeerde di dalam kitab suci Al Qur’an.<br />g. Permohonan agar Allah Yang Maha Kuasa senantiasa berkomunikasi dengan Muhammad saw dan ummat Muhammad saw.<br />h. Permohonan untuk mendapatkan Mardhaa’tillah (Keredhaan Allah) berupa:<br />h.1. Hidup berketenangan jiwa dan berketenteraman bathin di dunia.<br />h.2. Hidup berbahagia di dalam ni’mat Allah di Akhirat.<br />Term Psychology untuk menyederhanakan tujuan-tujuan bacaan shalat di atas adalah sebagai berikut:<br />1. CONVICTION ——-> Keyakinan dan Kepercayaan.<br />2. CONFESSION——–> Pengakuan jujur, polos dan terus terang dan terbuka.<br />3. EXPECTATION——->Harapan-harapan positif bagi inprovisasi (Kebaikan yang bergerak maju dan selalu meningkat.<br />Ketiga sikap kejiwaan tersebut di atas itulah yang di dalam Ilmu Jiwa dipandang sebagai syarat mutlak utnuk:<br />a. Melikwidir pengaruh dan gejolak jiwa yang negative destruktif.<br />b. Menetralisir untuk kemudian menstabilkan jiwa yang selalu cemas, rawan dan gelisah.<br />c. Menstimulir dan mensublinir jiwa yang positif menjadi lebih positif dan lebih kreatif dan konstruktif lagi.<br />Orang yang asing dari salah satu atau ketiga jiwa sikap kejiwaan di atas, jiwanya senantiasa resah dan gelisah.<br />Mendahului pembahasan mengenai shalat sebagai sarana untuk Mi’raj bagi Mukminin dan shalat sebagai sarana converse di dalam rangka Isra’ Mi’raj-nya Rasulullah saw, marilah terlebih dahulu kita mempelajari kecenderungan kejiwaan manusia menurut pandangan Ad-Dinul Islamiyah sebagaimana yg tercantum di dalam kitab suci Al Qur’an.</p> <p><strong>B.2. Kecenderungan-Kecenderungan Jiwa Manusia Menurut Kitab Suci AL Qur’an.</strong></p> <p>Di dalam kitab suci Al Qur’an terdapat banyak sekali ayat-ayat yang mengungkapkan secara gamblang kecenderungan-kecenderungan jiwa manusia yang selanjutnya membentuk perangai dan tabiat serta kelakuan manusia itu.<br />Beberapa buah dari antara ayat-ayat yang jumlahnya banyak itu adalah yang kami kutipkan berikut ini:<br />2.1. Surah Al Maa’rij ayat 19 – 23;<br />Sesungguhnya manusia itu diciptakan dengan jiwa yang senantiasa resah dan gelisah. Apabila ia dilanda kesulitan/kesedihan, ia mengeluh. Dan bila mengalami kesenangan/kegembiraan ia lupa daratan. Kecuali mereka yang menegakkan shalat. Mereka yang di dalam shalatnya berkekalan.<br />2.2. Maka sungguh beruntunglah mereka yang mensucikan (jiwanya) dan sungguh celakalah mereka yang mengotori (menodai jiwa)nya.<br /><strong>Interperetasi Ayat-ayat tersebut di atas.</strong><br />Ayat-ayat tercantum pada point (2.1.) di atas jelas menunjukkan bahwa adalah alami dan kodrati bahwa jiwa manusia itu selalu merasa resah dan gelisah dimana keresahan dan kegelisahan itu termanifestasikan pada sikap yang senantiasa mengeluh, menyalahkan orang lain mencari kambing hitam apabila ia mengalami kesulitan/kesusahan. Dan sebaliknya selalu berlaku congkak dan pongah dan berlagak, apabila ia memperoleh kegembiraan dan ketenangan dan keberhasilan.<br />Untuk mencegah kebiasaan-kebiasaan kejiwaan yang negative itu, Allah swt mengajarkan kepada kita dan sekaligus memberikan sarananya yaitu SHALAT. Namun shalat sebagai sarana haruslah dilakukan secara berkekalan di dalam pengertian bahwa:<br />a. Shalat tidak hanya dikerjakan di ketika seseorang mengalami kesulitan;<br />b. Shalat tidak hanya dikerjakan di ketika seseorang mengalami keberhasilan dan keberuntungan yang menyenangkan, melainkan<br />c. Seseorang Muslim yang mendambakan ketenangan jiwa dan ketenteraman bathin di dalam kehidupannya di dunia kini, haruslah senantiasa melakukan shalat itu baik dikala ia senang maupun dikala ia susah.<br />Ayat-ayat tersebut secara gamblang sekali mengajarkan kepada kita bahwa kekayaan, kepangkatan, keterampilan sosial dan keunggulan ilmu dan pengaruh bukanlah merupakan suatu indikator untuk menilai sesorang itu sebagai hidup berketenangan jiwa. Malahan sebaliknya –psychologich- ayat-ayat tersebut secara tersirat memberitahukan kepada orang yang memahaminya bahwa betapapun kekayaan, pengaruh dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang bila orang yang bersangkutan itu tidak menegakkan shalat secara berkekalan, pastilah jiwanya tidak tenang dan bathinnya tidak tenteram sepasti bahwa jiwa dan bathinnya itu resah dan gelisah.<br />Di luar dunia Islam sering kita mendengar orang berkata bahwa “Kebahagiaan itu adalah sesuatu yang relative, bergantung kepada yang menilainya dan dari segi mana seseorang memandang dan menilainya” .<br />Berbeda tajam dengan pandangan di atas; dunia Islam sebaliknya memandang kebahagiaan itu bukan saja sebagai sesuatu yang “tidak relative” malahan dengan tandas mengatakannya positif dan definitive, sebagaimana hal itu diungkapkan di dalam salah sebuah hadist Rasulullah saw yang berbunyi: “Al-Ghinaa, ghinan-Nafsi” (Kebahagiaan yang sejati itu adalah ketenangan jiwa/ketenteraman bathin).<br />Adapun pengertian ayat-ayat yang tercantum pada point (2.2.) adalah justeru menunjukkan adanya hanya 2 (dua) kelompok manusia yakni kelompok yang mampu mensucikan jiwanya dan kelompok yang senantiasa menodai jiwanya.<br />Kelompok yang mampu mensucikan jiwa adalah mereka yang beriman dan membuktikan keimanannya dengan jalan menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangannya dimana perintah itu bertumbuh pada shalat.<br />Adapun kelompok yang senantiasa menodai jiwanya adalah mereka:<br />a. Kendatipun ia mengaku selaku seorang Muslim, tetapi pengakuannya itu tidaklah mendorongnya untuk melaksanakan perintah-perintah Allah, malah sebaliknya mereka melaksanakan larangan-larangann Allah yang menurut pengakuannya diimaninya itu.<br />b. Mereka yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu dari makhluknya, dan<br />c. Mereka yang mengingkari wujud Allah swt atau mengingkari ke-Tuhanan Allah swt.<br />Di dalam rangka pengelompokan ummat manusia, dengan menjadikan shalat sebagai indicator, perhatikanlah pula penegasan Rasulullah di dalam sabdanya yang berbunyi demikian: “Ash-Shalaatu farqun bainal-mukminiina wal Kaafiriina”.<br />Artinya:<br />Shalat itu adalah tabir yang memisahkan (membedakan) antara seorang yang beriman (mukmin) dengan seorang yang kufur (kafir).<br />Menyimpulkan interpretasi ayat-ayat tersebut, maka oleh karena setiap orang mendambakan hidup berbahagia berketenangan jiwa, dan berketenteraman bathin, maka sudah sepantasnyalah semua muslim itu terpanggil untuk menegakkan komunikasi dengan Allah swt lewat shalat sebagai sarana utamanya, karena komunikasi vertikal inilah yang akan mekar dan menghadiakan, menghasilkan komunikasi horizontal di dalam pergaulan masyarkat yang aman damai dan tenteram.<br />Bahwa mungkin ada di kalangan Muslimin yang kendatipun telah menegakkan shalat itu secara berkekalan tetapi jiwanya ternyata masih juga resah dan gelisah, maka sebaiknya muslim yang tidak beruntung itu meninjau kembali shalatnya dan pelaksanaan praktiknya. Karena tiadalah mungkin bahwa Allah itu dusta di dalam firman-Nya; sedangkan menurut firmannya yang mendasari pembahasan ini jelas memberikan ketenagan jiwa dan ketenteraman bathin pada mereka yang menegakkan shalat. Dus persoalan yang kita hadapi “Shalat yang bagaimanakah yang dapat memberikan ketenangan jiwa dan ketenteraman bathin bagi yang melaksanakannya”?<br />2.3. Surah Al-Angkabuut ayat 45.<br />Bacalah (pahamilah secara mantap) olehmu apa-apa yang diwahyukan kepadamu dari AL Kitab (AL Qur’an) dan tegakkanlah Shalat karena sesungguhnya shalat itu mencegah (orang) dari berbuat jahat dan tercelah. Bahwa selalu ingatlah kepada Allah Yang Maha Besar, dan Allah itu Maha mengetahui apa-apa yang kamu perbuat.<br /><strong>Interpretasi Ayat di atas.</strong><br />1. Awal ayat menunjuk dengan jelas bahwa yang memperoleh perintah untuk membaca wahyu itu adalah Muhammad saw karena ialah yang menerima wahyu. Tetapi ujung ayat menunjuk bahwa yang diseru untuk mebaca ayat yang diwahyukan kepada Muhammad saw dan mendirikan shalat adalah orang banyak (ummat Muhammad). Dengan demikian Muhammad saw diperintahkan untuk memerintahkan kepada ummatnya untuk membaca ayat-ayat (wahyu) dan mendirikan shalat.<br />2. Sifat kalimat dari ayat di atas adalah “fi’il Amar” (kalimat perintah). Sedangkan nilai hukum sebuah perintah adalah berkedudukan wajib. Sehingga ayat tersebut berarti wajib hukumnya bagi ummat Muhammad membaca ayat-ayat (wahyu) itu dan wajib pula baginya untuk mendirikan shalat. Dimaksud wajib di dalam versi hukum ialah “beroleh pahala mereka yang melaksanakan perintah itu dan berdosa mereka yang tidak melaksanakannya”.<br />3. “Membaca” di dalam bahasa Indonesia adalah “Qara’ah” di dalam bahasa Arab dalam bentuk “Fi’il Madhi” (past tense). Bila past tense “Qara’ah” dirobah bentuknya menjadi kalimat perintah (fi’il amr) maka berobahlah bunyinya menjadi “Iqra’” di dalam bahasa Arab atau “bacalah” di dalam bahasa Indonesia.<br />4. Pada ayat di atas, bukan perkataan “Iqra’” bunyi perintahnya melainkan “Ut’lu” yang berarti baca, renungkan, sadari dan hayatilah secara manta papa-apa yang kamu baca. Dengan demikian tafsiran ayat di atas adalah lebih kurang sebagai berikut: “Baca dan sadarilah secara mantap pengertian ayat-ayat Al Qur’an”.<br />5. Di belakang perintah untuk menyadari secara mantap pengertian ayat-ayat Al Qur’an terdapat lanjutan perintah yang berbunyi “dan dirikanlah shalat”. Oleh karena di dalam shalat seseorang diwajibkan untuk membaca ayat-ayat Al Qur’an, minimal surah Al Fatiha’, maka rangkaian pengertian antara menyadari pengertian ayat dan mendirikan shalat adalah bahwa; orang-orang yang mendirikan shalat itu, sebelum ia bershalat haruslah terlebih dahulu menguasai dan menjiwai pengertian dari bacaan ayat yang akan dibacanya di dalam shalat. Pada ayat yang satu tersebut terdapat dua buah perintah yaitu:<br />a. Memahami secara sadar dan menjiwai secara mantap pengertian ayat.<br />b. Mendirikan shalat.<br />Dus perintah belajar memahami secara mantap ayat-ayat Al Qur’an mendahului perintah menegakkan shalat; sebagaimana hal itu ditegaskan di dalam berbagai hadist antara lain :<br />“Ut-lubul Ilma minal Mahdi ilal-Lahdi”<br />Yg artinya:<br />Tuntutlah ilmu sejak kamu turun dari ayunan (usia 2 tahun) hingga masuk ke liang kubur.<br />Adapun perintah dan berlakunya hukum wajib shalat bagi seorang muslim adalah di ketika muslim akil balig dan mumayyiz yang berarti telah mampu mendaya-gunakan akal pikirannya, telah mampu membedakan yang buruk dari yang baik dan telah pula dicapai seruan untuk melaksanakan ajaran Islam. Pada umumnya disepakati bahwa usia muslim yang wajib shalat adalah kurang lebih 15 tahun.<br />Jadi tenggang waktu antara perintah pertama (belajar) dan perintah yang kedua (Shalat) adalah 15 tahun – 2 tahun = 13 tahun.<br />Jikalau seorang Muslim sudah aqil balig dan mumayyiz (telah mencapai usia 15 tahun) tetapi belum juga menghayati secara mantap pengertian ayat-ayat, minimum surah Al Fatihah yang wajib membacanya di dalam Shalat, maka Muslim yang bersangkutan telah bertindak melalaikan dan meremehkan perintah belajar selama 13 tahun.<br />6. Bahagian ayat selanjutnya menerangkan bahwa “Shalat itu mencegah orang berbuat kejahatan dan kemungkaran”. Shalat yang memiliki daya protektiva dan preventive itu, tentu hanya shalat yang ayat-ayat Al Qur’annya dipahami dan disadari secara mantap oleh orang yang menegakkan shalat itu. Dengan istilah terbalik adalah bahwa kendatipun seseorang itu menegakkan shalat, tetapi yang bersangkutan tidak memahami arti bacaannya, maka shalat yang ditegakkannya itu tidaklah akan mampu untuk mencegah yang bersangkutan untuk berbuat kejahatan dan kemungkaran yang bertumbuh pada sifat jiwanya yang senantiasa resah dan gelisah, mengeluh jika susah dan lupa daratan jika senang.<br />Dengan interpretasi ayat 45 surah Al Ankaabut di atas, jelaslah kiranya bahwa shalat yang mampu berfungsi selaku sarana untuk mendatangkan ketenangan jiwa dan ketenteraman bathin hanyalah shalat yang dipahami secara mantap maksud-maksud bacaannya yang tersurat maupun yang tersirat.<br />Mengapa orang yang memahami pengertian bacaan-bacaan yang dibacanya di dalam shalat itu dapat beroleh ketenangan jiwa dan ketenteraman bathin; itu karena orang yang memahami Al Qur’an pasti memahami pula pengertian salah sebuah ayatnya yang berbunyi demikian “Wa’jaalnaa bisy-Syarri wal-Khairi fitnatan” (Dan Kami menjadikan kesulitan/kesusahan dan kesenangan/kegembiraan itu kedua-duanya selaku ujian).<br />Orang yang dilanda oleh kesulitan (ketakutan, kesedihan, kerugian, penderitaan lahir dan bathin, musibah dan lain sebagainya) diuji oleh Allah swt sejauh mana kesabarannya mengalami hal-hal yang berat itu. Mampukah ia di dalam melaksanakan perintah-perintah Allah (terutama shalat) dan menjauhi larangan-larangan-Nya (terutama berputus asa) kalau ia tetap melaksanakan perintah-perintah dan menjauhkan diri dari larangan Allah, pastilah Allah akan memnerikan way out (jalan keluar) kepadanya untuk melepaskan diri dari kemelut dan kesulitan itu bahkan menggantikannya dengan kesenangan. Sebaliknya jikalau ia tidak mampu bersikap sabar di dalam arti tetap melaksanakan perintah dan larangan Allah, pasti kesulitan itu akan kian bertambah bahkan akan mendorongnya untuk melakukan hal-hal yang dapat mengakibatkan kehancurannya sendiri (membunuh, merampok, berzina, berdusta, menipu, korupsi, dan lain sebagainya).<br />Sebaliknya, orang yang beroleh kesenanganpun (beroleh kekayaan, pangkat, promosi, keuntungan dan lain sebagainya), diuji pula oleh Allah swt sejauh mana kesanggunpannya untuk mensyukuri nikmat Allah itu. Apakah dengan nikmat itu ia tetap bersikap konsekwen dan konsisten di dalam keimanannya terhadap Allah di dalam arti tetap melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangannya; atau apakah dengan kesenangan itu akan menjadikannya kufur kepada Allah dengan jalan bersikap takbur (membesarkan diri), tafakhur (menyombongkan harta, pangkat dan jabatan),takatsur (tambah bergairah untuk memperoleh lebih banyak lagi = serakah) tanpa mengindahkan kaedah-kaedah Islam dan norma-norma masyarakat.<br />Jika ia syukur, nikmat yang diperolehnya itu akan lebih dipergandakan lagi oleh Allah swt sebagai realisasi dari janji Allah yang tercantum di dalam firman-Nya yang berbunyi: “Lain syakartum La’azidannakum” (Jikalau kamu mensyukuri nikmat yang aku anugerahkan kepadamu itu, niscaya akan kuperlipat gandakan nikmatk-Ku itu kepadamu). Sebaliknya bila kufur, ketakaburan, kesombongan dan keserakahan itu sendirilah yang akan menghantarkannya kepada kehancurannya yang total dan fatal, sebagaimana hal itu telah diperingatkan oleh Allah swt di dalam lanjutan firman-Nya di atas yang berbunyi demikian: “Wa’lain kafartum Inna Adzaabii Lasyadid” (Dan jika kamu kufur atas naikmat yang Kuanugerahkan kepadamu, keahuilah bahwa sesungguhnya azab siksaku itu amat dahsyat).<br />Jadi jelaslah bahwa shalat yang mampu menyebabkan seseorang berbahagia di dalam arti hidup berkeseimbangan dan berketenangan jiwa hanyalah shalat yang selain dilakukan secara berkekalan, hakekat pengertiannya-pun diresapi dan dapat diserap secara sadar dan mendasar.</p> <p><strong>B.3. Aspect Metaphysis dari Shalat yang Benar di Dalam Pelaksanaannya.</strong></p> <p>Pada bahagian terdahulu telah dijelaskan bahwa shalat itulah yang berfungsi sebagai sarana untuk berkonversi, baik di dalam pengertian religion maupun pengertian science. Sekurang-kurangnya kita sudah mengetahui, bahwa sebagai psychological effect dari shalat yang benar dan dilakukan secara benar pula adalah tercapainya kehidupan yang selalu imbang laras tenang dan tenteram himpunan kesemuanya itu disebut kebahagiaan sebagai bukti keredhoan Allah swt.</p> <p>Kita semua telah diajarkan bahwa di dalam bershalat, kita harus menampik semua pikiran-pikiran yang dapat mengganggu konsenterasi kita terhadap penyerapan dan penghayatan terhadap bacaan-bacaan yang kita baca di dalam shalat. Sebaliknya seseorang yang bershalat dipujikan untuk menghadirkan qalbunya pada setiap huruf, setiap kata dan setiap kalimat yang diucapkannya di dalam shalat.</p> <p>Keadaan yang menghampiri pengertian shalat ini adalah “Meditation” khususnya “Transendental Meditation” yang lebih umum dikenal dengan singkatannya yaitu: T.S.M. Di dalam praktek T.S.M ini seseorang diharuskan untuk mempassivekan ego dan pikirannya atau di dalam term ilmu Jiwa “meniadakan fungsi Das Es (jiwa tak sadar) dan Das Ich (jiwa sadar), sehingga lapisan jiwa satu-satunya yang berfungsi di dalam T.S.M (dan pada hakekatnya di dalam shalat demikian) adalah Das Uber Ich (bawah sadar)”.</p> <p>Apabila yang digaris bawahi di atas itu dapat berlangsung secara baik dan semestinya, maka akan tercapailah sesuatu yang di dalam term ilmu Jiwa disebut dengan “befrijding, verlosing, hypnosn, hypnossa” atau “trans” tersebut dikenal dengan “khusyu’”. Di dalam suasana trans ini baik di dalam T.S.M dan utama lagi di dalam shalat dapat terjadi berbagai-bagai keajaiban antara lain:</p> <p>3.1. Clair Voyance —-> Kemampuan melihat sebuah object (sasaran) yang jaraknya ribuan bahkan ratusan ribu mil dari tempat dimana seseorang menegakkan shalat atau melakukan T.S.M.</p> <p>3.2. Helderzienhorn–>Kemampuan mendengarkan suara (percakapan) dari orang atau benda yang berada pada jarak ribuan atau ratusan ribu mil dari tempat dimana seseorang bershalat atau melakukan T.S.M.</p> <p>3.3. Levitation——–>Kemampuan untuk berpindah dari tempat menegakkan shalat ke suatu tempat yang secara biasa tiada terjangkau tanpa mempergunakan kendaraan tertentu, seperti Kuda, Mobil, Kapal Laut, Kereta Api, Pesawat Udara dan lain-lain sebagainya.</p> <p>Daya jangkau “Levitation” ini bisa mencapai puluhan ribu mil dalam waktu sekejap mata. Yang paling sering memperlihatkan kemampuan Levitasi ini adalah para “Yogi” (Ahli dalam ilmu Yoga), tetapi tak pula jarang dan tak pula kurang jumlahnya Alim Ulama Ahli Hikmat yang melampaui “Levitation” ini.</p> <p>Demikianlah sering kita mendengarkan betapa seorang Alim, Ahli Hikmat terlihat di Medan dan di Ujung Pandang pada waktu yang berbeda detik saja. Sesungguhnya amat dalam dan luaslah kandungan yang tersirat di balik kesederhanaan ucapan-ucapan dan gerakan-gerakan yang dilakukan di dalam shalat, asal saja orang benar-benar untuk mendalami dan menghayatinya.</p> <p>Mencapai kemampuan-kemampuan yang bersipat Methaphysis ini, seseorang dipujikan untuk memperbanyak zikir kepada Allah swt, dengan senantiasa mengadakan Riyadhah (Latihan-latihan) untuk kemudian bila sudah terlatih baik, dipujikan lagi untuk menambah amal ibadahnya terutama dengan Shalat malam (Shalat Tahajjud).</p> <p>Jikalau seorang Yogi dapat melakukan Levitasi, salahkah bila seorang Muslim mempunyai Kasyaf? Dan jikalau Muslim sudah mampu untuk mencapai ketiga macam aspect Methaphysis dari Sholat yang disebutkan di atas dengan sendirinya sangat mudahlah memahami (tanpa mengungkapkannya kepada orang lain), bagaimana Isra’ Mi’raj Rasulullah Nabi Besar Muhammad saw dapat terjadi.</p> <p>Sampai kepada pembahasan para Psychology dan Methaphysica ini berakhirlah pula pembahasan kita terhadap aspect kedua dari peristiwa Isra’ Mi’rajnya Rasulullah saw yakni Aspect Amal dan Ibadah.</p> <p><strong>C.ASPEK IMAN DARI PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ NABI BESAR MUHAMMAD SAW.</strong></p> <p>Di dalam Tarikh (Ilmu tentang perjalanan hidup dan perjuangan Rasulullah, Nabi Muhammad saw) hampir seluruh Ulama sependapat bahwa, peristiwa Isra’ Mi’raj itu terjadi pada tahun ke XII atau ke XIII dari pengangkatan beliau menjadi Nabi dan Rasul Allah.</p> <p>Mendahului Isra’ Mi’raj tersebut kehidupan Rasulullah ditandai dan didapati dengan amal ibadah serta jihad di dalam melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangannya. Ketekunan amal ibadah yang tiada tara dan tolak bandingnya sepanjang masa itu adalah semata-mata merupakan realisasi dan manifestasi dari kesaksian (syahadat) beliau kepada Allah swt sebagai Al Khaliq, Sang Pencipta segalanya, yang kemudian karena kemantapan kesaksiannya itu menyebabkan beliau beroleh kehormatan untuk diangkat menjadi Nabi dan Rasul Allah.</p> <p>Kepatuhan beliau di dalam melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah kepadanya dan menjauhkan diri dari apa yang dilarang-Nya kepadanya itulah yang antara lain yang menyebabkan ia diberi kehormatan oleh Allah untuk beroleh anugerah yang hanya beberapa orang Nabi dan Rasul saja yang dianugerahi oleh Allah swt untuk mengalaminya yakni “Perjalanan Antariksa” yang di dalam bahasa Arab disebut “Isra’ Mi’raj”.</p> <p>Para Nabi/Rasul yang mengalami perjalanan antariksa itu adalah sebagai berikut:</p> <p>1. Nabi Adam as dari planet terluar dari tatasurya kita ini atau planet ketujuh disebelah luar planet Bumi ke planet Bumi dan tak kembali lagi.</p> <p>2. Nabi Ibrahim as dari planet Bumi ke planet terluar dar tatasurya kita atua planet ketujuh sebelah luar planet Bumi (Sidratul Muntaha’) pergi pulang.</p> <p>3. Nabi Isa’ as dari planet Bumi ke planet kedua sebelah luar planet Bumi atau planet keenam dari tatasurya kita yaitu Jupiter dan belum kembali lagi sampai sekarang.</p> <p>4. Rasulullah, Nabi Besar kita Muhammad saw dari planet Bumi ke planet terluar dari tatasurya kita atau planet ketujuh sebelah luar dari planet Bumi (Sidratul Muntaha’) mengikuti jejak dari kakeknya yaitu Ibrahim as.</p> <p>Alangkah besarnya rahmat dan nikmat Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang terhadap hamba-hambanya yang mematuhi dan menyembahnya secara hanief dan muslim, suci bersih, ikhlas dan pasrah. Jaminan Allah kepada hamba-hamba-Nya ditemukan pada banyak ayat-ayat di dalam kitab suci Al Qur’an antara lain yang tercantum dalam surah Al Baqarah ayat 112 sebagai berikut:</p> <p>Yg artinya: Sungguh benarlah bahwa terhadap mereka yang ber-Islam kepada Allah dan berbuat kebajikan, tiadalah alas an untuk merasa takut atau gentar dan tak pula merasa cemas dan duka.</p> <p>Mengakhiri pembahasan terhadap ketiga aspek utama dari peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah Nabi Besar Muhammad saw yakni Aspek Ilmu, Aspek Amal dan Ibadah serta Aspek ke-Imanan; perhatikanlah berikut ini pesan-pesan beliau kepada kita mengenai ketiga aspek tersebut sebagai berikut:<br />1. Aspek Ilmu:<br />Man Araadad-Dun’yaa Fa-alaihi bil-Ilmi, wa-man Araadal Akhirata, Fa-alaihi bil-Ilmi; wa-man Araada humaa, Fa-alaihi bil-Ilmi.<br />Terjemah bebas:<br />Barang siapa yang menghendaki keterampilan dan kemenangan di dunia, hendaklah ia menguasai ilmu pengetahuan, dan barangsiapa yang menginginkan keterampilan dan kemenangan di Akhirat kelak, hendaklah ia menguasai ilmu pengetahuan; dan mereka yangmenginginkan kemenangan dunia dan mendambakan kemenangan akhirat hendaklah pula menguasai ilmu pengetahuan.</p> <p>2. Aspek Amal dan Ibadah:<br />Ash-Shalaatu Imaadu-ddiin; fa-man Aqaamahaa faqad Aqaamad-diin; wa-man tarakahaa faqad Hadamad-ddiin.<br />Terjemah bebas:<br />Shalat itu adalah bagaikan tiang pancang (pondasi) Ad-Dinul Islamiyah, maka barangsiapa yang menegakkan shalat, ia seolah-olah telah merampungkan bangunan Islam, dan mereka yang meninggalkan shalat, ia-pun telah pula seolah-olah telah mengobrak-abrik/meruntuhkan bangunan Islam.</p> <p>3. Aspek Keimanan.<br />Qul Aa’mantu Billah Tsummas-taqim.<br />Terjemah bebas:<br />Katakan sajalah bahwa aku telah beriman kepada Allah, kemudian konsekwenlah (buktikanlah ucapanmu itu dengan melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.</p> <p>Semoga uraian yang sederhana ini bermanfaat adanya.</p> <p><em>Disadur dr ceramah: Drs. Dachlan Salim di hadapan Keluarga besar IKAMI Sulsel Cabang Ciputat.</em></p> </div>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-80498392944914149202010-03-26T02:41:00.000+07:002010-03-26T03:10:54.214+07:00Ketika Mistik Menjadi Ilmiah<p><em>Alif Laam Miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.</em> (Q.S. Al Baqarah 2: 1-3)</p> <p><a rel="lightbox" title="aura_cakra.jpg" class="imagelink" href="http://eepinside.com/wp-content/uploads/2006/06/aura_cakra.jpg"><img alt="aura_cakra.jpg" id="image171" style="float: left; margin-right: 5px;" src="http://eepinside.com/wp-content/uploads/2006/06/aura_cakra.thumbnail.jpg" /></a>Islam sudah sejak awal menetapkan bahwa percaya pada yang gaib adalah syarat pertama menjadi seorang yang bertakwa. “Alladzina yu’minunaa bil ghaibi”. Baru setelaah itu dilanjutkan dengan menegakan shalat, ”wayuqimunas-sholata,” dan seterusnya. Ada banyak pengertian tentang istilah ‘gaib’. Al Qurthuby menjelaskan, al ghaibi secara bahasa adalah segala sesuatu yang tidak terlihat oleh pandangan.</p> <p><span id="more-172"></span>Sedangkan al ghaibi dalam surat Al-Baqarah tadi adalah semua berita dari Rasulullah saw, yang tidak tercerna akal, seperti tanda-tanda kiamat, siksa kubur, hidup seteleh mati, dan hari kiamat. Rabi’ ibn Anas menambahkannya dengan Allah, malaikat-malaikat, dan rasul-rasul. Ada yang mengatakan al ghaib adalah Al Quran.</p> <p>Ilmu gaib hanya millik Allah, ini diambil dari surat Al An’am 6:59: “Dan pada-Nya kunci-kunci kegaiban yang tidak diketahui kecuali oleh-Nya.”<br />Dalam menafsir ayat tadi Al Qurthuby mensitir hadist Bukhari dan Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Kunci-kunci kegaiban ada lima, tidak ada yang tahu kecuali Allah; yaitu jenis kelamin janin dalam rahim, apa yang akan dikerjakan besok, kapan turunnya hujan, di bumi mana seseorang akan mati dan kapan terjadinya kiamat.”</p> <p>Dua di antaranya sudah bisa diketahui dengan teknologi. USG bisa mellihat kelamin bayi dikandungan denngan ketepatan semakin akurat. Satelit dan ilmu meteorology juga semakin bisa diandalkan untuk peramalan cuaca. Jadi, semakin tidak gaib lagi. Tiga lagi yang masih dikategorikan gaib. Tetapi mungkin saja kelak bisa diketahui. Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir The Holy Quran mencoba mengartikan al ghaibi dengan <em>“unseen”</em>, yang tidak terllihat.</p> <p>Ada hal-hal gaib di masa lalu yang kini telah menjadi hal bias sehari-hari. Telepon genggam, teleconferencing, penerbangan antar benua, satelit cuaca, robot, teknologi laser, adalah mukjizat kalau zaman dulu. Tetapi masih banyak hal-hal aneh, gaib yang masih tetap misterius tanpa bisa dijelaskan secara empirisme rasional. Para pendeta budha di Tibet yang melayang 50cm di udara ketika bersemedi. Dukun Voodoo Afrika yang menusuk boneka dengan jarum, bisa membuat menjerit orang diseberang lautan. Tukang santet yang mengirim baskom ke perut musuhnya dan praktik-praktik gaib diberbagai pelosok dunia memperagakan hal-hal yang tidak bisa dipahami akal saat ini.</p> <p>Oleh karena tidaak bisa dimasukan kedalam cabang-cabang ilmu pengetahuan normal yang ada, disebut paranormal. Peter Lorie dan Said Murray Clark, dua orang futurologist, meramalkan dalam bukunya <a target="_blank" href="http://www.amazon.com/gp/product/0385261322/sr=1-1/qid=1150282464/ref=pd_bbs_1/103-3843501-3999001?%5Fencoding=UTF8&s=books">History of The Future</a>, bahwa 600 tahun kedepan, pada tahun 2600, manusia akan mengadopsi mistik dan magic sebagai suatu realita, dan merupakan sisi lain dari gejala ilmiah dalam kehidupan di alam ini. Ilmu tentang ini akan disebut magicology,miracology, dan divinology yang berdampingan dengan ilmu pengetahuan.</p> <p>Kecendeerungan kearah sana sudah berlangsung selama ini. Ada penelitian tentanng Extra Sensory Perception(ESP) yang mendalami penelitian tentang kemampuan mengetahui benda di ruang lain hanya dengan “merasa”. Ada ilmu telepati yang menelusuri kemampuan berkomunikasi tanpa alat. Ada ilmu telekinetik yang bisa membengkokan garpu dari jarak jauh.</p> <p>Manusia akan menyadari bahwa tidak semua benda dan proses harus berprilaku sesuai dengan ilmu pengetahuan yang baku. Keutamaan ilmu pengetahuan dalam islam tidak hanya merujuk pada sains dan teknologi modern saja, tetapi meliputi ilmu dalam segala dimensi yang sudah maupun belum ditemukan. Namun saat ini kita sudah bisa bersyukur karena beberapa hal ajaib dan mistik bisa mulai dijelaskan secara ilmiah.</p> <p>Prof. Ir. Lilik Hendrajaya, Msc Ph.D., mantan rektor ITB berhasil menjelaskan teori ilmu fisika tentang fenomena penumpukan energi melalui proses pernafasan. Tenaga yang didapat dengan menahan nafas bisa disalurkan secara ajaib membuat musuh terpental tanpa disentuh. Tenaga itu juga bisa dipakai mendiagnosa penyakit melalui telepon.</p> <p>Banyak orang mengira itu adalah ilmu gaib, mistik, dan meminta bantuan JIN, tetapi Prof. Ir. Lilik Hendrajaya menguraikan bahwa darah manusia tersusun dari atom oksigen (O2) dan atom besi (Fe). Pada waktu bernafas biasa, oksigen jumlahnya berlimpah dalam paru-paru dan molekul darah dengan mudah menyerapnya tanpa melakukan pengaturan apa-apa. Tetapi berangsur-angsur berkurang diserap oleh darah yang terus mengalir.</p> <p>Supaya tetap mendapatkan kadar oksigen sejumlah yang diperlukan, molekul darah (hemoglobin) mengatur diri, “berbaris”, secara serial dengan urutan: atom besi(Fe) – rantai protein – atom besi(Fe) – rantai protein, dst. Akibatnya darah dalam pembuluh darah akan membentuk barisan simetris. Posisi ini akan memudahkan proses pengikatan oksigen dan oksidasi. Atom besi – yang bersifat paramagnetic dan ferromagnetic dalam molekul hemoglobin yang tersusun simetris tadi, membuat darah menjadi bersifat magnetic teratur atau disebut <u>terpolarisasi magnetic</u>.</p> <p>Fenomena yang dihasilkan antara lain:</p> <ol><li>Tubuh manusia menjadi mengeluarkan medan magnet dan memilliki dua kutub; kutub utara dan kutub selatan.</li><li>Darah bermagnet yang mengalir menimbulkan medan magnet yang dinamik, yaitu memancarkan gelombang electromagnet.</li></ol> <p>Pancaran medan magnet dari tubuh orang tadi akan berinteraksi dengan medan magnet bumi, maupun dengan medan magnet yang berasal dari orang lain. Selanjutnya jika dua kutub yang terpancar searah dengan magnet luar, orang pemancar tadi akan terdorong maju atau ke belakang. Sedangkan jika membentuk sudut dengan arah medan magnet luar, orang pemancar tadi akan berputar.</p> <p>Medan magnet yang dipancarkan bisa menginduksi, mengimbas orang lain, sehingga tampak seperti menyedot atau memutar tubuh orang lain tanpa menyentuhnya. Hal ini juga yang terjadi pada praktik penyembuhan orang lain. Pancaran gelombang elektromagnet dari tubuh seseorang yang darahnya terpolarisasi, menghasilkan pancaran tenaga (panas) dan <strong>aura</strong>.</p> <p>Pancaran ini dapat di “lihat” oleh orang lain melalui suatu tuning interferensi atau resonansi dari dua gelombang yang berasal dari kedua orang tadi ketika frekuensinya sama. Interferensi ini menjadi jalan masuknya informasi antarkedua orang tadi. Bila jaraknya jauh, disebut telepati.</p> <p>Sedangkan fenomena biologis akibat terpolarisasinya darah antara lain:</p> <ol><li>Darah yang molekulnya teratur, terpolarisasi, akan mudah dioksidasi, dibersihkan dari sel-sel asing dan sel-sel organ tubuh yang rusak akan mudah dibangun kembali dengan sari makanan yang dibawa oleh darah. Ini berarti lancarnya metabolisme. Darah yang tidak terpolarisasi, susunannya tidak teratur dan disela-selanya sering bersarang sel-sel asing, bakteri,virus hingga sukar dioksidasi.</li><li>Debu elektrostastik dari luar tubuh, terutama debu virus atau kuman penyakit akan terlempar sebelum menyentuh tubuh, karena ditolak oleh medan magnet tubuh.</li></ol> <p>Secara fisika, suatu medan magnet terpolarisasi yang mengandung energi dan informasi dapat disimpan dalam zat yang juga magnetic. Contohnya penyimpanan data dalam pita kaset musik, dan disket computer. Penyimpanan tenaga dalam dapat bersifat sementara atau permanent. Prosesnya berlangsung dengan jalan pengimbasan pada zat magnetic melalui kekuatan pikiran. Adapun zat yang magnetic yang tepat untuk medium penyimpanan antara lain oksigen, darah, tanah liat, kristal, logam kelompok besi, kumparan logam (solenoid) dan air (H2O). Ternyata dalam Al Quran, zat-zat tadi memang sering disebut. Al hawa, ad-damu, al hadid, dan al ma-u. Sayang selama ini kita kurang tanggap.</p> <p>Teori tadi menjelaskan tentang khasiat air yang “diisi” doa untuk diminum orang lain. Doa pada hakikatnya adalah informasi, pesan, energi yang disimpan ke dalam air dialamatkan khusus pada orang tertentu. Bagi orang lain bila meminumnya tidak akan berpengaruh apa-apa. Ini mengingatkan kita kepada sabda Rasulullah saw. Bahwa air zamzam itu berkhasiat sesuai niat maksud si peminumnya. Teori tadi juga menjelaskan fenomena keris pusaka dari besi yang tampak “sakti” karena diisi pesan oleh pembuatnya melalui ritual yang khusus.</p> <p>Surat Al Hadid (besi) harus menjadi inspirasi penelitian soal kegaiban senjata-senjata pusaka selama ini. Demikian juga surat Al Hijr (batu), harus mendorong penelitian batu sebagai medium. Batu piramida yan berusia 5000 tahun, batu-batu candi, batu menhir dan megalit yang berumur ribuan tahun. Struktur ferromagnetic membuat mereka menyimpan “pesan” tertentu. Sehingga bisa berimbas pada pori-pori dan bulu halus manusia. Fenomena ini yang lazim disebut “merinding’ atau berdiri bulu roma.</p> <p>Koran Republika 9 Maret 2004 (sayang republika.co.id sudah tidak menyimpan arsipnya) memuat berita tentang gunung batu bermagnet. Di luar kota Madinah pada jarak 60km ada dataran tinggi dikelilingi batu yang berwarna kemerahan bernama daerah Alkhlail. Orang naik mobil dijalanan yang menurun curam disana, lalu persnelling dinolkan, mobil akan berbalik berjalan mundur ke atas tanjakan sendiri tanpa menginjak gas, sampai kecepatan 40km per jam. Ini adalah fenomena magnet. Daya tarik menarik dan tolak menolak antara pemusatan magnet di dalam gunung batu dan logam di mobil itu yang membuatnya berjalan sendiri menanjak. Atau sebaliknya menahan laju mobil, atau membelokan arah setir. Gejala ini sering terjadi di daerah “angker” sehingga sering berakibat kecelakaan.</p> <p>Orang-orang menganggap ada penunggunya dan menjadi musyrik dengan memberi sesajen atau melempar rokok. Menurut Ali bin Abi Thalib r.a., Hajar Aswad kelak di hari kiamat akan diberi mulut dan lidah, dan akan bersaksi bagi orang yang pernah menciumnya. Kabah juga tersusun dari batu-batu purba yang menyerap energi keimanan orang-orang yang bertawaf mengelilinginya. Batu-batu Kabah juga menampung kiriman arus energi jarak jauh dari semua shalat mennghadap kearahnya. Akumulasi energi tadi menjadi kekuatan yang dahsyat menyalurkan setiap “pesan” berupa doa sehingga lebih cepat sampai ke ‘arsy di langit.</p> <p>Kisah tentang batu penggilingan Siti fatimah r.a. yang menangis ketika tidak dipergunakan lagi oleh putri Rasulullah saw. Ada juga ayat Al Baqarah ayat 24 yang menyebutkan bahwa ada batu yang masuk neraka, “Maka jika kamu tidak membuat(nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kaafir.”</p> <p>Ada hadist yang menyebutkan, setan berjalan melalui jalan darah. Semua itu adalah isyarat yang perlu diteliti lebih lanjut tentang fungsi benda-benda tadi sebagai medium penyimpan pesan yang efektif. Penemuan Prof. Lilik tadi membuat kita tersentak. Betapa tipisnya batas antara gaib dan ilmiah. Kita harus terus-menerus berusaha memecahkan rahasia-rahasia kejadian ajaib secara ilmiah untuk menyelamatkan aqidah. Namun sekaligus juga tidak boleh mengingkari adanya jalur berdimensi lain yang memanng diciptakan Allah dialam ini.</p><p style="font-style: italic;"><strong>Penjelasan ilmuwan mengenai takhyul Lumrahnya, seorang ilmuwan adalah orang berpikir jernih, memberi penjelasan ilmiah, masuk akal dan seterusnya. Seorang ilmuwan tidak akan menyampaikan sesuatu yang tidak masuk akal, hal-hal di luar nalar. Takh(a)yul, kekuatan gaib, ilmu sihir, firasat, telepati, dll. dianggap banyak orang dan juga banyak ilmuwan sebagai omong kosong.</strong></p> <p>Cukup mencengangkan adalah ada ilmuwan-ilmuwan barat yang mencari penjelasan mengenai takh(a)yul, kekuatan gaib, mistik dan telepati. Dua diantara mereka adalah Professor Bruce Hood, dari Bristol Cognitive Development Centre dan Dr. Rupert Sheldrake, seorang ahli biologi dan penulis.<br /><strong><br />Professor Bruce Hood</strong><br />Sebagai seorang ilmuwan prof. Bruce Hood mencari berbagai penjelasan untuk antara lain gejala takhyul dan kekuatan gaib. Sementara kalangan menganggap penjelasan Dr. Bruce Hood dari Bristol Cognitive Development Centre tidak masuk akal. Takh(a)yul sering diucapkan orang dengan nada negatif, maksud yang tersirat adalah 'akh itu kan omong kosong'. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta takh(a)yul adalah hanya khayal belaka; sesuatu yang hanya di angan-angan saja. Sebagai contoh disebut dewa-dewa dan hantu. Menurut Professor B. Hood, manusia selalu mencari penjelasan. Juga untuk hal-hal yang tidak tampak. Walaupun manusia bisa menggunakan akal sehat, kemampuan percaya pada hal-hal yang tidak tampak bermanfaat. Hal ini membuat orang bisa memahami arti-arti yang lebih dalam; bisa sampai pada taraf spiritual, bisa menempatkan pengertian cinta dan benci.</p> <p><strong>Manusia Mencari Penjelasan</strong><br />Professor B. Hood melakukan sebuah percobaan di muka sejumlah orang yang mendengarkan uraiannya. Ia membawa sebuah pena dan sehelai baju bekas. Pena itu itu adalah pena bekas Einstein. Semua orang menganggap pena itu istimewa. Ingin menyentuhnya ada juga yang ingin memilikinya. Lalu ia bertanya apakah ada yang mau mengenakan baju bekas yang ia bawa. Ada yang mau, ada yang tidak. Lalu kalau ditanya yang bersedia mengenakan baju itu akan diberi imbalan 10 dollar, maka bertambah banyak yang bersedia. Namun ketika dikatakan baju bekas itu dulu adalah milik seorang pembunuh sadis, semua orang tidak sudi mengenakan baju tadi. Kesimpulan apa yang bisa didapat dari reaksi orang? Seolah-olah kehebatan Einstein ada di pena tadi, dan kejahatan di pembunuh menempel pada baju tersebut. Ada proses di otak manusia yang menyebabkan hal itu.<br /><strong><br />Dr. Rupert Sheldrake</strong><br />Anda sedang di rantau, ingat pada ayah Anda, tiba-tiba telepon berdering. Eh tahu-tahu itu ayah. Pernahkah Anda mengalami hal itu? Menurut Dr. Rupert Sheldrake, seorang ahli biologi dan penulis dari Inggris, 80% orang, mungkin lebih, pernah mengalami hal serupa itu. Kejadian seperti ini disebut telepati, ini berasal dari bahasa Yunani. Tele artinya jauh, pati artinya perasaan. Perasaan jarak jauh. Kejadian seperti diatas itu menurut para penentang Dr. R. Sheldrake adalah kebetulan. Yang diingat hanya kalau hal itu terjadi, tapi berapa juta kali orang ingat si A, tapi si A tidak menelpon. Hal itu tidak dicatat.</p> <p><strong>Extra-sensory perception</strong><br />Telepati merupakan bagian dari ESP (Extra-sensory perception ). Ia bukan orang pertama yang mempelajari gejala ini. Sampai sekarang masih banyak kalangan menganggap telepati bukan wilayah bagi para ilmuwan. Dr. R. Sheldrake yakin ini bukan kebetulan, hanya yang harus dicari sekarang adalah lebih banyak pembuktian. Ia melakukan percobaan. Misalnya si A harus menyebut 4 nama orang yang akrab dengannya. Lalu satu diantara ke empat orang itu diminta untuk menelpon si A. Sebelum angkat telpon dia harus mengatakan siapa diantara 4 orang tadi yang menelponnya. Kemungkinan ia benar adalah 25%. Ia bisa juga menerka saja. Namun dari percobaan itu menurut Sheldrake prosentase kebenarannya mencapai 45%. Baginya itu lebih dari kebetulan.Wallahu A’lam</p>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-81261407438545499342010-03-26T02:08:00.000+07:002010-03-26T02:15:10.173+07:00Metafisika<p><b>Metafisika</b> (Bahasa Yunani: <i>μετά (meta)</i> = "setelah atau di balik", <i>φύσικα (phúsika)</i> = "hal-hal di alam") adalah cabang fisafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek (fisik) di dunia. Metafisika adalah studi kesadaran atau realitas. Metafisika mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah sumber dari suatu realitas? Apakah Tuhan ada? Apa tempat manusia di dalam semesta?</p> <p>Cabang utama metafisika adalahOntologi, studi mengenai kategorisasi benda-benda di alam dan hubungan antara satu dan lainnya. Ahli metafisika juga berupaya memperjelas pemikiran-pemikiran manusia mengenai dunia, termasuk keberadaan,kebendaan,sifat,ruang,waktu,hubungan sebab akibat, dan kemungkinan,</p> <p>Penggunaan istilah "metafisika" telah berkembang untuk merujuk pada "hal-hal yang di luar dunia fisik". "Toko buku metafisika", sebagai contoh, bukanlah menjual buku mengenai ontologi, melainkan lebih kepada buku-buku mengenai ilmughaib,pengobatan alternatif, dan hal-hal sejenisnya.</p> <p>Beberapa Tafsiran Metafisika Dalam menafsirkan hal ini, manusia mempunyai beberapa pendapat mengenai tafsiran metafisika. Tafsiran yang pertama yang dikemukakan oleh manusia terhadap alam ini adalah bahwa terdapat hal-hal gaib (supernatural)dan hal-hal tersebut bersifat lebih tinggi atau lebih kuasa dibandingkan dengan alam yang nyata. Pemikiran seperti ini disebut pemikiran supernaturalisme. Dari sini lahir tafsiran-tafsiran cabang misalnya animisme. Selain paham di atas, ada juga paham yang disebut paham naturalisme. paham ini amat bertentangan dengan paham supernaturalisme. Paham naturalisme menganggap bahwa gejala-gejala alam tidak disebabkan oleh hal-hal yang bersifat gaib, melainkan karena kekuatan yang terdapat dalam itu sendiri,yang dapat dipelajari dan dapat diketahui. Orang-orang yang menganut paham naturalisme ini beranggapan seperti itu karena standar kebenaran yang mereka gunakan hanyalah logika akal semata, sehingga mereka mereka menolak keberadaan hal-hal yang bersifat gaib itu. Dari paham naturalisme ini juga muncul paham materialisme yang menganggap bahwa alam semesta dan manusia berasal dari materi. Salah satu pencetusnya ialah Democritus (460-370 S.M). Adapun bagi mereka yang mencoba mempelajari mengenai makhluk hidup. Timbul dua tafsiran yang masing saling bertentangan yakni paham mekanistik dan paham vitalistik. Kaum mekanistik melihat gejala alam (termasuk makhluk hidup) hanya merupakan gejala kimia-fisika semata. Sedangkan bagi kaum vitalistik hidup adalah sesuatu yang unik yang berbeda secara substansif dengan hanya sekedar gejala kimia-fisika semata. Berbeda halnya dengan telaah mengenai akal dan pikiran, dalam hal ini ada dua tafsiran yang juga saling berbeda satu sama lain. Yakni paham monoistik dan dualistik. sudah merupakan aksioma bahwa proses berpikir manusia menghasilkan pengetahuan tentang zat (objek) yang ditelaahnya. Dari sini aliran monoistik mempunyai pendapat yang tidak membedakan antara pikiran dan zat.keduanya (pikiran dan zat) hanya berbeda dalam gejala disebabkan proses yang berlainan namun mempunyai subtansi yang sama. Pendapat ini ditolak oleh kaum yang menganut paham dualistik. Dalam metafisika, penafsiran dualistik membedakan antara zat dan kesadaran (pikiran) yang bagi mereka berbeda secara substansif. Aliran ini berpendapat bahwa yang ditangkap oleh pikiran adalah bersifat mental. Maka yang bersifat nyata adalah pikiran, sebab dengan berpikirlah maka sesuatu itu lantas ada.<span style="font-size:78%;">(Dari Wikipedia bahasa Indonesia)</span></p>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-5028811315867618662010-03-26T01:10:00.000+07:002010-03-26T03:04:55.239+07:00Rahasia Energi Nur Illahi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYNakVPEQDh2jbwI65-lOiErJAx64yVorE-2aC5WFpktGaKwe8MeNHbXs1uVksY1zvdelHniCpFuE46vT5ndK-Bpi3ZuyBQ2MBJMAguvFDs3RT0YhXP8drVjPOggDkDh0ghDe1g3ns8U0/s1600/images_12.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 135px; height: 128px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYNakVPEQDh2jbwI65-lOiErJAx64yVorE-2aC5WFpktGaKwe8MeNHbXs1uVksY1zvdelHniCpFuE46vT5ndK-Bpi3ZuyBQ2MBJMAguvFDs3RT0YhXP8drVjPOggDkDh0ghDe1g3ns8U0/s200/images_12.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5452640080510496642" border="0" /></a><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">Allah menciptakan manusia bermula dari sebutir sel, kemudian sel itu membelah diri menjadi dua, empat, delapan, enam belas, tigapuluh dua……</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US"> </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">dan terus hingga jumlahnya menjadi milyaran. Allah memciptakan tubuh manusia dari kumpulan milyaran</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US"> </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">sel yang hidup. Setiap saat ada sel yang rusak dan<span> </span>mati kemudian digantikan dengan sel baru yang sehat dan segar. Sepanjang kehidupan<span> </span>kita akan terus menerus terjadi <span> </span>proses penggatian sel yang rusak dengan sel baru yang segar. Jika proses pergantian sel yang rusak dan mati ini terganggu maka tubuh kita akan menjadi sakit,</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US"> </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">tubuh akan dipenuhi dengan sel yang rusak dan mati.</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US"> </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">Apabila <span> </span>proses ini terus berlanjut dan proses penggantian sel yang rusak dengan<span> </span>sel baru terhalang atau berhenti</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US"> </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">sama sekali, maka tubuh akan menjadi rusak dan berlanjut dengan datangnya kematian. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves> <w:trackformatting> <w:punctuationkerning> <w:validateagainstschemas> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf> <w:lidthemeother>IN</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables> <w:snaptogridincell> <w:wraptextwithpunct> <w:useasianbreakrules> <w:dontgrowautofit> <w:splitpgbreakandparamark> <w:dontvertaligncellwithsp> <w:dontbreakconstrainedforcedtables> <w:dontvertalignintxbx> <w:word11kerningpairs> <w:cachedcolbalance> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val=" "> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--> <!--[if gte mso 10]><br /> <mce:style><! /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} --></p> <p><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">Sel tubuh yang sehat dan kuat akan membentuk tubuh yang sehat dan kuat<span> </span>demikian pula sel tubuh yang sakit, lemah dan rusak akan membentuk tubuh yang lemah dan berpenyakitan. Untuk menjamin tubuh tetap sehat dan bugar kita harus menjamin bahwa proses penggantian sel yang lemah dan rusak atau mati didalam tubuh kita dengan sel baru yang sehat dan segar tetap berjalan dengan baik sepanjang masa. Sel yang sehat dan kuat mampu mengalahkan berbagai penyakit yang datang menyerang tubuh, dan menjaga agar organ tubuh tetap berfungsi dengan baik. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">Tubuh yang memiliki sel lemah sangat rentan terhadap serangan berbagai penyakit degeneratif seperti darah tinggi, kolesterol, diabetes, gagal jantung, gagal ginjal, gangguan lambung, rematik, asam urat<span> </span>dan lain sebagainya. Tubuh juga sangat rentan terhadap serangan penyakit tumor, kanker, HIV dan penyakit harian seperti migrain, flu, batuk, letih, lesuh, tidak bergairah, dan cepat capek. Sel tubuh yang sehat dan kuat mampu mengatasi serangan berbagai penyakit seperti tersebut diatas. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">Setiap sel hidup yang ada<span> </span>didalam tubuh kita memiliki energi yang disebut energi sel. Kuat tidaknya energi sel<span> </span>yang tersimpan didalam setiap</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US"> </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">sel menjadi tolok ukur bagi sehat atau tidaknya sel tubuh kita. Energi sel bisa dibangkitkan dan dipelihara dengan latihan tertentu. Guru Mufid seorang pakar Energi sel yang membuka sekolah informal pelatihan energi sel di Jogyakarta menjelaskan bahwa ada tiga cara untuk membangkitkan dan merawat energi sel didalam tubuh kita yaitu dengan latihan olah nafas (Daya </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" >P</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">rana), menyerap energi alam (Reiki)</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US"> </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">dan melakukan amalan ilmu hikmah seperti puasa, wirid dan lain sebagainya. Dengan menggabungkan ketiga metode tersebut kita bisa membangkitkan dan merawat energi sel yang tersimpan dalam setiap sel tubuh kita dan mempercepat proses penggatian sel yang rusak atau<span> </span>mati dengan sel baru yang kuat, sehat dan segar. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">Berbagai penyakit yang diderita manusia umumnya terjadi karena kekagagalan</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US"> </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" >t</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">ubuh dalam mengatisipasi berbagai penyakit dan virus yang datang menyerang. Penyakit juga bisa muncul akibat kekacauan metabolisme tubuh, kegagalan fungsi organ tubuh seperti jantung, liver, ginjal, lambung, pankreas dan munculnya sel liar seperti kanker dan tumor.<span> </span>Jika tubuh terlanjur mendapat serangan berbagai penyakit diatas efek penyakit tersebut bisa dikurangi bahkan disembuhkan dengan menggunakan energi sel yang dibangkitkan didalam tubuh setiap orang. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">Ada beberapa faktor yang amat berpengaruh terhadap energi sel didalam tubuh manusia antara lain fikiran dan perasaan, pola isirahat, pola makan, dan olah raga yang teratur. Berfikir dan merasa positip akan membangkitkan energi positip pada sel, berfikir dan merasa negatip akan menimbulkan kerusakan, kelemahan dan berakhir dengan matinya sel tersebut hal ini disebut juga sebagai munculnya energi negatif pada sel. Fikiran dan perasaan negatif antara lain merasa sedih, kecewa, dengki, jengkel, menderita, tertekan, terhina, dikucilkan. Fikiran dan perasaan positif antara lain, gembira, puas, ridho, ikhlas, bahagia, mulia dan dihargai, dihormati,<span> </span>dan lain sebagainya. Perhatikan apa fikiran dan perasaan yang menguasai fikiran dan hati anda semua itu akan berpengaruh pada energi yang muncul didalam sel tubuh anda. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves> <w:trackformatting> <w:punctuationkerning> <w:validateagainstschemas> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf> <w:lidthemeother>IN</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables> <w:snaptogridincell> <w:wraptextwithpunct> <w:useasianbreakrules> <w:dontgrowautofit> <w:splitpgbreakandparamark> <w:dontvertaligncellwithsp> <w:dontbreakconstrainedforcedtables> <w:dontvertalignintxbx> <w:word11kerningpairs> <w:cachedcolbalance> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val=" "> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--> <!--[if gte mso 10]><br /> <mce:style><! /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} --></p> <p><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">Istirahat yang cukup, makan secukupnya dan tidak berlebihan diiringi dengan olah raga yang teratur dapat membangkitkan energi posisitip pada biosel. Sebaliknya kurang istirahat, makan tidak teratur dan berlebihan, serta tidak pernah berolah raga dapat menimbulkan kekacauan pada energi Sel. Sehingga sel tubuh menjadi lemah, sakit, rusak dan pada akhirnya akan mati. Seharusnya sel yang mati segera digantikan dengan sel baru yang sehat, kuat dan segar, namun karena sel tubuh yang ada dipenuhi oleh energi negatif maka proses penggantian dengan sel baru <span> </span>berjalan lambat atau malah gagal sama sekali. Jika hal ini dibiarkan terus menerus tubuh akan dipenuhi oleh<span> </span>sel yang rusak dan berbagai penyakit yang mendatangkan rasa tidak nyaman.Banyak cara dilakukan orang untuk mempertahankan dan meningkatkan energi sel didalam tubuh masing masing antara lain dengan latihan olah nafas seperti senam taichi, waitankung, senam tera, meditasi, yoga, Reiki, membaca wirid dzikir, sholat khusuk, tadabbur Qur’an, puasa, dan lain sebagainya. Kondisi fisik yang lemah, sakit-sakitan , tidak memiliki gairah hidup, menggambarkan kondisi sel tubuh yang lemah. Dengan merubah pola fikir, perasaan dan melakukan latihan seperti diatas energi sel akan bangkit dan merubah kondisi fisik menjadi sehat, penuh gairah dan semangat hidup. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size:85%;"><strong><span style="line-height: 150%;font-family:";" lang="EN-US">Membangkitkan energi sel dalam tubuh.</span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">Tubuh manusia terdiri atas unsur fisik (materi) dan ruhani, setiap sel tubuh manusia juga terdiri atas unsur materi dan ruhani . Latihan fisik dan olah nafas akan menguatkan unsur <span> </span>fisik dari sel tubuh manusia, sedang do’a, wirid dan kalimat affirmasi yang dibaca akan menguatkan unsur rohani dari sel tersebut. Dengan menggabung latihan olah nafas, olah fikiran dengan do’a, wirid dan kalimat affirmasi, unsur fisik dan rohani sel tubuh akan menjadi kuat dan memancarkan energi yang disebut energi sel.</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US"> </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">Energi tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">Orang yang memiliki energi sel kuat dan prima insya Allah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap serangan berbagai penyakit,</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US"> </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">dan</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US"> </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri dan orang lain dari berbagai penyakit yang dideritanya. Unsur Fisik atau materi dari energi sel akan musnah bersamaan dengan hancurnya jasad ketik</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" >a </span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">datangnya kematian. Sedangkan <span> </span>unsur rohani dari energi sel ini merupakan Energi Nur Ilahi yang <span> </span>akan tetap abadi mengikuti unsur Ruh manusia yang tetap hidup didalam barzakh, dan padang mahsyar kelak.<span> </span>Energi<span> </span>ini akan terlihat sebagai cahaya yang memancar dari tubuh orang mukmin pada hari berbangkit sebagaimana disebutkan dalam surat At Tahrim ayat 8</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" > :</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" ><img style="width: 369px; height: 202px;" class="aligncenter size-full wp-image-906" title="at-tahrim8" src="http://www.fadhilza.com/wp-content/uploads/2009/12/at-tahrim8.jpg" alt="at-tahrim8" /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><!--[if !mso]><br /> <mce:style><! v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} --></p> <p><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves>false</w:TrackMoves> <w:trackformatting> <w:punctuationkerning> <w:validateagainstschemas> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf> <w:lidthemeother>IN</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables> <w:snaptogridincell> <w:wraptextwithpunct> <w:useasianbreakrules> <w:dontgrowautofit> <w:splitpgbreakandparamark> <w:dontvertaligncellwithsp> <w:dontbreakconstrainedforcedtables> <w:dontvertalignintxbx> <w:word11kerningpairs> <w:cachedcolbalance> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val=" "> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--> <!--[if gte mso 10]><br /> <mce:style><! /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} --></p> <p><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" ><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" spid="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style="'width:366pt;height:195.75pt;visibility:visible;mso-wrap-style:square'"> <v:imagedata src="file:///C:\Users\Sasuke\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif" mce_src="file:///C:\Users\Sasuke\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size:85%;"><strong><span style="line-height: 150%;font-family:";" lang="EN-US">Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; </span></strong><strong><span style="line-height: 150%;font-family:";" lang="EN-US">sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (At Tahrim 8 )<br /></span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size:85%;"><strong><span style="line-height: 150%;font-family:";" lang="EN-US"> </span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">Unsur rohani (spiritual) dari Energi sel<span> </span>merupakan Nur Ilahi yang bersifat kekal dan tetap menyertai Ruh kemanapun ia pergi. Setelah datang kematian Ruh masih terus melanjutkan perjalanan hidupnya dialam barzakh, kemudian pada hari berbangkit akan dikumpulkan dipadang Mahsyar dan setelah dihisab terus melanjutkan perjalananya menyeberangi lautan api Neraka yang amat panas, selanjutnya berdiam di taman syurga<span> </span>yang tinggi, <span> </span>atau akan tetap tinggal didalam api Neraka yang amat panas. Energi Nur Ilahi melindungi orang yang bersangkutan dalam perjalanan panjang tersebut. Itulah energi yang kekal dan abadi sebagaimana disebutkan dalam surat an Nahl ayat<span> </span>96</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" > :</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" ><img style="width: 371px; height: 88px;" class="aligncenter size-full wp-image-907" title="annahl96" src="http://www.fadhilza.com/wp-content/uploads/2009/12/annahl96.jpg" alt="annahl96" /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves> <w:trackformatting> <w:punctuationkerning> <w:validateagainstschemas> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf> <w:lidthemeother>IN</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables> <w:snaptogridincell> <w:wraptextwithpunct> <w:useasianbreakrules> <w:dontgrowautofit> <w:splitpgbreakandparamark> <w:dontvertaligncellwithsp> <w:dontbreakconstrainedforcedtables> <w:dontvertalignintxbx> <w:word11kerningpairs> <w:cachedcolbalance> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val=" "> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--> <!--[if gte mso 10]><br /> <mce:style><! /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} --></p> <p><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size:85%;"><strong><span style="line-height: 150%;font-family:";" lang="EN-US">Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (An Nahl 96)</span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size:85%;"><strong><span style="line-height: 150%;font-family:";" lang="EN-US"> </span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">Guru Mufid seorang pakar kesehatan di Jogyakarta telah menemukan formulasi pelatihan untuk membangkitkan energi sel ini. Beliau menggabungkan metode meditasi<span> </span>olah nafas, Reiki dan, ilmu hikmah yang memanfatkan do’a serta wirid untuk membangkitkan energi tersebut<span> </span>dan menamakan<span> </span>metode tersebut<span> </span>dengan </span><span style="font-size:85%;"><strong><span style="line-height: 150%;font-family:";" lang="EN-US">QUANTUM PSIKOTERAPY ILLAHI. </span></strong></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:85%;" lang="EN-US">Metode ini sangat mudah dipelajari karena sesuai dengan akal sehat, alamiah juga tuntunan agama dan sudah dikenalkan ke masyarakat di Yogya dan sekitarnya sejak <span> </span>tahun 2003. <span> </span>Sampai sekarang sekolah informal olah jiwa <span> </span>dan energi sel <strong>QUANTUM PSIKOTERAPY ILLAHI.</strong> yang belia dirikannya sudah mendidik banyak masyarakat dari berbagai profesi mulai dokter, psikolog, pengacara, ulama, pengusaha, pegawai negeri, dosen, guru, karyawan swasta, mahasiswa hingga anak SMP yang tersebar diberbagai kota di Indonesia. Ilmu ini merupakan inti sari dari 3 ilmu utama dalam dunia metafisik yaitu prana, reiki dan ilmu hikmah. Oleh karena itu sangat cocok dipelajari oleh praktisi keilmuan yang belum menemukan format keilmuannya ,m</span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10;" lang="EN-US"><span style="font-size:85%;">etode ini sangat mudah dipelajari.</span></span></p><blockquote></blockquote><span style="font-style: italic;font-size:100%;" ><span style="font-weight: bold;">WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU</span></span><blockquote></blockquote><span style="font-size:85%;">Di alam syahadah (physical world) ini ada berjenis-jenis wujud energi yang kita kenal. Dalam hirarki kerajaan energi ini yang paling tinggi kedudukannya ialah energi nuklir, yaitu energi yang mengikat proton dalam inti atom supaya tidak lepas berantakan. Yaitu melawan kekuatan gaya elektromaknit yang saling tolak di antara proton yang bermuatan sama. Energi nuklir ini berdegradasi turun pangkat menjadi energi radiasi. Seamsal reaksi thermonuklir dalam proses fusi atom hidrogen menjadi helium di matahari. Empat atom hidrogen berfusi menjadi satu atom helium ditambah radiasi sinar gamma, yang berwujud dua muka, gelombang elektromagnet atau partikel. Sang dua muka ini ditampung oleh zat asysyajaru l-akhdhar (khlorophyl) lalu turun pangkat melalui proses photosynthesis menjadi energi potensial molekuler kimiawi dalam makanan dan bahan bakar. Turun pangkat lagi menjadi energi kalor dalam proses respirasi. Pada sisi lain terdapat pula energi potensial dalam medan gravitasi. Seamsal batu yang dibawah ke atas puncak menara. Kalau dilepas ke bawah energi potensial itu secara berangsur menjadi energi kinetik, dan tertumbuk di lantai beton. Pada waktu itu energi kinetik itu turun pangkat menajdi energi kalor. Jadi energi kalorlah yang paling rendah pangkatnya.<br /><br />Dalam ilmu panas atomistik (atomistische warmte leer) energi kalor ini dikenal dengan energi dalam (internal energy), yaitu bagian dari enthalpy yang dikenal dalam thermodynamica.<br />Apakah ada tataran (level) energi yang lebih tinggi dari energi nuklir? Allah menjadikan manusia fie ahsani taqwiem, sebaik-baik kejadian. Dalam diri manusia tersimpan energi ruhaniyah, yang dalam ilmu tarikat disebut energi batin, dalam dunia persilatan dikenal sebagai energi dalam (lwee kang), dalam dunia magis dikenal dengan mana, wakan, manitou dll. Inilah sumber energi yang dimanfaatkan oleh ahli sirap (hypnosis). Telepathypun termasuk dalam aplikasi energi batin ini, yang disalurkan melintasi jarak. Besar kemungkinan tay lo ie sinkang masuk jenis ini. Tay lo ie sinkang adalah tenaga dalam (lwee kang) yang mengenai seseorang tanpa menyentuhnya. Juga pengobatan dan pencederaan jarak jauh termasuk di sini, yang pertama disebut white magic dan yang kedua disebut black magic, guna-guna.<br /><br />Karena sumber energi level tertinggi ini sumbernya dalam diri manusia, tidak termasuk yang ghaib. Apa pula beberapa praktek penyaluran energi ini telah dapat dideteksi secara eksperimental oleh instrumen. Dalam majalah Fate di Inggeris terbitan Juli 1959, ada sebuah artikel tentang hasil observasi eksperimental dari Mayne R. Coe. Ia berhasil mendeteksi medan energi (field of energy) yang menyelubungi sang penyirap yang sedang mempraktekkan hypnosis. Instrumennya dapat menangkap sinyal elektrostatik yang dipancarkan dari tubuh sang penyirap. Boleh jadi inilah penjelasan rasional tentang orang yang kebal. Yaitu medan energi yang membungkusnya cukup kuat, sehingga dapat berfungsi sebagai rompi anti peluru, dengan pengertian ujung senjata tidak mengenai kulit, ditahan oleh selubung medan energi tersebut.<br /><br />S.J.Turlugin berhasil mendeteksi tenaga yang disalurkan menempuh jarak itu. Ia meletakkan jaringan kawat halus di antara depan mata penyirap dengan di belakang tengkuk yang disirap. Hasilnya? Sirapan tidak dapat menembus tirai itu. Pancaran energi penyirap dapat dibengkokkan arahnya ataupun dipantulkan dengan jaringan kawat halus tersebut. Kesimpulan Turlugin bahwa energi yang dipancarkan itu berupa gelombang elektromagnit yang berfrekwensi tinggi dengan panjang gelombang dalam ukuran millimeter.<br /><br />Pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab, dan mungkin terjawab apakah energi level yang tertinggi dari manusia ini dapat disalurkan melalui gelombang radio ataupun televisi? Ataukah merambat melalui medium yang belum kita kenal? Dapatkah energi ini diserap oleh benda mati kemudian dipancarkan kembali seperti halnya dalam proses fluorscence seperti yang dikenal dalam ilmu fisika? Tidak asing bagi kita semua nomor jam ataupun tulisan dalam papan reklame dapat menyala dalam gelap, itulah yang disebut dengan proses fluorscence. Apakah ini penjelasan tentang kekuatan jimat (talisman, amulete), yaitu semacam proses fluorescence dari tenaga batin yang dipancarkan? Pertanyaan-pertanyyan ini hanya mungkin dapat terjawab, apabila tidak ada lagi polarisasi antara ilmu fisika dengan ilmu sirap. Hambatannya ke arah penelitian yang bersungguh-sungguh oleh karena anggapan bahwa kekuatan magis itu termasuk metafisika bahkan ada yang menganggapnya suatu tenaga ghaib.<br /><br />Jadi kesimpulannya sihir ini tidak termasuk yang ghaib, karena dapat dipelajari dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang sumbernya dapat ditelusuri. Lalu bagaimanakah yang ghaib itu?<br /><br />Dalam shalat kita memohon kepada Allah: Ihdina shshirata lmustaqiem, tunjukilah kami jalan yang lurus. Maka Allah menjawab: Alif lam mim. Dzalika lkitabu la rayba fiehi hudan li lmuttaqien. Alladziena yu'minuwna bi lghaibi wa yuqiemuwna shshalata wa mimma razaqnahum yunfiquwn. Alif lam mim. Itulah Al Kitab tidak ada keraguan di dalamnya petunjuk bagi mereka yang taqwa. Yaitu yang beriman kepada Yang Ghaib (yang ghaib) dan mendirikan shalat dan dari sebagian yang kami rezekikan kepada meraka diinfakkannya (dikeluarkannya untuk fungsi sosial). (S.Al Baqarah 1,2,3).<br /><br />Dalam masyarakat terdapat kerancuan tentang pengertian Ghaib (ghaib) ini. Maka perlu dicerahkan.<br />Adapun Yang Ghaib (yang ghaib) tidak dapat ditangkap panca indera, tidak dapat dideteksi instrumen dalam laboratorium. Tidak dapat diketahui oleh manusia atas usahanya sendiri. Hanya dapat diketahui apabila Allah memberitahukan melalui wahyu kepada para Nabi dan Rasul. Maka termasuklah dalam hal ini Allah SWT dengan sifat-sifatNya yang terungkap dalam 99 Asmau lHusna, 99 Nama-Nama Yang Terbaik. Asmau lHusna ini tidak mungkin dapat diketahui tanpa informasi langsung dari Allah SWT melalui wahyu kepada Nabi Muhammad RasuluLlah SAW. Bagi para Nabi dan Rasul wahyu itu tidak ghaib, tetapi bagi kita manusia biasa wahyu itu ghaib. Para malaikat, ini juga ghaib, tidak dapat ditangkap panca indera dalam wujudnya yang asli, juga tidak dapat dideteksi oleh instrumen laboratorium. Para malaikat hanya kita tahu keberadaannya melalui wahyu kepada para Nabi dan Rasul. Termasuk di dalamnya pula alam ghaib, yaitu alam arwah yang diciptakan Allah sebelum alam syahadah (physical world), alam barzakh (perantara) dan alam akhirat. Termasuk pula pekabaran ghaib, yaitu hari kiamat (berbangkit dari kubur) dan hari perhitungan (yawmu lhisab, yawmu ddien). Itulah pengertian Yang Ghaib (Allah SWT) dan yang ghaib (malaikat, alam ghaib dan pekabaran ghaib). WaLlahu a'lamu bisshawab. </span> <br /><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10;" lang="EN-US"><strong></strong></span><p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><strong><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10;" lang="EN-US"> </span></strong></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10;" lang="EN-US"><strong></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><strong><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10;" lang="EN-US"> </span></strong></p> <span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10;" lang="EN-US"></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10;" lang="EN-US"></span><span style="line-height: 150%;font-family:";font-size:10;" lang="EN-US"></span>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-58459287753012742482010-03-26T00:42:00.000+07:002010-04-05T10:42:12.402+07:00Reiki Dalam Pandangan Islam<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw6B-IoL9D4C-CE9ofm7cmS3oYsBrNiLuE93DS9hex-P6d-cCnL_ncJeqn45PjJJ1ru1S7p4bcggJpF06J9BXK-DRXgjs9Qfe-CqlOBhUg8jQuqcagwoR00YnborWx80bqXKfWL09zcQk/s1600/allah+written+on+everyones+right+hand_jpg.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 130px; height: 164px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw6B-IoL9D4C-CE9ofm7cmS3oYsBrNiLuE93DS9hex-P6d-cCnL_ncJeqn45PjJJ1ru1S7p4bcggJpF06J9BXK-DRXgjs9Qfe-CqlOBhUg8jQuqcagwoR00YnborWx80bqXKfWL09zcQk/s200/allah+written+on+everyones+right+hand_jpg.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5456491984727924258" border="0" /></a><br /><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Kata <strong>REIKI </strong>terdiri dari dua kata, yaitu <strong>Rei</strong> yang berarti Alam Semesta, dan <strong>KI</strong> yang berarti Energi atau Chi atau Prana dalam bahasa sanskerta. Jadi <strong>Reiki</strong> berarti Energi alam semesta dan sering juga disebut Energi Ilahi. REIKI <span> </span>berasal dari tradisi Esoterik Kuno 8 abad sebelum masehi <span> </span>yang berkembang didaerah <span> </span>Asia terutama di TIBET . Energi ini dipergunakan manusia kuno pada jamannya untuk memproteksi tubuh jasmaninya dari serangan penyakit. Ilmu pengetahuan ini kemudian menghilang tanpa diketahui sebabnya, mungkin karena tidak disebarluaskan pengajaran nya, dan hanya diajarkan dikalangan biarawan saja</span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:85%;" >Pada abad ke 18, <strong>REIKI</strong> ditemukan kembali oleh seorang Tabib bangsa Jepang, <strong><em>Mikao</em></strong></span><span style="line-height: 115%;font-family:";font-size:85%;" ><strong><em> Usui</em></strong>, lalu dikembangkan ke Hawai oleh cucu murid nya yang bernama Ny.Hawayo Takata, seorang Jepang yang tinggal di Hawai – Amerika Serikat, Nyonya ini telah berhasil disembuhkan dari penyakit Kanker dan komplikasi-nya yang telah di-ultimatum mati oleh dokter nya. Selanjutnya Reiki menyebar ke seluruh Amerika Serikat, Canada, Eropa dan Autralia serta kembali ke Asia.<br />Di Indonesia, <strong>REIKI </strong>baru dikenal sekitar pertengahan tahun 90an, dalam kalangan terbatas, yang kemudian dikembang luaskan oleh para Master yang berdedikasi kepada masyarakat di negeri tercinta ini melalui berbagai wadah yang legal maupun non-legal. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="line-height: 115%;font-size:85%;" >Saat ini Reiki terus berkembang luas di Indonesia, <span> </span>digunakan untuk menyembuhkan diri dan orang lain dari berbagai penyakit yang dideritanya. Reiki juga banyak dipelajari oleh umat Islam, karena Reiki diklaim sebagai ilmu universal yang bisa dipelajari oleh siapa saja tanpa memandang agama dan kepercayaannya. Hanya dengan menempelkan kedua telapak tangan kita ke bagian tubuh yang sakit bekerjalah REIKI. Ya, REIKI akhirnya mendunia penyebarannya dan sampai sekarang ini semakin banyak p</span><span style="line-height: 115%;font-size:85%;" >raktisi REIKI yang belajar dan mempraktekkan REIKI untuk mengatasi gangguan penyakit, baik fisik, mental dan emosional. Dengan prinsip santai, pasrah dan senyum kita mengalirkan REIKI ke bagian tubuh yang sakit. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:85%;">Di dalam tradisi Reiki manusia mempunyai 7 Chakra Utama yaitu; Chakra Mahkota, Ajna atau kita sebut Chakra Mata Ketiga, Chakra Jantung, Chakra Solar Flexus, Chakra Sex dan Chakra Dasar. Dengan mengaktipkan ke tujuh chakra utama tadi melalui proses attunemen dan <span> </span>Meditasi yang rutin akan mengaktipkan dengan sendirinya chakra tadi untuk bersinergi dengan energi Alam Semesta (Reiki). Getaran energi manusia akan sinkron dengan energi Alam Semesta</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:85%;"><img style="width: 130px; height: 154px;" class="alignright size-medium wp-image-1035" title="reiki6" src="http://www.fadhilza.com/wp-content/uploads/2010/02/reiki6-227x300.png" alt="reiki6" />Untuk mempelajari Reiki</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqYV_lcRkAUd8TEliLmIRio0jTX7kD1yw4SfHItg6dmPM9l6YWyZ3D5OHkBZ25y4B7mvJvmKGMZCAmGqW8wcLX_5Qv44p4IOHwsZkq_-L17W2JWV1nYPfLOiq5zQ1NN8yDyOQqqG9spy0/s1600/ChakrasC.JPG"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 112px; height: 142px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqYV_lcRkAUd8TEliLmIRio0jTX7kD1yw4SfHItg6dmPM9l6YWyZ3D5OHkBZ25y4B7mvJvmKGMZCAmGqW8wcLX_5Qv44p4IOHwsZkq_-L17W2JWV1nYPfLOiq5zQ1NN8yDyOQqqG9spy0/s200/ChakrasC.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5456493023233443730" border="0" /></a><span style="font-size:85%;"> </span><span style="font-size:85%;">se</span><span style="font-size:85%;">b</span><span style="font-size:85%;">elumnya pesert</span><span style="font-size:85%;">a harus diselaraskan dahulu frekuensi tubuh energinya dengan pola getaran frekuensi alam semesta. Proses ini disebut proses attunemen yang diberikan oleh seorang Master Reiki kepada peserta yang baru mengikuti latihan. Jika frekensi tubuh energinya telah diselaraskan dengan energi alam semesta maka hanya dengan niat saja energi Reiki akan terakses saat itu juga. Energi tersebut bisa dipergunakan untuk berbagai hal misalnya untuk menyembuhkan penyakit pada tubuh sendiri atau tubuh orang lain, untuk memperoteksi diri dan orang lain dari bergai bahaya yang mengancam dan lain sebagainya. <span> </span>Energi Reiki didapat dengan menyerap energi alam semesta kemudian disalurkan untuk menyembuhkan bagian tubuh yang sakit. Dalam prakteknya reiki menggunakan simbol-simbol dalam mengakses dan menyalurkan energi alam semesta. Simbol tersebut bisa ditulis diatas kertas atau ditulis dengan tangan didada atau diudara.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:85%;">Mengingat dalam kehidupan sehari hari banyak diantara umat Islam yang mempelajari dan mempraktekan Reiki ini <span> </span>, timbul pertanyaan apakah Reiki tidak bertentangan dengan syariat dan ajaran Islam?. Mengingat Reiki adalah ilmu dan teknik menyerap energi alam semesta yang muncul jauh sebelum ajaran Islam muncul, maka perlu diwaspadai adanya unsur musyrik dalam pelaksanaan reiki tersebut. Reiki merupakan ajaran universal yang tidak membedakan ajaran agama dan kepercayaan apapun, setiap orang bisa mempelajarinya. Dalam menyerap energi alam semesta dikuatirkan pelaku reiki akan terjebak memusatkan perhatian hanya kepada alam semesta dan melupakan Allah yang menciptakan dan memiliki alam semesta itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:85%;">Dalam latihan atau meditasi yang dilakukan pelaku Reiki hanya memusatkan perhatian untuk menyerap energi dari gunung, matahari, udara dan lain sebagainya, ia lupa kepada Allah yang menjadikan semua itu. Kadangkala timbul sifat ujub dan kagum dengan kemampuan diri karena mampu menyerap energi alam semesta dan menyembuhkan diri serta orang lain dari berbagai penyakit dengan menggunakan energi tersebut. Kalau sudah begini kadang kala pelaku Reiki lebih tertarik untuk melakukan meditasi reiki daripada mengerjakan sholat atau Dzikir kepada Allah. Pelaku Reiki akan bertambah jauh dari melaksanakan ritual sholat , membaca Qur’an ataupun berdzikir kepada Allah. Ia merasa bahwa meditasi reiki lebih bermanfaat daripada mengerjakan sholat , membaca Qur’an ataupun dzikrullah. Inilah hal yang tidak sejalan dengan Islam. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:85%;">Islam dan Qur’an tidak mengajarkan kita untuk menyerap energi dari alam semesta. Alam dan seluruh isinya adalah ciptaan Allah. Dialah pemilik segala sesuatu yang ada dialam semesta, jika kita menginginkan sesuatu mintalah kepada-Nya sang penguasa alam semesta itu. Allah telah memerintahkan kita untuk ingat kepadanya dengan sebanyak banyaknya, sebut selalu nama-Nya dimanapun kita berada waktu berdiri, duduk dan berbaring. Berdo’alah padaNya dengan menyebut asmaulhusna sebagai disebutkan dalam surat Al A’raaf 180, bukan dengan membayangkan energi alam semesta atau membuat simbol2 tertentu, itu adalah peninggalan kepercayaan <span> </span>orang dahulu (<img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Fadhilza/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-7.jpg" alt="" /></span><span style="font-size:85%;">esoterik kuno) yang dihidupkan kembali dizaman ini.<span style="color: rgb(204, 153, 51);"> </span></span></p> <p style="color: rgb(204, 153, 51);"><span style="font-size:85%;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/Fadhilza/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot-8.jpg" alt="" /></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);" align="center"><span style="font-size:85%;"><strong>Hanya milik Allah<span> </span>asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaulhusna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang<span> </span>menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Al A’raaf 180)</strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:85%;">Bagi praktisi atau master Reiki yang beragama Islam berhati hatilah jangan sampai anda terjebak pada perbuatan musyrik, mempersekutukan Allah dengan alam semesta atau anda lebih mencintai meditasi reiki daripada sholat, dzikir maupun membaca Qur’an. Tipu daya syetan sangat canggih, dia mengatakan energi Reiki sebagai energi Ilahi. Reiki berarti energi alam semesta, energi alam semesta tidak sama dengan energi Ilahi.Energi Ilahi adalah energi yang bersumber dari Nur Ilahi yang dipancarkan keseluruh alam semesta. Energi Nur Ilahi hanya dimiliki oleh orang yang taat pada Allah dan selalu berdzikir mengingat-Nya setiap saat baik waktu berdiri, duduk dan berbaring. Hati hati dengan tipu daya syetan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);" align="center"><span style="font-size:85%;">Dalam menyerap energi alam semesta karena tidak menyertakan dengan menyebut nama Allah, ataupun berlindung pada Allah dari kejahatan syetan, bisa saja energi yang diserap berasal dari Jin atau Syetan. Alam semesta dipenuhi berbagai energi,ada energi yang positip adapula yang negatip. Tanpa disadari kadangkala praktisi reiki telah menyerap energi dari golongan Jin sehinga bisa menimbulkan berbagai keajaiban dalam hidupnya. Akhirnya ia menjadi budak Jin yang bersarang didalam cakra yang telah dibukanya. Ia mulai malas mengerjakan sholat dan dzikir atau membaca Qur’an. Bahkan ia sangat benci mendengar orang membaca Qur’an atau dzikir, karena didalam dirinya atau cakra yang telah terbuka dipenuhi oleh energi Jin yang diserap dari alam semesta. Inilah akibatnya jika melupakan Allah dalam berdo’a atau menyerap energi alam semesta. Dalam membaca Qur’an saja kita diperintahkan untuk selalu berlindung pada Allah dari tipu daya syetan sebagaimana disebutkan dalam surat An Nahl 98 :<strong><blockquote></blockquote>Apabila kamu membaca Al Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (An Nahl 98)</strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:85%;">Praktisi Reiki tidak pernah diajarkan untuk berlindung pada Allah dalam melaksanakan meditasi, ia hanya diminta konsentrasi menyerap energi dari Gunung, Pohon, udara atau alam semesta raya, akibatnya<span> </span>karena tidak ada filter kadangkala ia menyerap energi dari golongan Jin yang banyak berkeliaran di mana mana. Inilah yang perlu diwaspadai oleh anda yang beragama Islam. Jika anda sudah mulai lebih mencintai Reiki daripada sholat, dzikir ataupun membaca Qur’an waspadalah , mungkin anda telah dikendalikan kekuatan lain atau kekuatan Jin yang ada diluar diri anda . </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51); font-style: italic;"><span style="font-size:85%;">Berikut saya <span> </span>sampaikan pengalaman dua orang Master Reiki yang terjebak kekuatan Jin yang menguasai dirinya yang saya copy paste dari <strong>“www.metafisis.wordpress.com”</strong> <span> </span>sebagai berikut :</span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:85%;"><a style="color: rgb(153, 102, 51);" title="KESAKSIAN MANTAN MASTER WASKITA REIKI" href="http://metafisis.wordpress.com/2010/01/23/kesaksian-mantan-master-waskita-reiki/"><strong><span style=";font-family:";" >KESAKSIAN MANTAN MASTER WASKITA REIKI</span></strong></a> </span><span style="font-size:85%;"><span style="font-size:85%;">(1)</span><strong></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:85%;"><strong><em><span style=";font-family:";" >Sekilas Tentang Diri Saya</span></em></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Nama saya adalah Dr Ivan.A (nama samaran) seorang dokter yang lahir 33 tahun yang lalu, lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga muslim yang taat beragama. Sifat saya yang keras dan tempramental mendorong saya mempelajari berbagai aliran bela diri sejak memasuki masa remaja. Pada mulanya saya hanya menggeluti beladiri yang berbasis pada teknik dan olah fisik. Bagi saya latihan bela diri merupakan sarana untuk melepaskan dorongan agresifitas yang didasari oleh sifat tempramental saya, dan pada kenyataannya saya memang sering terlibat perkelahian. Menggeluti bela diri ternyata tidak membuat saya dapat mengontrol emosi dengan baik, sikap yang ramah dan bersahabat dapat berubah dengan tiba-tiba menjadi kasar bila saya merasa tertantang oleh sikap arogan yang ditunjukkan oleh orang lain. Kalau sudah terpancing emosi akan membuat saya lupa semua ajaran agama yang ditanamkan oleh orang tua dan guru agama saya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Pengalaman dikeroyok lebih dari tiga orang dan kekalahan dalam perkelahian melawan musuh yang memiliki postur tubuh lebih besar menyebabkan saya mulai mempelajari aliran beladiri yang berbasis pada tenaga dalam dan kesaktian. Saya pernah bergabung dalam beberapa perguruan diantaranya: GJ, MP, Al-H, dan BR, sulit bagi saya untuk mengingat berapa banyak tokoh yang saya anggap sakti yang saya datangi untuk mendapatkan berbagai tambahan ilmu kesaktian. Kehidupan seperti ini terus saya jalani sampai dibangku Fakultas Kedokteran. Pada semester empat saya mulai terlibat dalam aktivitas keagamaan di kampus dan semakin lama semakin intensif, hal ini membuat saya melupakan berbagai obsesi saya dalam ilmu beladiri, dan menyadari kekeliruan saya. Seiring dengan perubahan sikap dan cara hidup saya, berbagai kemampuan saya dibidang ilmu kedigjayaan pun hilang dengan sendirinya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:85%;"><strong><em><span style=";font-family:";" >Saya dan Reiki</span></em></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Saya lulus dari Fakultas Kedokteran dengan hasil yang sangat memuaskan dan diterima sebagai pegawai negeri saya. Sebagai seorang dokter yang baru lulus saya sudah merasakan dunia kedokteran yang sebenarnya, dan kesibukan menyebabkan saya tidak pernah lagi mengikuti pengajian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Ternyata mengobati pasien tidaklah sesederhana teori yang saya dapatkan di bangku kuliah. Sebagai dokter umum tentu saja kemampuan saya sangat terbatas, dan ini yang membuat saya melirik pengobatan alternative sebagai salah satu solusinya. Pilihan saya jatuh pada reiki, kebetulan ada seorang teman yang memiliki pengetahuan tentang reiki dan apa yang dijelaskannya cukup masuk akal.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Saya mendapatkan attunement pertama pada tahun 1999, saya merasakan adanya sensasi hawa sejuk dan listrik yang lembut pada saat attunement ini. Beberapa orang master memberikan pujian kepada saya, karena saat melakukan meditasi saya memancarkan aura yang indah. Bagi saya meditasi bukanlah hal yang baru (pada saat mempelajari tenaga dalam saya sering melakukannya), namun kemampuan mereka melihat aura dan ketajaman intuisi membuat saya kagum kepada beberapa master reiki.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Setelah attunement pertama seakan saya tidak bisa lepas dengan reiki, self healing dan meditasi hampir tak pernah terlewatkan setiap harinya. Seiring dengan itu kualitas dan kuantitas ibadah saya mulai menurun. Rupanya hal ini tidak lepas dari pengamatan isteri saya, dan beberapa kali dia mengingatkan namun tidak saya hiraukan. Bagi saya reiki dapat menjadi sarana ibadah. “Bukankah dengan membantu menyembuhkan orang lain dengan segala yang kita bisa berarti telah berbuat kebaikan yang besar “. Jawaban inilah yang sering saya kemukakan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Pada level ini saya sudah dapat menghilangkan serangan asma, rasa nyeri, dan sakit kepala dalam waktu yang singkat. Tanpa sadar berbagai kemampuan kedigjayaan yang sebelumnya telah saya campakkan mulai bermunculan, terutama ilmu getaran.Saya mendapatkan attumenent kedua empat bulan setelah attunement pertama, dan kemampuan penyembuhan saya semakin meningkat. Tidak cukup dalam lokakarya, saya juga berhubungan dengan para master reiki setiap ada kesempatan, dan biasanya saya mendapatkan tambahan ilmu baru, terutama dalam hal meditasi. Pada level ini saya sudah mampu melihat aura, dan dalam meditasi saya sering merasakan keluar dari tubuh saya sendiri dan dapat mengamati lingkungan sekitar. Saya juga mulai melakukan meditasi kundalini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Kerusakan akidah mulai terjadi, tiba-tiba saya memiliki pemahaman bahwa semua agama sama, “berasal dari satu Tuhan yang diterjemahkan dengan cara berbeda oleh masing-masing pemeluknya”. Pemahaman seperti ini muncul dengan begitu saja tanpa berproses, seakan-akan muncul dari hati kecil saya. Sholat saya sudah jauh dari khusyu, dalam sholat yang muncul justru bayangan para master dan guru spiritual. Pemahaman saya tentang Akidah Islam yang benar telah hilang total.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Kalau sebelumnya saya mengalami kekacauan dalam kehidupan beragama karena ilmu kesaktian yang pada dasarnya memiliki kemampuan untuk mencelakakan lawan, pada masa-masa ini kekacauan itu muncul lagi dalam model yang berbeda yaitu motivasi untuk menyembuhkan. Bagi saya yang penting pasien sembuh, bahkan untuk pelayanan reiki saya tidak pernah menarik imbalan. Bagi saya cukup ucapan terima kasih dan kepuasan pasien. Saya merasa apa yang saya lakukan sudah benar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Saya terus meningkatkan kemampuan reiki saya, baik dengan attunemen maupun dengan meditasi dan self healing. Saya semakin tersesat, tidak hanya pada lapangan akidah, dalam aktivitas keseharian pun saya mulai menyimpang. Saya mulai menyukai sabung ayam, dan akhirnya saya memutuskan untuk membeli puluhan ayam aduan. Sebenarnya bukan aspek judi yang menarik bagi saya, tapi lebih kepada tontonan yang menghibur. Ayam-ayam aduan tersebut tersebut saya titipkan pada teman-teman agar tidak mengundang kecurigaan isteri saya. Setiap ada ayam yang terluka di arena aduan akan menjadi pasien saya. Disinilah saya mulai melakukan pengamatan efek energi reiki terhadap penyembuhan luka, dan saya akui ayam yang terluka akan cepat pulih bila mendapatkan energi reiki. Saya tidak merasa berdosa saat menyabung ayam karena pada saat itu muncul pemahaman baru. “Tuhan telah menciptakan setiap makhluknya dengan kodratnya masing-masing, ayam jantan memiliki kodrat selalu ingin berkelahi, jadi tidaklah menjadi persoalan bila kita melakukan sesuatu yang sesuai dengan korat itu”. Kesimpulannya menyabung ayam bukanlah suatu kesalahan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:85%;"><strong><span style=";font-family:";" >Kehebatan Sihir Reiki yang Menyesatkan<br /></span></strong></span><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Dengan usaha yang serius saya berhasil membangkitkan inti kundalini sampai melewati cakra mahkota. Kemampuan penyembuhan dan pewaskitaan saya menjadi sangat meningkat dan saya telah memiliki guru spiritual yang tetap. Beberapa kejadian yang luar biasa pun terjadi, diantaranya:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >- Saya berhasil menyembuhkan penderita kanker paru yang mengalami komplikasi gagal ginjal, dengan penyaluran energi jarak jauh hanya dalam waktu 27 hari. Padahal vonis tidak ada harapan hidup telah dijatuhkan oleh para dokter ahli.<br />- Pasien yang saya terapi di tempat praktek, mengeluarkan jarum dari beberapa bagian tubuhnya setelah berada di rumah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >- Saya berhasil memecahkan teka-teki tentang suara ketukan di sebuah ruangan di rumah sakit, suara ketukan ini membuat beberapa orang teman saya ketakutan. Mengetahui adanya suara ketukan aneh tersebut mendorong saya melakukan meditasi agar terjadi transendensi antara jiwa saya dengan sumber ketukan. Ternyata ketukan berasal dari alam yang didominasi oleh warna abu-abu, untuk memasuki alam tersebut sangatlah sukar. Saya diserang oleh sekelompok orang berbadan pendek (tidak mirip dengan manusia) dengan bola-bola api. Akhirnya saya tahu sumber ketukan dari sebuah peti yang berisi jasad manusia. Saya tidak sempat melakukan tindakan apapun karena hujan bola api mengharuskan saya mengakhiri meditasi. Anehnya setelah itu tidak pernah ada lagi suara ketukan aneh.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >- Tiba-tiba saya mengetahui saudara sepupu saya yang bertugas sebagai guru di Masohi (Maluku) dianiaya oleh kelompok orang yang memusuhi Islam. Kejadian ini terjadi sebelum pecahnya kerusuhan di Ambon. Saya dapat meyakinkan kerabat saya dengan menunjukkan satu-satunya koran yang memuat berita tersebut, beberapa waktu kemudian.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >- Saya memiliki kesadaran aneh tentang adanya belahan diri saya di alam yang berbeda.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Banyak lagi kejadian luar biasa yang saya alami, dan saya sama sekali tidak bisa membedakan antara karomah dan sihir. Saya menganggap semuanya adalah karunia Allah SWT.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Semangat saya mendalami reiki mengundang pertanyaan dari beberapa orang dokter teman saya. Mereka menganggap saya terjebak dalam kehidupan mistik. Namun saya berhasil mementahkan anggapan mereka dengan mengemukaan alasan yang terkesan ilmiah dan rasional. Saya malah balik menasehati mereka agar jangan terjebak dengan segala sesuatu yang hanya dapat ditangkap oleh panca indera, dan menganjurkan mereka untuk mempertajam intuisi (indera keenam).</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Saya memiliki pemahaman tentang energi universal dan menjadi salah satu argumen saya. Dalam konsep energi universal tidak ada ruang dan massa yang tidak terisi oleh energi. Seluruh jagat raya ini tersusun atas energi, bahkan elektron penyusun atom pun tersusun atas energi. Materi adalah energi yang tersusun dengan kepadatan yang tetap. Setiap perubahan bentuk materi menjadi lebih sederhana menghasilkan energi. Energi dapat digunakan untuk apa saja. Manusia dapat memanfaatkan seluruh energi di jagat raya dengan melakukan proses resonansi jiwa dan tubuh, agar sesuai dengan medan elektromagnetik yang dikendaki. Bila energi yang memiliki frekwensi lebih tinggi dari sinar infra merah kita masukkan kedalam tubuh, maka akan mengaktivasi axis psikoneuroimunologi dalam tubuh yang menimbulkan kondisi optimal untuk pencegahan dan penyembuhan segala jenis penyakit. Celakanya saya mengatakan elemen utama dari energi universal itu adalah reiki (dalam hal ini saya menentang pendapat yang mengatakan reiki hanya berguna untuk proses penyembuhan).</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Argumen saya membuat beberapa dokter (termasuk isteri saya), tertarik mengikuti lokakarya reiki dan mendapatkan attunement. Astagfirullah !!. Pada saat attunement reiki isteri saya sempat protes kepada salah seorang master karena keberadaan beberapa hio di sudut ruangan, dan master tersebut menjawab hanya untuk mengharumkan ruangan. Sesampainya di rumah, isteri saya yang aktif di kegiatan pengajian sejak bangku kuliah mengajukan pertanyaan bertubi-tubi tentang hio tersebut, dan saya mengakui bahwa saya tidak punya pengetahuan tentang itu. Saya sendiri tidak punya keinginan untuk melakukan attunement terhadap orang lain, karena bagi saya mengkaji aspek meta-energi secara pribadi lebih menyenangkan, dan saya berprinsif tidak akan melakukan sesuatu yang belum sepenuhnya saya mengerti. Saya juga prihatin karena munculnya master-master attunement dadakan, yang hanya mengerti simbol-simbol reiki tanpa bisa memahami karakter energinya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:85%;"><strong><span style=";font-family:";" >Datangnya Petunjuk Allah SWT</span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Kemenangan demi kemenangan ayam aduan saya membuat apa yang saya sembunyikan selama ini terbuka. Tiba-tiba tersiar khabar bahwa pemilik ayam aduan yang dianggap sangat hebat itu adalah saya, padahal saya tiddak pernah membawa ayam aduan ke arena sabung ayam, dan biasanya yang menyabung ayam-ayam aduan itu adalah teman saya. Kedua orang tua saya, isteri dan adik saya akhirnya mengetahui kalau setiap ada hari libur saya pergi ke arena sabung ayam, dan mereka ramai-ramai menasehati saya. Peringatan keras dari orang tua membuat saya meninggalkan arena sabung ayam dan fokus pada hobi saya yang lainnya yaitu mengamati fenomena kehebatan reiki.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Laporan yang mengherankan datang dari seseorang yang diterapi reiki dan membuat saya bingung. Bagaimana mungkin seseorang yang mengalami patah dan retak tulang yang belum sempat direposisi (dikembalikan posisinya), dapat merasakan perbaikan hanya dalam satu malam. Energi yang disalurkan dari jarak jauh dan diprogram dengan metode standar, bekerja dengan sangat aneh. Kenapa pasien merasakan seakan ada energi yang menyusun kembali tulangnya yang patah ? Inilah pertanyaan yang mengusik saya. Walaupun reiki merupakan meta-energi, tetapi pada saat bekerja di dalam tubuh haruslah sesuai dengan kaidah-kaidah Fisiologis (kerja fungsional berbagai alat tubuh) dan Homeostasis (keseimbangan) yang alami. Bila satu bagian tubuh patah maka otot-otot di daerah tersebut akan memendek (kontraksi) dan hal ini tidak memungkinkan untuk terjadinya reposisi alami, harus melalui proses penarikan atau operasi. Pasien akhirnya sembuh dalam waktu sangat singkat tanpa operasi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Saya mulai mencurigai adanya oknum makhluk yang cerdas dan memiliki naluri layaknya manusia, yang terlibat dalam penyembuhan reiki. Berarti sudah dua kali saya tertipu oleh oknum ini, yang pertama ketika saya mempelajari berbagai ilmu kesaktian dan sekarang dalam kemasan penyembuhan. Saya mulai mencurigai keterlibatan bangsa jin dalam proses ini. Bangsa jin diciptakan dari api, dan mereka adalah makhluk gaib bagi manusia. Mulai saat itu saya mulai melakukan rekontruksi terhadap pemahaman saya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Konsep reiki dan jin muncul di benak saya. Saya memahami jin merupakan makhluk ruhaniah yang tersusun dari elektron-elektron hidup (bion), yang memiliki frekwensi getaran yang sangat tinggi dan memiliki daya tembus yang luar biasa, dan mampu mempengaruhi medan elektromagnetik otak manusia. Masuk akal kalau mereka terlibat dalam proses penyembuhan reiki. Pemahaman saya bahwa reiki murni energi alam, mulai goyah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Namun saya tidak berhenti pada kecurigaan, praktek reiki tetap saya jalankan. Saya kemudian terlibat diskusi panjang dan intensive dengan seorang ustadz pimpinan sebuah majlis taklim, beliau seorang sarjana dalam bidang ilmu syariah, master hukum dan berprofesi sebagai pengacara. Terhitung puluhan kali saya berdiskusi dengan beliau. Disamping itu saja juga berdiskusi dengan teman saya, seorang dokter yang aktif dalam kegiatan dakwah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Hasil diskusi membuat saya memahami akidah Ahlussunah Wal Jamaah yang sesuai dengan manhaj salaf, dan kualitas ibadah saya menjadi semakin baik (selama asyik dengan reiki saya beribadah hanya untuk menggugurkan kewajiban). Sampai suatu ketika saya mencoba untuk diruqyah, pada saat dibacakan ayat-ayat ruqyah saya merasakan adanya getaran listrik halus terutama pada titik diantara kedua mata (cakra ajna) dan merasa tidak nyaman.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Saya kemudian menyadari bahwa paham wihdatul wujud (menganggap alam semesta merupakan perwujudan zat Tuhan), wihdatul adyan (menganggap semua agama sama), dan paham kodrat alami, yang mempengaruhi saya dan didapatkan dari guru spiritual, adalah paham yang ditanamkan oleh iblis. Guru spiritual saya tersebut ternyata termasuk golongan setan. Kuat dugaan saya bahwa praktisi reiki dan ilmu kesaktian yang yang beragama Islam dan memiliki guru spiritual dari alam arwah dan alam malaikat sebenarnya tertipu oleh setan. Guru spiritual tersebut bukanlah arwah yang berasal dari dimensi kedelapan, dan bukan pula malaikat yang berasal dari dimensi kesembilan. Sebenarnya mereka adalah setan dari golongan jin.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Keruwetan pemahaman keberagamaan saya dan perasaan tidak nyaman saat diruqyah, membuat saya terus melakukan diskusi dan perenungan panjang. Akhirnya saya menarik kesimpulan bahwa penyaluran reiki yang saya lakukan selama ini tidak diridhoi Allah SWT. Saya juga melupakan konsep energi universal yang dalam penggunaannya yang banyak melibatkan unsur imajinasi, karena mustahil memahaminya secara utuh, ilmu manusia hanyalah setitik air bila dibandingkan samudera ilmu Allah SWT yang tidak bertepi, yang dilakukan manusia selama ini hanyalah meraba-raba dalam kegelapan, dan dalam kondisi ini setan dengan mudah menyesatkan manusia. Saya pun mengembalikan persoalan ini kedalam hal-hal ghoib yang hanya diketahui oleh Allah SWT dan harus dipahami sesuai dengan syariat Islam. Sedangkan apa yang disebut denga reiki, bioenergi atau ssejenisnya, yang didapatkan dengan cara-cara yang tidak Islami semua berasal dari alam jin.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Dalam proses ruqyah kedua saya merasakan benturan energi yang hebat pada bagian-bagian tubuh yang selama ini saya anggap sebagai tempat simpul dan jalur energi. Kepala saya tidak berhenti berputar sampai ruqyah selesai. Setelah ruqyah kedua ini kemampuan pewaskitaan saya hilang dan saya tidak pernah lagi menyalurkan reiki. Alhamdulillah berkat doa kedua orang tua, isteri, saudara dan orang-orang yang mencintai saya, Allah SWT memberikan hidayah-Nya kepada saya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Dengan berdoa kepada Allah SWT, maka Dia akan menurunkan Hidayah,Izzah dan Maunahnya. Cukuplah Allah SWT sebagai penolong.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:85%;"><strong><span style=";font-family:";" >Himbauan Saya Bagi Para Praktisi Reiki dan Bioenergi yang Beragama Islam</span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Bagi praktisi reiki maupun praktisi bioenergi dan sejenisnya, lakukanlah kajian kritis terhadap apa yang anda lakukan. Mulailah mengukur apa yang anda lakukan, dan yang anda alami dengan standar syariat Islam. Mudah-mudahan anda mendapat hidayah dari Allah SWT.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Praktisi reiki, bioenergi dan ilmu kesaktian hanya akan mendapatkan efek dari ruqyah syar’iyah berupa izzah dan maunah Allah SWT, bila sudah memahami konsep Akidah Ahlussunah Wal Jamaah dan manhaj salaf, dan dengan niat semata-mata untuk taat pada Allah SWT.<br /><em>Wallaahu a’lam bishshawab.</em></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:85%;"><strong><span style=";font-family:";" ><a title="KESAKSIAN MANTAN MASTER WASKITA REIKI (2)" href="http://metafisis.wordpress.com/2010/01/23/kesaksian-mantan-master-waskita-reiki-2/">KESAKSIAN MANTAN MASTER WASKITA REIKI (2)</a></span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Nama saya Bayu (nama samaran), umur 32 tahun, agama Islam alamat di Temanggung. Sejak selepas SMU ( 1993 ) saya menderita hipertensi, saya sudah berobat kesana kemari baik yang medis maupun non medis tetapi tidak ada hasilnya, hingga awal Juli 2004 saya mulai mengenal yang namanya REIKI, melalui yayasan W Reiki Magelang. Pertamakali saya mendapat informasi tentang reiki dari istri yang kebetulan dikantornya setiap minggu diadakan pengobatan massal, pertama kali saya ditransfer energi, badan saya bergerak dengan sendirinya begitu hebatnya sampai sampai kursi yang saya duduki bergerak gerak selama setengah jam, setelahnya saya merasakan badan saya agak enak, kemudian malamnya saya minta ditransfer lagi, karena merasa hasilnya enak saya berniat ikut lokakarya, tetapi dalam hati saya ada keragu raguan transfer energi ini bersinggungan dengan jin ataukah tidak ya. Setelah berdiskusi dengan istri dan beberapa praktisi yang sudah saya kenal, mereka meyakinkan saya bahwa reiki ini tidak menggunakan/berkolaborasi denga jin, maka dengan hati mantap minggu itu juga saya ikut lokakarya yang diadakan di hotel Puri Asri Magelang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" ><br />Kebetulan saya di inisiasi oleh ibu Rose, setelah lokakarya saya diwajibkan untuk menjalankan semacam penyembuhan diri sendiri ( self healing ), dan meditasi selama 21 hari tidak boleh absen harus terus menerus. Setiap self healing dan meditasi badan baik tangan dan kaki selalu bergerak sendiri kadang kadang seperti senam TAI CHI setelah hampir sekitar 6 ( enam ) bulan saya sudah bisa menggambar diudara berbagai bentuk simbol REIKI yang katanya seharusnya untuk anggota yang paling tidak sudah mempunyai tingkatan R2, tetapi saya kok sudah bisa, saya heran dan kemudian saya bertanya kepada praktisi yang sudah senior, beliau bilang bahwa saya punya bakat untuk menjadi penyembuh. Perlu saya informasikan bahwa tangan kiri saya juga sudah bisa mendeteksi penyakit atau bagian tubuh pasien yang sakit walau hanya dengan menggunakan tangan ditempelkan dengan jarak sekitar 10 cm dari tubuh pasien, tentu saja saya sangat bersyukur ternyata saya dikaruniai bakat seperti itu, dan reiki ini memang bisa menstabilkan tekanan darah saya sehingga saya merasa sehat dan hal hal yang dulu tidak bisa saya lakukan setelah REIKI saya bisa melakukannya lagi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Saya rutin melakukan self healing dan meditasi setiap hari sapai pada tanggal 29 April 2005, setelah saya melakukan transfer energi kepada istri dan kakak, kok tiba tiba bibir saya terasa merot dan menebal. Saya panik saya katakan pada istri saya kok bibir saya merot, baru saya sadar bahwa ini berkaitan dengan tensi, dengan berlari dan panik saya menggedor pintu tetangga yang kebetulan seorang medis, saya minta ditensi dan ternyata tensi saya waktu itu 250/150. Bersama istri saya langsung ke Rumah sakit saat itu juga, sesampainya di UGD saya sudah tidak sadar diri. Paginya saya diberitahu dokter bahwa saya terkena serangan stroke otak kiri yang menyebabkan tangan kanan saya lumpuh dan tidak bisa bicara dan anehnya saya lupa semua bacaan sholat kecuali kata kata ” ALLAH “.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Yang saya ingat pada waktu itu saya harus segera minta tolong praktisi yang sudah senior di Magelang untuk mengirimkan energi dan mereka mengirimkan energi berturut turut selama dua minggu rutin, pada hari ketiga tangan kanan saya sudah bisa digerakkan walau hanya diangkat sedikit, bicara saya sudah lumayan bisa didengar, setiap sholat saya minta bantuan istri untuk mengajari saya bacaan bacaan sholat, dan enehnya lagi saya tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa jawa ( banyak kosa kata yang hilang ). Selama itupun saya berkomunikasi dengan bahasa indonesia dengan dialek barat ( jawa Barat ) apalagi kalau sudah menghafalkan bacaan sholat dialek saya seperti orang yang sudah fasih berbahasa arab, saya menyadari mungkin ini akibat dari stroke itu sendiri.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Pada hari ke malam ke tujuh atau delapan hari saya opname saya bermimpi. Saya dalam mimpi itu pada keadaan hampir buta lalu saya mencari Bpk.Tjipta dan Bu Rose kesana-kemari lalu tiba-tiba ada mobil sedan datang lalu keluar dari dalam mobil tersebut Bpk. Tjipta dan bu Rose beserta 2 orang pengikutnya yang kesemuanya berpakaian hitam hitam, mereka mendatangi saya lalu tiba-tiba mereka semua mengering dan menjadi seperti mayat lalu tiba-tiba dari arah belakang saya ada suara yang berkata:” kamu jangan ikut mereka sebab mereka sudah mati ! “, lalu saya kaget dan terbangun.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Saya termenung dan saya ceritakan kepada istri saya, berhari hari saya merenungi apa arti mimpi saya ini apakah saya ikut reiki itu salah, setelah saya bertanya kepada salah seorang ustad yang juga teman saya, saya dengan mantap sekali menutup chakra mahkota yang menandakan bahwa saya tidak ikut reiki lagi. Setalah 2 ( Dua ) minggu saya di opname saya dinyatakan boleh pulang tentu saja saya dibekali berbagai macam obat. Setelah 1 ( Satu ) minggu saya dirumah istri saya kadang kadang bertanya apakah saya marah padanya karena menurutnya pandangan mata saya seperti orang benci, saya katakan tidak, tetapi setelah berulang kali dia tanya akhirnya saya coba bercermin, lho ini bukan saya, mata saya tidak seperti itu dan lagi anak saya yang bungsu ( 3 th ) selama 2 minggu berturut turut setiap hampir tengah malam sampai menjelang subuh selalu menangis dan minta gendong tidak mau ditidurkan di kamar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Karenanya saya dan istri mulai bertanya tanya ada apa ya dengan saya dan anak saya, kemudian kami bertanya kesana kemari akhirnya saya bertemu dengan dua orang teman lama: si A menyarankan untuk dibersihkan rumahnya oleh seseorang yang bisa dan kemudian memberikan alamat salah seorang sepupunya yang dianggap bisa, dan dengan Si B, justru dia mengatakan bahwa suami saya kemasukan jin, perlu diketahui si B ini seorang guru di sebuah pesantren di Temanggung, oleh si B si Jin ini sudah dikeluarkan dan bertanya pada saya apakah saya pernah bepergian ke daerah Barat dan kemudian dia memberikan deskripsi perawakan dan rupa si Jin yang sudah merasuki tubuh saya, si B berjanji akan rutin mengobati saya selama seminggu sekali dan memang dilakukannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Untuk si sepupu A pas hari minggu malam melakukan ritual pembersihan rumah, menurutnya dan ini dibenarkan oleh si B dalam waktu terpisah bahwa rumah saya di huni oleh 3 ( tiga ) gendruwo yang besar besar kekuatannya dan sudah berlangsung hampir 3 tahun lamanya, katanya lagi para gendruwo ini mempengaruhi atau memberikan energi negatif di rumah saya terutama untuk penyakit, perselisihan dan perekonomian dan dalam ritual itu sepupu A memasang 4 rajah di atas pintu pintu rumah saya. Tanpa bermaksud mengganggu si B juga memasang 1 rajah di pintu tengah, menurutnya setelah rumag dibersihkan maka saya aka sembuh kembali.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Selewat 02 bulan tepatnya akhir juni selama itu pula si B rutin mengobati saya, saya pun sudah bisa sholat dengan berdiri dan bisa jalan jalan walupun belum terlalu jauh, saya kembali diopname di Rumah Sakit, kali ini saya merasakan jantung tidak enak, tangan kesemutan, detak nadi semakin cepat dan berdetak ganda, lalu saya putuskan untuk opame lagi, si B pun heran katanya sudah banyak kemajuan kok bisa opname lagi, sepertinya dia pun heran.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Kemudian selang beberapa miggu saya dipertemukan dengan Widodo oleh salah seorang teman saya ini, baik si A, B ataupun Widodo adalah teman teman sekolah saya tapi tampaknya ada perbedaan, karena oleh Widodo saya di sarankan untuk di RUQYAH SYARI’AH sesuai tuntunan nabi SAW, dan Allah SWT memang memberikan hidayahnya. Tapi Widodo sendiripun belum tahu apakah ada orang di Temanggung yang bisa me-ruqyah saya mengingat kondisi saya yang belum bisa jalan jauh.Setelah tanya sana sini kemudian saya meminta tolong kepada bapak Taufiq Hartono, oleh beliau saya di ruqyah sekali, tapi sebelumnya saya juga melakukan ruqyah sendiri atapun di bantu oleh Widodo secara rutin, dan juga meminta tolong kepada bpk Fuad Zein ( Ketua tim ruqyah Temanggung ) dan oleh beliau pun saya pernah di ruqyah sekali.Dalam ruqyah kadang kadang kami dialog dengan si jin, kata jinnya “pak dalam dada anda ini ada sekitar 20 jin, kemudian di tangan kiri anda ada sekitar 17, dan masing masing ada 3 jin di tengkuk dan pinggang anda ini ( sesuai aliran energi dalam reiki)”, dan mereka mengaku didatangkan dari Tibet dan disuruh oleh Bp. Tjipta dan Bu Rose yang masuk setiap saya self healing maupun meditasi untuk kesembuhan saya.Setiap saya merasakan jantung tidak enak atau tensi menaik atau detak nadi tiba tiba menyepat langsung saya hidupkan kaset ruqyah, hingga sekarang pun saya masih berikhtiar untuk mengeluarkan jin dari tubuh saya dengan terapi me-ruqyah mandiri maupun dibantu oleh Widodo dan Insya Allah tanggal 02 Oktober nanti saya beserta istri akan ke Kota Gede untuk ikut ruqyah di tempat Bp. Ustad Fadlan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style="font-size:85%;">Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan hidayah-Nya kepada saya dan memberikan kesembuhan pada saya Amin. Dari peristiwa ini saya bersyukur bahwasannya saya diberikan petunjuknya untuk mengetahui dan insya Allah sekaligus mengamalkannya, dan juga saya bersyukur diberikan teman-teman dan keluarga yang ternyata sangat perhatian pada saya. Demikian kesaksian saya, apabila ada kekurangan atau kesalahan pada kata kata saya mohon maaf sebesar besarnya. Apabila ada yang dirasakan kurang, silakan menghubungi hp saya.Terimakasih.<strong><span style=";font-family:";" >( Suber Metafisis.wordpress.com)</span></strong></span></p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves> <w:trackformatting> <w:punctuationkerning> <w:validateagainstschemas> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables> <w:snaptogridincell> <w:wraptextwithpunct> <w:useasianbreakrules> <w:dontgrowautofit> <w:splitpgbreakandparamark> <w:dontvertaligncellwithsp> <w:dontbreakconstrainedforcedtables> <w:dontvertalignintxbx> <w:word11kerningpairs> <w:cachedcolbalance> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--></p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"><!--[if gte mso 10]><br /> <mce:style><! /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} --></p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Kisah diatas adalah pengalaman seorang Muslim yang mempraktekan Reiki dalam kehidupan sehari hari, namun setelah menjadi praktisi Reiki ia bukan bertambah dekat pada Allah, bahkan bertambah jauh. Ia menjadi malas untuk mengerjakan sholat, ia menganggap Reiki lebih utama daripada kegiatan sholat. Kisah ini merupakan pelajaran dan peringatan bagi umat Islam yang mempelajari dan mempraktekan Reiki dalam kehidupan sehari hari. Waspadalah tipu daya syetan sangat halus. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Waspadalah, dengan mempraktekan Reiki anda sedang bermain main dengan keimanan anda, anda telah mempertaruhkan Iman anda untuk kepentingan hidup dunia yang singkat ini. Maukah anda mengorbankan keimanan<span> </span>anda hanya untuk kesembuhan dari suatu penyakit? Maukah anda menggadaikan iman anda hanya untuk kepentingan kehidupan duniawi. Mengapa anda meninggalkan Allah yang menjadikan alam semesta, anda meninggalkan kegiatan sholat dan lebih menyukai kegiatan <span> </span>meditasi rutin menyerap energi alam semesta . Sembahlah Allah jangan menyembah ciptaanNya.Bagi non Muslim tidak ada masalah mempraktekan Reiki karena mereka memang bukan penyembah Allah, namun bagi umat Islam ini bisa mempertaruhkan keimanan pada Allah. Umat Islam sudah mempunyai cara sendiri menyerap energi Nur Ilahi , bukan energi alam semesta . Energi Nur Ilahi yang disebutkan dalam surat An Nur ayat 35 jauh lebih dahsyat dari energi alam semesta. Energi Nur Ilahi adalah Energi yang langsung diturunkan dari Allah pencipta alam semesta bagi siapa yang dikehendakiNya sebagaimana disebutkan dalam surat An Nur ayat 35:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);" align="center"><span style="font-size:85%;"><strong><span style=";font-family:";" >35- Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah<span> </span>lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh<span> </span>tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api</span></strong><strong><span style=";font-family:";" >. <em>Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki</em></span></strong><strong><em><span style=";font-family:";" >,</span></em></strong><strong><span style=";font-family:";" > dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.</span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);" align="center"><span style="font-size:85%;"><strong><span style=";font-family:";" >36-<span> </span>Bertasbih kepada Allah di mesjid-mesjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang,</span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);" align="center"><span style="font-size:85%;"><strong><span style=";font-family:";" >37- laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang. (An Nur 35-37)</span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);" align="center"><span style="font-size:85%;"><strong><span style=";font-family:";" > </span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Allah menjelaskan bahwa energi Ilahi hanya diberikan kepada hambaNya yang taat, mengerjakan sholat bertasbih dan berdzikir pada-Nya. Praktisi Reiki yang sibuk bermeditasi menyerap energi alam semesta tentu tidak termasuk orang yang mendapatkan energi Nur Ilahi, mereka hanya mendapat energi alam semesta bahkan salah salah mereka malah menyerap energi dari mahluk Jin atau mahluk ghaib lainnya seperti yang dialami dua orang saudara kita diatas. Allah telah mengingatkan kita dalam surat Yasin 60-62:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);" align="center"><span style="font-size:85%;"><strong><span style=";font-family:";" >60- Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”,</span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);" align="center"><span style="font-size:85%;"><strong><span style=";font-family:";" >61- dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.</span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);" align="center"><span style="font-size:85%;"><strong><span style=";font-family:";" >62- Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan? (Yasin 60-62)</span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);" align="center"><span style="font-size:85%;"><strong><span style=";font-family:";" > </span></strong></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Dengan energi Nur Ilahi anda bisa melakukan hal yang lebih dahsyat dari apa yang bisa anda lakukan dengan Reiki . Anda bisa membangkitkan energi Nur Ilahi didalam diri anda dengan melakukan sholat dengan khusuk, membaca dan mentadabburi Qur’an serta<span> </span>bertasbih dan<span> </span>berdzikir dengan menyebut asmaulhusna. Anda bisa mempelajari semuan itu diblog ini. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; line-height: normal; color: rgb(153, 102, 51);"><span style=";font-family:";font-size:85%;" >Jika energi Nur Ilahi didalam diri anda telah bangkit , anda bisa melakukan hal yang lebih dahsyat dari apa yang bisa dilakukan oleh para praktisi Reiki. Bagi umat Islam yang menjadi praktisi Reiki waspadalah, perhatikan jika anda lebih menyukai meditasi daripada mengerjakan sholat berarti anda telah ditipu oleh syetan. Anda bisa mengalami nasib seperti dua orang saudara kita diatas. Islam tidak sejalan dengan Reiki. Islam menyerap energi Nur Ilahi dari Allah swt dengan ritual sholat, dzikir dan membaca Qur’an , sedangkan praktisi Reiki menyerap energi alam semesta dengan cara meditasi.<span> </span>Energi alam semesta tidak sama dengan energi Nur Ilahi. Bagi Umat Islam yang telah terlanjur memperaktekan Reiki berhati hatilah , jangan sampai anda tersesat , perhatikan surat yasin ayat 62 diatas. Sebaiknya tinggalkan kegiatan Reiki dan tingkatkan kegiatan sholat dan dzikrullah. </span></p>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-4419737870802688117.post-37314321007628929222010-03-26T00:19:00.000+07:002010-03-26T02:40:48.050+07:00Rahasia Telepati<div style="color: rgb(153, 102, 51);" align="justify"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:10;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Dengan menguasai ilmu telepati banyak hal yang akan dapat diwujudkan menjadi kenyataan. Lalu, apakah sebenarnya yang dimaksud dengan telepati .... ?????</span></span><br /><a name="more"></a><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"> Pertanyaan diatas memang sering kali muncul dikalangan orang awam. Secara etimologi, kata telepati berasal dari kata "TELE" yang berarti "Jauh" dan kata "PATHOS" yang berarti "Perasaan". Karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa telepati merupakan suatu kemampuan untuk merasakan segala sesuatu dari jauh. Disadari atau tidak, kita sebenarnya sering mengalami gejala-gejala dari telepati tersebut. Gejala tersebut misalnya ketika hendak mengatakan sesuatu kepada teman, namun secara bersamaan teman kita pun mengatakan perkataan yang sama dengan yang hendak kita ucapkan. Atau contoh lain ketika hendak dibokong dari belakang tanpa sengaja kita menoleh dan melihat orang yang akan membokong kita.</span><span class="fullpost" style="font-family:arial;"></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> Contoh diatas, memang terkesan sebagai suatu peristiwa yang bisa terjadi karena aspek kebetulan belaka. Penilaian ini tidak sepenuhnya salah. Namun dibalik apa yang dianggap sebagai suatu kebetulan itu, sesungguhnya kekuatan telepati sudah bekerja mempengaruhi simpul-simpul saraf reflek kita.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> </span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> Pada abad 18, ada seorang sarjana swedia yang bernama Emanuel Swedenborg yang tertarik dengan Occultisme. Pernah suatu ketika dia bersama sejumlah cendekiawan sedang rapat. Namun secara tiba-tiba dia meninggalkan rapat dan segera berlari keluar sambil mengatakan ada kebakaran di Stockholm . Melihat gelagat aneh yang ditunjukkan oleh Emanuel ini, terang saja orang yang hadir menganggap dia tidak waras lagi. Namun berselang satu jam kemudian, terdengar kabar di Stockholm terjadi kebakaran yang hebat dan menghanguskan banyak rumah dikota itu termasuk tempat rapat Emanuel. Mungkin, kita menganggap peristiwa ataupun hal seperti itu biasa-biasa saja. Ya bisa jadi kita menganggapnya, sekali lagi hanya kebetulan belaka. Namun gejala-gejala semacam inilah yang dikembangkan sehingga menjadi sebuah ilmu yang kita kenal sebagai ilmu telepati.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> </span></span><br /><span style="font-weight: bold;font-size:100%;" ><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> Jika dikategorikan kedalam jenisnya, maka telepati dapat dibagi menjadi dua bagian:</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> </span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> <span style="font-weight: bold;">1. Telepati Hikmah</span></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> Sarana yang dipergunakan dalam telepati hikmah sangat sederhana sekali, karena setiap umat islam pasti hapal surat Al Fatihah. Sebagai Ummul kitab surat Al Fatihah banyak mengandung hal-hal yang berguna untuk dunia dan akhirat. salah satunya untuk telepati. Dengan mengirimkan surat Al Fatihah dengan cara-cara tertentu kita dapat mengobati seseorang yang sedang gelisah, cemas dan stress dari jarak jauh. Ini jelas bukan kebetulan belaka.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> </span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> <span style="font-weight: bold;">2.Telepati Spiritual</span></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> Telepati Spiritual mempunyai banyak cara yang dilakukan si pelaku dan bermacam ritualpun bisa digelar. mulai dari yang biasa sampai yang nyeleneh pun ada. Telepati spiritual ini memang sangat populer di kalangan masyarakat kita karena kemampuannya yang dapat dipergunakan untuk berbagai hal, salah satunya untuk berkomunikasi jarak jauh.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> </span></span><br /><span style="font-weight: bold;font-size:100%;" ><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> Hal-hal penting dalam telepati</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> Beberapa hal yang harus diperhatikan bagi seseorang yang ingin melakukan telepati, yang terpenting adalah harus pandai mengatur posisi ruangan dimana biasanya dia melaksanakan telepati. Selanjutnya adalah :</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> </span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> a. Jangan memakai bau-bauan yang menyengat.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> b. Jauh dari keramaian, hal ini bisa disiasati dengan melakukan telepati dimalam hari.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> c. Hindari warna yang mencolok seperti merah dan kuning.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> d. Hindari ruangan kita melakukan telepati dari cahaya matahari langsung.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> e. Pengaturan cahaya tidak boleh terlalu terang karena dapat memecah konsentrasi kita.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> </span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> <span style="font-weight: bold;">Cara melakukan sugesti</span></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> Saat melakukan sugesti kita harus mampu menyatukan dan menyelaraskan perkataan dengan kehendak batin kita. Disini dapat kita pergunakan saran yang singkat, padat dan berisi. Saran yang telah diprogram harus disimpan dan direkam di alam bawah sadar kita, jangan coba-coba untuk mengubahnya sebab konsentrasi jelas akan terganggu. Ini juga dimaksudkan agar alam bawah sadar kita terbiasa menerima saran ataupun sugesti positif. Karena pada dasarnya kekuatan batin bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh alam bawah sadar kita lebih dulu. Jadi sebelum mensugesti orang lain kita harus mensugesti batin dan alam bawah sadar kita lebih dulu.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> </span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> Sugesti itu bisa keyakinan bahwa apapun sugesti yang anda kirimkan pada orang lain akan mampu mempengaruhi alam bawah sadar orang tersebut.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> </span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> <span style="font-weight: bold;">Cara melatih konsentrasi</span></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> Konsentrasi sangat diperlukan saat melakukan telepati, karena konsentrasilah yang sangat berperan untuk mencapai obyek yang hendak dituju. Namun untuk mencapai konsentrasi sempurnah seseorang harus rajin berlatih. Diantara latihan tersebut anda dapat melakukan dengan cara membaca buku sambil mendengarkan radio. Usahakan anda berkonsentrasi pada bacaan buku tersebut sehingga tidak mendengar lagi suara radio tersebut. sangat bagus bila anda bisa membaca abjad bolak-balik tanpa salah melafalkannya. ini berarti hampir sempurna. Kalau sudah melaluinya berarti anda akan mudah dalam melakukan konsentrasi dan telepati.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> </span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> Seorang ahli telepati memang sangat dituntut harus mampu berkonsentrasi dan menciptakan visualisasi batin kepada obyek tujuannya. Visualisasi ini bisa berbentuk cahaya penghubung antara telepatis dengan obyek. Disini perlu dijelaskan bahwa pada saat berkonsentrasi anda harus mampu menghadirkan gambar orang yang akan menjadi obyek anda, dengan catatan gambar tersebut harus jelas dan tidak hilang timbul. Setelah semuanya ini anda kuasai barulah diisi dengan sugesti yang menjadi tujuan anda. Dalam kehidupan sehari-hari mungkin anda pernah melihat atau mengalami seorang paranormal bisa membaca pikiran orang yang menjadi lawan bicaranya. Bagi orang awam mungkin ini sangat menakjubkan sekali, namun tidak demikian dengan orang yang menguasai ilmu telepati. Hal ini sangat wajar bagi siapapun yang menguasai telepati, atau paling tidak sudah mampu mensugesti alam bawah sadarnya.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> </span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> <span style="font-weight: bold;">Berikut beberapa kiat agar telepatis tidak mampu membaca pikiran anda:</span></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> </span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> <span style="font-weight: bold;">1. Buyarkan konsentrasinya</span></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> Lakukan hal-hal yang kurang berkenan di hatinya sampai dia merasa jengkel. Kalau dia terpancing berarti anda telah berhasil memecah konsentrasinya. Konsentrasi yang terpecah biasanya sulit melakukan hal yang sifatnya halus, contohnya ya telepati itu tadi.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> </span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> <span style="font-weight: bold;">2. Jaga jarak</span></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span class="fullpost" style="font-family:arial;"> Jangan sekali-kali anda berkonsentrasi dengan ahli telepati sebab bila anda berkonsultasi dengan ahli telepati berarti anda berada dipihak yang menyerah dan kalah. Dengan demikian si ahli telepati akan dapat menangkap dengan mudah gelombang-gelombang yang dipancarkan pikiran/alam bawah sadar anda. Maka diapun dengan mudah menebaknya. Telepati merupakan ilmu yang bebas nilai. Artinya, kalau ilmu ini dikuasai orang berhati mulia maka akan bermanfaat bagi banyak orang, tapi sebaliknya bila dikuasai oleh orang jahat maka sangat berbahaya sekali. Telepati, Hipnotis dan gendam sesungguhnya tiga serangkai ilmu yang memiliki daya kerja hampir sama: mempengaruhi bawah sadar obyek.</span></span></span> <span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV">Telepati berasal dari dua kata yaitu : </span><span style="font-size:85%;"><strong><span lang="SV" style="font-family:'Verdana','sans-serif';">“tele”</span></strong></span><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV"> berarti </span><span style="font-size:85%;"><strong><span lang="SV" style="font-family:'Verdana','sans-serif';">“jauh”</span></strong></span><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV"> dan </span><span style="font-size:85%;"><strong><span lang="SV" style="font-family:'Verdana','sans-serif';">“pathos”</span></strong></span><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV"> berarti </span><span style="font-size:85%;"><strong><span lang="SV" style="font-family:'Verdana','sans-serif';">“perasaan”</span></strong></span><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV">. Telepati secara harfiah artinya adalah “merasakan dari jarak jauh”.Telepati adalah gejala alamiyah yang sudah ada sejak kita masih bayi. Semua anak bayi memiliki kemampuan telepati secara alamiyah. Anak bayi belum mampu mengungkapkan perasaan dan keinginannya dengan kata kata. Ia menyampaikan dan mengungkapkan keinginannya melalui perasaan yang dipancarkan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p><p><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves> <w:trackformatting> <w:punctuationkerning> <w:validateagainstschemas> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables> <w:snaptogridincell> <w:wraptextwithpunct> <w:useasianbreakrules> <w:dontgrowautofit> <w:splitpgbreakandparamark> <w:dontvertaligncellwithsp> <w:dontbreakconstrainedforcedtables> <w:dontvertalignintxbx> <w:word11kerningpairs> <w:cachedcolbalance> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val=" "> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" name="Hyperlink"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><span class="mceItemObject" classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></span><br /> <mce:style><! st1\:*{behavior:url(#ieooui) } --></p> <p><!--[if gte mso 10]></p> <p><mce:style><! /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} --></p> <p><!--[endif]--></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV">Ketika seorang ibu pergi berbelanja kepasar dan anak bayinya yang masih menyusu ditinggal sedang tidur dirumah, tiba tiba ia merasa gelisah dan ingat pada anak bayinya dirumah. Ia tidak bisa berkonsentrasi untuk belanja, fikirannya hanya tertuju pada bayinya. Air susunyapun mengalir dengan sendirinya, ia tidak bisa menahan keinginannya nuntuk segera pulang menemui bayinya. Ia segera kembali kerumah, dan didapatinya anak bayinya sedang menangis, ia segera menggendong dan menyusui bayinya. Hatinya menjadi tentram dan anak bayinya pun berhenti menangis. Itulah hubungan telepati yang dilakukan seorang<span> </span>bayi kepada ibunya.Sejak bayi kita sudah mempunyai kemampuan telepati, karena pada anak bayi otak kanannya lebih dominan daripada otak kiri. Seiring dengan pertumbuhan usia, peranan otak kiri semakin dominan dan peranan otak kananpun berkurang, maka kemampuan berkomunikasi dengan telepatipun berkurang pula. Sebenarnya kemampuan telepati ini bisa diasah dan dirawat terus dengan melakukan latihan. Telepati adalah cara berkomunikasi menggunakan fikiran bawah sadar atau otak kanan. Setiap orang bisa melakukannya asal mau mencoba dan melatihnya, karena pada dasarnya ketika masih bayi semua orang pernah melakukan komunikasi dengan telepati. Kemampuan telepati jadi berkurang karena kita lebih banyak menggunakan otak kiri daripada otak kanan. Pancaran sinyal telepati dilakukan oleh fikiran bawah sadar melalui otak belahan kanan, dan diterima oleh penerima melalui otak belahan kanan pula.Sinyal yang diterima umumnya berupa perasaan. Hubungan telepati biasanya lebih mudah dilakukan antara orang yang mempunyai hubungan emosi. Misalnya antara ibu/bapak<span> </span>dengan anaknya, abang dengan adik, dua orang yang sedang pacaran,<span> </span>karib kerabat, teman bisnis yang akrab, suami istri dan lain sebagainya. Saya pernah menerima sinyal <span> </span>telepati dari ayah saya yang sedang sakit. Satu waktu ketika saya baru sampai dikantor saya di PLN Gambir, tiba-tiba saya ingat ayah saya dan ingin sekali menemuinya dengan segera. Keinginan saya untuk bertemu beliau begitu kuat, saya tidak bisa konsentrasi kerja. Akhirnya saya minta staf saya menyiapkan kendaraan dan mengantar saya kerumah ayah di Ciputat. Sampai dirumah ayah, beliau keluar sambil memegang mulutnya yang tampak agak miring dan berkata: ”Bapak… sakit !” . Rupanya beliau terkena serangan stroke ringan, dan ingin sekali bertemu dengan saya, karena ketika itu belum ada fasilitas telepon sedang ia sangat butuh pada saya, tanpa sengaja fikiran yang kuat telah memancarkan sinyal telepati yang kuat dan dapat saya terima. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV">Saya juga pernah memanfaatkan kemampuan telepati ini untuk berkomunikasi dengan seorang <span> </span>teman. Tahun 1989 belum ada fasilitas HP seperti sekarang. Satu ketika saya sedang berada di Tangerang dan sangat butuh bertemu seorang teman yang tinggal di Bekasi. Saya mencoba berkomunikasi dengan kekuatan fikiran, saya bayangkan wajah teman saya itu, dan saya rasakan keberadaannya, saya sampaikan pesan bahwa satu jam lagi saya akan datang kerumahnya. Saya rasakan bahwa ia telah menerima pesan saya. Ketika saya sampai dirumahnya, ia sedang duduk diruang tamu, ketika ia melihat saya ia berkata: ” Eh..bener lu, datang ! ” . Rupanya ia sudah merasa bahwa saya akan datang kerumahnya. Saya tahu bahwa pesan saya sudah sampai padanya, dari ucapannya itu, saya tidak pernah mengatakan padannya bahwa saya telah mengirim sinyal telepati padanya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV">Sebenarnya dalam kehidupan sehari hari kita sering menerima pesan telepati, hanya saja kita kurang begitu memperhatikan. Satu ketika kita ingat seorang teman yang sudah lama tidak jumpa, ketika kita sedang melamun tentang teman tersebut, tiba2 telepon berdering, ternyata telepon dari teman yang sedang kita ingat itu. Ketika anda ingin mengatakan sesuatu, tiba tiba teman yang didepan anda sudah mengucapkannya lebih dahulu. Ketika anda ingin menyusul seseorang yang bersepeda didepan anda, tiba tiba orang itu menengok pada anda. Dan banyak lagi kejadian sehari hari yang kurang kita perhatikan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV">Dalam sejarah tercatat nama Emanuel Swedenborgh seorang sarjana Swedia hidup diabad 18. Semula ia lebih cenderung mempelajari ilmu alam tetapi belakangan ia lebih tertarik dengan ilmu ghaib/occoultisme. Dalam suatu rapat yang dihadiri kalangan cendekiawan, tiba tiba Swedenborgh berlarian keana kemari, mukanya pucat penuh kekawatiran. Seperti orang kurang waras ia mengatakan, baru saja terjadi kebakaran besar di Stockholm, rumah sahabatnya terbakar namun rumahnya selamat dari amukan api. Tiga hari kemudian ada kabar dari Stockholm bahwa kota itu mengalami kebakaran besar. Umumnya sinyal telepati akan memancar kuat secara otomatis<span> </span>ketika saat seseorang berada pada kondisi terjepit, tertekan dan terdesak, dan saat<span> </span>seseorang dipengaruhi oleh perasaan emosi, takut, gembira, cemas, yang kuat. Pada saat itu fikiran bawah sadar (otak kanan) lebih dominan daripada fikiran sadar (otak kiri).Seorang dokter di Perancis bernama Andral mengisahkan suatu peristiwa ketika terjadi pertengkaran antara seorang petani dengan pandai besi. Petani itu mengeluh bahwa setiap malam jam 22 .00 – 24.00 telinganya diganggu suara gemuruh seperti besi beradu sehingga menyebabkan ia tidak bisa tidur.Mendengar penuturan petani itu, pagi harinya Andral memanggil pandai besi tetangganya dan bertanya kepada pandai besi itu, aktivitas apa saja yang dilakukannya sekitar jam 22.00 – 24.00. Pandai besi itu mengaku bahwa pada jam itu ia bekerja menempa besi sambil membayangkan wajah petani tetangganya yang telah mendholimnya, dan ia berharap suara besi yang ditempanya mampu menembus tembok kamarnya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV">Andral lalu berkata:” Baik keinganmu telah tercapai, mulai saat ini hentikanlah ulah jahatmu itu , atau aku adukan engkau kepada polisi” . Malam hari berikutnya pandai besi itu menghentikan kegiatannya tersebut dan petani itupun bisa tidur dengan tenang. Itulah beberapa gejala telepati yang bisa saja terjadi <span> </span>pada diri kita. Kasus serangan mental<span> </span>seperti yang dialami petani itu bisa saja terjadi pada siapapun. Terjadinya biasanya tidak disadari oleh pelaku maupun orang yang mengalami serangan, karena aktivitas ini memang berada pada wilayah fikiran bawah sadar. Untuk menghindari terjadinya serangan mental ini Rasulullah mengajarkan kita untuk selalu berlaku santun , jangan sampai menyakiti hati tetangga, atau orang disekitar kita. <span> </span>Rasulullah mengingatkan kepada kita <span> </span>:”Takutilah do’a (jeritan) orang yang teraniaya , karena do’a orang yang teraniaya itu di ijabah”. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV">Keluhan atau jeritan orang yang teraniaya biasanya diikuti dengan emosi </span><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="FI">yang kuat, ini akan memancarkan sinyal telepati. Karena itu Rasulullah mengingatkan kita agar jangan sampai mendholimi tetangga atau orang lain. Berlaku ramah dan santun terhadap tetangga sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Kita juga dianjurkan untuk selalu memaafkan kesalahan orang lain. Karena kebencian, kemarahan yang disertai emosi yang kuat juga bisa memancarkan kekuatan telepati . Getaran telepati yang merusak ini disebut juga serangan mental. Untuk melindungi diri dari serangan ini Islam mengajarkan kita untuk selalu berlaku santun, jangan menyakiti hati orang lain. </span><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" >Disamping itu juga dianjurkan untuk membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nash. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="FI"> </span></p> <span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="FI">Serangan mental yang berupa telepati ini biasanya terjadi pada orang yang berhubungan dekat atau memiliki hubungan emosi, seperti orang tua dengan anak, antara adik dan kakak, antara tetangga, sahabat karib, pasangan suami istri, orang yang berpacaran, antara majikan dengan karyawan dan lain sebagainya. </span><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="SV">Pasangan suami istri yang tidak akur , biasanya sering melakukan serangan ,mental antara satu dengan yang lainnya. Kalau sudah begitu ada saja kesialan yang akan dialami oleh rumah tangga itu, rezeki jadi seret, usaha terancam bangkrut, suasana di rumah tidak nyaman, panas dan selalu ingin bertengkar. Soal kecil jadi besar.</span><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;">Banyak orang beranggapan, bahwa kemampuan TELEPATI tidak membutuhkan latihan apapun, dan menganggapnya itu adalah bagian dari BAKAT ALAMI saja, yang tidak perlu latihan. Tapi bagi orang yang telah mengerti, pasti menyadari bahwa kemampuan Telepati pada awalnya harus dilatih dan dibangun lebih dulu, kemudian semakin memantapkan kekuatannya dengan melatihnya secara hati-hati dan terus menerus…sehingga akan didapatkan hasil-hasil yang bermanfaat.</span></span></div> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p><div style="color: rgb(153, 102, 51);" align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;">TELEPATI, seperti kecakapan berpikir lainnya…dapat dipergunakan untuk maksud baik dan jahat. Di sini, kita dihadapkan pada masalah ETIKA dan MORAL. Apakah alasan Anda belajar dan berlatih TELEPATI? Coba Anda melihat dengan cermat alasan pribadi Anda untuk berlatih dan menggunakan kecakapan Telepati ini.</span></span></div> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p><div style="color: rgb(153, 102, 51);" align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;">Secara umum, ada <strong>3 pandangan pernyataan</strong> dari yang berhasrat untuk berlatih kecakapan TELEPATI, yaitu:</span></span></div> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p><ul style="color: rgb(153, 102, 51);"><li> <div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><strong>Pertama</strong>, sekedar punya hasrat untuk mengetahui Telepati, dan hanya ingin mengembangkannya untuk keuntungan pribadi tanpa melibatkan orang lain secara langsung.</span></span></div> </li><p> </p><li> <div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><strong>Kedua</strong>, sangat berhasrat untuk bisa menguasai kekuatan Telepati dan mengembangkannya untuk melayani dan membantu orang lain.</span></span></div> </li><p> </p><li> <div align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><strong>Ketiga</strong>, merasa harus menggunakan kekuatan Telepati untuk menguasai orang lain, dan menentang keinginan mereka, agar mau menuruti kemauannya.</span></span></div> </li></ul> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p><div style="color: rgb(153, 102, 51);" align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;">Sejauh mana pokok persoalan menyangkut hubungan Telepati, tentu saja ada pertimbangan-pertimbangan dasar tertentu yang harus diperhitungkan…yaitu tentang tanggung jawab moral.</span></span></div> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p><div style="color: rgb(153, 102, 51);" align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;">Kemampuan TELEPATI adalah peranan dari OTAK KANAN, yang bertanggung jawab pada sisi emosi, imajinasi, dan intuisi kita…yang kesemuanya itu terpendam di dalam alam PIKIRAN BAWAH SADAR. Oleh sebab itu, langkah awal untuk berlatih kemampuan TELEPATI adalah Anda harus menghidupkan “mesin mental” di pikiran sadar Anda untuk bersiaga penuh kesadaran, bekerja sama dengan pikiran bawah sadar Anda.</span></span></div> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p><div style="color: rgb(153, 102, 51);" align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><strong>Keyakinan dan percaya diri Anda adalah hal utama yang harus Anda punyai sebelum memulai berlatih TELEPATI.</strong> Karena perlengkapan sebenarnya dari kemampuan Telepati adalah pada bagian tingkat SADAR PIKIRAN Anda yang dilingkupi oleh perasaan EMOSI JIWA secara rileks…baik Anda sebagai Pengirim atau Penerima.</span></span></div> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p><div style="color: rgb(153, 102, 51);" align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;">Cobalah berkonsentrasi selama beberapa saat pada BAYANGAN PIKIRAN yang hendak Anda kirimkan kepada seseorang, juga pikirkan bahwa Anda sangat ingin memproyeksikan PESAN tersebut dari tempat Anda berada ke beberapa tempat yang jauh. Kemudian konsentrasikan bahwa si penerima pesan Anda di beberapa tempat yang jauh dari Anda, bisa menerima pesan dari Anda. Dan, jangan lupa untuk memberikan segenap perasaan emosi Anda pada saat berkonsentrasi mengirimkan pesan secara TELEPATI itu. Kekurangan dari nilai emosional atau jika tanpa ada perasaan emosi yang menyelubungi pesan…maka itu sering menyebabkan proses Telepati menjadi gagal.</span></span></div> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p><div style="color: rgb(153, 102, 51);" align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;">Kebanyakan para Pemula gagal pada tahap awal ini, karena mereka merasa TEGANG saat melakukan konsentrasi dengan sepenuh emosi jiwa. Ketegangannya biasanya dilihat dari bahasa tubuhnya yang otomatis sudah menjelaskannya…misalnya dari alis mata yang berkerut, mata yang dipejamkan dengan sangat rapat, mengatupkan bibir rapat-rapat sampai monyong atau terlihat dari otot-otot tubuhnya yang keras menegang saat mencoba berkonsentrasi itu. Hal-hal TEGANG seperti ini harus Anda hindari…janganlah tegang pada saat melakukan konsentrasi.</span></span></div> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p><div style="color: rgb(153, 102, 51);" align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"><strong>Pada Latihan Telepati, semua bagian tubuh dan pikiran haruslah rileks meskipun tetap konsentrasi dengan tingkat keheningan yang semakin dalam.</strong> Oleh sebab itu, sebelumnya Anda harus melatih diri untuk bisa rileks dan santai…meskipun dalam waktu bersamaan sedang melakukan KONSENTRASI PIKIRAN. Beberapa tulisan </span><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" lang="FI">”Wuryanano.blogspot.com”.</span><span style="font-family:verdana;"> bisa Anda lakukan lebih dulu untuk membiasakan diri berkonsentrasi, dan berimajinasi secara rileks dan santai.</span></span></div> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p><div style="color: rgb(153, 102, 51);" align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;">Dengan mencapai kondisi atau keadaan rileks dan santai secara FISIK dan PIKIRAN, maka Anda sebagai si Pengirim pesan Telepati akan mendapatkan gambaran mental yang jelas, beserta balutan emosi Anda di sana. Gambaran mental yang Anda ciptakan dengan jelas ini juga seiring dengan kemauan dan kemampuan Anda untuk melatih kekuatan imajinasi visualisasi Anda, sehingga Anda mampu membentuk dan menggambarkan pesan Anda sejelas mungkin, yang selanjutnya itu akan otomatis tersimpan di dalam pikiran bawah sadar Anda…dan bisa Anda gunakan berulang-ulang.</span><br /></span><!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Verdana; panose-1:2 11 6 4 3 5 4 4 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:536871559 0 0 0 415 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} a:link, span.MsoHyperlink {mso-style-unhide:no; color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; color:purple; mso-themecolor:followedhyperlink; text-decoration:underline; text-underline:single;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> <p><!--[if gte mso 10]></p> <p><mce:style><! /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif";} --></p> <p><!--[endif]--></p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);" class="MsoNormal"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" >Banyak cara bagi setiap orang, untuk membangun kedekatan dengan orang-orang lainnya. Mungkin juga kedekatan dengan binatang dan tumbuhan, bahkan kedekatan dengan alam semesta secara umum. Pada umumnya cara-cara yang dipakai melakukan pendekatan tersebut adalah secara fisik bertemu tatap muka dan komunikasi lisan mungkin juga tulisan.</span><span style="font-size:85%;"></span></p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"> </span></p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);" class="MsoNormal"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" >Akan tetapi, secara tidak disadari, mungkin saja sebagian dari kita sebenarnya telah melakukan upaya pendekatan secara Telepati. Nggak percaya? Cobalah Anda ingat-ingat, paling gampang mengingat saat Anda dulu melakukan pendekatan pada calon pasangan hidup Anda, yang mungkin saat ini sudah menjadi suami atau istri, atau sekarang masih dalam taraf pacaran atau tunangan. Nah, bagaimana cara Anda melakukan pendekatan dan membangun kedekatan pada pasangan Anda itu, sampai calon pasangan yang Anda incar itu bersedia menjadi pasangan hidup Anda?</span><span style="font-size:85%;"></span></p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"></span><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" >Bukankah saat awal pendekatan ke calon pasangan, Anda melakukan upaya pendekatan dengan segenap jiwa raga, segenap emosi dan pikiran? Anda sering membayangkan hal-hal baik untuk calon pasangan Anda itu, Anda sering berbicara di dalam relung pikiran Anda dengan segenap perasaan emosi jiwa, betapa Anda sangat menginginkan si dia untuk menjadi pasangan hidup Anda. Bukankah begiu yang Anda lakukan dulu? Iya..jelas memang begitulah. Saya pun melakukannya kok…hehehe…dan terbukti berhasil kan?</span><span style="font-size:85%;"></span></p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"></span><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" >Nah, jika Anda sudah pernah melakukan hal seperti tersebut tadi, maka itu artinya Anda telah melakukan suatu upaya secara TELEPATI….meskipun saat itu Anda tidak menyadarinya, bahwa Anda telah melakukan Telepati. Itu artinya, kemampuan TELEPATI memang sudah dimiliki oleh setiap orang di muka bumi ini…jadi Telepati memang hal yang wajar, lumrah saja.</span><span style="font-size:85%;"></span></p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);" class="MsoNormal"><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" >Tetapi dalam perjalanan hidup selanjutnya, sebagian besar dari kita melupakan cara-cara “telepatikus” seperti itu. Kita cenderung ingin berpikir yang logis dan bisa dihitung secara matematis saja…melupakan hal bersifat imajinatif dan intuitif. Bisa jadi ini disebabkan oleh pola pendidikan yang kita terima, yang selalu mengedepankan berpikir logis dan matematis, yang diaktifkan oleh fungsi otak kiri saja…sedangkan fungsi otak kanan, yang bertanggung jawab pada imajinasi dan intuisi termasuk didalamnya kemampuan telepati, cenderung diabaikan…atau diremehkan dan dianggap tidak begitu bermanfaat bagi kehidupan di era modern ini.</span><span style="font-size:85%;"></span></p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"> </span></p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);" class="MsoNormal"><span style="font-size:85%;"></span><span style=";font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" >Tulisan saya ini, hanya mengingatkan, bahwa dengan kekuatan TELEPATI, sebenarnya Anda bisa menjalin dan membangun kedekatan dengan orang lain, maupun dengan setiap makhluk di alam semesta ini…termasuk juga dengan alam semesta yang juga merupakan salah satu makhluk ciptaan <strong><span style="font-family:'Verdana','sans-serif';">Allah SWT</span></strong> ini.</span><span style="font-size:85%;"></span></p> <p style="color: rgb(153, 102, 51);" class="MsoNormal"><span style="color: rgb(153, 102, 51);font-family:'Verdana','sans-serif';font-size:85%;" >Cobalah Anda lakukan Telepati dalam menjalin dan membangun kedekatan hubungan Anda, entah itu hubungan persahabatan, kekeluargaan, percintaan atau hubungan bisnis. Lakukanlah dengan menggunakan kemampuan Telepati Anda…dan lihatlah apa yang akan Anda peroleh. Saya yakin jika Anda serius melakukan upaya Telepati dalam menjalin, membangun, dan menjaga keharmonisan serta kedekatan hubungan-hubungan Anda dengan orang-orang lainnya, atau dengan sesama makhluk ciptaan <strong><span style="font-family:'Verdana','sans-serif';">Allah</span></strong>…maka kehidupan yang Anda jalani menjadi lebih indah dan menyenangkan.Tidak ada hal yang tidak mungkin untuk Anda lakukan dalam mencapai sukses dan kebahagiaan sejati, jika Anda mau mengerahkan segenap karunia Ilahi yang sudah ada di dalam diri Anda…termasuk kemampuan TELEPATI ini.</span></p> <p><a name="Jenis_dan_Manfaat_Telepati" id="Jenis_dan_Manfaat_Telepati"></a></p> <h2><span class="editsection"></span><span style="font-size:85%;"><span class="mw-headline"><b>Jenis dan Manfaat Telepati</b></span></span></h2> <p><span style="font-size:85%;"><a name="Telepati_Fisik" id="Telepati_Fisik"></a></span></p> <h3><span style="font-size:85%;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Telepati Fisik</span></span><span style="font-size:85%;"><blockquote></blockquote><span style="font-weight: normal;">Membaca pikiran dan isi hati orang lain dan kepekaan batin terhadap sesuatu yang sedang terjadi pada diri, keluarga, masyarakat dan sebagainya.</span></span></h3> <p><span style="font-size:85%;"><a name="Telepati_Psikologis" id="Telepati_Psikologis"></a></span></p> <h3><span style="font-size:85%;"><span class="mw-headline">Telepati Psikologis</span></span></h3> <p><span style="font-size:85%;">Melihat sifat dan karakteristik dasar setiap orang serta memudahkan dalam pemberian pesan, nasehat, dsb kepada orang lain.</span></p> <p><span style="font-size:85%;"><a name="Telepati_Mimpi" id="Telepati_Mimpi"></a></span></p> <h3><span style="font-size:85%;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Telepati Mimpi</span></span></h3> <p><span style="font-size:85%;">Menyampaikan informasi yang ingin disampaikan lewat mimpi</span></p> <p><span style="font-size:85%;"><a name="Telepati_Medis" id="Telepati_Medis"></a></span></p> <h3><span style="font-size:85%;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline">Telepati Medis</span></span></h3> <p><span style="font-size:85%;">Biasa digunakan dalam berbagai pengobatan, pemindahan energi, bius, dsb.</span></p> <p><span style="font-size:85%;"><a name="Teknik_Telepati" id="Teknik_Telepati"></a></span></p> <h2><span style="font-size:85%;"><span class="editsection"></span><span class="mw-headline"><b>Teknik Telepati</b></span></span></h2> <ul><li><span style="font-size:85%;">Keyakinan dan kepercayaan diri merupakan hal utama yang perlu disiapkan. Hal ini disebabkan karena telepati menggunakan bagian tingkat sadar pikiran yang melibatkan emosi secara rileks baik sebagai pengirim atau penerima.</span></li></ul> <ul><li><span style="font-size:85%;">Berkonsentrasi selama beberapa saat pada bayangan pikiran yang hendak dikirimkan kepada penerima. Kemudian fokuskan pikiran bahwa pengirim sangat ingin memproyeksikan pesan dan informasi tersebut ke tempat penerima.</span></li></ul> <ul><li><span style="font-size:85%;">Kemudian konsentrasikan bahwa si penerima pesan di beberapa tempat yang jauh, dapat menerima pesan tersebut. Jangan lupa untuk memberikan segenap perasaan emosi pada saat berkonsentrasi dan mengirimkan pesan secara telepati. Kekurangan dari nilai emosional atau jika tanpa ada perasaan emosi yang menyelubungi pesan akan menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan kegagalan dalam proses telepati.</span></li></ul> <ul><li><span style="font-size:85%;">Beberapa hal yang menjadi catatan penting ialah semua bagian tubuh dan pikiran haruslah rileks meskipun tetap berkonsentrasi dengan tingkat keheningan yang semakin dalam. Pada saat mencapai kondisi atau keadaan rileks dan santai secara fisik dan pikiran, maka pengirim telepati akan mendapatkan gambaran mental yang jelas, beserta balutan emosi yang tercipta di sana. Gambaran mental tersebut dapat terus dilatih seiring dengan kemauan dan kemampuan kekuatan imajinasi pengirim. Hal ini menyebabkan pengirim mampu membentuk dan menggambarkan pesan kepada penerima dengan sejelas mungkin, yang selanjutnya akan tersimpan di dalam pikiran bawah sadar dan bisa digunakan berulang-ulang.</span><blockquote></blockquote><span style="font-size:85%;">Telepati adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan pikiran. Kalau dalam kondisi sehari-hari sudah terbiasa "ngobrol" dalam pikiran anda, saling sahut-sahutan antara satu pemikiran dengan lainnya, ya seperti itulah, cuma yang diajak ngobrol bukan diri anda sendiri, tapi individu yang berada diluar diri anda.<br /><br />Pada dasarnya, bahasa-bahasa verbal di dunia ini semuanya berusaha menyematkan label kata pada suatu impresi atau kesan, dan menciptakan suatu konsensus. Tapi karena pada dasarnya manusia itu sama di seluruh dunia, maka pada saat lapar, kondisi fisik dan emosional yang dialaminya ya sama, cuma satu orang bilang "lapar", sementara di belahan dunia lain orang bilang "sanjrit lapar euy". Telepati mengkomunikasikan bukan kata-kata, melainkan gambaran, atau kesan secara asli, "bahasa" saat belum diberikan label. Oleh karena itu dalam telepati, kemungkinan salah persepsi saat berkomunikasi, walau antar orang berbeda bahasa bisa diminimalisir.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Melatih kemampuan Telepati</span><br /><br />Pada saat melakukan komunikasi telepati, baik pihak pengirim maupun penerima harus sama-sama terbiasa atau terlatih untuk menggunakan indera telepati mereka (yes we all have it). Jika diibaratkan dua buah telepon, maka sinyal telepon pengirim maupun sinyal telepon penerima harus sama-sama bagus. Jangan khawatir sama jaringan (network), dimana-mana sinyalnya sama kuat dan lima bar :P Fokus ke improving "telepon" (telepaton?) mu saja.<br />Bagi si penerima, ia harus bisa <span style="font-weight: bold;">focusing </span>dan <span style="font-weight: bold;">filtering</span>; memisahkan mana sinyal telepati, mana yang dari pikiran sendiri. Ibaratnya nerima telepon ditengah-tengah keramaian, kita harus bisa bedain mana suara yang berasal dari telepon, mana yang dari background noise; dan fokus ke mendengarkan percakapan di telepon bukan di meja sebelah. Bagi si pengirim, focusing akan membuat pesan yang ia sampaikan jelas bentuknya.<br />Selain focusing dan filtering, kemampuan lainnya yang penting baik bagi pengirim dan penerima adalah <span style="font-weight: bold;">visualisasi</span>. Visualisasi disini maksudnya kalau bagi si pengirim adalah menggambarkan secara visual apa yang kita maksudkan, sedangkan bagi si penerima adalah menggambarkan secara visual apa yang ia terima.<br /><br />Kemampuan penting lainnya adalah <span style="font-weight: bold;">targeting </span>dan <span style="font-weight: bold;">labeling</span>. Akan lebih mudah untuk mempraktikkan telepati saat bertatapan muka dan sama-sama tahu, karena si penerima sadar ia sedang dikontak dan secara aktif berusaha mendengarkan. Sedangkan untuk jarak jauh atau kondisi tidak diatur, perlu ada kemampuan tergeting, alias membidik sasaran dan menginformasikan pesan "hey, you got a call". Labelingnya ini biasanya berupa suatu "feeling", suatu kesan tertentu yang kita terima, yang <span style="text-decoration: underline;">unik</span> terhadap seseorang; inilah representasi atau label identitas seseorang di dunia telepati. Labeling biasanya terjadi secara otomatis pada mereka yang telah bergaul dekat dan dalam waktu yang lama, sehingga tanpa disengaja dari waktu ke waktu tercipta suatu kemampuan telepati yang sering orang istilahkan dengan "hubungan bathin". Hal ini biasanya paling sering teramati dari hubungan ibu dan anak, dimana seorang ibu bisa tanpa alasan tiba-tiba merasakan perasaan anaknya, atau tahu anaknya sedang berada dalam kesulitan. That's natural telepathy.<br /><br />Pernah di siang hari bolong nerima telepon nyokap dan langsung ditanya "Kamu nggak apa-apa?". Dan setelah dikonfirmasi nggak ada masalah maka si nyokap proceed buat nelepon anaknya yang lain buat ngecek? That's natural telepathy too, cuma pesannya yang rada bias, atau nyokap anda sedang sama sayangnya sama semua anaknya.<br />Atau lagi bengong tiduran tau-tau anda terpikirkan seseorang spesial, dan telepon tiba-tiba berdering, dan betul itu dari si dia? Atau saat lagi melaksanakan suatu kegiatan mendadak merasa harus pulang cepat tanpa alasan, dan ternyata di rumah sudah menunggu sobat anda? That's natural telepathy in action too.<br /><br />Mo jalan sama someone spesial eh tau-tau tanpa janjian warna pakaian kalian sama?<br />Kepikiran tentang seseorang selama berhari-hari dan setelahnya ketauan bahwa sempat ada kejadian penting berlangsung sama si seseorang?<br />Atau lagi lembur ngerjain tugas di kampus malem-malem mendadak bulu kuduk merinding dan anda merasa ada yang sedang memperhatikan anda dari sudut yang gelap?<br /><br />Semuanya itu telepathy in action<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Natural Born Telepathic (NBT)</span><br /><br />Nah jika kemampuan natural telepathy ini dimiliki oleh setiap orang, namun dalam kekuatan sangat terbatas, dan tidak bisa dikendalikan secara sadar, maka ada orang-orang tertentu yang memang terlahir dengan indera telepati yang sudah kuat dari sononya. Bagi para born telepathic ini, maka semua proses telepatinya biasanya berlangsung secara natural dalam kekuatan berkali-kali lipat manusia normal; si pengirim pesan juga sudah memiliki identitas dan karakter label yang kuat dan solid, dan si penerima pesan bisa mengenali label-label orang lain dengan lebih mudah.<br /><br />Sayangnya, bagi mereka yang NBT tapi tidak sadar kemampuan diri, yang sering terjadi adalah "feeling overwhelming" atau membludaknya perasaan akibat ketidak sanggupan menghandle semua sensasi perasaan yang ia terima. Perasaan yang tanpa ia undang bisa ia rasakan, atau merasakan magnitude yang jauh lebih besar dari suatu kejadian yang sebenernya relatif biasa-biasa saja. Bagi mereka yang sadar dirinya NBT, maka perlu ada kendali khusus untuk tidak selalu bertindak by instinct, karena sensor mereka yang over sensitive tersebut. Apply moderation.<br /><br />Bagi yang ingin meningkatkan kemampuan telepati mereka, ada beberapa latihan yang bisa ditempuh, salah satunya latihan relaksasi versi enhanced seperti terurai sebelumnya dan praktik bersama partner dengan materi-materi visual, mulai dari yang sederhana (bentuk, warna) dan beranjak ke pesan-pesan yang lebih kompleks.<br /><br />Tapi jangan kaget juga kalau saat sendirian anda jadi lebih sering denger suara-suara aneh. .Gejala Telepati dalam kehidupan sehari hari sering kita alami seperti adanya beberapa kelompok orang dimana salah satu melaksanakan buang air kecil maka beberapa orang lainya merasakan ingin melakukan buang air kecil juga.<br />Telepati akan mudah dirasakan oleh orang yang tidur akibat terhipmotis atau orang yang sengaja mengkonsentrasikan pikirannya untuk menerima telepati dengan cara mengosongkan pikiran selain untuk menerima telepati.<br />Namuan demikian bahwa setiap manusia akan bisa menerima telepati, karena manusia terdiri jasmani dan rohani dimana hubungan secara rohani atau kejiwaan telah terjalin antar manusia kususnya hubungan batin seperti orang tua dengan anaknya , saudara dengan saudra , dengan pacar.dan lain lain.<br />Telepati adalah ilmu yang bebas nilai artinya bila digunakan oleh orang yang baik telepati menjadi baik, dan bila digunakan oleh orang jahat maka telepati hasilnya akan buruk. Telepati akan kacau atau tidak berhasil bilamana pikiran kita kotor akibat kesalahan kita semdiri seperti minum alkohol mengingat alkohol merusak pikiran.<br />Dalam belajar telepati kita tidak perlu mempermasalahkan jarak karena telepati tidak mengenal jarak karena telepati menggunakan jiwa atau batin.<br />Cara cara paling mudah untuk belajar konsentrasi adalah dengan hal hal yang sederhana seperti :<br />1.Menghitung bilangan ganjil mulai dari 1,3,5 sampai 99<br />2.Menghitung bilangan genap mulai dari 2,4,6 sampai 100<br />3.Menghitung mundur bilangan ganjil 99,97.95 sampai 1<br />4.Menghitung mundur bilangan genap 100.98.96. sampai 0<br />5.Menghafal huruf a – z dihitung maju dan mundur<br />6.Bila cara tersebut telah sering anda lakukan maka bisa dilanjutkan dengan gambar titik bundar dalam kertas sebesar 5 mm di kertas putih dengan warna titik titik yang berbeda seperti kuning, merah, hijau biru dan lain lain, te,pelkan pada tembok setinggi pandangan anda Pilih salah satu titik dan pandanglah dengan tajam tanpa berkedip setelah 2 menit gelengkan kepala anda namun pandangan tetap pada titik yang anda pilih.<br /><span style="text-decoration: underline;"><strong>MEMPERKUAT PANCARAN GELOMBANG TELEPATI</strong></span><br />Kuatnya pancaran gelombang telepati sangatlah ditentukan dari kekuatan batin dan hal ini bisa dilakukan dengan cara meditasi atau pernafasan diam / tanpa gerak. Gerak jurus tenaga dalam atau dzikir bagi muslim.<br />Meditasi Dalam ilmu telepati ada 2 jenis meditasi yang memiliki peran dalam meningkatkan kekuatan telepati sekaligus hipnotisme maupun magnetisme. Meditasi tersebut yaitu :<br /><span style="text-decoration: underline;"><i><strong>1.Meditasi halus</strong></i></span><br />Melakukannya cukup dengan duduk tegak seluruh badan dikendorkan konsentrasi dipusatkan pada nafas halus seolah olah anda tidak bernafas, dan akan lebih baik lagi bila mana saat bernafas halus disertai dengan dzikir bagi muslim atau menyebut nama Tuhan sesuai dengan agamanya masing masing.<br />Meditasi halus sangat berfungsi untuk memperkuat batin dan yang lebih penting meningkatkan kepekaan batin dalam menerima getaran halus dari luar diri.<br /><span style="text-decoration: underline;"><i><strong>2.Meditasi Keras</strong></i></span><br />Melakukannya dengan cara olah nafas yaitu menarik nafas, menahan nafas dan menghembuskan nafas hal ini dilakukan dengan cara :<br /><strong>Duduk meditasi</strong><br /><strong>Seluruh benda yang menempel di badan dikendorkan semua</strong><br /><strong>Pejamkan mata pusatkan konsentrasi</strong><br /><strong>Pertemukan kedua tangan dengan mengadu sela sela jari tekan keduannya hingga menimbulkan getaran.</strong><br /><strong>Lakukan nafas segitiga yaitu menarik nafas, menahan nafas dalam perut bukan dada, dan menghembuskan nafas dalam jumlah waktu * detik ) yang sama.</strong><br /><strong>Lakukan meditasi keras ini dengan waktu selama 5 menit atau lebih lama akan lebih baik sesuaikan dengan kemampuan anda.</strong><br />Dengan berlatih telepati seperti diatas maka kepekaan batin akan meningkat dan kami mengharapkan amda untuk melakukan dengan tujuan yang baik isilah batin anda dengan hal hal positif, hal hal yang menyenangkan demi kesehatan tubuh. Dengan demikian dimasa yang akan datang anda akan selalu sabar, sehat berfikir, melakukan tindakan selalu atas kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa dan anda merasa dengan dengan Sang Pencipta Alam.<br />Untuk membuktikan daya kekuatan batin anda, anda bisa berlatih dengan orang yang dekat dengan anda, seperti orang tua, saudara atau teman anda dengan cara membayangkan wajahnya, dengan cara begitu mereka akan merasa anda panggil. Telepati bagaikan telpon namun tidak memerlukan kabel dan tidak dibatasi oleh jarak. </span></li></ul></div> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p><div style="color: rgb(153, 102, 51);" align="justify"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:verdana;"></span></span></div> <p style="color: rgb(153, 102, 51);"> </p><span style="font-family:verdana;"><br /></span>Shakti Bhaktihttp://www.blogger.com/profile/11206950915618908346noreply@blogger.com